Senin, 19 Mei 2025

Apakah yang kamu pahami tentang Damai - Kedamaian??

Apakah yang kamu pahami tentang Damai - Kedamaian?? 


Setiap budaya memiliki cara menyapa yang berbeda. Kita mengucapkan "halo" secara informal, "Selamat pagi," "Selamat siang," dan "Selamat malam." Bangsa Romawi mengucapkan, "Salve" ("semoga sehat") Bangsa Yunani mengucapkan, "χαίρετε" — kairete ("bergembiralah") Sejak zaman dahulu, bangsa Ibrani, dan sekarang bangsa Israel, mengucapkan "שָׁלוֹם" — shalom (damai, semoga sehat, utuh dan lengkap) Mereka juga mengucapkan shalom saat mengucapkan "Selamat tinggal."

Ketika kita mengatakan "damai," yang kita maksud adalah segala sesuatunya tenang, bahwa kita tidak sedang berperang dan semuanya tenang. Dalam Firman Tuhan, itu jauh lebih dari itu. Damai berarti segala sesuatunya baik-baik saja di dunia kita. Damai dimulai dengan hubungan kita dengan Tuhan. Itu datang dari mengetahui bahwa Dia mengasihi kita, peduli pada kita, akan selalu bersama kita dan mengetahui bahwa kita akan hidup bersama-Nya selamanya. Tidak peduli apa pun yang salah di dunia kita, tidak ada yang dapat merampas kedamaian kita. Damai adalah apa yang dimiliki Adam dan Hawa di Eden, ketika Tuhan melihat semua yang Dia ciptakan dan berkata itu "sangat baik!" Namun, dosa membuat kedamaian di bumi hampir mustahil ditemukan. Para teolog mengatakan bahwa kita "terkungkung dalam diri kita sendiri." Dosa membuat kita memikirkan apa yang menyenangkan kita, mengutamakan kepentingan kita sendiri daripada orang lain, dan mengabaikan apa pun yang menghalangi jalan kita. Pandangan hidup ini menempatkan kita dalam konflik dengan Tuhan, dengan orang lain, dan dengan dunia kita. Itu adalah sumber kejahatan, penyakit, kesedihan, dan kematian. Tidak peduli apa yang kita lakukan, kita tidak dapat berdamai dengan Tuhan atau satu sama lain dengan kekuatan kita sendiri. Keegoisan adalah bagian dari semua yang kita pikirkan dan lakukan. Kematian menguasai dan ketakutan akan kematian mewarnai seluruh diri kita.

Untuk mendatangkan kedamaian, Putra Allah, Sang Raja Damai, menjadi salah satu dari kita. Ia menjalani hidup-Nya dalam harmoni yang sempurna dengan Bapa-Nya. Ia mempersembahkan diri-Nya untuk membayar harga pemberontakan dan peperangan kita melawan Allah. Ia mendamaikan kita dengan Allah melalui darah-Nya sendiri. Di dalam tubuh-Nya, semua tembok yang memisahkan kita dari Allah dan satu sama lain runtuh. Kita sekarang berdamai dengan Allah, bahkan di dunia yang penuh peperangan ini.

Segera akan tiba saatnya ketika Sang Raja Damai kembali memerintah. Kemudian, Ia akan mengakhiri dosa, kematian, dan kuasa iblis untuk selamanya. Allah sendiri akan hidup bersama kita. Tidak akan ada lagi dosa, kesedihan, kedukaan, dan rasa sakit. Semua hal ini akan berlalu saat Ia membuat segala sesuatu menjadi baru. Kemudian, kedamaian akan berkuasa dan Allah akan berkata lagi, "Lihatlah! Sungguh baik!"

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Jangan Murtad - Murtad menantikan Neraka - Ibrani 3 : 12 - 19

Salam Minggu 😊😊😊 Firman Tuhan Untuk Kita.  Ibrani 3 : 12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdap...

what about theologi luther ?