Daniel dan Singa
Daniel menjalani hidup yang panjang dan luar biasa. Semasa mudanya, ia diasingkan oleh orang Babilonia. Karena menunjukkan keterampilan kepemimpinan yang luar biasa, Raja Nebukadnezar mengangkatnya ke istana. Ia menjalani hidup yang panjang dalam pelayanannya kepada Babilonia, hingga Persia menaklukkan kekaisaran tersebut. Ia terus melayani orang-orang Persia.
Daniel adalah seorang pejabat terhormat dan menjadi korban politik di jajaran atas Kekaisaran Persia. Musuh-musuhnya berhasil mengesahkan hukum yang tidak dapat dipatuhi Daniel. (Daniel 6) Hukum tersebut mewajibkan tidak seorang pun berdoa kepada allah lain selain raja selama tiga puluh hari. Meskipun mengetahui hukum tersebut, Daniel tetap melanjutkan kebiasaannya berdoa tiga kali sehari, menghadap Yerusalem, mengucap syukur kepada Tuhan. Musuh-musuhnya menyerahkan dia kepada Raja Darius, yang meskipun ia adalah sahabat Daniel dan tidak ingin menghukumnya, maka ia memerintahkan agar Daniel dilemparkan ke singa.
Karena tak tercela, Daniel tidak menanggapi banyak politisi pada zamannya dan mereka yang berkuasa hingga saat ini. Ia tidak membalas, tetapi membiarkan kepolosannya berbicara. Setelah dilemparkan ke singa, Tuhan menghadiahi kepercayaan dan kesetiaan Daniel dengan mengirimkan malaikat untuk melindungi hamba-Nya. Ketika raja melihat Daniel masih hidup, ia memulihkan Daniel dan memerintahkan musuh-musuhnya dilemparkan ke singa.
Daniel telah menjadi teladan bagi pelayanan sipil Kristen. Teladan imannya dipuji oleh penulis kitab Ibrani, bersama teman-temannya, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego . Ia menunjukkan kepada kita cara mengasihi Tuhan dan melayani bangsa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar