Selamat pagi
Firman Allah untuk kita hari ini.
Roma 15 : 14
Saudara-saudaraku, aku sendiri memang yakin tentang kamu, bahwa kamu juga telah penuh dengan kebaikan dan dengan segala pengetahuan dan sanggup untuk saling menasihati.
Roma 15 : 15
Namun, karena kasih karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadaku, aku di sana sini dengan agak berani telah menulis kepadamu untuk mengingatkan kamu,
Roma 15 : 16
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Roma 15 : 17
Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah.
Saudara saudari, jikalau diteliti hingga saat ini masih banyak orang yang salah mengerti alasan Paulus dalam menuliskan surat Roma. Karena surat yang satu ini merupakan salah satu warisan Paulus yang cukup detail menjelaslan DOKTRINAL tentang hidup orang percaya. Pada akhir suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus merasa sangat perlu untuk menuliskan alasan mengapa dia menuliskan surat ini kepada jemaat Roma yang belum pernah dikenalnya.
Pertama, Paulus mengakui bahwa warga jemaat di Roma penuh dengan kebaikan, segala pengetahuan, dan sanggup untuk saling menasihati. Jadi surat Paulus ini hanya mau mengingatkan akan kebenaran yang sudah mereka ketahui, meskipun ia sendiri bukan guru mereka. Namun Paulus, sebagai pelayan Yesus Kristus bagi bangsa non-Yahudi, namun Paulus mengingatkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki, kesehatan, harta benda, dan semuanya adalah berasal dari Allah.
Kedua, alasan Paulus menuliskan suratnya adalah karna keberhasilan pelayanannya di tengah bangsa non-Yahudi merupakan bukti nyata dari pengutusannya sebagai rasul. Tetapi, Paulus juga menyatakan bahwa semuanya itu merupakan HANYA OLEH KARNA KARYA KRISTUS melalui dirinya. Dan itulah yang hendak Paulus beritakan dalam suratnya: "Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah. Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus lewat Paulus, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain taat akan pemeliharaan Allah, oleh perkataan dan perbuatan bahkan oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh" (17-19).
Sama halnya dengan perkataan Bunda Teresa dengan kalimat berbeda: "Manusia hanyalah pensil di tangan Allah." Pensil tetaplah hanyalah pensil. Pensil tidak akan bermanfaat untuk apa pun, jika tidak dipakai untuk menulis. Pensil tidak bisa menggerakkan dirinya untuk menulis. Pensil akan memberikan kegunaannya kalau dipakai, artinya demikianlah kita, Firman Allah telah mengatakan bahwa kita adalah Suratan Allah yang hidup, maka hendaklah kita menyatakan atau memberi diri di pakai oleh Allah untuk menyatakan kasih setia Allah kepada sesama kita.
Karena itu marilah kita meneladani Rasul Paulus yang setia kepada Allah. Kasih Kristus memungkinkan kita untuk saling peduli dan memperhatikan keadaan saudara-saudara seiman. Kasih mendorong kita untuk bersekutu dan saling berbagi berkat bagi sesama kita. Tetaplah hidup di dalam kasih Kristus dan jangan pernah menyerah untuk menceritakan kebaikan dan pemeliharaan Allah dalam hidup kita..
Kiranya kasih setia Allah Bapa memelihara dan menolong kita semua...
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar