Kamis, 30 Oktober 2025

Dibenarkan oleh hanya karna Iman - Roma

Shalommm.. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Roma 3 : 24
dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Roma 3 : 25
Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Roma 3 : 26
Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
Roma 3 : 27
Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!

Saudara saudari, sejak kejatuhan manusia kedalam dosa, maka kondisi manusia secara universal tidak ada yang benar; semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (21). Perbuatan baik tidak menambah apa-apa dalam usaha untuk mendapatkan pembenaran di hadapan Allah. Dan tidak ada seorang pun yang dapat membenarkan dirinya di hadapan Allah. Kristus Yesuslah yang telah ditetapkan Allah untuk menjadi jawaban bagi pembenaran manusia (25). Manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena usahanya dalam melakukan Taurat (28).

Dalam perkembangan agama agama saat ini  sering kali, bahkan banyak orang yang mengajarkan kesalahan, beberapa orang Kristen berpikir bahwa Allah menuntut usahanya agar ia dapat dibenarkan. 
Misalnya, dengan melakukan amal (berbuat baik) dan memberi banyak persembahan, maka ia akan benarkan oleh Allah.  Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang di benarkan di hadapan Allah oleh karena perbuatan baiknya atau amal yang tiap saat di lakukannya. Keselamatan-pembenaran hanya ada di dalam Allah, pembenaran hanya kita Terima lewat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, pembenaran adalah Anugerah Allah, dan pembenaran hanya ada di dalam Kristus. Setiap ajaran yang menyatakan bahwa perbuatan baik dapat membenarkan atau menguduskan kita adalah ajaran yang sesat dan merupakan suatu penghinaan atas ketidak percayaan akan tujuan kematian dan kebangkitan Kristus. 

Jadi, Sejatinya kita dibenarkan di hadapan Allah hanya oleh karena IMAN, hidup kekal atau keselamatan itu adalah anugerah, pemberian Allah secara cuma cuma bagi orang yang hidup di dalam Iman. Dan tentu setiap orang yang menyadari bahwa dia tidak dapat membenarkan dirinya tentu akan membawa kita pada sebuah kesadaran akan kebutuhan dan kebergantungan kita akan Allah.

Jadi, tidak ada dasar bagi kita untuk bermegah dalam keselamatan; kita tidak dapat mengatakan bahwa perbuatan baik kita bisa menyelamatkan. 
Lalu untuk apakah perbuatan baik?.
Kenapa kita harus berbuat baik?. 
Kematian Dan kebangkitan Yesus Kristus telah memberikan jaminan kehidupan yang baru bagi kita, di dalam kematian dan kebangkitan Kristus, adam lama ikut mati bersama dia dan adam baru bangkit dalam diri kita bersama dengan Kristus sama seperti kebangkitanNya, setiap orang yang telah beroleh baptisan kudus adalah ciptaan baru "milik Allah" Dan ketika kita menerima tubuh dan darah Kristus maka kita menyatu dengan Dia sebagai sumber keselamatan. 
Maka sesungguhnya tanpa paksaan dan tanpa kepentingan tertentu iman harus mendorong dan memastikan bahwa hidup orang yang telah di benarkan harus hidup seperti Kristus "hidup dalam segala bentuk perbuatan baik".
Tiap tiap saat iman akan menuntun kita untuk mengubahkan dan menjadikan kita sama seperti Kristus yang hidup dalam kasih, serta kesetiaan. Jadi perbuatan baik itu adalah upah syukur kita atas keselamatan dan pembenaran yang telah Tuhan anugerahkan bagi kita. 

Kekristenan mengajarkan bahwa perbuatan baik tidak diperlukan untuk kita bisa dibenarkan di hadapan Allah. Sebanyak apa pun perbuatan baik manusia tidak akan pernah dapat disandingkan dengan tuntutan Allah dalam kekudusan dan kesempurnaan.

Kesimpulan Paulus akan hakikat keberdosaan manusia ditegaskan ulang dalam pernyataan, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah" (ayat 23). Kenyataan ini menunjukkan bahwa tidak mungkin seseorang membenarkan dirinya sendiri dengan upaya menaati Taurat ataupun perbuatan baik (ayat 20). 

Menerima keselamatan hanya  melalui Iman berarti secara langsung kita telah mengakui kegagalan hidup kita di hadapan Allah dan kita menerima ketakbergunaan usaha kita untuk memenuhi hukum Allah. 

Jadi, sebagai orang orang yang telah di tebus yang dibenarkan lewat tubuh dan  darah Kristus hendaklah hidup kita bukan untuk kepentingan kita lagi, melainkan hidup untuk Kristus, hidup melakukan hukumNya, hidup dalam segala perbuatan baik berdasarkan Iman. Dan itulah bukti kita hidup di dalam Dia, terlebih menjadi ucapan syukur kita atas anugerah keselamatan kita. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Selasa, 28 Oktober 2025

DIBENARKAN OLEH KARENA IMAN-Galatia 3

Shalom.... 
Firman Tuhan untuk kita. 
Galatia 3 : 9
Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.
Galatia 3 : 11
Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."
Galatia 3 : 13
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Saudara saudari, Pada dua pasal kitab Galatia sebelumnya dapat kita pahami bahwa Rasul Paulus menyatakan sikap dan pandangannya terhadap kebenaran Injil serta dasar-dasar iman. Maka dalam pasal tiga dan empat ini Paulus menggunakan argumentasi dari pengalaman iman jemaat Galatia sendiri dan dari ajaran Alkitab Perjanjian Lama. 

Rasul Paulus telah menegur jemaat Galatia dengan keras agar tidak membiarkan diri diperdaya oleh ajaran-ajaran yang salah tentang Taurat sehingga mereka berpaling dari kebenaran Injil. Argumentasi Paulus jelas :
1. Yesus Kristus yang tersalib telah disampaikan dengan jelas kepada mereka. Ini mencakup inti Injil itu sendiri: sebab dan tujuan kematian-Nya, kehendak Allah yang mendasarinya, serta kebangkitan-Nya (ayat 1; lihat 1:1-4). 
2. Dengan pertanyaan retoris Paulus yang menegaskan bahwa umat Kristen di Galatia telah menerima Roh Kudus karena mereka percaya pada Injil, bukan karena mereka memberlakukan Taurat dalam hidup mereka (ayat 2). 
3. Karena iman umat Kristen di Galatia telah menyaksikan mukjizat (yang dilakukan oleh Rasul Paulus) sebagai tanda kuasa Injil (ayat 5; bdk. Ibr. 2:4; Rm. 15:18-19; 2Kor. 12:12).

 Pengalaman jemaat Galatia sungguh jelas: mereka telah diselamatkan melalui karya Yesus Kristus di kayu Salib oleh pekerjaan Roh Kudus. Maka berpaling dari Injil berarti "telah memulai dengan Roh dan mengakhirinya di dalam daging"(ayat 3). Hal ini adalah suatu langkah surut, dan suatu kesia-siaan (ayat 4). 

Rasul Paulus mengingatkan bahwa Abraham menerima berkat karena beriman terhadap janji Tuhan. Artinya, perbuatan Abraham bukanlah faktor utamanya, melainkan imannya yang mendasari tindakan itu yang utama. Keturunan Abraham menerima janji berkat yang sama jika bersedia beriman. Orang-orang yang secara lahiriah bukan keturunan Abraham pun bisa menerima berkat yang sama asalkan beriman seperti Abraham karena kehadiran Kristus telah memungkinkan hal itu.

Sebagai orang Kristen, apakah kita pernah merasa bahwa berkat Tuhan semata-mata untuk kita? Pernahkah kita berpikir bahwa berkat tersebut juga harus dibagikan kepada orang lain? Mari kita becermin kepada nasihat Paulus dalam perikop ini. Iman telah membuat kita menerima berkat. Berkat itu harus berlanjut sehingga orang-orang di sekitar kita pun bisa merasakan berkat tersebut.

Sungguh, Tuhan Yesus menggantikan kita menanggung hukuman dosa supaya kita dibenarkan di dalam Dia. Dengan iman kepada Kristus, kita menerima pembenaran atas diri kita. Jadi bukan karena kemampuan kita, kita dapat dibenarkan. Hanya karena anugerah Allah di dalam Kristus saja maka kita dibenarkan-Nya. Inilah iman yang menyelamatkan! Hindarilah kebodohan seperti yang dilakukan oleh jemaat di Galatia!

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Jumat, 24 Oktober 2025

Allah tempat perlindungan yang kekal - Mazmur 90

Shalom... 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 90 : 12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Mazmur 90 : 13
Kembalilah, ya TUHAN--berapa lama lagi? --dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
Mazmur 90 : 14
Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.
Mazmur 90 : 17
Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.

Saudara saudari, Mazmur hari ini juga berbicara tentang menghitung hari hari. Menghitung hari hari bukan agar hari-hari segera selesai-lewat, tetapi supaya setiap orang memiliki hati yang bijaksana (ayat 12). Dalam bacaan Mazmur doa Musa ini dapat kita lihat bahwa pada bagian pertama, Pemazmur mengakui bahwa Allah, sebagai pribadi yang menjadi sumber ketenangan "rumahnya" Tempat perteduhan turun temurun (ayat 1-2). Ia melihat keamanan dirinya bukan karena memiliki suatu tempat, tetapi karena memiliki hubungan yang baik dengan Allah. Namun demikian, di dalam bagian kedua, pemazmur juga merenungkan mengenai kesementaraan hidup manusia di dunia. Ia memakai ungkapan "debu" dan "rumput" untuk menggambarkan hubungan yang sebenarnya, antara Sang Pencipta yang begitu perkasa dan dirinya yang begitu lemah (ayat 3-6). Perenungannya ini juga berbicara mengenai kesalahan yang dilakukan oleh manusia di hadapan Allah (ayat 7-11). 

Itulah sebabnya pemazmur meminta pada Allah agar dia diberikan kesadaran akan kesementaraannya, sehingga ia selalu ingin memiliki hati yang berhikmat dan hidup yang bermakna. "Hikmat" tidak berarti sekadar kecerdasan di dalam menjalani kehidupan, tetapi lebih mengacu pada takut akan Allah dan pengakuan atas kendali-Nya di dalam kehidupan. Dengan mengakui dan mengenal kehendak Allah dalam kehidupan, barulah hidup yang sulit dan singkat itu berarti. 

Oleh sebab itu, sebagai utusan Allah Musa menyadari akan perlindungan Allah dan Ia mengajarkan bahwa setiap orang menjadi mawas diri terlebih harus mau merenungkan hal-hal prinsip yang harus kita hayati dalam tiap tiap saat. Prinsip tersebut adalah pekerjaan Iman yang menuntut kita untuk : 
1. Menempatkan Allah sebagai tempat perlindungan umat untuk selama-lamanya (ayat 1-2). 
2. Menyadari bahwa Kekekalan Allah akan membangkitkan kesadaran tentang kefanaan dan keterbatasan umat, sebaliknya kefanaan dan keterbatasan umat akan membangkitkan kesadaran bahwa setiap orang mutlak memerlukan Allah (ayat 3-6). 
3. Menjadikan Hidup yang singkat ini menuju pada satu tujuan yang penuh bermakna sebagaimana hidup orang orang tebusan Allah (hidup untuk Allah). 

Untuk itu, setiap orang percaya di harapkan agar tahu bagaimana mengisi hidupnya dengan hal-hal yang bermakna kekal (ayat 12), dengan memohon topangan kasih setia dari Allah secara terus-menerus dalam sepanjang kehidupannya (ayat 13-17), serta mengakui kelemahan diri di hadapan Allah. Sebab tanpa Tuhan, hidup seseorang dapat dipastikan tidak akan memiliki arti. 

Dalam kedaulatan dan kekuasaan-Nya, Allah sedang dan akan tetap berkenan menjadi tempat perlindungan bagi setiap anak-anak-Nya. Ingatlah bahwa Allah akan selalu setia menopang hidup kita. Pemeliharaan-Nya sempurna dalam hidup kita. Maka marilah meminta hikmat kepada Allah agar Ia menjadikan hidup kita penuh bermakna dan pengharapan hanya kepadaNya. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Kamis, 23 Oktober 2025

Tetaplah memberitakan Injil - MAKIN DIBABAT MAKIN MERAMBAT - Kisah Para Rasul 8 : 4 - 17

Selamat Pagi Amang Inang. 

Firman Allah untuk kita... 
Kisah Para Rasul 8 : 4
Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
Kisah Para Rasul 8 : 5
Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.
Kisah Para Rasul 8 : 6
Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.
Kisah Para Rasul 8 : 7
Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.
Kisah Para Rasul 8 : 8
Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.

Saudara saudari, Ada yang mengatakan bahwa penyebaran Injil mengalami stagnansi dalam kenyamanan. Sedangkan, dalam penganiayaan, Injil justru makin tersebar luas. Oleh karena itu, muncullah ungkapan: "MAKIN DIBABAT MAKIN MERAMBAT".
Stefanus baru saja mati sebagai martir. Jemaat masih menangisi kematian Stefanus (2), dan penganiayaan hebat sudah terjadi (1b). Saulus bahkan masuk ke rumah-rumah orang Kristen untuk menyeret mereka ke dalam penjara (3). Meskipun Jemaat mengalami penganiayaan yang demikian hebat. Akan tetapi, hal itu tidak menghentikan semangat mereka dalam mengabarkan Injil. Mereka justru menjelajah berbagai tempat sembari memberitakan Injil (4). Tidak hanya itu, dalam masa pekabaran Injil ini, mereka juga dipertemukan dengan orang yang mengaku sebagai kuasa Allah (9-11). Akan tetapi, Allah menyertai mereka dengan banyak tanda dan mukjizat, sehingga Injil tersebar secara efektif (12-13). Mereka begitu antusias dalam memberitakan Injil. Ketika rasul-rasul mendengar bahwa di Samaria ada banyak orang yang bertobat, mereka langsung mengutus Petrus dan Yohanes untuk melengkapi pelayanan Filipus (14). Allah benar-benar menyertai Injil-Nya. Penderitaan yang amat berat, bahkan kematian para murid, tidak pernah dapat membuat kuasa Injil berhenti. Sampai hari ini, Injil telah tersebar ke seluruh dunia, mengubahkan wajah peradaban, bahkan mengubah kehidupan banyak orang secara personal, dan yang terutama telah menjadi penyelamat bagi jutaan jiwa. Pekabaran Injil adalah amanat agung yang diperintahkan oleh Yesus Kristus sebelum Dia naik ke surga. Namun, tidak hanya perintah, Yesus juga memberi janji bahwa Ia akan memberikan kuasa-Nya dan menyertai kita senantiasa sampai kepada akhir zaman.

Dahulu para rasul dan bapa Gereja berkobar-kobar memberitakan Injil, sekalipun nyawa adalah taruhannya. 

Oleh karena itu, kita yang hidup pada masa kini, dengan segala tantangan postmodern, perlu lebih bersemangat lagi dalam memberitakan Injil terlebih melalui karakter dan Kasih kita terhadap sesama. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara kita semua..
Amin 🙏🙏🙏

Senin, 20 Oktober 2025

Allah adalah sumber pertolongan kita

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 46 : 2 
Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan terbukti.
Mazmur 46 : 3
Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;
Mazmur 46 : 4
Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.
Mazmur 46 : 6
Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.

Saudara saudari, Nas hari ini menunjukkan kuasa Allah secara progresif: melampaui alam (Mazmur 46:2-4) melindungi kota-Nya dari serangan musuh (ayat 5-8), dan atas seluruh bumi yang sedang berperang (ayat 9-12). Kita pasti masih mengingat bencana tsunami yang begitu mengerikan. Namun sedahsyat apapun suatu bencana, pemazmur tidak takut karena ia tahu dan yakin bahwa kuasa Allah shngguh melampaui kekuatan alam. Ia tahu bahwa ia dapat berlindung pada Allah (ayat 2). 

Dalam perikop ini Allah juga digambarkan sebagai kota benteng umat-Nya (ayat 8). Karena Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang bahkan ketika bangsa-bangsa menyerang. Dengan tegas pemazmur mengontraskan kota Allah yang tidak akan goncang (ayat 6) walau kerajaan-kerajaan goncang (ayat 7) dan sekalipun gunung-gunung goncang (ayat 3). Pemazmur memberi penekanan pada kuasa Allah dengan menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang Maha Tinggi (ayat 5) dan Tuhan semesta alam (ayat 8). Allah Maha Tinggi menekankan Allah yang berkuasa atas segala kerajaan di muka bumi (Dan. 4:17). Tuhan semesta alam menyatakan Allah yang memiliki tentara malaikat dalam jumlah besar (band. 1Raj. 22:19). Itulah sebabnya pemazmur merasa aman. Pada bagian terakhir Allah digambarkan sebagai Allah yang menghentikan segala peperangan di bumi (ayat 9). Ia adalah Allah yang berkuasa atas segala kerajaan di bumi. Karenanya Allah ditinggikan di antara bangsa-bangsa, di-tinggikan di bumi (ayat 11). 


Dalam hidup ini, pergumulan hebat pasti pernah menimpa kita. Dalam kondisi itu, mungkin reaksi kita adalah pergi menjauhi Allah. Kita bahkan mungkin melancarkan protes kepada-Nya atas keadaan yang terjadi. Alih-alih masuk dalam dekapan Allah, Sang Kota Benteng yang teguh, kita malah dengan sengaja pergi menjauhi-Nya.

Pada hari ini, kita diingatkan oleh pemazmur. Ia menasihati agar kita yakin dengan iman yang teguh kepada Allah pada saat kita mengalami pergumulan hidup. Ia adalah Kota Benteng yang teguh sehingga di dalam Allah saja kita berdiam, merasa aman, dan tenteram.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Minggu, 19 Oktober 2025

Mengasihi adalah hidup orang percaya

Shalom. 
Firman Tuhan untuk kita. 
2 Yohanes 1 : 4
Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.
2 Yohanes 1 : 5
Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu--bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya--supaya kita saling mengasihi.
2 Yohanes 1 : 6
Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.
2 Yohanes 1 : 7
Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.
2 Yohanes 1 : 8
Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.

Saudara saudari, Agustinus sangat terinspirasi oleh surat Yohanes dan menulis: "Jika seseorang menyangka dia mengerti Alkitab tetapi tidak membangun cinta akan Allah dan cinta akan sesama, maka sebenarnya dia tak mengerti Alkitab" 

Dalm surat kedua Yohanes ditulis oleh orang yang menyebut dirinya penatua, dan ditujukan kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya (1). Isi surat memang menekankan tentang cinta kasih (5-6). Istilah Ibu terpilih tampaknya memang mengacu pada gereja dan yang dimaksud dengan anak-anaknya adalah jemaat.

Karunia, rahmat, dan damai Allah memang seharusnya menghadirkan hidup kristiani dalam kebenaran dan cinta. Sebab, bagaimana mungkin kebenaran dari Kristus yang memberikan hidup-Nya sendiri dalam kasih, tidak menghasilkan hidup yang penuh kasih?

Menjadi orang jahat namun dibaptis dan bahkan menyandang sebutan sebagai orang Kristen, bisa saja terjadi. Namun, "Menjadi orang jahat yang menunjukkan kehidupan cinta kasih adalah tak mungkin", demikian tulis Agustinus ketika merenungkan surat Yohanes. Jadi, bukti otentik kehidupan orang Kristen tak ada yang lain, kecuali CINTA KASIH.
Banyak orang mengira bahwa memiliki pengetahuan tentang Alkitab atau berbagai doktrin agama dapat menjadi tanda bahwa pemiliknya adalah orang Kristen sejati, terutama di kalangan yang merasa lebih intelektual. Akibatnya, sering terjadi perdebatan doktrin antar orang Kristen. Agustinus mengingatkan, baik yang mendisiplin dengan keras maupun yang bersikap lembut, keduanya harus memiliki dasar kasih. Sebab, Allah itu kasih dan kebenaran tak lepas dari kasih.

Menghidupi kasih dalam masyarakat yang plural dan penuh perbedaan pendapat akan menghasilkan tantangan tersendiri. Namun, kita tak mungkin lari dari perintah untuk mengasihi karena Allah adalah kasih. Orang yang tak dapat mengasihi sesama yang dilihatnya, tak mungkin mengasihi Allah yang tak dilihatnya. Jadi, tanpa kasih, pengetahuan, dan pelayanan, kita hanyalah gong yang berisik, yang lahir dari kesombongan dan dosa. 

