Kiranya Damai Sejahtera Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara kamu sekalian.... Amin
Minggu, 30 Juni 2024
𝐁𝐄𝐑𝐇𝐀𝐑𝐀𝐏𝐋𝐀𝐇 𝐊𝐄𝐏𝐀𝐃𝐀 𝐀𝐋𝐋𝐀𝐇 𝐒𝐀𝐉𝐀 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐁 𝐊𝐀𝐒𝐈𝐇 𝐒𝐄𝐓𝐈𝐀𝐍𝐘𝐀 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐏𝐄𝐑𝐍𝐀𝐇 𝐁𝐄𝐑𝐔𝐁𝐀𝐇 (Mazmur 57 : 2 - 11) Renungan Pagi Luther
Sabtu, 29 Juni 2024
Dibenarkan Oleh Iman - Justification by Faith Roma 3 : 21 - 31 "Renungan harian Luther"
APAKA DOA KRISTEN ITU? - PANDUAN ACARA IBADAH KEBAKTIAN MUDA MUDI GKLI
ACARA IBADAH KEBAKTIAN MUDA MUDI GKLI
29 Juni 2024
1. Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 18 : 1 – 3 “Allah hadir Bagi Kita”
1. Allah hadir
bagi kita dan hendak memb'ri berkat,
melimpahkan kuasa RohNya bagai hujan yang lebat.
Reff : Dengan Roh Kudus, ya Tuhan,
umatMu berkatilah!
Baharui hati kami; o,
curahkan kurnia.
2. Allah hadir, sungguh
hadir di jemaatNya yang kudus;
oleh kasih-kurniaNya biar kita ditebus.
Reff : Dengan Roh Kudus, ya Tuhan,
umatMu berkatilah!
Baharui hati kami; o, curahkan
kurnia.
3. Allah hadir! O,
percaya dan berdoa padaNya
agar kita dikobarkan oleh nyala kasihnya.
Reff : Dengan Roh Kudus, ya Tuhan,
umatMu berkatilah!
Baharui hati kami; o,
curahkan kurnia.
2. Doa Pembuka
Bapa kami yang ada di Surga, kini kami para Remaja dan pemuda/I datang kehadapanMu. Tuhan kami rindu supaya kiranya Engkau memelihara Iman kami, agar kami tetap di dalam pengajaran yang benar. Oleh karena itu, saat ini kami akan mendengarkan Firman Mu, ajar dan tuntunlah kami, agar kami beroleh Iman yang kuat sehingga dalam hidup kami kami dapat berbuat yang baik sesuai dengan tuntutan Iman kami. Tuhan pada saat ini, kami juga mengingat saudara/I kami yang tidak dapat bersama sama dengan kami pada saat ini, berkatilah mereka, dan kiranya Engkau selalu memelihara dan menuntun mereka agar kiranya di saat nanti kami dapat bersama sama untuk mendengarkan Firman Mu. Kami juga berdoa untuk orang tua kami, kami mohon kiranya sertailah hidup mereka, berikan kesehatan dan kekuatan dan pelihara lah mereka agar mereka tetap sehat dan tambahkan juga rejeki bagi orang tua kami agar kami beroleh kecukupan dan kedamaian dalam kehidupan kami setiap hari. Saat ini juga kami begitu hina di hadapanMu karna dosa dosa yang kami perbuat, Tuhan ampunilah kami dari dosa kami itu, agar kiranya kami dapat layak datang kepadaMu dan memuji namaMu yang kudus, dalam nama Bapa, putera an roh kudus kami telah berdoa. Amin!.
3. Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 64 : 1 – 2 “Bila ku lihat bintang gemerlapan”
1.
Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar,
ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
2.
Ya Tuhanku, pabila kurenungkan pemberianMu dalam Penebus,
'ku tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
4. Renungan
Nats : 1 Raja raja 18 : 20 – 39
Thema : Doa Bapa Kami (Bapa Kami yang di surga) Hal. 112 – 115 Bertumbuh di dalam Iman
Tujuan : Supaya anak atau remaja/Pmuda dan pemudi mengetahui :
1. Apakah Doa Kristen itu?
2. Mengapa kita berdoa?
3. Kepada siapa kita berdoa?
4. Bagaimana seharusnya kita berdoa?
Hafalan : Doa Bapa kami (Pendahuluan) beserta dengan maksudnya, Mazmur 50:15,
Yohanes 16:23; Matius 7:7-8; 1 Tesalonika 5:17.
Bapa kami yang di Surga
Artinya adalah : Melalui perkataan tersebut, Allah dengan penuh kasih mesra mengajak kita untuk percaya bahwa Ia sungguh sungguh Bapa kita, dan bahwa kita sungguh sungguh anak anakNya, sehingga dengan seluruh keberanian dan keyakinan kita bisa memohon kepadaNya seperti anak anak kesayangan memohon kepada Bapa yang mereka kasihi.
5. Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 410 : 1 – 3 (Tenanglah kini hatiku)
1. Tenanglah
kini hatiku: Tuhan memimpin langkahku.
Di tiap saat dan kerja tetap kurasa tanganNya.
Reff : Tuhanlah yang membimbingku;
tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang
teguh.
2. Di malam
yang gelap benar, di taman indah dan segar,
di taufan dan di laut tenang tetap tanganku dipegang.
Reff : Tuhanlah yang membimbingku;
tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh;
tanganku dipegang teguh.
3. Tak
kusesalkan hidupku, betapa juga nasibku,
sebab Engkau dekat, tanganMu kupegang erat.
Reff : Tuhanlah yang membimbingku;
tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh;
tanganku dipegang teguh.
6. Doa penutup + Berkat
Buku panduan :
Markus 5 : 21 - 43 - Iman yang menyembuhkan - Hiduplah di dalam Iman Yang benar Khotbah minggu
KHOTBAH MINGGU V SETELAH TRINITATIS
30 Juni 2024
Nats : Markus 5 : 21 - 43
Thema : Hiduplah di dalam Iman yang benar
Pendahuluan : Saudara saudari, setelah perjalanan pelayanan Yesus Kristus semakin tersebar, maka semakin banyak orang yang mengetahui bahwa Yesus Kristus sungguh sangat berkuasa dalam segala hal, banyak yang datang kepada Yesus Kristus dan beroleh kesembuhan. Jikalau kita bandingkan dengan kehidupan kita, selagi kita tinggal di dunia ini maka kita juga tidak ada yang terlepas dari penyakit, kesusahan dan penderitaan di dunia ini, kalaupun hari ini kita sehat, dapat beraktivitas dengan baik, ingatlah suatu saat kita akan jatuh sakit. Namun apakah ketika kita jatuh sakit kita memilih datang kepada Allah? Atau apakah ketika kita di perhadapkan dengan masalah yg datang dari dunia ini, kita datang menghadap Allah? Tersungkur di hadapan Allah?
Dalam khotbah kita di minnggu V Setelah Trinitatis, disini Firman Allah kembali mengingatkan kita dengan Thema :
HIDUPLAH DI DALAM IMAN YANG BENAR
1. BAGAIMANAKAH IMAN YANG BENAR ITU?
Saudara saudari pernah saya membaca buku yang menyatakan demikian “Sesunggunya bukan karna satus kita orang Kristen sehingga kita di katakan menjadi orang ber_Iman yang benar, bukan karna kita ber_Agama sehingga kita orang yang hidup di dalam Iman yang benar”. Hal ini perlu kita sadari bahwa sesungguhnya Agama tidak menjamin Yesus Kristus tinggal di dalamnya. Karna itu, dalam kehidupan nyata pada saat ini, banyak orang yang ber Agama Kristen sudah puluhan tahun namun tidak hidup di dalam Iman yang benar, kini keKristenan itu menjadi Agama warisan, dan membuat banyak orang kristen hidup di dalam ke bobrokan Iman.
Jika kita renungkan yang terjadi di perikop khotbah kita hari ini, ada seorang kepala rumah Ibadat yang datang menjumpai Yesus, lalu ia menceritakan keadaan anaknya dan memohon agar di sembuhkan oleh Yesus Kristus, sesungguhnya ketika si pemuka Agama ini datang kepada Yesus Kristus, dia tidaklah sendirian, orang orang saat itu berbondong bondong menjumpai Yesus Kristus. Dengan status jabatannya sebagai seorang kepala Rumah Ibadah di kalangan orang Yahudi, dari jabatan keagamaannya itu adalah hal yang memalukan bagi kalangan mereka dan hal tidak mungkin terjadi, dia datang memohon kepada Yesus Kristus, sebab pengajaran Yahudi selalu bertentangan dengan ajaran Yesus Kristus, Yudaisme menganggap bahwa Yesus Kristus adalah mesias palsu, hal itu terbukti bahwa mereka selalu menghalangi orang orang untuk menjadi pengikut Yesus Kristus. Tetapi karna begitu pentingnya kesembuhan, dan mungkin tidak ada lagi harapan dari orang lain yang dapat menyembuhkan putrinya itu, si kepala rumah ibadat tersebut datang kepada Yesus Kristus, tersungkur di depan kaki Yesus dan memohon pertolongan. Sebenarnya di mata orang orang Yahudi dia akan di anggap menjadi rendah sebab meminta dia memohon pertolongan kepada Yesus Kristus yang selalu mereka cela. Namun disinilah yang perlu kita sadari bahwa sesungguhnya hanya di dalam Yesus Kristuslah kita akan menemukan kesembuhan sejati, oleh karna itu ketika kita datang kepada Yesus Kristus hendaklah dengan penuh keyakinan dan tanggalkanlah segala jabatan dan kekuatan yang kita peroleh di dunia ini, sebab hal itu tidak berguna bagi Yesus Kristus, datang memohon dengan penuh kerendahan hati sesungguhnya itu adalah dorongan dari Iman yang benar.
Saudara saudari di dalam permohononanya tersebut, Yesus tidak langsung memberikan kesembuhan atau langsung berkunjung ke rumah si kepala rumah Ibadat tersebut, namun Yesus seolah olah mengulur waktu hingga putrinya itu meninggal. Sesungguhnya ini adalah suatu proses bahwa tidak selamanya apa yang kita mohon itu lansung Allah jawab dengan otomatis, sebab Iman perlu ujian dan proses yang semakin menguatkan pengharapan kita.
Di dalam perikop kita hari ini, kita juga telah mendengar bahwa ada seorang perempuan yang pendarahan dan datang memohon kesembuhan dari Yesus Kristus. Dia sudah menderita pendarahan selama 12 tahun, tentu dari segi apa pun dia tidak memiliki kekuatan penuh lagi untuk berjalan bahkan berjuang di tengah tengah orang banyak untuk berjumpa dengan Yesus Kristus. Bagi kalangan orang orang Yahudi, orang yang mengalami penyakit pendarahan adalah orang yang di najiskan dan di jauhkan oleh setiap orang, sebab bagi mereka penyakit pendarahan itu adalah termasuk kutukan dari Allah. Tetapi disini perlu kita sadari bagaimana caranya datang menjumpai Yesus Kristus? di tengah tengah orang banyak yang datang berbondong bondong mengikuti Yesus, dia memaksakan diri menjumpai Yesus dan hendak menjamah jubahNya, sebab dia katakan asal ku jamah saja jubahNya aku akan sembuh. Sesungguhnya di dalam perikop ini kita dapat mengetahui bahwa Iman yang benar itu adalah Iman yang sungguh sungguh berharap hanya kepada Yesus Kristus secara total dan tidak menyerah di dalam proses.
2. AGAR KITA BEROLEH KESELAMATAN
Setiap orang tidak pernah merindukan sakit penyakit, penderitaan atau kesusahan dalam hidup. Namun sadarilah bahwa, Penderitaan, sakit penyakit dan kesusahan adalah bagian dari hidup yang tidak akan pernah bisa kita hindari. Ketika kita jatuh kita merindukan pertolongan agar bangkit kembali, ketika kita lemah kita ingin kuat kembali, ketika kita susah kita rindu agar di tolong, dan ketika kita sakit kita memohon agar di sembuhkan, segala sesuatunya itu boleh terjadi dan obatnya/Jabawannya hanya ada di dalam Yesus Kristus. Yesus berkuasa menolong dan memelihara hidup kita.
Saudara saudari seandainya jikalau si kepala Rumah Ibadat itu tidak mengikuti prosesnya, mungkin dia sudah pergi pulang duluan ke rumah sebab dia yang lebih duluan memohon namun orang lain yang lebih duluan disembuhkan, bahkan putrinya yang dia minta untuk di sembuhkan sudah meninggal, hal ini perlu juga kita merenungkan dalam hidup kita bahwa tidak semua kita bertahan dalam proses ujian Iman, ketika yang kita harapkan atau yang kita mohon dari Allah tidak sesuai dengan permohonan kita, sering terjadi rasa kecewa dan sering kita menuntut kepada Allah. Oleh karena itu hari ini Allah menngingatkan kita agar di setiap susah kita, setiap penderitaan bahkan sakit penyakit yang kita alami datanglah kepada Allah dan memohon lah di dalam kerendahan hati. Sebab kita dapat melihat bahwa di luar yang di pikirkan oleh si kepala Rumah ibadah itu, jauh lebih besar dari pada yang telah di rancang Yesus Kristus, awalnya dia hanya berharap agar putrinya di sembbuhkan namun lihatlah dia dapat melihat Yesus Kristus membangkitkan putrinya yang telah meninggal. Sama halnya dengan si perempuan yang menjamah jubah Yesus itu sudah 12 tahun mengalami penyakit pendarahan, sebenarnya dari segala bentuk dia tidak memiliki kekuatan lagi untuk datang kepada Yesus Kristus, namun lihatlah bahwa sungguh begitu besar buah dari Iman yang benar itu, kalaupun orang mengusikmu di dunia ini, dan orang menganggapmu tidak berharga di dunia ini karna keadaan atau hal hal yang kita alami tapi hendaklah jangan berkurang kualitas Iman mu, dan tetaplah datang memohon kepada Allah sebab demikianlah Iman yang benar. Dan lihatlah bagaimana Iman itu akan menyelamatkan dan memperbaharui hidup kita sebab Yesus katakan “hai anakku Imanmu telah menyelamatkan engkau pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu”.
Oleh karena itu, saudara saudari percayalah bahwa Yesus Kristus adalah sungguh sungguh Anak Allah, Yesus berkuasa menyelamatkan dan memulihkan hidup kita, karna itu di dalam hidup ini, mari kita jangan berleha leha dengan keinginan duni ini, tetapi hendaklah tetap hidup di dalam pengharapan Iman yang benar, jika saat ini engkau lemah di dalam fisik datanglah kepada Allah dengan penuh kerendahan hati, jika saat ini ekonomi mu lemah, engkau tidak beroleh pekerjaan teaplah ingat Allah datanglah memohon dengan Iman yang benar di dalam kerendahan hati. Dan ingat, kalaupun apa yang kita mohonkan kepada Allah belum terjawab tetaplah bersabar di dalam prosesnya.
Saudara saudari yang terkasih, di dalam perikop kita hari ini Allah juga mau menyatakan bahwa hanya orang yang setia atau orang yang sungguh sungguh di kasihi Yesus Kristuslah yang akan melihat dan merasakan kuasa Yesus Kristus sendiri, itu sebabnya dari antara 12 murid dan sekian banyak orang, Yesus hanya mengijinkan Petrus, Yakobus, dan Yohanes yang ikut menyaksikan kuasNya tersebut. Semua kita ingin melihat dan merasakan kasih setia Allah, merindukan pertolongan dan keajaibanNya dalam memelihara hidup kita, karena itu setialah di dalam Iman yang benar, berjuanglah di dalam pengharapan kepada Yesus Kristus, sebab dia akan menolong dan memelihara kita, jauh dari yang lebih kita pikirkan. Amin.
Jumat, 28 Juni 2024
Beritakanlah kebenaran Baik atau tidak baik waktunya 2 Timoteus 4 : 1 - 8 Renungan Harian Luther
Kamis, 27 Juni 2024
Kasih Setia Allah Bagi Kita Roma 3 :3 - 4 Renungan Luther
Hukum Taurat dan Sunat bagi orang Percaya - Roma 1 : 23 - 24 Renungan harian Luther
Rabu, 26 Juni 2024
Rendah hati menuntun kepada Rasa Hormat akan pimpinan dan cinta kepada sesama Bilangan 12:1-12
Nats Renungan: Bilangan 12:1-12
Refleksi;
ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:
1. Pentingnya menghormati dan menghargai pemimpin yang telah ditunjuk oleh Tuhan. Miryam dan Harun berbicara menentang Musa karena iri hati dan meragukan otoritasnya sebagai pemimpin yang dipilih oleh Tuhan. Kita harus belajar untuk menghormati dan mendukung pemimpin yang telah ditunjuk oleh Tuhan dalam kehidupan kita.
2. Pentingnya menjaga lidah dan tidak mengkritik atau memfitnah sesama. Miryam dan Harun berbicara menentang Musa dan mengkritik pernikahannya dengan seorang wanita Kush. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga lidah kita agar tidak menyakiti atau memfitnah orang lain.
3. Pentingnya rendah hati dan menerima koreksi. Setelah dihukum dengan kusta, Miryam dan Harun menyadari kesalahan mereka dan meminta Musa untuk memohonkan pengampunan kepada Tuhan. Kita harus belajar untuk rendah hati dan menerima koreksi ketika kita melakukan kesalahan.
Soli Deo Gloria 😇
Selasa, 25 Juni 2024
Kehormatan dan Damai Sejahtera - Roma 1 : 28 - 2 : 10 - Renungan harian Luther
Senin, 24 Juni 2024
Apakah Injil itu? - Renungan harian Luther Roma 1 : 16 - 17
Kamis, 20 Juni 2024
Jangan jemu jemu berbuat Baik - Renungan Luther
Rabu, 19 Juni 2024
Hidup di penuhi keinginan Roh Allah - Renungan Pagi Luther
Selasa, 18 Juni 2024
Markus 4 : 35 – 41 Jesus do donganta jala na tuk paluahon hita JAMITA MINGGU IV DUNG TRINITATIS
JAMITA MINGGU IV DUNG TRINITATIS
Nats : Markus 4 : 35 – 41
Thema : Jesus do donganta jala na tuk paluahon hita
Pendahuluan : Di hita saluhutna angka dongan sahaporseaon, sipata molo sai tapatudos do ngolunta hombar tu naung tajaha I, toho do tutu jotjot do alani angka biar ni rohanta gabe lupa hita na mian do tondi ni Debata na manggonggomi hita, jotjot do alani angka balga ni sitaonon gabe hurang persea hita tu Debata, alani di ari minggu sadari on di paingot Debata do hita marhite hite thema jamita sadari on na mandok :
Thema : Jesus do donganta jala na tuk paluahon hita.
1. Alani unang mabiar hita
Dung simpul Jesus mangajari angka natorop na di topi ni tao I, di bot ni ari nai di arahon Jesus do angka siseanNai mambongoti huta na di bariba ni tao Genesaret I, alai di tingki pardalanan nasida masa ma haba haba na mansai gogo, jala pola sampe di gohi aek I parau nasida. Tutu situtu hatahuton bolon do angka sisean Nai alani na masa I, mabiar do nasida lonong di tonga ni laut I, lumobi ma di tingki I nunga golap ari, jola molo tataithon tu dirinta, sude do hita mabiar mangadopi hamatean na toppu, alani di dungoi nasida do Jesus I laho patenanghon tao I, laos di tingki I di ida nasida ma huaso ni Jesus Kristus I, ai holan marhite hatana sambing do gabe tenang tao I, alai gabe sai sungkun sungkun do roha nasida taringot tu Jesus Kristus.
Sasintongna molo manat do tajaha turpuk jamita di ari sadari on, sada gombaran do on di hita na paboahon di pardalanan ni ngolunta siganup ari, tongtong do sai rap hita dohot Jesus jala dang hea di tinggalhon jesus I hita. di namardalan hita di ngolu siganup ari tudos ma I songon Jesus dohot angka sisean Nai na marparau nasida di golap ni ari di tao I, hagolapon I gombaran ni portibi on doi ai golap do portibi sidalananta on, isarana di ngolunta marsogot ndang adong hita umboto na gabe songon dia ujungna. Jala haba haba nang galumbang I, ima angka sitaonon nang parungkilon na ta adopi di portibi on alani do unang gabe talu hita binahen ni angka na di portibi on, unang gabe umbalga biar ni rohanta dari pada pos ni rohanta maradophon Debata, ai tongtong do di dongani Jesus I hita.
Sasintongna molo sai taingot do angka pangajarion ni Jesus Kristus I ganup na mangihuthon au di parsoadahon ma dirina, di tuhuk ma silang I, jala di ihuthon ma au “Hal hal mengikut Yesus Kristus”. borat situtu do sasintongna na mangihuthon Jesus Kristus, jala ido na niadopan ni angka sisesan Nai, marsitaonon do nasida di na laho borhat mambongoti luat ni halak Gadara, tontu sahali molo tajaha do annon udut ni jamita on, na naeng palaohon na sinonggopan ni sibolis do Jesus I, ima sahalak na gogo na so hatiopan jolma jala naso tolap be dirante alani huaso ni sibolis na manonggopi ibana, ia sibolis di boto do angka aha na naeng ulahononta jala na pastina ndang lomo roha ni sibolis moru bilang bilan ni angka na mangluhaon lomo ni rohana. Alanido sai jotjot do masa angka sitaonon nang pangambati di angka na marsangkap laho mangulahon na denggan lumobi ma laho parohon harajaon ni Debata. Jala ingkon sadar do hita bahwa ndang tarbahen hita na denggan jala ndang tarulahon hita I ianggo so mian tondi ni Debata di hita. alani do angka dongan sahaporseaon, dison naeng do ingkon pataridahononta na toho hita mananda Jesus Kristus I, ingkon tarida do perbedaan ni angka na porsea dohot naso porsea molo ro angka sitaonon, ingkon berbeda do ngolu ni angka na torus parjuppa dohot Debata, manang na na sering marminggu di bandingkon dohot angka na malas marminggu. Molo pe di loas Debata masa angka sitaonono di tonga tonga ni ngolunta unang gabe umbalga biar ni rohanta di sitaonon I dari pada haporseaon ta maradophon Debata, unang gabe lupa hita jala dang porsea di Jesus Kristus I, alai naeng do nian di tonga tonga ni biar ni rohanta, di angka sitaonon I ro hita manjouhon Goar ni Debata.
Contohna : torop do hita na mabiar mardalan di na golap, manang na torop do angka na mabiar molo tinggal sahalakna di bagasna. Sasittongna dison ma naeng antus botoonta, ndang hea gabe di loas Debata hita mandalani ngolunta sandiri (Allah maha hadir). Sai tongtong do di dongani Debata hita di ganup pangalangkatta. Alai molo gabe umbalga do biar ni rohanta dari pada haporseaonta I, jotjot do gabe masa ganggu ni rohanta jala mambahen ndang pos rohanta di Debata. Alani do molo tabereng na masa nuaeng torop dope halak karisten di tingki on na sai mandok alani au, merasa sehat, boi mula angka ulaon siganup ari, sai di pingkir do alani gogo na sambing I, sehingga on ma namambahen ndang ringkot parsaoran tu Debata. Jala molo masa angka sitaonon na dokdok olo ma gabe manorui tu Debata. Boasa ingkon masa on tu au Tuhan? Di rajai angka pikkiran ma hita na mambahen lilu, sehingga merasa tidak membutuhkan Tuhan.
2. Pos ma rohanta tuk do Huasona paluahon hita
Marhite hite turpuk jamita sadari on, di na mangalu alu angka sisean I tu Jesus Kristus I, on ma na pabotohon jala paingothon hita bahwa dang boi tolapta mandalani ngolu siganup ari ianggo so Debata donganta. Alani do, di ganup angka sitaononta, parungkilon, ganggu ni roanta nang lan angka na asing, ingkon do jouhononta goar ni Tuhanta i. ingkon do pos rohanta di Jesus Kristus I, ingkon do tangkas panandaionta di Jesus Kristus I, “jala taingot ma marisuang do angka na holan manjouhon goat ni Jesus I molo so di haporsea” (Mat.7:21) alani unang songoni haporseaonta, holan di tingki na ringkot sambing tajouhon goar ni Tuhan tai.
Adong do hata na mandok “Hidup ini adalah perjuangan yang tidak lepas dari tantangan dan yang tidak bisa di tinggalkan” pandohan na sintong do on, di namamungka angka parkeluarga on angka naung manjalo padan sian Debata, ndang adong na lulus sian angka na markeluarga laho patupahon saluhut lomo ni roha ni Debata, ingkon masa do perselisihan, perbedaan pendapat, haporsuhon manang na krisis keuangan, ianggo so mian Debata jala dang olo hita manjouhon Goarni Tuhanta I ndang jumpa hasonangan. Laos di angka naung pinasahat ni Debata pe tu hita angka ianakhon, ndang adong na gabe tor talup mamparangehon holong na sian Debata I, adong do alani bandal manang na maol aturon angka gellenga gabe marpangkurangi holong maradophon angka gellengna, laos di angka ianakhon pe adong do alani angka hurang sibahenon ni na tua tua na gabe maila manghatingkon jala marpangkurangi nang holong maradophon natua tuana, jala di namarhuria pe, uanang ndang patut alani angka accit ni roha, alani angka masalah pribadi gabe marpangkurangi solhotta maradophon Debata, unang gabe marpangkurangi holong ta maradophon Debata alani angka sitaonon na di portibi on. Alai naeng ma nian ingkon gomos do tatiop haporseaon I, jala ingkon tarida ma parbuena di ngolunta siganup ari, baik dalam keluarga nang di na marhuria pe.
Alani angka dongan sahaporseaon na paling utama sahali tontu ringkot hian do panandaion diri maradophon Debata. Jala ingkon do antus haporseaon ta maradophon Debata. Ia molo ndang tingkos panandaionta tu Debata maol ma hita laho mangalu aluhon sude angka na masa di ngolunta, jala ingot ma molo pe naung mananda hita di Jesus Kristus I, lam disi do gumogo sibolis I mangela ela pingkiranta sehingga masa ma angka na mardua roha, masa ma angka pandeloen, jala masa ma losok ni roha lumobi ma pajuppa dohot Debata. Alani di ari sadari on mansai gomos di paingot Debata hita asa tutu ma hita marpos ni roha tu Debata, ai siganup ari siganup tingki do hita di dongani Debata, jala tuk do huaso ni Debata di na laho mandongani jala mampargogoihon hita mamolus saluhut angka na masa di ngolunta.
Taringot tu haporseaon, sasintongna molo tabereng do di turpuk andorang so sahat hita tu jamita on, nunga torop di bereng angka sisean I na pinamasa ni Jesus Kristus, di pahisar do angka namarsahit, di pillit do angka sieanna marhite huasona jala di pabali do angka na sibolison, alai alani biar ni roha I, lupa do nasida di huaso ni Jesus i. alani tu hita saluhutna di ari sadari on pe di paingot Debata do hita asa unang marganggu ni roha hita di huaso ni Debata, jala asa unang tapaloas gabe lam kerdil haporseaon ta, unang tapaloas di gerogoti sibolis I marhite angka ulaon na so suman, alai marpos ni roha sabing ma hita di Debata, ai di dongani do hita jala tuk do huaso nai
paluahon hita sian sude angka namasa di ngolunta siganup ari.
Di pasu pasu jala di pargogoi Tuhan Debata ma hita saluhutna Amen….
Pdt. Ardianus Situmorang S.Th
kemerdekaan Sejati adalah karya Yesus Kristus - GALATIA 5:1-15 Renungan Pagi Luther
Senin, 17 Juni 2024
MERDEKA DI DALAM YESUS KRISTUS - Renungan pagi Luther
Minggu, 16 Juni 2024
Kasih setia Allah - Renungan Luther
Marilah kita hidup di dalam Firman Allah KHOTBAH MINGGU III SETELAH TRINITATIS
KHOTBAH MINGGU III SETELAH TRINITATIS
Nats : Markus 4 : 26 – 34
Thema : Marilah kita hidup di dalam Firman Allah
“Taulahon ma Hata ni Debata di nasa ngolunta”
Pengantar : Saudara/i, dalam masa pelayanan Yesus Kristus dengan murid muridnya Yesus selalu membuktikan bahwa dia adalah sungguh Anak Allah yang hidup dan dalam pemberitaaNya Yesus selalu menyampaikan Visi dan misiNya untuk mengabarkan atau memberitakan tentang kerajaanNya (Kerajaan Allah). Berbicara tentang kerajaan Allah, itu adalah suatu hal yang sulit kita pahami tanpa Roh Kudus. Sehingga sering terjadi kesia-siaan dalam memberitakan Firman Allah, sering juga terjadi kekosongan dalam penyampaian Firman, dan di akhir akhir ini semakin banyak pengajar yang di sesatkan oleh pikiran masing masing dalam memahami kerajaan Allah. Oleh karna itu dalam perikop kita minggu III setelah Trinitatis ini, sesungguhnya Yesus mau menyatakan bahwa kerajaan Sorga itu hanya ada bagi orang percaya yang benar benar siap menerima Firman, lalu bertumbuh dan bermanfaat bagi sesama, karna itu dalam Ibadah minggu kita hari ini Allah mengingatkan kita agar :
Thema : Marilah kita Hidup di dalam Firman Allah
“Ta ulahon ma Hata ni Debata di nasa ngolunta”
1. Bagaimanakah Hidup di dalam Firman Allah?
Saudara/i, berbicara tentang Firman Allah adalah sesuatu hal yang sangat mudah bagi orang Kristen, saat ini dimana saja kita dapat boleh membaca atau mendengarkan Firman asal terkoneksi ke jaringan. Namun jikalau kita perhatikan yang terjadi saat ini sering kita hanya mendengarkannya saja dan berat untuk melakukan, masuk dari kanan keluar dari kiri, kita mendengar Firman Allah hanya karna tuntutan Ibadah saja bahkan kita mendengar Firman Allah hanya untuk mengetahuinya saja. Karna itu perlu kita tahu, yang paling utama dalam Firman Allah adalah kesiapan hati kita untuk mendengar dan turut melakukannya dalam kehidupan kita setiap hari. Jikalau kita hanya mendengar namun tidak melakukannya maka berdosalah kita di hadapan Allah dan kita bagaikan sedang mengamat amatinya saja (Yak.1:22–25). Oleh sebab itu sebagai orang berdosa di hadapan Allah dan yang membutuhkan anugerahNya kita harus sadar bahwa sedikit pun dari FirmanNya kita tidak mampu melakukan jikalau tanpa Roh Kudus, sama seperti yang Yesus katakan diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa apa (Yoh.15:5b).
Dalam bacaan kita di perikop minggu ini berbicara tentang Hal Kerajaan Allah, akal pikiran kita manusia, imajinasi, dan kekuatan kita sungguh tidaklah mampu untuk memikirkan atau memaknai apa itu kerajaan Allah, itu sebabnya Yesus selalu menyampaikan hal kerajaan Allah dengan perumpamaan, dan sesungguhnya dengan perumpamaan pun disampaikan jikalau Roh Kudus tidak turut bekerja maka kita tidak akan menemukan kerajaan Allah yang sesungguhnya, dan yang terjadi malah kesesatan dalam memahami. Seperti yang di katakan “jikalau kamu mencari Allah sesuai dengan pikiranmu maka kamu akan menemukan Allah sesuai dengan pikiran mu, dan itu adalah allah yang sesat sebab pikiran kita tidak dapat menemukan Allah”. Karna itu sesungguhnya untuk memahami Firman Allah bukanlah semata mata karna akal pikiran manusia, tetapi Roh Allah-lah yang bekerja untuk memberikan kita kemampuan dalam memahaminya.
Lalu bagaimanakah untuk melakukan FirmanNya dalam kehidupan kita?
