Selamat pagi.
Firman Tuhan untuk kita.
Mazmur 82 : 3
Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan!
Mazmur 82 : 4
Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik!"
Mazmur 82 : 8
Bangunlah ya Allah, hakimilah bumi, sebab Engkaulah yang memiliki segala bangsa.
Saudara saudari, Mazmur 82 ini berbicara mengenai para hakim yang lupa diri. Ketika mazmur ini ditulis, para hakim tidak hanya menjalankan tugas yudikatif (hukum), tapi juga eksekutif (pemerintahan) dan legislatif (pembuat undang-undang). Mereka harus memerintah dengan adil dan menghukum kejahatan (Ul. 25:1). Namun, pada kenyataannya, ada hakim yang justru memutarbalikkan kebenaran dan membela kelaliman (ayat 2). Bagaimana mungkin mereka dapat membela kaum tertindas dan lemah (ayat 3-4) sesungguhnya inilah yang terjadi pada akhir akhir ini, banyak para pemimpin tidak lagi membela kebenaran, namun bisa saja karna suapan uang membela yang salah, membenarkan yang salah(ayat 5).
Itulah sebabnya kita melihat Allah berdiri di hadapan para "allah" untuk menghakimi mereka. Istilah "allah" dengan huruf kecil bukan merupakan suatu pujian untuk status para hakim yang seakan-akan menjadi wakil Allah, namun merupakan sindiran yang keras. Mereka adalah orang-orang yang mengangkat diri atau menempatkan dirinya menjadi allah-allah palsu. Kepada orang-orang yang congkak dan lupa diri inilah, Allah akan menumpahkan amarah-Nya (ayat 7). Di dalam "kebesaran", mereka akan dihempaskan, karena wewenang atau kekuasann dunia yang telah Allah beri disalahgunakan.
Dalam renungan harian Luther kita hari ini, Mazmur ini menuliskan Pesan utama dengan sangat jelas. Hanya ada satu Allah. Dia yang Esa yang telah menyatakan diri-Nya. Tuntutan-Nya kepada umat-Nya hanya satu, yaitu hidup sesuai dengan kehendak-Nya: memberlakukan keadilan dan belas kasih dengan adil dan benar!
Setiap orang yang membengkokkan kebenaran dan dengan demikian, setiap orang yang menindas orang lain tidak akan luput dari penghukuman Hakim yang adil itu dari Allah sendiri.
Mazmur ini ditutup dengan permohonan pada Allah agar Ia segera mengulurkan tangan-Nya membela kaum lemah dan papa (3-5). Pemazmur juga memohon agar Allah menghajar para pemimpin yang bertindak sewenang-wenang (8). Doa pemazmur menunjukkan Allah tidak menutup mata atas segala kejahatan yang terjadi di dunia ini. Karena Allah sendiri adalah Hakim yang adil.
Jika Anda adalah seorang pemimpin, baik dalam keluarga, pekerjaan, pemerintahan, maupun di mana saja, pastikan bahwa Anda senantiasa bersikap benar di hadapan Allah dan sesama. Jadilah pemimpin yang penuh dengan hikmat yang dari Allah supaya kasih yang sesungguhnya dapat di nikmati dan dirasakan oleh setiap orang lewat kepemimpinan kita.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar