Sabtu, 09 November 2024

Karya Kristus memberikan kita keselamatan Ibrani 9 : 24 - 28

Selamat hari minggu. 

Firman Tuhan Untuk kita. 
Ibrani 9 : 24
Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
Ibrani 9 : 27
Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
Ibrani 9 : 28
demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.


Saudara saudari, Bacaan kita kali ini mengajarkan bahwa ibadah yang sempurna adalah ibadah di mana Tuhan Yesus Kristus hadir dalam Ibadah melayani kita sebagai Imam Besar Agung di Kemah Suci yang ada di surga (11). Ia mengurbankan diri-Nya untuk memberi pendamaian kekal bagi semua umat-Nya dan melayakkan kita untuk masuk ke Rumah Allah yang abadi, yaitu surga (12-14). Mengapakah kurban-kurban dan pelaksanaan Ibadah dalam Perjanjian Lama meski dilakukan demikian rumit dan akurat, tidak mampu untuk menyelesaikan masalah dosa secara tuntas? 
Sebab upacara tersebut hanya lambang dari persembahan terbaik yang Tuhan Yesus lakukan (ayat 21). 

Dosa adalah masalah yang sangat serius sehingga hanya Allah yang dapat menyelesaikannya secara tuntas. Dalam ritual Perjanjian Lama, pengudusan dilakukan dengan memakai darah binatang sebagai kurban yang dipercikkan pada kemah suci, perabotan, dan orang-orang di dalam kemah itu. Sesungguhnya dosa harus diselesaikan dengan persembahan darah kurban yang lebih mulia, yaitu darah Kristus sendiri. Oleh karena itu, Allah mengutus Kristus untuk menyelesaikan dosa, yakni dengan mewakili manusia berdosa di hadapan-Nya (ayat 24). Kelebihan Kristus dibandingkan imam besar keturunan Harun adalah Ia mempersembahkan Diri-Nya sendiri satu kali untuk selamanya sebagai kurban penghapusan dosa yang menghasilkan keselamatan (ayat 25-28a). Dengan pengurbanan-Nya itu, Ia bukan masuk ruang mahakudus, di Bait Allah, tetapi Ia masuk ke surga dan membuat orang yang percaya kepada-Nya layak untuk masuk surga. Sekarang, kita sedang mencicipi sebagian dari berkat keselamatan itu. Kelak pada saat Kristus datang kedua kali, kita akan menikmati keselamatan secara penuh (ayat 28b). 

Yesus Kristus adalah satu-satunya Pengantara dari suatu perjanjian baru. Sebab hanya darah dan kematian-Nya yang telah berhasil mengerjakan apa yang tidak mampu dikerjakan oleh para imam dan korban persembahan di dalam perjanjian lama (14). Walaupun bukan suatu hal yang baru bagi Allah, bagi manusia merupakan perjanjian baru. Dalam sejarah manusia, perjanjian baru menggantikan dan melebihi perjanjian lama yang diberikan melalui perantaraan Musa. Transisi dari Musa kepada Yesus menandai transisi dari prinsip usaha manusia ke prinsip anugerah. Sehingga pada akhirnya kita beroleh keselamatan hanya oleh karna Anugerah. 

Oleh karena itu, melalui Renungan harian Luther kita hari ini, Firman ini mengajak kita untuk mengenali karya Kristus sebagai Pengantara bagi kita, yaitu membawakan dan menggenapi perjanjian yang baru. Dari perjanjian inilah, tersedia penebusan dan keselamatan bagi kita (15). Hukum Taurat mengajarkan bahwa pengampunan dosa diberikan melalui pengurbanan, yakni penumpahan darah; dan karya salib Kristus menuntaskan tuntutan ini (18-23).

Puncak pelayanan Kristus adalah ketika Ia memasuki hadirat Allah untuk menggenapi karya penebusan (24; Ibr. 6:19-20; 8:1-2), di mana darah Kristus menebus umat-Nya satu kali untuk selama-lamanya (25-28; Ibr. 7:27). Itulah anugerah keselamatan sejati bagi kita, yang kemudian disimbolkan di dalam IBADAH: Allah bersekutu dengan umat-Nya dan umat mempersembahkan hidup mereka sebagai persembahan yang harum di hadapan Allah.

Bagi kita jemaat Lutheran Ibadah adalah sebuah persekutuan di mana setiap umat Allah diundang untuk memasuki hadirat Allah dan menyatakan bakti (pelayanan) mereka kepada Allah. Kristus adalah Pemimpin Ibadah kita yang tertinggi dan kita diundang untuk mengikut-Nya dan Allah sendiri hadir dalam Ibadah untuk melayankan kita keselamatan lewat pengampunan dosa dan Penguatan oleh Injil. Ibadah merupakan tempat untuk menikmati anugerah-Nya dengan penuh pujian dan syukur, bukan pamer diri atau hiburan saja. Karena itu, pada hari ini kita masuk ke Ibadah minggu XXIV, marilah sayang dengan penuh suka cita sebab Kristus mengundang kita dan adalah Nya yang tercurah di kayu salib sungguh menguduskan dan menguatkan kita, bersyukur lah kepada Tuhan. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Move On - Melupakan Kehendak manusiawi Karna Anugerah Kristus

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.  Filipi 3 : 18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyat...

what about theologi luther ?