Selamat pagi
Firman Allah untuk kita
Kisah Para Rasul 8 : 28
Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.
Kisah Para Rasul 8 : 29
Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"
Kisah Para Rasul 8 : 30
Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"
Kisah Para Rasul 8 : 31
Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
Kisah Para Rasul 8 : 32
Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
Saudara saudari, Kalau kita membaca ulang Kis. 1:8, maka kita akan mendapati bahwa Injil harus disebarkan mulai dari Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria, sampai ke ujung bumi. Itu berarti seluruh penjuru bumi harus tersentuh Injil. Sebelumnya Israel begitu membanggakan diri sebagai bangsa pilihan Tuhan. Itu berarti Israel adalah satu-satunya bangsa yang akan menerima kasih karunia Tuhan. Namun melalui perintah Yesus, nyata jelas bahwa Injil harus menembus tembok Israel dan dibawa kepada bangsa-bangsa lain.
Kisah dalam nas hari ini menggambarkan transisi dari Yerusalem untuk sampai ke ujung bumi. Setelah pemberitaan Injil di Yerusalem (Kis. 3-4) dan kemudian di Samaria (Kis. 8:1-25), Tuhan memberikan kesempatan kepada seorang Etiopia untuk mendengar Injil. Bayangkan, Etiopia adalah tempat yang sangat jauh dari Yerusalem. Namun pada waktu itu, ia datang ke Yerusalem untuk beribadah kepada Allah Israel (ayat 27). Suatu perjalanan yang panjang bukan? Tentu itu disebabkan keyakinannya yang kuat akan Allah Israel. Ia juga haus akan firman Tuhan (ayat 30-31). Ini menjadi jalan pembuka bagi Filipus untuk membicarakan Injil. Sebelumnya Filipus telah diarahkan Roh Kudus untuk menemui sida-sida Etiopia itu (ayat 26). Tampak bagaimana Allah begitu aktif memenuhi rancangan-Nya untuk menjangkau dunia bagi pemberitaan Injil. Ia telah mempersiapkan pertemuan kedua orang itu.
Dari kisah itu kita melihat bagaimana Allah membuka kesempatan bagi pekabaran Injil untuk menjangkau orang-orang yang berasal dari tempat yang tidak terpikirkan sebelumnya. Maka salah satu kewajiban kita dalam pekabaran Injil adalah berdoa agar Allah membuka pintu bagi pem-beritaan Injil untuk orang-orang dari seluruh belahan dunia.
Dan bila Allah memakai kita untuk terlibat secara langsung dalam pemberitaan Injil, ikutilah teladan Filipus yang taat memenuhi pimpinan Roh Kudus. Dengan demikian Injil jadi tersebar dan ada orang-orang yang menyambut Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.
Kiranya kasih Karunia Allah Bapa, Anak dan roh kudus memelihara kita semua.
Amin 🙏🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar