Selasa, 05 Agustus 2025

Allah mempersatukan Adam dan Hawa


Musa menceritakan kisah penciptaan dua kali. Para penulis Ibrani percaya bahwa jika sesuatu penting, kita harus mengulanginya, tetapi detailnya selalu berbeda, menceritakan bagaimana Tuhan menciptakan sebagian besar alam semesta hanya dengan berfirman — dan alam semesta pun tercipta! Penciptaan Adam dan Hawa jauh berbeda. Tuhan berlutut dan menciptakan kita dengan tangan-Nya sendiri. Dia melakukan ini karena kita jauh lebih penting bagi-Nya.

Ketika Tuhan berfirman, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita," Dia tidak bermaksud agar kita serupa dengan-Nya atau bahwa kita satu-satunya makhluk yang membuat keputusan seperti Dia. Tuhan menciptakan Adam dan Hawa untuk menjadi kudus seperti Dia. Sayangnya, dengan mencoba menjadi serupa dengan Tuhan (Kejadian 3:5), Adam dan Hawa menjadi kurang serupa dengan-Nya. Melalui Salib, Tuhan sekali lagi menjadikan kita serupa dengan-Nya dengan menjadikan kita serupa dengan Yesus. (Roma 8:28-29)

Penciptaan Adam dan Hawa mengungkapkan lebih banyak tentang Tuhan dan manusia daripada itu. Tuhan menciptakan Adam pertama-tama dan sendirian. Tugas pertama-Nya adalah memberi nama semua binatang. Dalam perjalanannya, Adam menyadari ada sesuatu yang kurang. Tidak ada seorang pun yang seperti dirinya. Tuhan merangkumnya ketika Dia berkata, " Aku akan menjadikan baginya seorang penolong yang sepadan baginya. " Maka Tuhan menciptakan Hawa dari salah satu tulang rusuknya. Dengan sukacita, Adam berkata, " Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan disebut perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki. " (Kejadian 2:23)

Dengan melakukan hal ini, Allah menetapkan PERNIKAHAN, pernikahan adalah Institusi Allah, dalam pernikahan Allah bekerja mempersatukan laki laki dan perempuan. Maka sejak saat itu, seorang pria dan seorang wanita akan meninggalkan orang tua mereka dan membentuk sebuah keluarga yang baru, Allah akan memberkatinya dan memperlengkapi keluarga itu seperti memberikan anak-anak. Di dalam keluarga itu manusia harus datang sedekat mungkin untuk mencerminkan diri kepada Tritunggal Mahakudus. Dua orang yang berbeda dan individual telah menjadi satu yaitu hubungan antara suami dan istri, orang tua dan anak-anak, Allah akan tetap memberkati keluarga di mana ayah dan ibu saling mengasihi dan merawat anak-anak mereka. 



#vdma

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?