Saudara saudari dengarlah Firman Tuhan. 
𝙁𝙞𝙧𝙢𝙖𝙣 𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙠𝙞𝙩𝙖.
Mazmur 59 : 2 
Lepaskanlah aku dari pada musuhku, ya Allahku; bentengilah aku terhadap orang-orang yang bangkit melawan aku.
Mazmur 59 : 3
Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang melakukan kejahatan dan selamatkanlah aku dari pada penumpah-penumpah darah.
Mazmur 59 : 6
Engkau, TUHAN, Allah semesta alam, adalah Allah Israel. Bangunlah untuk menghukum segala bangsa; janganlah mengasihani mereka yang melakukan kejahatan dengan berkhianat!
Mazmur 59 : 10
Ya kekuatanku, aku mau berpegang pada-Mu, sebab Allah adalah kota bentengku.
Saudara saudari, jikalau kita pelajari. Mazmur 59 adalah sebuah kisah ketika Saul menyuruh orang mengawasi rumah Daud untuk membunuhnya (1). Saul berikhtiar membunuh menantunya. Ini bukan yang pertama kali di lakukan. Sebab Saul telah melemparkan lembingnya kepada Daud, namun meleset. Jauh sebelumnya, Saul berupaya membunuh Daud dengan mengirimkannya ke banyak pertempuran dengan harapan mati dalam tugas, tetapi Daud selalu menang. Sungguh, segala tindakan Saul telah didasari rasa iri dan ketakutan bahwa Daud akan mengambil alih kerajaannya.
Dalam seruannya kepada Allah terlihat bahwa tingkah laku musuhnya semakin berbahaya (ayat 2-4). Saul mengirim tim federasi pembunuh untuk mengincar nyawa menantunya sendiri (ayat 1Sam. 19:1; 9-18). Dalam kondisi yang terpuruk ini Daud memohon pembelaan Allah dengan menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah, sebab hanya Tuhanlah Hakim yang adil dan benar (ayat 5-6). 
Berkenaan dengan situasi yang dialaminya, Daud tidak melakukan pembelaan diri. Dia juga tidak angkat senjata untuk melawan orang-orang yang hendak membunuhnya, tetapi memercayakan semuanya kepada Allah. Meski situasinya penuh dengan ketegangan, Daud tetap bernyanyi tentang kekuatan dan kasih setia Allah (17).
Bagaimana dengan kita? Situasi yang dialami Daud bisa menimpa kita kapan saja. Kita bisa belajar dari Daud yang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi menyerahkan semua persoalannya kepada Allah. Sebab Tuhan adalah Allah semesta alam.
Masalah berat dengan ancaman nyawa tidak membuat Daud panik dan melupakan Tuhan. Meski berhadapan dengan penguasa yang bisa saja membinasakan dirinya, Daud tahu bahwa semua itu tidak berarti apa-apa bagi Tuhan. 
Mazmur Daud ini kiranya menguatkan kita tatkala menghadapi orang-orang yang memusuhi kita. Kita dapat meminta Tuhan campur tangan. Percayalah bahwa Allah tidak akan tinggal diam. Ia tidak akan membiarkan kejahatan berjaya dan tidak akan membiarkan sesuatu apapun memisahkan kita dari kasih setia-Nya (band. Rm. 8:31-39). Dalm setiap masalah, ataupun musuh yang menghadang kita, percayalah bahwa di dalam hidup setiap oranh benar, sungguh Allah akan memberikan jalan keluar dan kemenangan dalam menghadapi setiap musuh, tetaplah bersandah hanya kepada-Nya.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semuanya. Amin 🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar