Selamat pagi.
Firman Tuhan Untuk kita.
Mazmur 28 : 2
Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus.
Mazmur 28 : 6
Terpujilah TUHAN, karena Ia telah mendengar suara permohonanku.
Mazmur 28 : 7
TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
Mazmur 28 : 8
TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!
Mazmur 28 : 9
Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.
Saudara saudari, Hidup dalam kebenaran sebagai umat Tuhan yang diurapai seperti Daud di tengah-tengah orang-orang fasik sungguh tidaklah mudah. Apalagi jikalau dalam menjalani hidupnya serasa berjalan sendirian (ayat 2),tentu akan lebih mudah goyah dan berkompromi dengan kemunafikan. Hal Itulah yang terjadi dan dipergumulkan oleh pemazmur dalam renungan kita hari ini, bila rasanya pertolongan Tuhan tak kunjung tiba, serasa tangan- tangan orang jahat sedang merenggut jiwa kita yang menuju kepada kebinasaan. Saat- saat seperti itu juga sering membuat kita merasa kehilangan akal, dan mungkin banyak yang tergoda untuk mencari pertolongan dari pihak lain, ketika kesusahan hidup itu melebihi kemampuan kita. Dalam hidup kita ketika hal seperti itu terjadi sangat mungkin kita jatuh untuk berkompromi dengan para musuh kita.
Dalam renungan harian Luther kita hari ini, kita dapat melihat bahwa Pemazmur berada dalam situasi yang sangat mirip dengan hal di atas. Ia merasa tertekan karena sepertinya Tuhan berdiam diri dan membisu (ayat 1). Ia merasa dengan membisunya Tuhan, dirinya seperti sudah seperti ditinggalkan oleh Allah untuk mati ("aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur"). Pemazmur juga merasa hampir terseret kepada perbuatan orang fasik (ayat 3). Namun, Firman ini kembali menjelaskan bahwa meskipun dalam keadaan sulit seperti itu, pemazmur tetap bertahan dan tetap mengharapkan agar Tuhan mendengar permohonan dan teriakannya minta tolong (ayat 2), supaya ia tetap bertahan untuk tidak tergoda atau berkompromi dengan kejahatan. Pemazmur juga memohon supaya Tuhan mengganjar orang-orang jahat karena kejahatan mereka. Bahkan lebih dari itu Pemazmur juga memanjatkan ucapan syukur seakan-akan Tuhan sudah mendengar permohonannya dan sudah menolongnya (ayat 6-7). Hal ini adalah keyakinan pemazmur bahwa Tuhanlah penolong dan penopang umat-Nya (ayat 8). Oleh sebab itu, seruan kepada Tuhan ini juga ditujukan demi umat milik Tuhan sendiri (ayat 9). Pemazmur sungguh telah menyatakan iman (percaya)nya di tengah situasi yang sepertinya tidak ada pengharapan. Godaan kuat untuk menyerah begitu besar, namun satu hal yang luar biasa iman Daud tidak pernah goyah karena ia tahu dan yakin akan pertolongan Tuhan. Ia yakin Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya binasa.
Saudara saudari, sesungguhnya kita sebagai umat Allah, kita dituntut untuk menjadikan Allah sebagai sumber perlindungan dan kekuatan terbesar kita. Jika tidak demikian, maka kesesakan dan kejahatan akan menjadi bagian yang tak terhindarkan dari dalam kehidupan kita, bahkan kesusahan hidup akan membuat kita menjauh dari kasih Allah. Ingatlah "tidak ada orang yang dapat bertahan berjuang dalam kesusahan hidup jikalau tidak tinggal di dalam Kristus Yesus".
Oleh karna itu, Umat Allah (setiap orang percaya) haruslah berbeda dari orang-orang fasik. Dalam relasi yang dibangun oleh sesama, haruslah kita senantiasa menunjukkan kebaikan dan persahabatan yang tidak berpura-pura. Ketulusan harus menjadi salah satu aspek yang tak tergantikan dalam setiap relasi. Jangan sampai relasi hanya dibangun demi tujuan-tujuan yang telah diagendakan dan kepentingan sepihak semata. Seperti Daud yang membenci perbuatan fasik, demikianlah juga kita sepatutnya harus menjauhi kecurangan dan penipuan, dan alam kesesakan yang kita alami, ingatlah bahwa Tuhanlah tempat perlindungan dan benteng keselamatan kita yang kekal. Karena itu tetaplah bersandar dan ber pengharapan hanya kepada Allah, meskipun hidup di dunia susah kita akan tetap kuat sebab Allah ada bersama kita.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. aminnn 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Tidak ada komentar:
Posting Komentar