Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur. 49:2
Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian, pasanglah telinga, hai semua penduduk dunia,
Mazmur 49 : 3 
Baik yang hina maupun yang mulia, baik yang kaya maupun yang miskin bersama-sama!
Mazmur 49 : 4
Mulutku akan mengucapkan hikmat, dan yang direnungkan hatiku ialah pengertian.
Mazmur 49 : 7
Mereka yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri dengan banyaknya kekayaan mereka?
Mazmur 49 : 8
Tidak seorangpun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya,
Saudara saudari, Seringkali kita sebagai orang Kristen merasa rendah diri di hadapan orang yang kaya, atau yang memiliki kuasa, sehingga kita tidak berani memberitakan Injil kepada orang-orang sedemikian. Padahal kita sama-sama manusia ciptaan Allah, yang tidak memiliki apa-apapun yang dapat dibanggakan di hadapan Allah. Lebih lagi kita sebagai anak-anak Tuhan, dengan tetap rendah hati dapat mengatakan bahwa kita memiliki kebahagiaan sejati. Jangan lupa, orang-orang kaya atau para penguasa kalau tidak memiliki Kristus di dalam hati, belum tentu bahagia. Kebahagiaan mereka kalaupun ada tidak hakiki. 
Pemazmur di dalam hikmat Tuhan mengajak kita merenungkan kembali kebenaran ini: kekayaan, hikmat dan kuasa tidak dapat membeli kehidupan. Semua hal tersebut yang menjadi pegangan tidak dapat menolong mencegah kematian yang datang (ayat 6-15). 
Bagaimana seharusnya penilaian Kristen terhadap harta? Pemazmur tidak mengajarkan Kristen untuk anti HARTA, dan Ia juga tidak mengajarkan bahwa harta membuat martabat manusia serendah binatang. Pemazmur dengan tegas menyatakan bahwa jika manusia hanya mempunyai harta namun tidak mempunyai pengertian, martabatnya akan serendah binatang. Apakah ini berarti bahwa pengertianlah yang membuat martabat manusia menjadi tinggi? Ya! Lalu apa yang dimaksud dengan pengertian? Apakah kepandaian akademis? Tidak! Setiap manusia tidak dapat melawan satu fase dalam kehidupannya yaitu kematian. Berapa pun harta yang dimiliki, fase ini tidak dapat dihindari ataupun ditunda ketika saatnya tiba (ayat 8-11). Ditinjau dari fase ini manusia memang tidak berbeda dengan binatang seolah-olah kematian adalah tujuan akhir hidupnya (ayat 12-15). Lalu apakah yang membedakan manusia dengan binatang? Tidak lain tidak bukan adalah hubungan dengan Allah yang dimilikinya (ayat 16), Anugerah Allah yang di peroleh setiap orang percaya. Hubungan ini yang membuat kematian bukan akhir dari kehidupan (ayat 16). Oleh karena itu Kristen tidak seharusnya menaruh hormat berlebihan kepada orang kaya (ayat 16-20). 
PESAN ALLAH melalui Mazmur 49 ini amatlah keras. Allah merombak pemikiran umat-Nya, Allah mengajarkan bahwa harta dunia tidak menjamin seseorang untuk memperoleh keselamatan jiwa. Seseorang tidak boleh mengandalkan dirinya sendiri, atau hartanya, apalagi jabatannya.
Maka mulai sekarang, marilah kita agar jangan lagi memprioritaskan diri hanya untuk mencari kekayaan, status, dan jabatan. Apabila ini terjadi, kekayaan fisik kita mungkin saja semakin bertambah. Namun, pada saat yang sama, jiwa kita akan menjadi semakin miskin atas kehadiran dan relasi dengan Allah. Sadari dan akuilah bahwa hanya Allah sajalah satu-satunya tempat kita untuk bersandar dan beroleh kehidupan. 
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar