Senin, 09 September 2024

Penyertaan Allah di luar yang kita pikirkan Tetaplah Bertekun di dalam Doa - Kisah para rasul 12 : 1 - 17

 Shalommmm. 


Firman Allah untuk kita. 

Kisah Para Rasul 12 : 3

Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.

Kisah Para Rasul 12 : 4

Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.

Kisah Para Rasul 12 : 5

Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

Kisah Para Rasul 12 : 6

Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.

Kisah Para Rasul 12 : 7

Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.


Saudara saudari, walaupun gereja berada dalam penganiayaan, para PelayanNya terbelenggu, percayalah Kuasa Allah tidak dapat di belenggu oleh siapa pun. Dan Gereja juga tidak dapat di belenggu oleh siapa pun Karena yang menghidupkan Gereja adalah Roh Kudus. 

Oleh karena itu, dalam hidup kita juga Ada begitu banyak peristiwa-peristiwa yang tak terduga terjadi di sekitar kita. Ada peristiwa yang melibatkan diri kita, ada juga peristiwa yang melibatkan orang lain. Kadang-kadang hati kecil kita bertanya: "bagaimana mungkin aku atau dia atau mereka dapat mengalami peristiwa itu?". 


Bila kita memperhatikan peristiwa yang dialami Petrus dalam penjara, belenggu di tangannya terlepas, dan akhirnya bebas dari penjara itu semua itu adalah hanya karna Kuasa pemeliharaan Allah (mukjizat). Petrus yakin bahwa campur tangan Tuhan membuat bermacam macam keajaiban yang tidak dapat terpikirkan oleh kita manusia. Allah membebaskan Petrus ketika sudah tidak ada pengharapan dan pembebasan yang terjadi itu di luar kemampuan manusia. 

Dalam hal ini, Ketika Herodes melihat begitu pesatnya orang-orang Kristen berkembang maka ia memulai strategi penganiayaan hebat dengan rencana membunuh Yakobus. Tentunya strategi ini mempunyai keuntungan ganda, bagi Herodes sang penguasa juga bagi orang Yahudi yang terusik dengan kehadiran orang-orang Kristen. Tidak hanya sampai disitu, sang soko guru para murid, Petrus pun dimasukkan ke dalam penjara di bawah pengawalan ketat para pengawal dan prajurit serta terbelenggu oleh dua rantai (4, 6) mana mungkin Petrus dapat bergerak bebas. Artinya jika Petrus saja bisa masuk penjara, apalagi yang bisa diperbuat oleh orang-orang Kristen di luar sana. Ini bertujuan agar semangat orang percaya semakin lemah sehingga dapat menekan penyebaran Injil. Namun itu tidak terjadi. Ada hal yang tidak ada pada benak sang penguasa dunia yaitu kehadiran Tuhan yang berdaulat di atas segalanya. Tuhan berkarya melalui sekelompok kecil orang yang lemah dan tanpa persenjataan apa pun. Hanya melalui DOA yang disampaikan dengan tekun kepada Allah sang raja Gereja. Sungguh dunia hadir dengan kekuatannya, tetapi Tuhan hadir dengan cara-Nya yang seolah-olah lemah dan mudah rapuh tetapi tidak terkalahkan. 


Saudara saudari, Ketika situasi dunia mencekam dan kita tidak dapat bergerak bebas bahkan hidup kita orang percaya dibatasi oleh banyak halangan, ingatlah bahwa ada Tuhan yang berdaulat atas semua itu dan Tuhan pun dapat berkarya melalui hal-hal sederhana dan yang tidak tampak secara kasat mata. Mari ingatlah bahwa kita memiliki Kristus dan kita adalah milik Allah, percayalah Allah yang selalu menyertai kita dan jangan pernah lupa untuk memanjatkan doa doa kita kepada Allah. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. 

Amin 😊😊

Minggu, 08 September 2024

Tetaplah Setia Sebab Allah Setia memelihara kita - Kisah para Rasul 11 : 19 - 30

Selamat pagi. 

Firman Allah untuk kita. 
Kisah Para Rasul 11 : 23
Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan,
Kisah Para Rasul 11 : 24
karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
Kisah Para Rasul 11 : 25
Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
Kisah Para Rasul 11 : 26
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

Saudara saudari, sesungguhnya Pendiri dan pemilik Gereja Adalah Allah, Gereja dimulai oleh Tuhan. Oleh karena itu sudah pasti akan disertai dan di pelihara oleh Tuhan. Dalam sejarahnya Gereja mula-mula mengalami banyak sekali penderitaan.

 Dalam perikop ini dikatakan bahwa umat Tuhan tersebar karena penganiayaan (19). Tentunya, hal ini membuat lemah setiap umat Allah, sebab keadaan orang Kristen pada saat itu teraniaya dan terpaksa mereka berpencar ke segala arah karna penderitaan. Namun satu hal yang luar biasa, Meskipun dianiaya, mereka tetap melakukan penginjilan, sekalipun hanya dapat menginjili orang-orang Yahudi saja (19). Dari sini dapat kita pahami seolah-olah pada saat itu Injil menyebar dengan lambat. Akan tetapi, Allah tetap menyatakan pemeliharaanNya terhadap Gereja-Nya. Dia bisa memakai siapa saja, termasuk orang-orang Siprus dan orang Kirene. Mereka justru menyebarkan Injil kepada orang-orang Yunani (20). Dan oleh mereka Injil Tuhan kemudian semakin merambat. Setelah itu, Tuhan menyatakan penyertaan-Nya dalam bentuk yang lain. Dia mengutus Barnabas ke Antiokhia untuk menggembalakan umat Tuhan yang ada di sana (23). Karena jemaat Tuhan sudah bertambah banyak, dia mengajak Saulus melayani bersama selama satu tahun (25-26). Dalam periode ini, mereka berdua dengan tekun mengajar umat Tuhan (26). 
Selain itu, mereka juga ikut ambil bagian untuk mengoordinasi bantuan-bantuan sosial untuk mendukung setiap umat Tuhan yang membutuhkan pertolongan (28).

Sesungguhnya semua itu adalah rangkaian pemeliharaan Tuhan terhadap Gereja-Nya atau umat. Umat Tuhan dipelihara Allah dan mereka tetap melakukan penginjilan sekalipun dianiaya. Umat Tuhan juga dipelihara melalui gembala yang diutus Tuhan, yang dengan setia mengajar dan membantu setiap mereka yang membutuhkan layanan.

Hal ini mengajarkan kita tentang satu hal yang penting bahwa Gereja Tuhan akan selalu dalam pemeliharaan dan penyertaan Tuhan. Oleh karena itu, jangan pernah takut dengan penderitaan atau kesulitan yang ada. Gereja hanya perlu dengan setia memberitakan Injil yang murni dan menjalankan tugasnya untuk melayankan kedua sakramen yaitu Sakramen Baptisan kudus dan perjamuan KudusNya dengan benar agar setiap jemaat tetap terpelihara di dalam Iman yang teguh. 
Dan lewat hal itu, maka setiap jemaat juga harus bersyukur dan menyadari bahwa setiap hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan untuk melayani di Gereja adalah bentuk pemeliharaan Tuhan yang nyata terhadap Gereja. Sebab Pendeta adalah Wakil Allah (Singkat Ni Kristus) yang menjadi Imam di tengah tengah dunia ini lewat Gereja untuk memelihara dan menuntun setiap jemaat ke jalan yang tepat.
Oleh karna itu, marilah tetap setia kepada Allah sebab Allah selalu memelihara dan menyertai hidup kita setiap saat. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa. Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semuanya Amin. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻


                 Pdt. Ardianus Situmorang S. Th

Sabtu, 07 September 2024

hiduplah saling mengasihi tanpa membedakan status kaya dan miskin (sosial) - Yakobus 2 : 1 - 10

Selamat hari minggu.... 

Firman Allah untuk kita. 
Yakobus 2 : 5
Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?
Yakobus 2 : 8
Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik.
Yakobus 2 : 10
Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.

Saudara saudari, dalam hidup ini, sering kita menjumpai jika ada Orang yang terpelajar, terhormat, dan terkenal senantiasa mendapatkan perhatian dan kehormatan yang lebih dibandingkan orang-orang yang tidak memiliki apa apa. Bahkan sikap membedakan ini pun tidak jarang dijumpai di tengah tengah Gereja, sering terjadi lebih banyak memberikan kesempatan dan penghormatan bagi yang kaya dan meremehkan, membatasi, bahkan menghalangi yang kekurangan untuk mengekpresikan dirinya. Bagaimana kita meresponi hal ini sebagai orang percaya ? 

Saudara saudari, melalui bagian ini Yakobus memperingatkan dengan tegas agar setiap pembaca tidak menilai orang berdasarkan penampilan fisik dan derajat sosial. Sikap ini jelas bertentangan dengan pernyataan Iman yang benar, sebab Allah tidak membedakan siapa pun lewat apa yang kita miliki namun yang pasti Allah melihat hati dan bukan penampilan lahiriah. Dan jika pembedaan ini terjadi, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun di tengah tengah Gereja, itu berarti kita sedang menempatkan diri lebih tinggi dan menduduki posisi hakim yang tidak adil bagi sesama kita (4), serta melanggar hukum kasih (9). Siapakah kita sehingga berhak menentukan kepada siapa hormat dinyatakan atau kepada siapa ketidakhormatan dinyatakan (2-3)? 

Realita kehidupan berbicara bahwa seringkali orang miskin lebih terbuka bagi Injil daripada orang kaya, karena banyak orang kaya lebih mengandalkan hidupnya pada kekayaan yang dimilikinya daripada kepada Tuhan (5). Namun tidak berarti bahwa orang kaya sulit menerima Injil, karena status sosial tidak menjadi penentu di hadapan Allah. Bersikap antipati dan mencurigai orang kaya juga tidak dapat dibenarkan. Jadi sesungguhnya surat ini ditulis dengan tujuan agar Kristen kembali kepada hukum kasih, yang kaya atau yang miskin hendaklah tidak ada perbedaan dan harus hidup saling mengasihi seperti mengasihi dirinya sendiri. Karena hukum kasih tercermin dalam setiap hukum yang diberikan Tuhan kepada umat- Nya. Tidak ada ukuran apa pun yang dapat menggeser hukum kasih. 
Oleh karena itu tempatkanlah harta pada porsi yang benar, sehingga tidak mempengaruhi kita dalam bersikap kepada orang lain. Kemudian taatilah hukum kasih dalam seluruh sikap dan perbuatan, sehingga tidak membuat Anda membedakan siapa pun yang Anda temui. Inilah hidup iman kristen yang sejati yang memuliakan Tuhan dan membangun relasi kasih dengan sesama. Tetaplah hidup dalam kasih yang seutuhnya, sebagaimana Kristus mengasihi kita tanpa melihat perbedaan, demikianlah kita hidup saling mengasihi tanpa perbedaan dan batasan. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. 
Amin

Jumat, 06 September 2024

Acara Ibadah Kebaktian Muda Mudi GKLI - Berkat dan Kuasa Untuk Bertumbuh (Baptisan kudus) Mazmur 103 : 8 – 14

 

Acara Ibadah Kebaktian Muda Mudi GKLI

07 Agustus 2024

1.     Bernyanyi dari KJ No. 03 : 1 – 3 (Kami Puji dengan riang)

1. Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;
Bagai bunga t'rima siang, hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t'lah lenyap.
Sumber suka yang abadi, b'ri sinarMu menyerap.

2. Kau memb'ri, Kau mengampuni, kau limpahkan rahmatMu
Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih Kau jadikan milikMu
Agar kami menyayangi, meneladan kasihMu.

3. Semuanya yang Kaucipta memantulkan sinarMu.
Para malak, tata surya naikkan puji bagiMu
Padang, hutan dan samud'ra, bukit, gunung dan lembah,
Margasatwa bergembira 'ngajak kami pun serta.

2.     Doa Pembuka.

Bapa Kami yang ada di Surga, Kini kami datang berdoa dan bersyukur kepadaMu, terpujilah Engkau yang selalu senantiasa memelihara hidup kami hingga malam hari ini, malam hari ini kami telah berkumpul disini para Pemuda pemudi dan remaja untuk belajar Firman-Mu yang Kudus, Ajari dan bimbinglah kami agar kami memahami kehendak-Mu, biarlah kiranya Roh kudus selalu mengarahkan hati kami, sehingga kami dapat melakukan Firman_Mu di dalam kebenaran, kami juga pada saat memohon, untuk masa depan kami, kami percaya bahwa Engkau selalu menyediakan yang terbaik untuk kami, karena itu, berilah kami semangat, kesetiaan dan rasa hormat terhadap orang tua kami, agar kami dapat melihat Anugerah berkat yang Engkau berikan kepada kami dalam setiap saat sehingga kami tetap semangat dalam menggapai cita cita kami. Saat ini juga kami akan mendengarkan Firman Mu, bimbinglah kami agar kami beroleh kekuatan dan Iman oleh pendengaran Firman mu. Untuk Orang tua kami, Tuhanlah yang memelihata hidup mereka, kiranya Engkau memberikan umur yang panjang, kesehatan dan Berkat bagi keluarga kami. Untuk sahabat sahabat kami yang tidak dapat berkumpul bersama kami di malam hari ini, sertailah mereka dan ingatkanlah supaya di waktu berikut mereka dapat memberikan hati untuk datang beribadah di tempat ini. Bapa kami yang di Surga, atas segala dosa dan pelanggaran kami, mohon ampuni dan kuduskan kami dari dosa kami itu, agar kami layak untuk memanggil nama Mu yang Kudus. Terpujilah Engkau, kini dan sampai selama lamanya. Amin

3.     Bernyanyi Kidung Jemaat No. 460 : 1 – 3 (Jika jiwa ku Berdoa)

o  Jika jiwaku berdoa kepadaMu, Tuhanku, ajar aku t'rima
saja pemberian tanganMu dan mengaku, s'perti Yesus
di depan sengsaraNya: Jangan kehendakku, Bapa,
kehendakMu jadilah.

o  Apa juga yang Kautimbang baik untuk hidupku,
biar aku pun setuju dengan maksud hikmatMu,
menghayati dan percaya, walau hatiku lemah:
Jangan kehendakku, Bapa, kehendakMu jadilah.

o  Aku cari penghiburan hanya dalam kasihMu.
Dalam susah Dikau saja perlindungan hidupku.
'Ku mengaku, s'perti Yesus di depan sengsaraNya:
Jangan kehendakku Bapa, kehendakMu jadilah.

4.     Renungan Firman (Pendalaman Alkitab)

Ayat Renungan : Mazmur 103 : 8 – 14

Thema               : Berkat dan Kuasa Untuk Bertumbuh (Baptisan kudus)                   Hal. 132 - 133

Tujuan               : Supaya Anak Remaja, atau para pemuda/i percaya bahwa :

1.     Melalui Baptisan Allah mengampuni

2.     Melalui baptisan kudus Allah melepskan kita dari kematian dan Kuasa Iblis

3.     Melalui baptisan Allah memberikan kita kehidupan yang kekal.

             Hafalan             : Baptisan Kudus bagian kedua              Kolose 2 : 12 – 13

Apakah pemberian dan keuntungan Baptisan itu?

Baptisan ini memberikan keampunan dosa,  kelepasan dari kematian dan iblis serta memberi keselamatan yang kekal kepada semua orang yang percaya kepada Baptisan itu sebagai Firman dan janji Allah yang dinyatakan.

5.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 355 : 1 – 3 (Yesus Memanggil)

1. Yesus memanggil, "Mari seg'ra!" Ikutlah jalan s'lamat baka;
jangan sesat, dengar sabdaNya, "Hai marilah seg'ra!"

         Reff : Sungguh, nanti kita 'kan senang, bebas dosa hati pun tent'ram
              Bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.

2. Hai marilah, kecil dan besar, biar hatimu girang benar.
Pilihlah Yesus jangan gentar. Hai mari datanglah!

         Reff : Sungguh, nanti kita 'kan senang, bebas dosa hati pun tent'ram
              Bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.

3. Jangan kaulupa, Ia serta; p'rintah kasihNya patuhilah.

               Mari dengar lembut suaraNya, "AnakKu, datanglah!"

           Reff : Sungguh, nanti kita 'kan senang, bebas dosa hati pun tent'ram
                Bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.

6.     Doa penutup + Doa Bapa Kami

7.     Latihan Koor





Pertobatan yang sesungguhnya "Dari yang Jahat menjadi Baik" Kisah Para Rasul 9 : 10 - 19

Selamat pagi. 
Firman Allah
Kisah Para Rasul 9 : 13
Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.
Kisah Para Rasul 9 : 14
Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."
Kisah Para Rasul 9 : 15
Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
Kisah Para Rasul 9 : 17
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."
Kisah Para Rasul 9 : 18
Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.

Saudara saudari, Dalam konteks penganiayaan para pengikut Yesus, Lukas mengisahkan pertobatan seorang penganiaya yang bernama Saulus. Dia adalah salah seorang yang menyetujui pembunuhan Stefanus (8:1a). Bahkan, hatinya berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan Yesus (9:1). Berita tentang keberingasan Saulus telah tersiar sampai ke Damsyik sehingga membuat banyak pengikut Kristus ketakutan (13). Dalam hal ini, agenda Saulus pergi ke Damsyik, dengan membawa surat kuasa dari Imam Besar, adalah menangkap para pengikut Yesus dan membawa mereka ke Yerusalem untuk diadili. Namun, di tengah jalan Yesus menemuinya melalui cahaya yang membutakan matanya dan berkata "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat" (6). Saulus pun melanjutkan perjalanannya ke Damsyik dan tinggal di rumah Yudas (11). Ternyata di Damsyik Yesus punya misi khusus untuk seorang murid-Nya yang bernama Ananias. Tugas Ananias adalah menyampaikan isi hati Tuhan kepada Saulus. Ini tidak mudah baginya karena sepengetahuannya Saulus adalah seorang penganiaya yang beringas (13, 14). Namun, Yesus tetap meminta Ananias pergi karena Ia telah menetapkan Saulus sebagai alat pilihan-Nya untuk memberitakan nama-Nya kepada bangsa-bangsa lain, raja-raja, dan orang-orang Israel. Ananias pun pergi dan menumpangkan tangan atas Saulus agar ia dapat melihat kembali (15-18).

Saudara saudari, Ananias bukanlah orang besar, namun tindakannya menggambarkan ketaatan yang besar dan kesediaan terlibat dalam misi Allah. Keterlibatan dalam misi Allah seharusnya lahir dari keyakinan akan suara Allah yang memanggil. Oleh karena itu, sebenarnya tak satu pun kita manusia yang dapat menghindar dari Allah
 Jikalau Allah sudah berkehendak untuk kita, hendaklah syukuri dan pergunakanlah waktu yang ada untuk melakukan kebaikan. Dan jika saat ini kita telah di pilih dan di tetapkan menjadi milik Allah lewat Baptisan dan Iman yang di tanamkan dalam hati kita maka mari berlomba lomba untuk menunjukkan kualitas pertobatan seperti Rasul Paulus yang telah meberitakan kabar Injil keselamatan kepada setiap bangsa, termasuk kita saat ini. Tetaplah berjuang di dalam iman dan harus terlibat dalam misi Allah. Besar atau kecil pun misi yang dapat kita lakukan itu bukanlah menjadi masalah yang paling utama adalah ketaatan kita kepada Allah.

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin

Kamis, 05 September 2024

Pertobatan Saulus - Anugerah tidak dapat di tolak - Kisah Para Rasul 9 : 1 - 9

Selamat pagi... 

-Firman Allah untuk kita-
Kisah Para Rasul 9 : 4
Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
Kisah Para Rasul 9 : 5
Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
Kisah Para Rasul 9 : 6
Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."
Kisah Para Rasul 9 : 7
Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.
Kisah Para Rasul 9 : 8
Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.
Kisah Para Rasul 9 : 9
Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.

Saudara saudari, Jika Allah berkehendak, maka tidak ada yang dapat lepas dari-Nya. Dalam perikop ini, kita dapat melihat bagaimana cara Allah dalam memenuhi kehendak-Nya, sehingga pihak-pihak yang dikehendaki tak dapat lepas dari anugerah-Nya. Dalam hal ini, kita akan belajar dari tiga pihak yang disebutkan dalam perikop bacaan kali ini.

Pihak pertama adalah Saulus, seorang yang sangat bengis. Kebenciannya terhadap umat Tuhan begitu dalam (1-2). Akan tetapi, ketika Allah menginginkannya sebagai 'ALAT', Saulus yang begitu bengis itu pun tak dapat lepas dari Allah (15-16). Dari hal ini, kita belajar mengenai satu prinsip tentang anugerah bahwa anugerah tidak dapat ditolak (irresistible grace).

Pihak kedua adalah jemaat Tuhan. Mereka adalah korban dari kebengisan Saulus. Akan tetapi, Tuhan Yesus tidak membiarkan mereka begitu saja tanpa penyertaan. Buktinya, Tuhan mengasosiasikan diri-Nya sendiri sebagai pihak yang teraniaya juga (4-5). Dari hal ini, kita belajar bahwa dalam kondisi apa pun Allah turut menyertai umat-Nya. Bahkan bukan hanya itu, Allah turut menderita bersama anak-anak-Nya.

Pihak ketiga adalah Ananias. Tuhan menghendakinya menjadi 'alat' untuk bertemu dan menyembuhkan Saulus yang mengalami kebutaan. Meski pada awalnya dia menolak untuk pergi dan menyembuhkan Saulus, pasalnya Saulus terkenal sebagai penganiaya jemaat (13), akan tetapi Ananias tak dapat lepas dari kehendak Allah. Allah menghendakinya sebagai 'alat' yang melayani seorang 'alat Tuhan' yang lainnya. Jadi, dia harus pergi!. Dari hal ini, kita dapat belajar bahwa segala sesuatu ada dalam kendali Allah. Tidak ada seorang pun atau sesuatu apa pun yang dapat lepas dari kendali-Nya.

Dari ketiga pihak tersebut, kita pun dapat belajar tiga hal:
 Pertama, jangan menutup pintu anugerah bagi siapa pun. Sekalipun kelihatannya orang tersebut sangat bengis. 
Kedua, jangan takut dengan kesulitan kehidupan, Dia adalah Allah yang selalu menyertai.
Ketiga, jadilah 'alat Tuhan' yang setia. 'Alat Tuhan' yang siap sedia melakukan apa pun tugas yang diberikan Allah kepada kita.
Dan salah satu contoh gaya hidup Rasul Paulus adalah "HIDUP DALAM PERTOBATAN SETIAP HARI"  Hendaklah kita juga demikian menunjukkan buah dari pertobatan kita, dari tingkah laku, pola pikir termasuk gaya hidup dalam memberitakan kabar baik dan berbagi berkat kepada sesama kita. 

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Rabu, 04 September 2024

Firman Allah untuk semua Orang - Kisah para rasul 8 : 24 + 40

Selamat pagi 

Firman Allah untuk kita
Kisah Para Rasul 8 : 28
Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.
Kisah Para Rasul 8 : 29
Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"
Kisah Para Rasul 8 : 30
Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"
Kisah Para Rasul 8 : 31
Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
Kisah Para Rasul 8 : 32
Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.

Saudara saudari, Kalau kita membaca ulang Kis. 1:8, maka kita akan mendapati bahwa Injil harus disebarkan mulai dari Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria, sampai ke ujung bumi. Itu berarti seluruh penjuru bumi harus tersentuh Injil. Sebelumnya Israel begitu membanggakan diri sebagai bangsa pilihan Tuhan. Itu berarti Israel adalah satu-satunya bangsa yang akan menerima kasih karunia Tuhan. Namun melalui perintah Yesus, nyata jelas bahwa Injil harus menembus tembok Israel dan dibawa kepada bangsa-bangsa lain. 

Kisah dalam nas hari ini menggambarkan transisi dari Yerusalem untuk sampai ke ujung bumi. Setelah pemberitaan Injil di Yerusalem (Kis. 3-4) dan kemudian di Samaria (Kis. 8:1-25), Tuhan memberikan kesempatan kepada seorang Etiopia untuk mendengar Injil. Bayangkan, Etiopia adalah tempat yang sangat jauh dari Yerusalem. Namun pada waktu itu, ia datang ke Yerusalem untuk beribadah kepada Allah Israel (ayat 27). Suatu perjalanan yang panjang bukan? Tentu itu disebabkan keyakinannya yang kuat akan Allah Israel. Ia juga haus akan firman Tuhan (ayat 30-31). Ini menjadi jalan pembuka bagi Filipus untuk membicarakan Injil. Sebelumnya Filipus telah diarahkan Roh Kudus untuk menemui sida-sida Etiopia itu (ayat 26). Tampak bagaimana Allah begitu aktif memenuhi rancangan-Nya untuk menjangkau dunia bagi pemberitaan Injil. Ia telah mempersiapkan pertemuan kedua orang itu. 

Dari kisah itu kita melihat bagaimana Allah membuka kesempatan bagi pekabaran Injil untuk menjangkau orang-orang yang berasal dari tempat yang tidak terpikirkan sebelumnya. Maka salah satu kewajiban kita dalam pekabaran Injil adalah berdoa agar Allah membuka pintu bagi pem-beritaan Injil untuk orang-orang dari seluruh belahan dunia. 

Dan bila Allah memakai kita untuk terlibat secara langsung dalam pemberitaan Injil, ikutilah teladan Filipus yang taat memenuhi pimpinan Roh Kudus. Dengan demikian Injil jadi tersebar dan ada orang-orang yang menyambut Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. 

Kiranya kasih Karunia Allah Bapa, Anak dan roh kudus memelihara kita semua. 
Amin 🙏🙏🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?