Menjadi pelaku Firman Allah sesungguhnya adalah kehendak Allah dan atas pekerjaan Allah. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa maka Iblis menguasai hati manusia, oleh sebab itu, dimana Firman Allah di beritakan maka disana juga Iblis turut bekerja untuk mengalihkan hati dan pikiran manusia bahkan mengeraskan hati sehingga kita tidak menerima Firman Allah (sebab Iblis tidak ingin pengikutnya berkurang). Sehingga dapat di pastikan bahwa orang yang mengeraskan hatinya untuk tidak melakukan Firman Allah adalah bentuk orang yang masih di kuasai oleh keinginan Iblis. Sama halnya dengan perumpamaan Yesus Kristus tentang penabur (Mat.13:19) ketika Firman di taburkan Iblis turut bekerja mengganggu kita dalam menerima Firman sehingga kita tidak bertumbuh dalam Iman. Itu sebabnya jikalau kita perhatikan pada saat ini, di Gereja pun sesungguhnya Iblis hadir dan turut bekerja sehingga terjadilah ketika sudah sampai di Gereja masih ada yang menggosip atau ribut, ketika mendengar Khotbah ada yang keluar dan duduk di luar, ketika bernyanyi tidak ikut bernyanyi, ketika Ibadah berlangsung pikirannya malah memikirkan hal hal lain (Harta di rumah).
Oleh sebab itu dalam Khotbah kita di minggu ini kita di ingatkan oleh Allah agar jangan mengeraskan hati kita seperti kerasnya batu ketika kita mendengar Firman Allah. Sebab batu yang keras setiap jam pun di sirami air atau di rendam, air tidak akan bisa di serap dari luar karna kerasnya batu tersebut. Oleh itu, hendaklah ketika kita mendengar Firman Allah, jangan keraskan hatimu, jangan berikan hatimu di kuasai oleh keinginan iblis, tetapi hendaklah kenali dirimu di hadapan Allah, kita sangat membutuhkan Firman, sebab oleh pendengaran FirmanNya lah sehingga Roh Kudusnya turut bekerja dan membuat Iman kita semakin kuat sehingga nyatalah kerajaan Allah ada dalam diri kita dan hidup dalam kedamaian..
Agar nyata bahwa kerajaan Allah ada dan sudah bersama sama dengan kita.
Saudara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus, satu pun di antara kita tidak ada yang dapat melihat secara kasat mata bentuk kerajaan Allah seperti layaknya kita melihat kerajaan di dunia saat ini.
Kerajaan Allah tidaklah sama dengan kerajaan dunia ini dan kerajaan Allah ada hanya bagi orang yang benar benar percaya kepada Yesus Kristus artinya dimana ada orang yang sungguh percaya disitulah ada Kerajaan Allah, dimana hadir kerajaan Allah maka sudah pasti Allah Bapa, Anak dan roh kudus bertahta di sana. Dalam perikop ini jelas Yesus katakan bahwa mendatangkan kerajaan Allah itu seumpama menaburkan benih di ladang, ketika kita menabur benih kita tidak selalu setiap detik mengamati proses pertumbuhan benih tersebut, namun yang pasti jika benar benar jatuh di tanah yang siap di tanami maka benih itu akan bertumbuh dengan baik dan berbuah. Demikianlah dengan pribadi kita, setiap Firman di taburkan hendaklah benih Iman itu dapat bertumbuh dan berkembang dan berbuah dalam hidup kita, maka ketika engkau mendengar Firman Allah jangan keraskan hatimu(Ibrani.3:15), ketika Engkau di tegor oleh Firman Allah jangan sakit hatimu sebab Firman Allah lebih tajam dari pedang bermata dua manapun yang memisahkan jiwa dan Roh (Ibrani 4:12) memisahkan yang baik dengan yang jahat, memisahkan keinginan Iblis dengan keinginan Allah.
Saudara/i kerajaan Allah itu sungguh ada dalam diri orang yang percaya, sebab kematian dan kebangkitan Yesus Kristus telah membangun kerajaanNya di dunia ini, Roh kudus yang telah di berikan pada pribadi kita masing masing, sesungguhnya itulah cara Allah untuk memelihara kita agar tidak keluar dari kerajaanNya. Karna itu dengarkanlah selalu Firman Allah dan lakukan lah dengan sungguh sungguh sebab itulah keinginan Allah dalam pribadi kita masing masing. Memang benar bahwa Iman itu tidak dapat kita lihat, dan Iman sesama kita tidak dapat kita bandingkan yang mana yang lebih besar dan yang mana paling kecil, namun ingatlah orang yang telah berdamai dengan Allah adalah orang yang selalu mendengarkan dan rindu melakukan Firman Allah, dan berbuah dalam hidupnnya setiap hari. Itu sebabnya jika kita lihat dalam perikop ini, Yesus menggambarkan Kerajaan Allah itu seumpama sebesar biji sesawi, biji sesawi adalah biji tanaman paling kecil dari antara sekian biji sayuran. Namun lihatlah apa yang di katakan Yesus Kristus, jika benih itu tumbuh hingga bercabang cabang, dan burung bersarang di atasnya demikianlah Allah berkarya mendatangkan kerajaanNya bagi orang percaya. Firman adalah benih dari Iman menuju Kerajaan Allah, jikalau Firman Allah di taburkan bagi kita dan Firman itu bertumbuh dan berbuah maka hendaklah buah itu menjadi berkat bagi kita dan berkat bagi sesama. Oleh sebab itu kerajaan Allah itu hanya ada bagi orang yang percaya dan sudah pasti orang yang sungguh sungguh percaya akan menjadi berkat bagi dirinya sendiri dan juga bagi setiap orang.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semuanya Amin….
Pdt. Ardianus Situmorang S.Th
Sabtu, 15 Juni 2024
Panduan Acara Ibadah Remaja dan Muda/I GKLI - Pengampunan penuh dan cuma cuma
Acara Ibadah Remaja dan Muda/I GKLI
15 juni 2024
1. Bernyanyi Kidung Jemaat No. 08 : 1 – 3 (Bagimu Tuhan Nyanyian ku)
1. BagiMu, Tuhan, nyanyianku, kar'na setaraMu siapakah
?
Hendak kupuji Kau selalu; padaku Roh Kudus berikanlah,
Supaya dalam Kristus, PutraMu, kidungku berkenan kepadaMu.
2. O tuntun aku ke PutraMu, agar padaMu 'ku dituntunNya:
dan RohMu diam dalam rohku, membuat mata hatiku cerah,
sehingga kurasakan damaiMu dan kuungkapkan dalam kidungku.
3. Beri berkatMu, Maha Tuhan, agar benar kudus puianku,
dan doa juga kulagukan di dalam Roh dan kebenaranMu,
jiwaku pun padaMu bersyukur, bersama bala sorga bermazmur.
2. Doa Pembuka
Bapa kami yang ada di Surga, kini kami para Remaja dan pemuda/I datang kehadapanMu. Tuhan kami rindu supaya kiranya Engkau memelihara Iman kami, agar kami tetap di dalam pengajaran yang benar. Oleh karena itu, saat ini kami akan mendengarkan Firman Mu, ajar dan tuntunlah kami, agar kami beroleh Iman yang kuat sehingga dalam hidup kami kami dapat berbuat yang baik sesuai dengan tuntutan Iman kami. Tuhan pada saat ini, kami juga mengingat saudara/I kami yang tidak dapat bersama sama dengan kami pada saat ini, berkatilah mereka, dan kiranya Engkau selalu memelihara dan menuntun mereka agar kiranya di saat nanti kami dapat bersama sama untuk mendengarkan Firman Mu. Kami juga berdoa untuk orang tua kami, kami mohon kiranya sertailah hidup mereka, berikan kesehatan dan kekuatan dan pelihara lah mereka agar mereka tetap sehat dan tambahkan juga rejeki bagi orang tua kami agar kami beroleh kecukupan dan kedamaian dalam kehidupan kami setiap hari. Saat ini juga kami begitu hina di hadapanMu karna dosa dosa yang kami perbuat, Tuhan ampunilah kami dari dosa kami itu, agar kiranya kami dapat layak datang kepadaMu dan memuji namaMu yang kudus, dalam nama Bapa, putera an roh kudus kami telah berdoa. Amin!.
3. Bernyanyi Kidung Jemaat No. 340 : 1 – 3 (Hai Bangkit bagi Yesus)
1. Hai bangkit bagi
Yesus, pahlawan salibNya! Anjungkan panji
Raja dan jangan menyerah. Dengan semakin jaya Tuhanmu ikutlah,
Sehingga tiap lawan berlutut menyembah.
2. Hai angkit bagi Yesus,
dengar panggilanNya! Hadapilah tantangan,
hariNya inilah! Dan biar tak terbilang pasukan kuasa g'lap,
semakin berbahaya, semakin kau tegap.
3. Hai bangkit bagi
Yesus, pohonkan kuatNya; tenagamu sendiri tentu
tak cukuplah. Kenakan perlengkapan senjata Roh Kudus;
berjaga dan berdoa supaya siap t'rus!
4. Renungan
Nats : Lukas 18 : 9 – 14
Thema : Pengampunan penuh dan Cuma Cuma (Hal. 104 – 105)
Tujuan : Supaya remaja dan pemuda/I percaya bahwa Roh kudus menawarkan pengampunan dosa kepada semua orang.
1. Melalui pemberitaan Injil.
2. Melalui berita anugerah dan liturgy.
3. Melalui baptisan
4. Melalui perjamuan kudus
Hapalan : Pasal ke III pengakuan Iman Rasuli dan artinnya; Rom. 5 : 8 ; 2 Korintus. 5 : 15
5. Persembahan + Bernyanyi Kidung Jemaat No. 407 : 1 – 3 (Tuhan Kau Gembala kami)
1. Tuhan, Kau Gembala kami, tuntun kami dombaMu;
b'rilah kami menikmati hikmat pengorbananMu.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami ini milikMu,
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami ini milikMu.
2. Kau Pengawal yang setia, Kawan hidup terdekat.
Jauhkan kami dari dosa, panggil pulang yang sesat.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami mohon b'ri berkat.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami mohon, b'ri berkat.
3. JanjiMu, Kaut'rima kami, walau hina bercela;
yang berdosa Kausucikan, Kaubebaskan yang lemah.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kini kami berserah.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kini kami berserah.
6. Doa Persembahan + Doa Bapa Kami + Berkat
Jumat, 14 Juni 2024
Dibenarkan oleh Iman - Justification RENUNGAN LUTHER
Kamis, 13 Juni 2024
Berharaplah hanya kepada Allah
theologi Lutheran
Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20
Selamat pagi. Firman Tuhan untuk kita. Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...
what about theologi luther ?
-
Pengertian Liturgi di Gereja Lutheran GKLI Sebagai Gereja Lutheran memahami bahwa : Ibadah adalah Pesta Al...
-
Filipi 2 : 5 – 11 Surat Filipi di tuliskan oleh Rasul Paulus yang di tujukan kepada Jemaat di Pilipi dan seluruh Umat Kri...
-
Markus 6 : 14 - 29 Thema : BARANI MA HITA MANGHATINDANGKON NA NASINTONG Patujolo : Jamita minggu VII dung Trinitatis di...