Bila kita mencamkan bahwa kebenaran itu yang menyatukan orang percaya, maka seharusnya kita menyadari bahwa kesatuan jemaat pun hendaknya berdiri teguh. Jemaat berdiri bukan karena kesamaan haluan politik atau kesetaraan dalam tingkat ekonomi. 
Oleh sebab itu, jangan sampai kesatuan jemaat goyah karena perbedaan pendapat, perebutan jabatan pelayanan, atau segala sesuatu yang kualitasnya berada di bawah kebenaran. Ingatlah bahwa karena kebenaran Kristus saja kita bersatu. Maka, Jika ada perselisihan, pakailah kebenaran sebagai standar yang mempersatukan.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Kamis, 16 Oktober 2025

Jangan menghakimi Roma 14 : 1 - 13

Shalom. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Roma 14 : 8
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
Roma 14 : 9
Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.
Roma 14 : 11
Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah."
Roma 14 : 12
Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.

Saudara saudari, Dalam hidup bermasyarakat betapa mudahnya bagi manusia menjadi hakim atas orang lain. Mengapa? Sebab, ketika menghakimi orang lain, maka akan terlihat bahwa dia ternyata lebih baik ketimbang orang yang dihakiminya. Sewaktu seseorang menyatakan orang lain bersalah, maka pada saat itu juga sebenarnya dia sedang menyatakan bahwa dirinya benar, dan itu berarti lebih baik dari orang lain.

Gereja, dahulu maupun sekarang, juga tak lepas dari soal penghakiman ini. Kepada warga jemaat di Roma, Paulus menyatakan: "Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya" (1). Yang dimaksudkan di sini adalah orang-orang tidak dapat membedakan mana yang pokok dan yang bukan dalam iman yang menyelamatkan. Dan Paulus menasihati untuk tidak mengecam orang-orang yang berpendirian seperti itu.

Pada masa itu, dalam jemaat ada orang-orang yang menikmati kebebasan dari peraturan Yahudi dengan makan segala sesuatu berdasarkan Mazmur 24:1. Sedangkan yang lainnya berpegang pada asas hanya boleh memakan sayur-sayuran karena mereka takut melanggar larangan makan darah hewan atau menjadi najis karena menyentuh makanan yang telah dipersembahkan kepada para dewa. Paulus dengan tegas mengatakan agar kedua kelompok ini tidak saling menghakimi karena keduanya adalah hamba Tuhan. Menghakimi hamba Tuhan sama dengan menghakimi Tuhan.

Sedangkan persoalan lainnya berkenaan dengan hari. Ada yang mementingkan hari-hari tertentu, namun ada pula yang berpikir bahwa semua hari adalah sama. Untuk hal ini pun, Paulus bersikap sama: "Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan" (6). Hal yang sama juga berlaku bagi orang yang menganggap semua hari sama.

Yang penting bagi Paulus: "Jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan." (8). Nah, jika setiap orang memegang keyakinan ini, maka menghina orang lain karena keyakinan akan iman yang dipeluknya tidak relevan lagi.

Hidup orang Kristen harus selalu dipusatkan kepada Kristus, sebagai Tuhan, Juruselamat, dan Hakim yang agung, bukan kepada pandangan dan penilaian manusia yang subjektif. Prinsip ini mengandung dua konsekuensi moral. Kita harus dapat saling menerima, meskipun terdapat perbedaan yang tidak prinsip (1). Kita dilarang menghina, menganggap rendah, dan menghakimi orang yang berbeda dengan kita (3). Kristuslah Hakim bagi semua manusia. Ingat, jangan menghakimi! Sebab, kita semua kelak harus menghadap pengadilan Allah. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Rabu, 15 Oktober 2025

HKBP DO HKBP - Akankah jadi agereja Oikumene ??

“HKBP DO HKBP" 
AKAN JADI GEREJA OIKUMENE ?

Salam Damai 'n Kasih Kristus!

Pd tgl 7 Okt 1861 di Sipirok, para pekabar Injil mengadakan rapat 'tuk membagi tempat pelayanan yaitu: Pdt. Heine, Pdt. Klammer, Pdt. Betz, Pdt. Van Asselt. Tgl inilah yg ditetapkan jadi hr lahir HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN yg diambil dr nama ke-4 org pdt (non Batak) peserta rapat tsbt. Juga berketepatan dlm bln Okt 1861 ini Nommensen ditahbiskan sebagai Pdt dan langsung diberangkatkan oleh Misi Barmen jadi misionar ke Tanah Batak, tapi selama 2 bln dia masih harus belajar Bahasa dan Budaya Batak terlebih dulu dr Dr. Van Der Tuuk di Belanda.

Jadi, meskipun HKBP telah berdiri selama 20 thn (1861-1881), namun masih belum memiliki seorang Pimpinan Gereja (Uluan ni Huria). Pd thn 1881, Kongsi Barmen menetapkan Nommensen jadi Ephorus pertama di HKBP. Sedangkan gelar “Ompu i" resmi diberikan kepada Nommensen setelah jadi Ephorus, dan kemudian gelar “Ompu i" jadi sebutan/gelar resmi bagi semua Ephorus HKBP. Padahal karna berkat ketrampilan Nommesen dalam mendamaikan setiap perkara atau pertengkaran di sawah dan juga peperangan antar kampung, maka Raja Pontas dan Raja lainnya yg sdh jadi Kristen menganggap Nommensen pantas dijuluki “Ompu i" sejajar dg Raja Sisingamangaraja XII. Nah, kita juga tentu berharap semua Ephorus HKBP hendaknya seperti Ompu Nommensen teristimewa dalam “Hadameon dohot Halambokon” agar tercapai umpasa Batak yang mengatakan “Goar na ma daina” tapi biarlah sejarah yang akan mencatat. (NB: Perjalanan HKBP sangat sarat dengan konflik semenjak kepemimpinan sebagai Ephorus di teruskan oleh orang Batak, dan hampir di setiap dekade ada konflik yg muncul. Salah satu sumber konflik yg sering terjadi adalah masalah kepemimpinan, distribusi kekuasaan dan mekanisme pelayanan serta pengambilan keputusan yg diatur di dlm AP.

Kalau anda pernah menyaksikannya sungguh betapa brutalnya saat konflik terjadi baik di Kampus Teologi Pematang Siantar maupun di berbagai Gereja di Medan, bahkan Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung juga jadi ajang perebutan. Kalau demikian halnya masih pantaskah lagi gelar “Ompu i" disematkan kpd Ephorus HKBP? 
Memang tak seorang pun seperti Nommensen yg hanya dg mengandalkan “kasih sayang” dalam menginjili mampu mendamaikan berbagai pertikaian dan peperangan antar kampung, bahkan mengatasi berbagai tindak kejahatan seperti pembunuhan, perkelahian dan perjudian.

Nommensen mengetahui adat Batak, dan dia tak melarang adat yg tak bertentangan dg Alkitab, seperti halnya konsep “Dalihan na Tolu” yang dapat mempererat kekerabatan orang Batak sehingga perlu dilestarikan. Kawin semarga pun dilarang oleh adat Batak dan juga dilarang oleh Gereja, hanya Nomensen tidak membenarkan pemakaian Gondang Batak di Gereja.

Sejarah mencatat, bahwa sebelum Nommensen jadi Ephorus HKBP pertama (1881-1918) ternyata ia telah menjalankan misi penginjilannya selama 20 thn (1861-1881), dan selama itu masyarakat Batak selalu memanggilnya dengan sebutan “Amang atau Tuan Nommensen”, bahkan setelah jadi Ephorus tetap saja dipanggil dengan sebutan “Ompu atau Ompu i Nommensen”.

Pada thn 1876 Nommensen telah berhasil menterjemahkan PB ke dlm Bhs Batak Toba, tapi kita tak tahu apakah diterjemahkan dr Bhs Jerman atau dari teks asli bahasa Yunani (Greek), sementara sahabatnya Johansen berhasil menterjemahkan PL ke dalam Bahasa Batak Toba. (NB: Kita patut mengapresiasi ada rencana dan upaya HKBP saat ini bekerjasama dengan LAI akan menerbitkan Bibel terjemahan baru. Mungkin jemaat selama ini tak menyadari bahwa Bibel terjemahan Nommensen dan Johansen pada waktu itu adalah dibuat dalam rangkah penginjilan, sehingga diksi atau pilihan kata yang digunakan tentu harus disesuaikan dengan kondisi setempat. Juga pada masa itu kalimat dalam Bahasa Indonesia tempo dulu sama halnya dengan Bahasa Batak kalimatnya masih dominan frase Hukum DM. Misalnya, nats 1 Musa 1:1 dituliskan: “Di mula ni mulana ditompa Debata langit dohot tano on”, sedangkan dlm Kej. 1:1 dituliskan: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Jadi, tentu dlm Bibel terjemahan baru nantinya bisa saja nats 1 Musa 1:1 akan diterjemahkan: “Di mula na Debata manompa langit dohot tano”. Itulah sebabnya saat ini perlu ada Bibel terjemahan baru agar lebih praktis dan mudah dipahami terlebih oleh kaum millenial Gereja kita HKBP.

Saat berlibur ke Jerman setelah 18 thn melayani pd thn 1880, Nommensen menyempatkan diri menciptakan Tata Ibadah HKBP. Meskipun agak lain dari Tata Ibadah Lutheran di Jerman, namun dibuat lebih original yg disesuaikan dg kondisi setempat. Tata ibadahnya mengadopsi Lutheran dan Presbiterian dan sekaligus budaya Batak dipersatukan sehingga tampak sungguh indah, dan bahkan tata ibadah itu telah lebih 100 thn diikuti oleh HKBP. Karna orang Batak gemar bernyanyi dan suka musik, maka Nommensen berusaha agar dikirim musik tiup dan poti marende (orgel) ke Tanah Batak. Kemudian pada usia 70 thn (1904) Ompu Nommensen dianugerahi Doktor Teologi Kehormatan oleh Fakultas Teologi Universitas Bonn, Jerman, atas keberhasilannya yg luar biasa membawa Injil ke Tanah Batak. Padahal Ompu Nommensen sebenarnya tak ingin mendapat hadiah atau penghargaan, ia mengaku hanya seorang miskin yang tidak punya arti apa2, tapi rohnya telah ditebus dengan nilai yg sangat mahal, yaitu dengan Darah Yesus.

Setelah Ephorus Nommensen ternyata masih ada 3 org lagi pdt Misionar (non Batak) jadi Ephorus HKBP (1918-1940), jadi selama 59 thn (1881-1940) HKBP pernah dipimpin oleh 5 org Ephorus dari Pdt Misionar (non Batak), dan selama itu Tata Ibadah HKBP pernah beberapa kali mengalami revisi yang kemudian pada tahun 1937 diterbitkan Agenda HKBP (Buku Liturgi) dan ternyata itulah yg digunakan dlm Ibadah HKBP sampai sekarang. Dengan ditangkapnya semua Pdt Jerman oleh tentara Belanda pada tanggal 10 Mei 1940, maka sejak itu pimpinan HKBP dijabat oleh Pdt Batak, tepatnya pada Sinode Godang HKBP tgl 10-11 Juli 1940 terpilih Pdt. K. Sirait jadi Voorsitter (Ephorus) HKBP (1940-1942), dan itu jadi hari kemandirian (manjujung baringin na) HKBP, yg dapat dikatakan telah mandiri dalam hal dana, daya, dan teologi.

Semasa kepemimpinan Ephorus HKBP Ds. Dr. hc. J. Sihombing (1942-1962) selama 20 tahun terkenal semboyan “HKBP DO HKBP” yg se_akan2 ingin mengatakan kepada dunia bahwa inilah HKBP yang tak mau meniru dan tak bisa didikte oleh siapa pun terlebih dalam hal teologi seperti menetapkan Tata Gereja, Tata Ibadah dan Konfessi HKBP. Pucuk pimpinan gerejanya disebut dengan “Ephorus” seperti Nommensen bukan “Bishop” maka dunia mau bilang apa, karna “HKBP do HKBP”. Dalam Tata Gereja 1930 misalnya, dikatakan: “HKBP bertujuan untuk mempersekutukan seluruh orang Batak di dalam iman yang satu itu, sambil memberitakan Injil kepada bangsa sekitar yang belum seiman. Sedangkan dalam Tata Gereja 1940 dikatakan agar kesatuan dan persekutuan di dalam gereja harus dipertahankan dan dipelihara. Tapi dalam Tata Gereja 1950 sudah lebih bersifat oikumenis dalam arti HKBP jadi pelopor dalam memasuki Gerakan oikumenis di Indonesia.

Apakah nantinya HKBP yg berdiri atas dasar kesukuan atau sebagai Gereja orangnya Batak akan menjadi Gereja Oikumene? 
Dalam B.E Suplemen HKBP telah mengisyaratkannya, dlm BE. No. 864. “OIKUMENE” dikatakan: 
1. Asing pe hata nang luatta be, marragam rupa nang adatta be; Sada do Debatanta ingot be, na marhaha-anggi hita sasude, di Kristus sada hita be. 
2. UEM do parsadaan ni hita on, pajongjong dame di portibi on; Patindang hatigoran i sintong, pararat harajaonNa dison, sahat tu liat tano on. 
3. Hita pinilit ni Tuhanta i, urupi ma dongan na pogos i; Palua angka na tarante i, tabaen marnida na mapitung i, apuli na mardangol i. Amen!

NB: SEJAK A/P-2002 HKBP DENGAN VISI DAN MISINYA SUDAH BERSIKAP INKLUSIF, DIALOGIS DAN TERBUKA, BAHKAN TAHUN INI ADALAH "tahun oikumene hkbp inklusif 2024".

Hidup manusia Baru seturut kehendak Allah - Efesus 5

Damai sejahtera Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong saudara sekaliam, Amin

Firman Allah untuk kita. 

Efesus 5 : 6                                                                                                                                      Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.Efesus 5 : 8Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,

Efesus 5 : 14                                                                                                                                            Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."

Efesus 5 : 15                                                                                                                                        Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,

Efesus 5 : 16                                                                                                                                              dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Saudara saudari, Hidup manusia baru yang telah beroleh pembenaran dan penebusan dari dosa kematian oleh Yesus Kristus adalah kehidupan yang benar benar di dalam terang, dimana lewat Baptisan KudusNya, Allah memurnikan, menyucikan dan memateraikan kita dengan kuasa Roh Kudus, sehingga kita menjadi milikNya. Sebagai orang orang tebusan, hendaklah terang itu tampak dan terlihat oleh mata lewat tata cara kehidupan kita yang semakin mencerminkan peran Kristus. Terang itu juga telah meniadakan kegelapan. Sebab dimana ada terang, di situ tidak ada kegelapan. Sebaliknya, terang dan gelap tidak akan pernah dapat bersatu dalam satu tempat secara bersamaan.Paulus mengingatkan hidup anak-anak terang harus berbeda dari hidup anak-anak gelap (3-6). Ia mengakui: "Memang kamu dahulu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu, hiduplah sebagai anak-anak terang" (8). Orang Kristen memiliki kisah lama, tetapi sekrang ia sudah hidup dengan status yang baru.

Paulus berkata, "Jangan kamu berkawan dengan mereka" (7), yang berarti "ambil bagian (partakers)". Ayat ini bukan berarti bahwa orang Kristen tidak boleh berteman sama sekali dengan orang yang berbeda Iman. Hal yang hendak Paulus katakan adalah mendorong orang Kristen menjadi terang yang menghasilkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran (9), yang mencerminkan karakter Yesus Kristus (2), yakni hidup yang selalu mengucap syukur (4), dengan mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani atas nama Tuhan Yesus (19-20). Dan tentu kehidupan anak gelap harus berbeda dengan kehidupan anak terang, baik dalam segi pola pikir, tata krama, terlebih perbuatan dan kerendahan hati di hadapan Allah. Karena itu, kita tidak boleh bergaul atau ambil bagian dengan kehidupan masa gelap. Kita tidak boleh turut melakukan perbuatan perbuatan gelap, antara lain: percabulan, kecemaran, keserakahan, perkataan kotor, perkataan hampa, perkataan semborono (3-4). Sebab itu adalah kenajisan yang mendatangkan murka terhadap Allah dan membuat kita tidak mendapatkan bagian dalam kerajaan Allah (5-6).

Melalui Paulus, Allah begitu tegas menyatakan bahwa hidup orang Kristen seharusnya mecerminkan hidup dalam terang. Tidak bermain-main dengan dosa, apalagi menikmati dosa atau merasa nyaman dengan dosanya. Menyebut dosa saja pun tentu sudah memalukan (11-12), apalagi terlibat. Hal itu sangat mendukakan Allah. Jika ada orang Kristen yang menikmati dosa, ia bukanlah manusia baru. oleh karena itu, mari kita perhatikan hal hal ini :

1. Paulus tidak ingin jemaat di Efesus tercatat oleh waktu sebagai anak-anak terang yang hidup dalam kegelapan. 

2. Paulus ingin agar jemaat Efesus mempergunakan waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat. Yaitu, dalam pengertian menggunakan waktu dengan efisien dan efektif untuk pekerjaan dan pelayanan Tuhan, bukan untuk hidup dalam berbagai kecemaran dosa yang menyesatkan dan membawa kepada kebinasaan. 

Waktu terus berjalan. Maka, ingatlah bahwa apa yang telah kita perbuat pasti tercatat dalam waktu dan tidak mungkin dapat dihapus oleh siapapun juga. Dosa hanya dapat di hapus oleh Allah sendiri jika kita mengakui dan menyesalinya di hadapanNya. oleh itu marilah tiap tiap saat menyesali akan dosa dosa kita, memohon pengampunanNya dan tidak lagi hidup di dalam dosa yang sama.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara kita semua. Amin

Jawaban jawaban untuk Perjamuan Kudus - Seribu pertanyaan dalam satu jawaban yang menganugerahkan hidup kekal.

Seribu pertanyaan dalam satu jawaban yang menganugerahkan hidup kekal. 
Mengapa kita sebagai Gereja yang ber aliran Lutheran semestinya harus melakukan komuni-Perjamuan Tuhan lebih dari 125 kali dalam setiap tahun di dalam Pelayanan Ilahi kita? 
Karena Makan Malam Tuhan bukanlah simbol, atau representasi tetapi sungguh benar benar tubuh dan darah Kristus yang sejati bagi Anda dan bagi saya untuk keselamatan kekal.

Mengapa kita harus membungkuk-menunduk di bawah Altar sebelum menerima Perjamuan Tuhan, mengapa pastor/pendeta harus memegang roti dan anggur tinggi (mengangkat) ketika ia membawa perjamuan kepada jemaat, mengapa kita menggunakan piala "cawan" Dalam Perjamuan, lantai ubin yang indah, dan seorang pastor dengan Chasuble dekoratif atau jubab? 
Karena Makan Malam Tuhan bukanlah simbol, atau representasi tetapi sungguh benar benar tubuh dan darah Kristus yang sejati bagi Anda dan bagi saya untuk keselamatan kekal.


Mengapa para pastor-pendeta tidak boleh membuang anggur yang tersisa ke wastafel, ke selokan atau menggabungkanNya semua dengan sampah Minot lainnya? 
Karena Makan Malam Tuhan bukanlah simbol, atau representasi tetapi sungguh benar benar tubuh dan darah Kristus yang sejati bagi Anda dan bagi saya untuk keselamatan kekal.

Mengapa Gereja harus memberitakan Perjamuan malam lebih dari 300 kali dalam tiap tahun, dan termasuk juga di layankan bagi mereka yang di rumah sakit? 
Karena Makan Malam Tuhan bukanlah simbol, atau representasi tetapi sungguh benar benar tubuh dan darah Kristus yang sejati bagi Anda dan bagi saya untuk keselamatan kekal.

Mengapa kita harus pergi setiap Minggu ke tempat suci, meskipun dalam keadaan lelah atau ketika seluruh dunia tidak butuh Pengampunan? Karena Makan Malam Tuhan bukanlah simbol, atau representasi tetapi sungguh benar benar tubuh dan darah Kristus yang sejati bagi Anda dan bagi saya untuk keselamatan kekal.

#vdma

Seribu pertanyaan dalam satu jawaban yang menganugerahkan hidup kekal. 

Hidup dalam Kebenaran - 1 Petrus 2

Shalom. 
Firman Tuhan untuk kita. 
1 Petrus 2 : 13
Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi,
1 Petrus 2 : 14
maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik.
1 Petrus 2 : 15
Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.
1 Petrus 2 : 16
Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
1 Petrus 2 : 17
Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!

Saudara saudari, dalam bacaan Firman ini, Petrus menujukannya kepada Jemaat Tuhan yaitu jemaat diaspora yang tersebar diberbagai kota termasuk Asia kecil. Mereka kebanyakan para perantau yang mengadu nasib di tempat baru. Di samping itu, kehadiran mereka diterima dengan beragam sikap. Ada yang menerima, ada pula yang menolak secara tegas. Karena itu, Petrus menuliskan surat ini untuk mengingatkan agar mereka senantiasa menyatakan sikap hidup yang lebih baik sebagai pengikut Yesus dengan cara menjauhi segala keinginan daging, dan hidup bijaksana di tengah-tengah bangsa non-Yahudi. 

Dalam hal ini, Panggilan untuk menjadi Kristen telah menempatkan orang percaya pada posisi dan hak istimewa. Namun posisi itu bukanlah merupakan kesempatan untuk bermegah. Tetapi kita dipanggil untuk tidak menyalahgunakan hak-hak istimewa itu. Petrus menjabarkan hal tersebut dalam beberapa hal, yaitu :
1. Himbauan agar umat tetap hidup sebagai orang asing, mengasingkan diri dari keinginan duniawi (ay. 12).
2. Kristen dipanggil untuk "tunduk" kepada semua lembaga manusia, artinya Kristen memiliki keberadaan dan misi khusus dalam rencana Allah (ay. 13).
3. Kristen dipanggil untuk hidup bertanggungjawab di tengah kebebasan (ay.16). 

Oleh karena itu, Kita sebagai orang pilihan Allah (Kristen) di panggil untuk benar benar hidup menyerupai seperti Kristus, Allah telah memerdekakan kita dari perbudakan dosa dan oleh itu Allah menginginkan agar karakter Kristus itu tinggal dan berdiam dalam diri kita, sehingga tiap tiap hari kita di arahkan untuk melakukan hal hal yang baik, taat pada pemimpin baik dalam negara maupun hal lainnya. 

Sebagai orang merdeka, Allah memberikan kita hak bebas, apakah hidup menjadi orang Fasik atau menjadi orang yang taat akan Allah?. 

Sebagai orang yang mensyukuri panggilan dan pilihan Tuhan atas anugerahNya, tentu dalam hidup ini kita harus tau bersyukur kepada Allah. Hendaklah kita bersyukur kepada-Nya lewat hidup kita. Hidup dalam kebenaran,  dan tunduk kepada Allah. Marilah kita menjadi anak-anak Tuhan yang menyebarkan benih kebaikan dan ketaatan di mana pun Tuhan menempatkan kita. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Pertobatan mendatangkan Kehidupan - Yoel 1 :1 - 19

Shalom... 
Firman Tuhan untuk kita. 
Yoel 1 : 2
Dengarlah ini, hai para tua-tua, pasanglah telinga, hai seluruh penduduk negeri! Pernahkah terjadi seperti ini dalam zamanmu, atau dalam zaman nenek moyangmu?
Yoel 1 : 3
Ceritakanlah tentang itu kepada anak-anakmu, dan biarlah anak-anakmu menceritakannya kepada anak-anak mereka, dan anak-anak mereka kepada angkatan yang kemudian.
Yoel 1 : 5
Bangunlah, hai pemabuk, dan menangislah! Merataplah, hai semua peminum anggur karena anggur baru, sebab sudah dirampas dari mulutmu anggur itu!

ThemaPertobatan mendatangkan Kehidupan - Yoel 1 :1 - 19
Saudara saudari, Lingkungan alam beserta pohon dan hewan ciptaan-Nya telah ditata asri demi kehidupan manusia. Namun dalam bacaan hari ini, ternyata alam asri telah berubah menjadi gersang dan meratap, merupakan bencana bagi umat-Nya dan hewan-hewan peliharaan. Semua makhluk hanya bisa berteriak kepada Sang Pencipta karena sejarah dukacita telah mengukir kehidupan umat-Nya. Mengapa demikian? 

Penggambaran momentum sejarah Yehuda yang diteruskan dari generasi kepada generasi (3) berawal dari pengalaman perorangan – seluruh penduduk – zaman mereka – zaman nenek moyang (2). Estafet beritanya membawa dukacita seluruh bangsa. Yehuda akan dihancurkan oleh hama belalang (4) dan Yoel meyakininya sebagai penghukuman Tuhan atas dosa Yehuda, dimana Yehuda akan dikepung bangsa-bangsa yang kuat (6). Para petani malu karena kegagalan panen (7, 10-12) dan hewan-hewan pun mengalami kekeringan (17-18). Bukan saja dekadensi moral dan sosial yang mereka alami, namun dekadensi spiritual yang membalur kain kabung bangsa (9, 13-16). Bencana dan penderitaan dialami semua makhluk: alam, pohon, binatang, dan manusia: penduduk, petani, dan imam. Sukaria dan sorak-sorai telah lenyap (16). Seruan kenabian Yoel sangat tepat (13-15) untuk mereformasi spiritual sebuah bangsa yang telah meninggalkan Allah, sehingga mengalami penderitaan yang sangat menyedihkan (19-20). 

Mengamati berbagai tragedi bencana alam dan penderitaan seiring dengan bergulirnya gejolak politik negara kita, memang tidak sepenuhnya dianggap benar jikalau senantiasa dikaitkan dengan penghukuman Tuhan. Namun tidak tepat pula jika kita mengatakan bahwa bencana alam hanyalah akibat keteledoran dan tidak bertanggungjawabnya manusia terhadap alam ciptaan-Nya. Keduanya menjadi perenungan kita agar memiliki hikmat mengamati kejadian-kejadian akhir-akhir ini dan menjadikan kita bijak dalam meresponinya. 

Satu hal yang luar biasa, bukan hanya manusia yang memohon, tetapi seluruh ciptaan juga menyatakan kerinduannya kepada Tuhan. Hal ini menandakan betapa besar dosa dunia ini terhadap pencipta-Nya.

Nubuat tentang hari Tuhan mengajak kita untuk mengerti tanda-tanda zaman dan memahami kehendak Tuhan. Konsekuensinya, kita wajib mengevaluasi perbuatan kita di hadapan-Nya. Apakah tindakan kita sudah menyenangkan-Nya? Inilah kesempatan untuk memohon pengampunan sebab kita tidak mengetahui kapan Hari Tuhan itu tiba.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Daniel dan singa

                   Daniel dan Singa


Daniel menjalani hidup yang panjang dan luar biasa. Semasa mudanya, ia diasingkan oleh orang Babilonia. Karena menunjukkan keterampilan kepemimpinan yang luar biasa, Raja Nebukadnezar mengangkatnya ke istana. Ia menjalani hidup yang panjang dalam pelayanannya kepada Babilonia, hingga Persia menaklukkan kekaisaran tersebut. Ia terus melayani orang-orang Persia.

Daniel adalah seorang pejabat terhormat dan menjadi korban politik di jajaran atas Kekaisaran Persia. Musuh-musuhnya berhasil mengesahkan hukum yang tidak dapat dipatuhi Daniel. (Daniel 6) Hukum tersebut mewajibkan tidak seorang pun berdoa kepada allah lain selain raja selama tiga puluh hari. Meskipun mengetahui hukum tersebut, Daniel tetap melanjutkan kebiasaannya berdoa tiga kali sehari, menghadap Yerusalem, mengucap syukur kepada Tuhan. Musuh-musuhnya menyerahkan dia kepada Raja Darius, yang meskipun ia adalah sahabat Daniel dan tidak ingin menghukumnya, maka ia memerintahkan agar Daniel dilemparkan ke singa.

Karena tak tercela, Daniel tidak menanggapi banyak politisi pada zamannya dan mereka yang berkuasa hingga saat ini. Ia tidak membalas, tetapi membiarkan kepolosannya berbicara. Setelah dilemparkan ke singa, Tuhan menghadiahi kepercayaan dan kesetiaan Daniel dengan mengirimkan malaikat untuk melindungi hamba-Nya. Ketika raja melihat Daniel masih hidup, ia memulihkan Daniel dan memerintahkan musuh-musuhnya dilemparkan ke singa.

Daniel telah menjadi teladan bagi pelayanan sipil Kristen. Teladan imannya dipuji oleh penulis kitab Ibrani, bersama teman-temannya, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego . Ia menunjukkan kepada kita cara mengasihi Tuhan dan melayani bangsa kita.

Ester dan Mordekhai

Kitab Ester adalah termasuk kitab yang unik, sebab dalam kitabnya ia tidak menyebut nama Tuhan, tidak membahas doa, ibadah, atau topik rohani lainnya. Banyak yang mempertanyakan posisinya di dalam Alkitab karena hal itu. Baik gereja maupun sinagoge telah melihat campur tangan Tuhan dalam peristiwa-peristiwa dalam kitab ini dan karenanya menerima sebagai kitab suci. Kitab ini menjelaskan bagaimana Hari Raya Purim ditetapkan.

Seperti orang Yahudi dan banyak lainnya di zaman kuno, Mordekai dan Ester memiliki dua nama, nama "non-Yahudi" yang diberikan oleh para penculik mereka dan nama Ibrani yang diberikan oleh orang tua mereka. Mordekai berarti "hamba Marduk," yang diambil dari nama dewa Babilonia, dan Ester adalah versi Persia dari nama "dewi Ishtar", dewi kesuburan dan cinta. Alkitab tidak menyebutkan nama Ibrani Mordekai. Nama Ibrani Ester, Hadassah, berarti "murung."

Dalam mempertimbangkan nasib ratu di hadapannya, Ester menunjukkan keberanian yang luar biasa. Ketika kemampuan politiknya diuji, ia menyelamatkan orang-orang Yahudi dari musuh-musuh mereka. Lebih dari itu, pengaruhnya menghasilkan dukungan dari raja bagi orang-orang Yahudi. Maka tak lama setelah peristiwa-peristiwa dalam kitab tersebut, Ezra berangkat ke Yerusalem.

Pada tahun-tahun berikutnya, Mordekai menjabat sebagai wakil raja di kekaisaran terbesar pada masa itu. Banyak orang Yahudi diberi posisi kekuasaan dan pengaruh. Raja sangat senang dengan pengabdian mereka sehingga ia mengizinkan pembangunan kembali tembok Yerusalem dan memberi mereka hak untuk memerintah diri sendiri selama ia memerintah.

Kisah Nehemia sang pembangun Tembok


Selama bertahun-tahun dan dari generasi ke generasi setelah kepulangan dari pembuangan, Yerusalem masih seperti cangkang dari dirinya yang dulu. Kota itu hanya memiliki sedikit penduduk, dan bukti kehancuran Yerusalem ada di mana-mana. Yerusalem masih berupa tumpukan puing. Lebih parahnya lagi, kota itu tidak memiliki tembok yang kokoh di sekelilingnya.

Nehemia adalah keturunan suku Yehuda, yang masih tinggal di Susa dan bekerja untuk orang Persia. Setelah beberapa generasi, Koresy kemudian mengeluarkan dekrit bahwa orang Yahudi boleh kembali ke Yerusalem. Maka pada tahun kedua puluh pemerintahan Artahsasta, Nehemia menerima Hanani, saudaranya, bersama dengan orang-orang lain yang telah kembali dari Yehuda. Pesan mereka sangatlah tegas: "Mereka yang kembali akan mendapat masalah dan aib besar, sebab tembok Yerusalem telah runtuh, dan pintu-pintu gerbangnya telah dibakar." Berita itu menyayat hati Nehemia, dan ia pun berdoa. Nehemia mengambil peran sebagai perantara seperti Musa berabad-abad sebelumnya, dan juga Daniel, maka Nehemia terlebih dahulu mengakui dosa-dosa bangsa Israel kepada Tuhan. Ia mengakui betapa buruknya tindakan Israel terhadap Tuhan dan memohon belas kasihan-Nya (Nehemia 1:7-11). Setelah berdoa, Nehemia menulis, "Sekarang aku menjadi juru minuman raja." Menjadi sebagai juru minuman membuat Nehemia memiliki akses tak tertandingi kepada Raja Artahsasta. Raja dapat melihat perasaan Nehemia di wajahnya. Kemudian Nehemia meminta izin untuk memeriksa Yerusalem lalu Ia ingin membangunnya kembali. Seperti halnya Koresy, Artahsasta tidak hanya mengizinkannya, tetapi juga mengiriminya surat-surat dan perintah yang sesuai untuk menebang kayu bagi gerbang-gerbang bait suci dan tembok-tembok. Bahkan, Nehemia menjadi gubernur wilayah tersebut.

Namun, hidup tidaklah mudah bagi Nehemia. Ia menghadapi tentangan dari Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, sejak awal. Kedua orang ini ingin melihat Yerusalem terus-menerus dalam keadaan rusak. Namun, Nehemia percaya bahwa Tuhan turut bekerja dan menyertainya dalam pekerjaan yang ingin ia selesaikan. Nehemia mengatakannya seperti ini: "Tangan Allahku yang murah melindungi aku." Di bawah Nehemia, tembok itu dibangun kembali, tetapi tidak mudah. Mereka menghadapi tentangan sepanjang waktu. Dalam pasal keempat pada kitabnya, Nehemia menggambarkan bagaimana para pekerja membawa pedang di pinggang mereka dan bergantian, bekerja atau memegang tombak untuk berjaga-jaga jika terjadi serangan.

Kitab Nehemia bukan hanya tentang tembok itu; Nehemia juga membahas upaya-upayanya untuk merawat kaum miskin di Yerusalem. Para bangsawan melakukan dosa yang sama seperti nenek moyang mereka, atau bahkan lebih buruk. Kaum miskin dijual sebagai budak. Tetapi Nehemia mengakhiri hal itu, Ia tidak menuntut tunjangan makanan yang biasanya diberikan kepada seorang gubernur.

Dalam Kitab terakhir, dapat kita lihat bahwa kitabnya diakhiri dengan masa reformasi terakhir yang dilakukan oleh Nehemia, yang salah satunya mungkin terdengar kasar di telinga kita saat ini: orang Yahudi menceraikan istri-istri asing mereka. Namun, dari perspektif teologis, kita mungkin dapat memahami hal ini. Nehemia khawatir bangsa itu akan jatuh ke dalam masa lalu penyembahan berhala leluhur mereka. Kekhawatiran ini tampaknya beralasan karena keimaman telah rusak, karena salah satu imam adalah menantu lawan Nehemia, Sanbalat orang Horon.

Sekarang Anda mungkin bertanya-tanya, apa yang orang "Kristen" pahami tentang Nehemia? Sesungguhnya ada banyak. 
Kita bisa dan seharusnya memandang Nehemia sebagai figur Kristus. Ia bersemangat untuk Yerusalem. Ia ingin kota itu aman. Ia juga menghadapi pertentangan yang hebat. Ia bahkan menghadapi saksi-saksi palsu yang mengatakan bahwa Nehemia telah mengangkat dirinya sendiri sebagai raja. Nehemia bukanlah seorang raja, meskipun ia berasal dari suku Yehuda. Ia juga seorang pengikut TUHAN yang sangat taat. Nehemia membantu Yerusalem merayakan Hari Raya Pondok Daun, dan Nehemia 9 adalah salah satu "kredo" paling lengkap yang ditemukan dalam Perjanjian Lama.

Tahukah anda ?
Akhirnya, tembok itu sendiri perlu dibangun agar Yesus dapat mati di luar gerbangnya. Salah satu tuduhan terhadap Yesus adalah bahwa ia adalah anak yang memberontak. Dalam kitab Ulangan 21 menjelaskan apa yang seharusnya terjadi kepada anak yang memberontak: ia harus dibawa kepada para tua-tua di pintu gerbang, dan di sana mereka harus melemparinya dengan batu. Meskipun Yesus tidak dirajam, ia digantung di kayu salib, dan kayu salib itu berada di luar gerbang Yerusalem.

#Vdmaluther

Nabi di tugaskan untuk memberitakan Mesias

Nabi adalah seseorang yang berbicara atas nama Tuhan. Dalam Perjanjian Lama, Tuhan memanggil banyak orang untuk menjadi suara-Nya di antara umat Israel. Meskipun kita menganggap nabi sebagai seseorang yang meramalkan masa depan, seorang nabi umumnya berkhotbah kepada umat Tuhan, mengajak mereka bertobat dan menyampaikan firman penghiburan. Terkadang, beberapa nabi dapat melihat ke masa depan dan memberi tahu umat Tuhan apa yang akan Tuhan lakukan.

Sebagaimana Allah membangkitkan para nabi untuk menyampaikan Firman-Nya kepada Israel, demikian pula Ia kini memanggil para pendeta untuk mewartakan Firman yang sama kepada Gereja-Nya. Jabatan pastoral tidak berkaitan dengan penglihatan atau ramalan, melainkan dengan setia memberitakan Kristus yang disalibkan, mengelola sakramen-sakramen-Nya, dan menggembalakan jiwa-jiwa melalui Hukum Taurat dan Injil. Seperti para nabi, pendeta diutus—bukan untuk menyampaikan wawasannya sendiri, melainkan untuk menyampaikan apa yang telah Allah firmankan dalam firman-Nya. Tugasnya adalah memanggil orang berdosa untuk bertobat, menghibur yang lelah dengan janji-janji Kristus, dan senantiasa mengarahkan perhatian kepada Dia yang adalah pesan sekaligus Utusan-Nya. Dengan demikian, mimbar menjadi semacam tempat bernubuat—bukan melalui wahyu baru, melainkan melalui karya Roh Kudus yang terus-menerus melalui Firman Allah.

Menurut para nabi, Mesias akan menjadi keturunan Hawa, yang akan dibunuh Setan, tetapi yang akan mengalahkannya. (Kejadian 3:15) Ia akan lahir dari seorang perawan. (Yesaya 7:14) Di Betlehem (Mikha 5:2), Mesias akan menjadi keturunan Daud dan akan disebut Allah (Yesaya 9:6). Ia akan disalibkan sebagai korban untuk dosa-dosa dunia. (Mazmur 22; Yesaya 53:4-12) Meskipun para Nabi sangat penting, namunYesus jauh lebih besar dan lebih penting dari mereka semua. Dia adalah seorang nabi seperti Musa. (Ulangan 18:15-19) Penulis Kitab Ibrani memberi tahu kita bahwa "pada zaman dahulu Allah telah berfirman dengan berbagai cara melalui para nabi, tetapi sekarang pada zaman akhir ini Ia telah berfirman kepada kita melalui Anak-Nya." Para nabi menyampaikan firman Allah, dan Yesus adalah Firman Allah. Ketika kita mendengar Yesus, kita mendengar Bapa; ketika kita melihat Yesus, kita melihat Bapa. Ketika kita ingin tahu seperti apa Allah itu, kita memandang Yesus.

MALEAKHI SEBAGAI NABI TERAKHIR

Setelah bangsa Yehuda kembali dari pembuangan di Babel. Melalui penguasa Persia, Koresh, mereka telah menetap kembali di tanah perjanjian. Mereka membangun kembali Bait Suci, meskipun tidak semegah Bait Suci Sulaiman. Mereka membangun kembali tembok Yerusalem dan beserta pemulihan kehidupan mereka. Kemudian, bangsa itu merasa terlupakan dan terisolasi, menjadi provinsi kecil dari kekaisaran asing yang luas dan mendunia. Kemudian Allah mengutus nabi Maleakhi. Namanya berarti Utusan, Malaikat.
Maleakhi sebagai nabi utusan Allah berjuang dengan kuasa tuntunan Allah untuk meyakinkan Yehuda akan kasih Allah, menyerukan agar mereka bertobat, dan terutama kepada para imam. Kemudian Ia mengangkat pandangan mereka untuk menatap masa depan. Sebab Allah akan mengutus Maleakhi yang lain seorang utusan - Elia, untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Ia akan mengarahkan hati mereka satu sama lain, sehingga Tuhan tidak perlu membinasakan mereka sepenuhnya. Dengan demikian, suara para nabi pun terdiam. Setidaknya butuh empat ratus tahun sebelum Tuhan akan berbicara lagi melalui seorang nabi. Seluruh umat tidak akan melupakan masa ini. Sebab mereka akan mengumpulkan semua nubuat dan gambaran tentang Mesias dan utusannya. Mereka datang untuk menantikan kerajaan duniawi dan hari Tuhan. Namun, mereka melewatkan kedatangan para Nabi_Putra Lewi dan Daud_Zakharia kedua dan putranya, nabi terakhir dan terbesar. 

Selasa, 14 Oktober 2025

HIDUPLAH DI DALAM DOA - LUKAS 18 : 1 - 8 "Penjelasan Khotbah minggu XVIII Setelah Trinitatis"

 Penjelasan Khotbah minggu XVIII Setelah Trinitatis


Evangelium :  LUKAS 18 : 1 – 8

Thema : “HIDUPLAH DI DALAM DOA”

Ø Apakah yang di maksud dengan Doa ??

Dalam sejarah Alkitab, Ketika Enos lahir “anak Set” (Kej.4:26) sejak saat itu memanggil nama Tuhan, jadi dalam sejarah ini Alkitab mengajarkan bahwa Doa adalah jalan satu satunya bagi kita untuk memanggil nama Tuhan.

Bagi kaum Lutheran, Dr. Martin Luther mengatakan tentang doa “Berdoa seolah olah semuanya bergantung kepada Tuhan, lalu setelah selesai, bekerjalah seolah olah semuanya bergantung kepadamu”. Lutheran berpandangan bahwa doa adalah perintah dari Tuhan, sebagai repon Iman terhadap panggilanNya, dan doa adalah sarana penting untuk menuntun kita bertumbuh dalam iman, sebab orang percaya tidak boleh terlepas dari doa sebagai napas dari pada Iman kepada Kristus.

Dalam pandangan Islam, Doa adalah inti dari pada Ibadahm sebuah sarana penting untuk menjalin hubungan spiritual dengan Allah, untuk mengungkapkan ketaatan, ketergantungan, dan kerendahan hati.

Dalam kalangan orang percaya, Doa doa adalah napas kehidupan rohani yang menjadi sarana komunikasi dan hubungan intim dengan Tuhan, doa dilihat sebagai perintah dari Tuhan yang di sertai dengan janji untuk di kabulkan, dan merupakan bentuk ketaatan akan perintahNya dan kerendahan hati untuk memohon pertolongan dari Tuhan, bukan untuk memaksa Tuhan.

Kitab Matius menuliskan bahwa Yesus memerintahkan murid murid dan kita untuk berdoa, jadi Doa adalah perintah Allah, sebab dengan berdoa kita akan sadar bahwa segala sesuatunya dating dan di beri oleh Tuhan, dalam doa kita akan melihat Janji Tuhan, dan di dalam Doa Iman akan bekerja untuk menuntun kita mengerti segala kehendak Tuhan baik yang berkenan untuk kita maupun tidak termasuk untuk bertahan dalam menantikan janjiNya.

Lalu bagaimanakah cara kita berdoa ?

Tentang hal Berdoa sebenarnya Yesus telah mengajarkan kita untuk berdoa dengan benar sesuai dengan konsep Yesus Kristus maka patutlah kita harus mempelajari dan menghidupi Doa Bapa kami.

“Mat. 6:9-15;Luk.11:2-4).

Dalam Perikop ini, Yesus membuat suatu perumpamaan untuk menegaskan agar :

v  Berdoa tanpa bosan 1

v  Allah akan membenarkan orang yang berseru siang dan malam 7

v  Doa adalah dorongan dari Iman 8 “tanpa Iman orang tidak akan mungkin mau berdoa”

Dalam hal berdoa, Allah juga mendengarkan doa kita meskipun tanpa suara seperti yang di lakukan oleh Hana (1 Sam.1:12-13). Dan dalam berdoa sesungguhnya bukanlah semata mata pekerjaan daging “pikiran atau kehendak” melainkan Roh yang telah Tuhan tanamkan dalam diri kitalah yang memohon kepadaNya (1 Kor.14:14).

Dalam injil lain (Matius) Yesus juga mengajarkan agar :

Ø  Tidak berdoa seperti orang munafik (Mat.6:5)

Ø  Jangan bertele tele (Mat. 6:7)

“Iman dapat di lihat dari kualitas kata kata dalam Doa”

Ø   SEBAB ORANG BENAR AKAN HIDUP DI DALAM DOA

Suatu kepastian “Orang percaya akan selalu hidup bergantung kepada Allah baik siang dan malam lewat membangun komunikasinya dengan Allah lewat Doa yang tidak terputus putus.

Dalam hidup ini, mungkin sebagian kita pernah mengalami fenomena seperti yang di alami oleh seorang janda ini terhadap Tuhan, Kita sudah berseru siang dan malam, tetapi jawaban doa tak pernah tiba.

Dalam hal ini, Yesus mengatakan suatu perumpamaan tentang seorang janda yang selalu datang kepada hakim. Janda itu meminta hakim tersebut untuk membela haknya. Awalnya, hakim itu menolak. Akan tetapi, janda itu terus datang kepadanya hingga akhirnya si hakim tersebut merespon permintaanya.

Dalam sejarah masa Yesus Kristus Pada zaman itu, tak ada yang bisa melindungi seorang janda selain hakim. Keluarganya tidak lagi bisa menjaganya. Sebab, setelah seorang perempuan menikah, ia bukan lagi anggota keluarga orang tuanya. Keluarga almarhum suaminya pun tidak bisa melindungi haknya. Pasalnya, setelah suami meninggal, ia tak lagi dianggap sebagai keluarga. Oleh karena itulah, janda itu terus-menerus datang kepada hakim. Mungkin saja, janda tersebut mengikuti hakim itu ke mana pun ia pergi. Perumpamaan dalam Alkitab ini sesungguhnya telah menjelaskan bahwa hakim itu tidak takut akan Allah. Hatinya sama sekali tidak tergerak, meskipun janda itu memohon agar ia sudi membela haknya. Namun, karena janda itu sering datang, hakim tersebut menjadi risih. Hakim itu merasa janda itu sudah menyusahkannya. Akhirnya, hakim pun menolong perkara janda itu supaya ia berhenti mengganggunya (5).

Perumpamaan ini menunjukkan bahwa betapa besar kuasa yang timbul dari kegigihan. Usaha dan berdoa dengan tidak jemu-jemu, tanpa mengenal rasa bosan, sesungguhnya akan membuahkan hasil (Mat.7:7-8), baik jawaban ia maupun tidak semuanya bergantung kepada Allah dan hasil dari doa yang benar tidak akan pernah membuat kita menderita. Yesus memberikan contoh bagaimana hal itu bisa berhasil di hadapan seorang hakim yang lalim, tidak takut akan Allah, dan tak menghormati seorang pun. Dan Yesus sendiri mengungkapkan bahwa orang benar yang berseru tiap siang dan malam akan beroleh dari padaNya (7). Jadi, apabila kita berdoa dengan tidak jemu-jemu, maka doa itu akan menuntun kita semakin dekat dengan Tuhan hingga dapat mengenal-Nya lebih dalam.

Oleh karena itu, selagi Tuhan memberikan nafas hidup bagi kita, tetaplah hidup di dalam Doa, berdoalah sambil bekerja “ora et labora”. Biarlah Iman bekerja untuk menuntun kita agar hidup di dalam doa dengan tidak jemu jemu.

“Doakanlah apa yang kamu kerjakan dan kerjakanlah apa yang kamu doakan”.

Amin .


                                                                                                                 Pdt. Ardianus Situmorang S.Th

Senin, 13 Oktober 2025

Hiduplah di dalam Kasih Kristus - Roma 12

Shalom... 
Firman Tuhan untuk kita. 
Roma 12 : 8
jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Roma 12 : 9
Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Roma 12 : 10
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
Roma 12 : 11
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Roma 12 : 12
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Saudara saudari, di tengah perkembangan zaman dengan semangat individualisme yang tinggi, kesatuan gereja sebagai tubuh Kristus sesungguhnya sedang terancam. Banyak orang Kristen yang cenderung memilih untuk mengikuti egonya sendiri. Padahal setiap umat sesungguhnya sadar bahwa setiap orang percaya adalah anggota tubuh Kristus. Anggota-anggota tubuh Kristus diikat melalui sendi-sendi fundamental, yaitu karunia rohani yang diberikan untuk hidup saling melayani, dan membangun (8), serta kasih yang tulus kepada Tuhan dan sesama (9-11). 

Setiap anggota tubuh Kristus memiliki karunia rohani, baik untuk bernubuat, melayani, mengajar, menasehati, dan selebihnya. Karunia tersebut diberikan oleh Kristus sendiri supaya jemaat dapat hidup saling membangun dan menguatkan, sehingga tubuh dapat berfungsi dengan baik, sehat, dan efektif. Ada tiga prinsip utama mengenai karunia rohani.
1. Setiap karunia hendaknya dipraktikkan untuk membangun jemaat. Karunia bukan untuk kebanggaan atau untuk disimpan. Setiap penerima karunia memiliki tanggung jawab khusus untuk melayani sesama. 
2. Setiap anggota jemaat hendaknya menerima dengan rela hati atas karunia yang telah diberikan kepadanya dan hendaklah juga melakukan pelayanan sesuai dengan karunia itu. Jika Tuhan memberikan karunia untuk bernubuat, bernubuatlah. Jika Tuhan tidak memberikan karunia untuk mengajar, janganlah mengajar. 
3. Praktikkan karunia rohani dengan kerelaan, kesungguhan, dan sukacita. 
Jadi, melayani Tuhan sesungguhnya menuntut sikap yang benar. Jangan melayani Tuhan dengan bersungut-sungut dan asal-asalan. Berikan yang terbaik kepada-Nya. 

Saudara saudari, kasih adalah landasan kedua dari gereja yang sehat. Kasih terhadap sesama anggota tubuh Kristus harus diekspresikan dengan jujur, menjauhi tindakan jahat dan melakukan yang baik, menunjukkan semangat persaudaraan, saling memberi hormat, dan selalu bersemangat di dalam melayani Tuhan. 

Oleh karena itu, mari wujudkan kasih Kristus dalam relasi kita dengan Allah dan sesama karena kita telah menerima anugerah Injil yang begitu berharga.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

KELAHIRAN YUDAISME

KELAHIRAN YUDAISME
Ketika bangsa Babilonia menaklukkan Yehuda, menghancurkan Bait Suci dan tembok-tembok Yerusalem, serta membawa sebagian besar penduduknya ke pembuangan, maka pada saat itu banyak penduduk yang mengalami krisis Iman. 
Bagaimanakah mereka bisa menyembah Tuhan tanpa Bait Suci sebagai tempat mereka dapat mempersembahkan korban? 
Bagaimana mereka bisa berhubungan dengan-Nya? 
Tuhan mengutus para nabi untuk membantu mereka menyelesaikan semua ini. Hasilnya adalah lahirnya sebuah agama baru yaitu Yudaisme. Yudaisme adalah agama monoteistik tertua yang berakar pada peradaban dan tradisi bangsa Yahudi. Agama ini menekankan kepercayaan pada satu Tuhan, kepatuhan pada hukum dan etika yang terdapat dalam kitab suci Tanakh (termasuk Taurat) dan tradisi rabinik (seperti Talmud), serta pentingnya keadilan, kasih sayang, dan ketaatan kepada Tuhan. Penganutnya menjalankan ibadah di sinagoga yang dipimpin oleh seorang rabi. 
Agama adalah serangkaian adat istiadat, tugas, praktik, dan ritual yang dilakukan orang untuk melayani dewa atau dewa-dewa mereka. Agama sebenarnya adalah sebuah budaya. Tuhan menggunakan Yudaisme sebagai tempat di mana iman sejati kepada-Nya dapat ditanam, dipelihara, dan bertumbuh, bahkan ketika tidak ada Bait Suci, sistem persembahan korban, dan imamat yang berfungsi untuk mendukungnya. Yudaisme terutama golongan Farisi dibangun di atas pengabdian kepada Taurat. Mereka membacanya, mengajarkannya, dan bahkan bersumpah untuk mempraktikkan tradisi yang mencegah mereka melanggar perintah-perintah yang diajarkannya. Untuk mencegah pelanggaran tak disengaja terhadap suatu perintah tertentu, para Rabi mengajarkan bahwa seseorang harus mengikuti tradisi yang lebih ketat daripada yang diwajibkan oleh Hukum Taurat. Misalnya, untuk menghindari penyebutan nama Tuhan dengan sembarangan, mereka tidak mengucapkan nama Tuhan sama sekali, melainkan mengucapkan Adonai - Tuhanku. Praktik ini disebut "membangun pagar di sekeliling Taurat."
Selama masa pembuangan, di mana pun sepuluh pria tersedia untuk beribadah (disebut minyan), orang Yahudi akan berkumpul untuk berdoa pada hari Sabat. Jemaat ini kemudian dikenal dengan kata Yunani "Sinagoge" ("berkumpul"). Ketika mereka membangun rumah-rumah doa, bangunan-bangunan ini kemudian dikenal sebagai sinagoge. Pada zaman Perjanjian Baru, ibadah telah membentuk pola pembacaan Shema ("Dengarlah, hai Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa"), doa, bacaan Taurat dan kitab para nabi, khotbah, dan berkat.

Ketika Koresh Agung mengakhiri pembuangan, tidak semua orang Yahudi kembali ke tanah air. Beberapa tetap tinggal di Babilonia dan Persia; yang lain pindah ke Yunani, Roma, dan berbagai belahan dunia lainnya. Sinagoge ikut bersama mereka, bersama dengan aspek-aspek lain dari Yudaisme. Dalam peristiwa-peristiwa ini, Allah mempersiapkan dunia untuk pelayanan Yesus, para rasul, dan khususnya Rasul Paulus.
Demikianlah perjalanan Yudaisme pada saat itu.

Pdt.Ardianus Situmorang S.Th

Sabtu, 11 Oktober 2025

Acara Hesek esek SYUKURAN ANAK LAHIR

 

logo GKLI                         GEREJA KRISTEN LUTHER INDONESIA (GKLI)

      (INDONESIAN CHRISTIAN LUTHERAN CHURCH)

           Didirikan : 18 Mei 1965, Akte Notaris Nomor 30

           S. K. Dep. Agama RI : Dp/II//137,1967, Nomor 148 Tahun 1988 Tanggal, 2-7-1988

         BATU AJI - RESORT PJB BATU AJI

         Jalan Katamso Taman Batu Aji indah II, Kel. Sagulung kota, Kec. Sagulung, Batam.

Anggota persekutuan Gereja Gereja Indonesia (PGI)

12 Oktober 2025

Acara Syukuran Anak Lahir

Kel. Amg Simanjuntak/Br.Lumban Gaol

1. BUKU ENDE NO 4 : 1 – 3 (SAI PUJI DEBATA)

1.      Sai puji Debata Dibaen asi rohaNa
         Huhut tongtong basa Di nasa tinompaNa
         Ria ma hita be Mamuji Debata
         Ai sesa do nuaeng Dosanta i dibaen

2.      Disuru Debata AnakNa Jesus Kristus
         Jadi mansai arga do hita on ditobus
         Diporsan Jesus i Dosanta sasude
         Asa mudarNa i Paias hita be

3.      Dibahen i tama Pujion ni rohanta
         Tuhanta Debata Nang Jesus pe AnakNa
         Nang pangondian i Naung ro tu hita on
         Manggonti Jesus i Pujion do tongtong

2. VOTUM – INTROITUS - COLLECTA     

                   

3. Buku Ende No 23 : 1 – 3 (Jesus Hami Ro dison)

1.  Jesus hami ro dison Asa masihangoluan
     I pe ro ma Ho tuson Jala baen ma pardomuan
     Ni TondiM tu tondinami Unang mampar rohanami

2.  Holom rohanami be Nang parbinotoannami
     Molo so ro TondiMi Manondangi rohanami
     Ingkon Ho do paturehon Dalannami sidegeon

3. Sondang sian Debata Hatiuron sian ginjang
    Baen ture sondangi ma Rohanami asa sonang
    Lao manjalo hangoluan PinatupaMi O Tuhan

4.   JAMITA

5.   BUKU ENDE NO. 194 : 1 – 4 (AUT SO ASI ROHAM)

1. Aut so asi rohaM Aut so godang basaM Tu dia au?
     Alai dibaen basaM Dohot asi rohaM Tu Surgo au

2. Mauliate ma Di Ho o Debata Ala basaM
    Sibahen dalan i Marhite AnakMi Tu banuaM

3. Anggiat ma holong Rohangku sai tongtong Burju tu Ho
    Sai dongananMu au Manang tu dia lao sonang tutu

4. Disuru AnakMi Tu au TondiNa i Na sian Ho
    Manogu tondingki Tu hasonangan i Pinuji Ho

6. TANGIANG PANGONDIANAN

7.  MARENDE BUKU ENDE NO. 147 : 1,3,5 (JESUS HAMI RO DISON)                                                                     atau no 366

1. Jesus hami ro dison Mangihuthon na nidokMu
     Ro do posoposo on Ala na pinatikkonMu
     Ingkon do tu Ho boanon Lao manjalo Parpadanan

3. Ala ni hapogan do hami ro tu Ho, o Tuhan
     Asa sahat ma tu Ho Posoposo on
     Sai suan hangoluan tu rohana asa tong di Ho ibana

5. Parmahani on tongtong Ho parmahan di huria
    On pe jalo ruasMon Baen pintor huhut badia
    Dame lehon tu rohana dohot haporseaonna

Buku ende no 366 : 1 – 5 (O ale Jesus Tuhanki)

1.     O ale Jesus Tuhanki Ho Tuhan ni dakdanak i
        Ro paluahon sasude naeng Ho nampuna hami be

2.     Ho sondang sian Surgo i, ditopot Ho na holom i
         Sai tatap hami on sude, patiur rohanami be

3.    O ale Jesus Tuhanki, di ari hatutubuMi
       Na las tongtong do roha ni dakdanak na di tano i

4.  O pasupasu ma au on, na metmet na di joloMon
      ias ma didi tondingki naeng sahat au tu SurgoMi

5.   Suman tu Pardisurgo i, burju serep ma rohangki
      Jonok ma au di lambungMi, o Jesus, alealengki

8.   MARENDE BUKU ENDE NO 36 : 1 – 3 (PASU PASU HAMI)

1. Pasupasu hami o Debatanami
    Sai sondangkon bohiMi Tu na pungu on sude

2. Lehon ma di hami Dame ganup ari
    Sai pasaor ma TondiMi Tu na pungu on sude

3. Amen hudok hami Ale Tuhannami
    Na marasi roha i Sangap ma di goarMi

9.   TANGIANG PANUTUP (T. Pelean + Ale Amanami + Pasu Pasu)

** Pasahathon Hata Selamat dohot Amplop Kasih Sian Huria + Mangampu**

Acara Ibadah muda mudi Lutheran - GKLI

TERTIB ACARA IBADAH PARTANGIANGAN

MUDA MUDI LUTHER

20 September 2025


Saat Teduh (Berdoa di dalam hati)

1. Bernyanyi KJ No 40 : 1-3 (Ajaib Benar Anugerah)

Ajaib benar anugerah pembaru hidupku! Ku hilang buta bercela olehnya ku sembuh

Ketika insaf ku cemas, sekarang ku lega! Syukur bebanku tlah lepas berkat anugerah

Di jurang yang penuh jerat terancam jiwaku; anugrah kupegang erat dan aman pulangku

2. Doa Pembuka

3. Bernyanyi KJ No 39 : 1-2 (Ku Diberi Belas Kasihan)

Ku diberi belas kasihan walau tak layak hatiku

Tadi ku angkuh kini heran; Tuhan besarlah rahmatMu

Kidung imanku bergema rahmatmu sungguh mulia

Kidung imanku bergema rahmatmu sungguh mulia

Walau ku patut dihukumkan, kaulah penuh anugerah

Darah putramu dicurahkan membasuh dosa dan cela

Dimanakah selamatku? Hanyalah dalam rahmatmu

Dimanakah selamatku? Hanyalah dalam rahmatmu

4. KHOTBAH : Kisah Para Rasul 16:25-34

Tema : Baptisan Kudus – “Berkat dan Kuasa untuk Bertumbuh                                (Hal 132-133)”

Tujuan : Supaya anak atau remaja/pemuda percaya bahwa :

Melalui baptisan Allah mengampuni

Melalaui baptisan Allah melepaskan kita dari kematian dan iblis

Melalui baptisan Allah memberi kita kehidupan kekal


HAFALAN : Baptisan bagian yang kedua, Kolose 2:12-13

5. Bernyanyi KJ NO 407 : 1-2 (Tuhan Kau Gembala Kami)

                          (Persembahan)

Tuhan kau gembala kami tuntun kami dombamu

Brilah kami menikmati nikmat pengorbananmu

Tuhan Yesus juruslamat kami ini milikmu

Tuhan Yesus Juruslamat kami ini milikmu

Kau pengawal yg setia kawan hidup terdekat

Jauhkan kami dari dosa panggil pulang yang sesat

Tuhan Yesus Juruslamat kami mohon bri berkat

Tuhan Yesus Juruslamat kami mihon bri berkat

6. Doa Penutup

7. Latihan Koor

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?