Selasa, 08 Juli 2025

Biarlah Semua Makhluk memuji Tuhan

SELAMAT PAGI
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 148 : 1
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!
Mazmur 148 : 2
Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
Mazmur 148 : 3
Pujilah Dia, hai matahari dan bulan, pujilah Dia, hai segala bintang terang!
Mazmur 148 : 4
Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!
Mazmur 148 : 5
Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.
Mazmur 148 : 6
Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya, dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.
Mazmur 148 : 7
Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;


Saudara saudari, Bila kita mendengar kata puji-pujian maka biasanya yang terbayang adalah lantunan lagu pujian yang dikumandangkan jemaat dalam sebuah ibadah di hari Minggu, atau ibadah lainnya. Namun dalam bacaan mazmur kita hari ini, pemazmur memperlihatkan sebuah aspek yang berbeda tentang pujian. 
Dalam pandangan pemazmur, seluruh penghuni alam semesta harus bergabung dalam sebuah orkestra indah untuk menaikkan puji-pujian kepada Tuhan. Siapa saja yang termasuk di dalamnya? Laut dan segala isinya, serta berbagai fenomena alam yang mempengaruhinya (1-6). Tak ketinggalan, segala sesuatu yang berdiam di bumi dan di bawah bumi pun harus ikut memuji Tuhan (7-12). Termasuk ular naga dan seisi samudra raya pun didorong untuk memuji Tuhan (7). Ajakan agar seisi langit dan laut memuji Tuhan menegaskan supremasi Tuhan atas semua itu. Ini adalah kebenaran yang tidak bisa disanggah karena memang Tuhan adalah Pencipta semua itu. Ini merupakan perlawanan terhadap kepercayaan para penyembah berhala, yang menyembah benda-benda langit dan penghuni lautan. Menegaskan hal itu, pemazmur mengajak semua kalangan memuji Tuhan (11-13), karena Dia agung dan mulia (13-14).

Pujian yang dikumandangkan oleh mazmur ini bersimfoni yang lengkap dan harmonis. Lengkap karena dari berbagai perspektif, pujian ini muncul. Dari perspektif malaikat makhluk surgawi, muncul pujian akan keagungan dan kebesaran Sang Raja yang bertakhta di surga. Dari segala ciptaan-Nya yang Dia letakkan di cakrawala dan langit untuk menerangi dunia ini, kemahakuasaan-Nya menjadi sasaran kekaguman. 

Semua ciptaan bergantung penuh pada Tuhan Sang Pencipta, yang sekaligus Sang Pemelihara. Ia yang menciptakan segala sesuatu dengan firman-Nya, Ia pula yang memberikan segala ketetapan agar semesta terus berjalan dengan baik (5-6).

Rasa kebersamaan dengan seluruh alam, baik di surga maupun di bumi, yang pemazmur rasakan adalah sesuatu yang sangat indah, istimewa, dan berharga. Perasaan dan ajakan sang pemazmur ini didasarkan pada penghayatan bahwa pemazmur sebagai manusia ada bersama dengan ciptaan yang lain.

Ada kesadaran bahwa alam pun adalah subjek yang turut menyembah Tuhan, bukan objek untuk dieksploitasi. Kesadaran seperti ini menjadi teguran keras kepada kita yang sering kali hanya memusatkan segala sesuatu oleh, dari, dan untuk manusia. Kita bersikap sangat antroposentris. Akibatnya, kita cenderung mengabaikan keberadaan, keterkaitan, bahkan kebersamaan dengan ciptaan yang lain, termasuk ciptaan yang ada di surga yang tak terlihat.

Di tengah kerusakan alam yang menyebabkan ketidakteraturan, bahkan kekacauan musim, banjir, tanah longsor, dan lain-lain, kidung yang dinaikkan pemazmur mengajak kita untuk peduli terhadap alam. Kita diajak untuk tidak menjadikan alam semesta sebagai alat pemuasan nafsu, tetapi sebagai sesama ciptaan yang menyembah Sang Pencipta yang Agung.

Mari kita selalu ingat, peduli, dan melibatkan alam di dalam pujian kepada Allah. Biarlah kiranya semuanya bersama-sama memuji nama Allah Sang Pencipta dan Pemelihara ciptaan-Nya.


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏🙏🙏

Senin, 07 Juli 2025

TUHAN SANG PEMELIHARA SEGALA YANG HIDUP

Shalom. 
Firman Tuhan untuk kita.
Mazmur 147 : 7
Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!
Mazmur 147 : 11
TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.
Mazmur 147 : 13
Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anakmu di antaramu.


Saudara saudari, bacaan mazmur kita hari ini merupakan suatu pengakuan iman bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya (ayat 8, 16). Karena itu bagi pemazmur hanya Allah pencipta langit dan bumilah yang patut menerima pujian (ayat 1). Sungguh, Allah adalah penguasa dan penyelamat. Allah tidak sama dengan pembuat arloji. Pembuat arloji biasanya hanya berperan ketika ia membuat arloji, dan setelah itu arloji dibiarkan berjalan sendirian tanpa kontrol pembuatnya. Allah sebagai Pencipta tidak demikian. Setelah langit dan bumi serta segala isinya dijadikan, Allah terus menerus mengontrol, memelihara dan merawat segala yang diciptakan-Nya. Contoh :
1. Allah menyembuhkan orang yang patah hati (ayat 3), 
2. Menegakkan kembali orang tertindas (ayat 6).
3. Memberikan makanan kepada hewan (ayat 9), 
4. Memelihara keutuhan umat-Nya serta 
5. Memberkati orang-orang yang takut akan Dia dan mengharapkan kasih setia-Nya (ayat 2, 13, 14). 

Bahkan kita harus akui juga bahwa Allah juga tetap mengontrol peredaran alam yang kelihatannya berjalan secara otomatis. Jika bumi masih terus berputar mengelilingi matahari, semuanya itu bukanlah karena memang harus demikian, tetapi karena ada Allah yang mengontrol dan memeliharanya. 

Allah mengkhususkan suatu umat. Allah secara khusus memilih suatu bangsa sebagai umat perjanjian-Nya. Untuk tugas itu umat diberi perlengkapan berupa firman, ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum-Nya (ayat 19, 20). Allah memberikan hukum-hukum dan berbagai ketetapan agar umat tetap terpelihara dalam hubungan yang harmonis dengan Allah dan juga dengan sesamanya manusia. Oleh Karena itu umat Allah harus selalu berada dalam dua hubungan tadi, hidup bersama Tuhan dan sesama. Sikap yang sangat menekankan keselamatan pribadi tanpa memperhatikan hubungan dengan sesama dan lingkungannya adalah sikap iman yang pincang. Sikap iman yang benar ialah menempatkan semua hubungan ini di dalam pengampunan dan karya penyelamatan Allah di dalam Kristus. 

Oleh karena itu, hendaklah kiranya pujian kita kekal hanya kepada Tuhan saja, hidup memercayakan diri pada kasih dan kuasa-Nya. sehingga kita menundukkan diri pada kehendak-Nya yang sudah dinyatakan lewat firman-Nya kepada kita. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

theologi Lutheran

Biarlah Semua Makhluk memuji Tuhan

SELAMAT PAGI Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 148 : 1 Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi! Mazmur 148...

what about theologi luther ?