Shalom....
Firman Tuhan Untuk kita.
(Epistle minggu okuli)
1 Korintus 10 : 6
Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
1 Korintus 10 : 7
dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria."
1 Korintus 10 : 8
Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang.
1 Korintus 10 : 9
Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.
1 Korintus 10 : 10
Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
Saudara saudari, Kota Korintus, tempat orang Kristen penerima surat ini tinggal adalah merupakan kota metropolitan yang terkenal dengan gaya hidup yang bebas. Selain godaan kemakmuran (materialitis), berhala dan percabulan juga luar biasa dahsyatnya di sana. Beberapa dari orang Kristen di Korintus sudah terjerat oleh gaya hidup cemar yang melawan kekudusan Tuhan, tidak berhati-hati dalam pergaulan. Maka Paulus mengingatkan jemaat Tuhan agar belajar dari kegagalan umat Israel zaman Keluaran. Waktu itu semua sudah mengalami karya penyelamatan Allah melalui kepemimpinan Musa. Mereka telah menyeberangi batas dan sudah siap memasuki tanah perjanjian; mereka menerima pimpinan Allah, dipelihara Allah melalui manna dari surga, dan banyak lagi berkat Ilahi lain. Namun, ingatlah tidak semua dari mereka yang akhirnya diizinkan masuk tanah perjanjian. Berbagai sifat jahat membuat mereka didiskualifikasi Allah dan tidak sampai kepada tanah perjanjian. Memang lewat kasih karuniaNya, Allah telah memilih Israel menjadi umat-Nya. Sesudah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir, Ia sendiri memimpin mereka. Allah melindungi dengan awan dan membuat mereka menyeberangi laut (ayat 1). Ia memberi manna dan air dari batu karang (ayat 2). Dalam hal ini, Paulus melihat bahwa pengalaman itu *lambang dari baptisan dan perjamuan kudus* yang juga menjadi dasar pengalaman iman Kristen. Umat Israel yang telah dilimpahi begitu banyak karunia itu ternyata mati dihukum Tuhan karna tidak taat. Hidup berhala dan sungutan mereka adalah bukti bahwa mereka tidak beriman.
Melalui peristiwa ini, Rasul Paulus memperingatkan orang-orang percaya di Korintus dengan menjadikan nenek moyang mereka sebagai contoh nyata. Peringatan itu adalah tentang perjalanan hidup orang percaya yang akan menemui berbagai pencobaan seperti apa yang dialami oleh bangsa Israel (ayat 6),
seperti: penyembahan berhala (ayat 7), percabulan (ayat 8), mencobai Tuhan (ayat 9) dan bersungut-sungut (ayat 10). Melalui peringatan ini Paulus mengatakan kepada jemaat korintus bahwa kehidupan itu harus di barengi dengan tantangan - pencobaan, yang akan mengarahkan kita kepada Kasih Kristus, sebab peristiwa seperti yang dialami oleh nenek moyang mereka bisa saja terjadi dalam kehidupan beriman kita kepada Kristus.
Tanpa kita sadari, pada saat ini, banyak orang telah menghalalkan segala cara demi menghindari penderitaan (mencari zona nyaman). Demi mengejar kuasa, jabatan, dan harta, tidak jarang ada orang percaya yang rela menyangkal Kristus. Begitu juga saat ada tekanan, kekhawatiran, kecemasan, kepahitan dan persoalan hidup, ada saja orang Kristen yang mencari jalan keluar dengan mengandalkan kekuatan diri sendiri.
Lalu bagaimana sikap yang benar dalam menghadapi cobaan hidup?
Sebagai orang percaya, marilah kita senantiasa menghadapi berbagai cobaan. Janganlah kita kalah terhadap cobaan. Sebaliknya, mari kita melawan cobaan dengan kuasa Yesus Kristus sang penolong yang telah mencurahkan darah-Nya bagi keselamatan kita, sebab Ia akan setia bersama kita (4). Dan hendaklah juga pengharapan kita harus lurus tertuju kepada Salib Kristus, sebab tidak seharusnya orang percaya gagal dalam pencobaan seperti yang dialami umat Israel. Ingatlah Tuhan tidak akan memberikan pencobaan yang melampaui kekuatan kita dan tentu di dalam pengharapan yang benar Allah akan selalu memberikan jalan keluar bagi kita (13).
Oleh karena itu, tetaplah berpegang teguh dan bersandarlah hanya kepada Allah.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar