Minggu, 05 Oktober 2025

BERTAHAN dalam Penderitaan - Roma 8 : 18 - 31

Selamat pagi... ... 
Topick : BERTAHAN dalam Penderitaan - Roma 8 : 18 - 31

Firman Tuhan untuk kita. 
Roma 8 : 18
Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Roma 8 : 28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Roma 8 : 29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Saudara saudari, hidup di di dalam dunia yang penuh dosa, sungguh menderita. Apalagi kita yang sudah dimerdekakan dari dosa. Setiap hari kita melihat perbuatan dosa bahkan kita juga ikut jatuh dalam dosa, memang, selama kita masih hidup di dunia ini, maka kita masih bisa tergelincir ikut-ikutan berdosa. Hal ini bukan berarti kita dapat hidup di dalam dosa, tetapi sesungguhnya disinilah pekerjaan Roh Kudus untuk menguatkan dan memampukan kita melawan keinginan dosa. Semakin iman dinyatakan maka kita juga semakin diarahkan untuk memalingkan diri dari segala bentuk kenikmatan daging. Yang terkadang, ketika kita meninggalkan segala bentuk keinginan daging, maka penderitaan semakin nyata, semakin kita hidup dalam Iman, maka goncangan Iman akan semakin kuat, bahkan dari sekeliling kita juga kemungkinan besar akan mengusik sebab dunia tidak mengkehendaki kebenaran. Lalu, apakah kita harus menyerah karna kesusahan - penderitaan itu ?. 

Saudara saudari, ketika Kristus membenarkan kita dalam diriNya lewat kematian dan kebangkitanNya, sesungguhnya kita bukan lagi milik dunia, maka tentu Dunia akan membenci kita walaupun kita masih tetap tinggal di dunia. Maka, sebagai orang percaya, FirmanNya berkata bahwa tidak ada Kuasa yang lebih besar daripada Kuasa Kristus, dan dunia telah di kalahkan oleh Kristus sendiri. Oleh itu, dapat disimpulkan bahwa penderitaan itu hanya sementara dan penderitaan itu tidak dapat mengalahkan setiap orang benar, sebab Kuasa dari pada Iman bekerja dalam diri setiap orang benar. 

Jadi, walaupun kita telah menjadi ahli waris Kerajaan Allah, kita tidak boleh menghindar dari kenyataan hidup, tetapi marilah kita menghadapinya dengan IMAN, Inilah pengajaran Santo Paulus. Seperti kita ketahui Paulus sendiri mengalami berbagai penderitaan justru setelah ia mengikut Tuhan. Kehidupan Kristen memang bukan seperti jalan mulus. Karna itu kita harus percaya bahwa penderitaan yang kita alami saat ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan Allah yang akan datang (ayat 18). Inilah pengharapan yang dapat membangkitkan iman dan sukacita kita. Karena tanpa pengharapan akan kemuliaan, betapa tragis kehidupan orang Kristen (1Kor. 15:19). 

Setiap orang percaya tentu hidup dipenuhi oleh karya Roh Kudus yang berdiam di dalam dirinya. Di tengah pergumulan dan penderitaan hidup, Roh Kudus akan menjadi jaminan berkat yang akan diterima oleh setiap anak-anak Allah. Roh Kudus adalah Roh yang memberikan pengharapan, sebab Roh akan menjamin kemuliaan kekal kelak yang tiap saat kita nantikan. Roh Kudus juga akan menjadi penolong saat kita lemah.
Contoh : 
1. Ketika kita tidak tahu apa yang harus kita doakan maka Roh menjadi Kudus akan menolong kita berdoa. Dia akan menjadi perantara kita dengan Bapa (ayat 26-27). 
2. Ketika kita tidak mampu dalam melewati penderitaan - pergumulan, maka Roh kudus akan memampukan dan menuntun kita untuk menyelesaikannya dengan penuh pengharapan di dalam Kristus. 

Selain itu Allah mengatur segala sesuatu bentuk kebaikan semakin nyata bagi orang yang mengasihi Dia. Jadi apa pun yang terjadi dalam hidup kita, meski kita anggap itu baik atau buruk, bukanlah sebuah insiden atau kebetulan yang terjadi begitu saja. Semua itu merupakan bagian dari karya Allah. Tak ada suatu peristiwa pun yang tidak dimaksudkan untuk berkontribusi bagi kebaikan kita dan kemuliaan Allah. Maka kita tidak boleh melihat peristiwa itu secara terpisah-pisah. Kita harus memandangnya sebagai satu kesatuan rangkaian rancangan Allah yang seolah bekerja sama untuk mencapai maksud Allah bagi kita. Lalu bagaimana kita tahu bahwa kesudahannya akan membawa kebaikan?

Saudara saudari, kita harus percaya bahwa Allah merancang yang terbaik dan niscaya akan melakukan yang terbaik pula bagi penggenapan rencana-Nya. 

Sungguh, Kesulitan dan penderitaan yang datang silih berganti tidak akan pernah dapat menghancurkan kita. Sebab, Tuhan menjanjikan kekuatan bagi yang lemah dan penghiburan di kala kita susah. Tetaplah Percaya akan janji-Nya dan berpengharapan penuh akan kuasa-Nya. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?