Rabu, 23 Oktober 2024

HOW IS AM I?. SIAPAKAH AKU TUHAN? - Mazmur 8

Selamat pagi
FIRMAN TUHAN UNTUK KITA.
Mazmur 8 : 3
Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
Mazmur 8 : 4
apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Mazmur 8 : 5
Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 
Mazmur 8 : 6
Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:
Mazmur 8 : 7
kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;
Mazmur 8 : 8
burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.
Mazmur 8 : 9
Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!

                        **WHO IS AM I**
Saudara saudari, dalam renungan harian kita pagi ini, pemazmur kembali mengajak kita untuk mengenali "siapakah kita di hadapan Allah? ".
Alkitab menjelaskan bahwa manusia adalah ciptaan Allah paling mulia dari segala ciptaanNya. Manusia adalah gambaran atau rupa Allah (imago dei). Pengenalan yang dalam akan siapakah diri kita sesungguhnya harus menuntun kita kepada KERENDAHAN HATI di hadapan Allah. Dalam memahami dirinya sendiri, banyak orang yang tersesat  karena ia tidak mengenali dirinya dengan menggunakan hikmat Allah. Dalam mengenali diri sendiri, ada banyak orang yang meletakkan identitasnya pada apa yang ia miliki, pada pandangan orang lain terhadap dirinya, atau pada kekuasaan yang dimilikinya. Sesungguhnya, semua hal itu tidaklah dapat mendefinisikan siapakah kita atau apakah hakikat manusia sesungguhnya dan jika kita mengenali diri dengan hal demikian maka akan mendatangkan egois dan tinggi hati (kesombongan). LANTAS SIAPAKAH MANUSIA ITU?. 
Pemazmur mengatakan bahwa Manusia (kita) adalah ciptaan Tuhan - Rupa Allah (8). 

Oleh karena itu, pemazmur memanggil seluruh umat agar tetap memuliakan Tuhan, sebab kemuliaan Allah telah memenuhi seluruh bumi (2). Bahkan, di tengah kekerdilan manusia jika kita bandingkan dengan ciptaan lainnya, Tuhan telah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan-Nya (6). Dalam bahasa teologis, kondisi tersebut diistilahkan dengan IMAGO DEI. Oleh karena itulah, manusia juga telah Allah beri kuasa untuk memelihara dan mengelola alam ini secara bijaksana (7-9). Namun karna pelanggaran Adam dan Hawa, dosa telah merajalela dan membuat jati diri manusia tidak benar di hadapan Allah. Citra Allah yang ada dalam diri manusia hilang, oleh karna kuasa dosa yang melalui manusia pertama. Hal ini juga menjadikan banyak orang yang tidak bersyukur akan keadaan dirinya sendiri, salah satu contoh : lebih Fokus mempercantik diri sendiri dengan segala usaha, sehingga kita lupa bahwa sesungguhnya dengan kembalinya Citra Allah yang telah hilang hal itulah yang membuat kita menjadi orang berhikmat dan cantik, bukan hanya poles poles semata, atau mengganti dengan berlebihan apa yang ada dalam diri kita. Banyak orang yang merasa malu dengan dirinya sendiri, bahkan banyak orang yang tidak tahu bersyukur dengan dirinya sendiri sehingga jatuh kedalam dosa "tidak bersyukur" Contoh : mengganti jenis kelamin, atau menambah.

Dalam mazmur hari ini, kita diajar bahwa pertanyaaan tentang "SIAPAKAH KITA?" tak bisa lepas dari pertanyaan: "SIAPAKAH KITA DI HADAPAN TUHAN?" Kita adalah ciptaan yang begitu kecil jika dibandingkan dengan alam semesta, tetapi Allah sendiri berkenan untuk menciptakan kita segambar dan serupa dengan-Nya serta mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya. Fakta ini seharusnya membuat kita menjadi pribadi yang rendah hati. Jati diri kita hanya dapat ditentukan pada apa yang Tuhan katakan tentang kita dan bagaimana kita melaksanakan kewajiban kita dengan penuh rasa syukur. 

Dalam mata dunia ini untuk menentukan identitas diri kita boleh saja lewat apa yang kita miliki, lewat jabatan yang kita miliki, namun ingatlah hal itu tetap hanya ber arti bagi dunia ini saja, bagi Allah kita adalah tetap ciptaan_Nya yang mulia. Tidak perlu ada yang di sombongkan dalam dunia ini. Apalah artinya identitas menurut standar dan ukuran dunia, jika kita tidak menyadari identitas kita sebagai ciptaan dan anak-anak Tuhan. Sadarilah siapa diri kita di hadapan Tuhan, lalu jalanilah hidup sesuai dengan identitas yang telah Tuhan berikan  dengan penuh ucapan syukur. Dan ingatlah, Jangan pernah berkecil hati jika dunia ini memandang kita kecil-rendah karna tidak memiliki apa apa, tidak memiliki jabatan, dan tidak menjadi orang terhormat. Sesungguhnya meski kecil bagi dunia, tetapi Jikalau "CITRA ALLAH" terpancar dalam hidup kita masing masing, maka kita akan membuat dunia tercengang bahwa sesungguhnya Allah Ada berdiam besama kita. Karna itu, Jalanilah hidup ini sesuai kehendak Allah. Tatanan dan keindahan dunia telah menceritakan bahwa Allah adalah Allah yang berdaulat dan luar biasa, sungguh Allah adalah pencipta segala sesuatu. Jika saat ini Allah memberikan hak bebas bagi kita, kuasa untuk segala hal yang ada di dunia ini, kuasailah dengan tetap penuh ucapan syukur atas Allah. Niscaya, kerendahan hati, ucapan syukur, dan pengharapan akan Allah akan selalu memelihara dan menguatkan kita. Permuliakan Allah dengan apa yang kita miliki. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kuta semua. Amin 🙏🙏🙏

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...

what about theologi luther ?