Sabtu, 05 Oktober 2024

YESUS LEBIH RENDAH DARI MALAIKAT DEMI MANUSIA - IBRANI 2 : 1 - 18

Selamat pagi dan selamat hari minggu untuk semua. 
Firman Tuhan untuk kita

Ibrani 2 : 1
Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
Ibrani 2 : 2
Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,
Ibrani 2 : 3
bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan
Ibrani 2 : 4
Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.
Ibrani 2 : 7
Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,
Ibrani 2 : 8
segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.
Ibrani 2 : 9
Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.

YESUS LEBIH RENDAH DEMI MANUSIA

Saudara saudari, dalam renungan harian Luther kita pagi ini, Firman ini kembali mengingatkan kita, supaya jangan membiarkan diri disesatkan ajaran yang menyimpang dari kebenaran Injil karena akan mengakibatkan kebinasaan (ayat 1). Pada awalnya, Tuhan Yesus sendiri telah memulai pewartaan Injil keselamatan itu dan kemudian diteruskan oleh para murid-Nya atau para rasul. Kesaksian mereka diteguhkan Allah dengan tanda dan mukjizat (ayat 4). Jikalau pelanggaran terhadap hukum taurat Tuhan yang disampaikan melalui para malaikat-Nya mengakibatkan umat Israel binasa, maka celakalah orang yang menolak dan menyia-nyiakan keselamatan yang diwartakan Anak Allah (ayat 2-3) sebab semua manusia telah berdosa oleh pelanggara Hukum. 

Keselamatan ini ditujukan untuk MANUSIA, bukan untuk para malaikat. Agar kita bisa mengerti dan merespons dengan benar akan Injjil keselamatan itu, maka Tuhan Yesus merendahkan diri-Nya menjadi manusia. Dalam keadaanNya sebagai manusia, Ia sesaat lebih rendah daripada para malaikat. Hal ini adalah suatu paradoks (bertentangan): Sebab Tuhan Yesus yang lebih tinggi dari semua makhluk ciptaan, namun demi keselamatan kita manusia Yesus menjadikan diriNya lebih rendah tingkatannya daripada malaikat (ayat 6), untuk sesaat itu, Ia rela merendahkan diri-Nya menjadi manusia (7a). Semua itu dilakukan-Nya agar manusia berdosa diangkat kembali ke dalam kemuliaan semula ketika Allah menciptakan manusia. Oleh karena itu, secara nyata Allah juga telah mengembalikan kemuliaan-Nya yang mengatasi semua makhluk ciptaan (7b-9). Kebangkitan-Nya membuktikan suatu kemenangan dan memberikan jalan bagi manusia agar beroleh pembenaran (justification). 

Jika sekilas kita baca, Injil ini memang menyajikan Firman yang paradoks, namun ini adalah karya Allah hanya demi menyelamatkan manusia dari kebinasaan yang kekal, Tuhan Yesus rela dihina dan menjadi rendah. Namun, Dia dibangkitkan dan dimuliakan oleh Allah. Demikian juga dengan kita, hanya pada saat ketika kita merendahkan diri dan menyesal akan dosalah kita layak menerima anugerah keselamatan-Nya, kita dapat dikembalikan kepada kemuliaan manusia semula oleh kasih karunia-Nya, maka suatu kepastian jikalau kita tidak merendahkan diri di hadapan Allah kita tidak dapat melihat kemuliaan Allah dalam diri kita. Allah sungguh mencintai dan mengasihi kita, maka seharusnya kita yang sudah dibenarkan oleh Baptisan kudusNya, sebagaimana BaptisanNya telah menenggelamkan dosa lama kita dan menjadikan kita ciptaan yang baru, hidup yang penuh Anugerah maka haruslah kita terus menerus meninggikan Allah Tritunggal lewat kehidupan nyata kita! 
Kiranya Kemuliaan manusia sebagai ciptaan yang mulia dari segala ciptaan semakin nyata lewat hidup kita yang selalu sujud untuk menyesal akan segala dosa kita dan dengan rendah hati untuk selalu beribadah kepada-Nya. 

Kiranya Kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏🙏

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...

what about theologi luther ?