Sabtu, 28 September 2024

Tetaplah berbagi Injil - Kisah Para Rasul 17 : 16 - 34

Selamat pagi dan salam Minggu... 
Firman Tuhan untuk kita. 
Kisah Para Rasul 17 : 24
Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia,
Kisah Para Rasul 17 : 25
dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.
Kisah Para Rasul 17 : 26
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,
Kisah Para Rasul 17 : 27
supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.
Kisah Para Rasul 17 : 28
Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
Kisah Para Rasul 17 : 29
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.


Suadara saudari, kabar tentang keselamatan (Yesus Kristus) sumbernya hanya satu yaitu Alkitab. Firman_Nya menjelaskan bahwa Allah mengasihi dunia yang berdosa dan memberikan Kristus untuk keselamatan (kehidupan kekal). Jadi setiap orang yang sudah beroleh Anugerah_Nya harus terpanggil untuk memberitakan atau menceritakan tentang kebesaran Yesus Kristus, jika kita ingin mengabarkan Injil maka terlebih dahulu kita harus belajar akan konteks belajar akan budaya dan memahami sifat setiap orang sehingga pemberitaan itu tidak gagal atau di tolak. 

Atena adalah kota terpelajar dan kota religius. Selain ada kumpulan orang Yahudi, di Atena terdapat banyak pengikut filsafat tertentu dan penyembah berhala. Paulus menyapa masing-masing kelompok sesuai dengan konteks masing-masing (ayat 16-18). Oleh karena memberitakan sesuatu yang baru, Paulus mendapat kesempatan membagikannya di sidang Areopagus (ayat 19-21). Di sini kita melihat strategi penginjilan Paulus yang peka konteks dan memanfaatkan pengetahuan iman mereka akan wahyu umum. 
PERTAMA, Paulus tidak mengecam berhala-berhala sesembahan mereka. Sebaliknya, ia memakai salah satu berhala yang tidak bernama untuk memperkenalkan Allah yang disembahnya (ayat 22-23). KEDUA, Paulus memperkenalkan Allah sebagai Sang Pencipta langit dan bumi serta segala isinya. Dia berdaulat penuh atas segala ciptaan-Nya, termasuk manusia. Hidup manusia berasal dari dan bergantung penuh kepada Allah (ayat 24-28).
KETIGA, Paulus memperkenalkan cara beribadah yang benar di hadapan Allah yang Mahabesar. Ibadah yang benar bukan dengan menyembah berhala melainkan dengan menjalani kehidupan yang kudus yang berkenan kepada-Nya. Kehidupan itu harus dipertanggungjawabkan satu kali kelak di hadapan Dia yang telah membangkitkan Kristus (ayat 29-31). Dan tentu hasil pemberitaan Injil itu terbagi dua. Ada yang menolak Injil, tetapi tidak sedikit juga mereka yang bertobat (ayat 32-33). 

Saudara saudari, di balik sikap kritis bahkan sinis orang-orang terpelajar, ada kebutuhan batin yang membuat mereka mencari-cari kebenaran. Kita harus belajar peka akan konteks dan kebutuhan orang-orang di sekitar kita sehingga pemberitaan Injil berhasil. Oleh karena itu, marilah memberitakan kabar keselamatan dengan penuh hikmat dari Allah dan sesuatu hal yang lebih baik, kabarkanlah Injil keselamatan lewat karakter, perkataan dan kasihmu, sebab kehidupan sehari hari yang di penuhi dengan Kasih lebih indah dari pada yang setiap saat berkotbah atau membawa Alkitab. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Markus 9 : 38 – 50 - HIDUPLAH DENGAN BENAR SEBAGAI PENGIKUT YESUS KRISTUS - KHOTBAH MINGGU XVIII SETELAH TRINITATIS

 

KHOTBAH MINGGU XVIII SETELAH TRINITATIS. 


Evangelium    : Markus 9 : 38 – 50

Pendahuluan  : Dalam perjalanan pelayanan Yesus Kristus, Yesus sudah banyak mengadakan Muzijat kesembuhan, mengusir roh jahat dan lain lainnya. Pada saat itu tentu sudah semakin banyak orang yang percaya dan mengikut Yesus. Dalam perikop Evanggelim kita minggu ini, para murid murid merasa bahwa hanya merekalah yang menjadi murid atau bagian dari pada pengikut Yesus Kristus, hal ini terbukti bahwa mereka mencegat orang yang mengadakan muzijat atas nama Yesus, mungkin merasa hanya merekalah yang layak menggunakan nama Yesus Kristus atau merasa tersaingi sebab jika kita baca dalam Markus 9 : 18 mereka tidak dapat mengusir roh jahat. Hal ini sesungguhnya adalah hal yang biasa dan yang sering terjadi juga terjadi dalam hidup kita. Jikalau kita perhatikan dalam perjalanan kehidupan pada saat ini, sering ego lebih tinggi dari pada pertimbangan kasih yang kita hidupi, sering kita merasa lebih mampu dari pada orang lain sehingga menganggap saudara/i kita lebih rendah atau di bawah kita, dan salah satu penyakit yang sering terjadi sering kita merasa Iri melihat orang ketika sukses dan juga merasa tersaingi jika ada orang yang lebih bisa dari kita sendiri. Sesungguhya Allah tidak menginginkan hal hal demikian terjadi dalam hidup kita. Oleh karena itu di minggu XVIII setelah trinitatis pada hari ini Allah mengingatkan kita kembali melalui thema khotbah minggu ini yang mengatakan :

Thema : HIDUPLAH DENGAN BENAR SEBAGAI PENGIKUT YESUS KRISTUS

1.     Bagaimanakah hidup dengan benar ?

Saudara saudari, sejak kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa sesungguhnya, dosa itu diwariskan dan membuat tidak satu orang pun di dunia ini yang benar (Pengkotbah 7:20) yang ber arti semua orang berdosa dan tidak ada yang benar. Lalu bagaimanakah kita dapat hidup di dalam kebenaran sedangkan kita tidak benar ?. Dalam FirmanNya di Roma 3 : 22 Rasul Paulus telah menyatakan bahwa sesungguhnya Allah telah membenarkan kita lewat Iman, Iman datang dari Allah oleh pendengaran Firman dan hal itu lah sesungguhnya yang membuat kita menjadi orang benar di hadapan Allah. Tetapi hal ini sering kita tidak sadari dan sering juga kita memberi hidup berleha leha di kuasai oleh keinginan iblis, sehingga hidup kita tidak benar di hadapan Allah.

Lalu bagaimanakah kita harus menjadikan hidup kita sebagai orang yang benar dalam Iman ?

Dalam Evangelium hari ini, kisah murid murid yang mencegah seorang yang bukan pengikut mereka mencegah orang yang mengusir roh jahat demi nama Tuhan sesungguhnya adalah hal yang tidak baik. Sebab jika di pikirkan secara matang sesungguhnya kejadian ini adalah bentuk kesuksesan pelayanan mereka sebab di luar mereka sudah ada yang selamat dan memiliki kuasa untuk mengusir roh. Namun hal ini terjadi, kemungkinan besar adalah karena dorongan Egoistis yang merajai mereka. Mungkin merasa bahwa hanya merekalah yang layak menggunakan nama Tuhan atau mungkin juga merasa tersaingi atau tersakiti sekalipun sebab mereka tidak dapat melakukannya (Mark.9:18) atau mungkin mereka merasa bahwa hanya merekalah yang lebih kudus dan layak mengadakan pelayanan seperti itu. Sesungguhnya hal ini juga sering terjad dalam hidup kita, pada saat ini masih banyak orang merasa sial jika sahabatnya sukses, merasa tersaingi jika orang lain lebih bisa atau merasa lebih berhak bahwa itu lebih pantas untuk diri kita sendiri. Pada saat ini Firman Allah mau mengingatkan kita bahwa hidup orang benar, sesungguhhnya tidaklah dikuasai oleh egositis, tidak ada rasa cemburu terlebih tidak ada rasa tersaingi dalam melakukan pelayanan seperti murid murid (38-41). Jangan biarkan egoistis merajai hatimu jika yang di lakukan orang adalah hal yang baik.

Dalam perikop Evangelium hari ini, kita juga di ingatkan agar berhati hati dalam mempergunakan seluruh tubuh kita, hidup sebagai orang yang telah di benarkan hendaklah harus menjauhkan diri dari segala bentuk kesesatan. Sebab upah dari penyesat atau pengabar kesesatan adalah kebinasaan (Mark 9:42). Allah menciptakan kita dengan berbagai macam Indra, lengkap dengan tangan, mulut, kaki, dan mata telinga dll, segala sesuatunya itu Allah ciptakan hanya untuk kepentingan dalam memuliakan Allah dan juga termasauk bentuk kemandirian kita dalam menjalani hidup, agar dapat berjalan, dapat melihat, dapat berbicara dan dapat mengabarkan kabar baik. Karna itu, jikalau kita salah mempergunakan seluruh indra kita maka murka Allah akan tetap ada pada orang orang yang tidak tau bersyukur. Karena itu, hendaklah segala sesuatu yang menghalangi kita untuk datang kepada Allah mari kita buang, dalam hal ini, meskipun Yesus berkata jikalau tangan mu menyesatkan engkau penggallah, jika matamu menyesatkan engkau cungkillah, jika kakimu menyesatkan engkau penggallah sesungguhnya Yesus bukan mengajarkan kita agar menjadi orang sadis dalam hidup, contoh ketika tangan menyesatkan atau berdosa kita langsung memotong, ketika mata menyesatkan atau berdosa kita mencungkilnya. Dalam hal ini Yesus ingin mengajarkan kita agar sebagai orang percaya atau pengikut Kristus yang sejati maka hendaklah kita menguasai diri kita dan membatasi agar seluruh tubuh kita tidak terjatuh kedalam kesesata atau melakukan dosa dengan terus menerus. Yesus mengajar kita agar menahan diri (mangorom diri) untuk tidak mengulangi dosa dan hendakalah segala sesuatu yang telah Allah ciptakan untuk menjadi milik kita, baik harta, keluarga dan tubuh kita menjadai berkat yang berarti bagi kita dan sesama.

Dalam hal ini Yesus sudah menggambarkan bahwa sesungguhnya neraka itu adalah kehidupan yang pahit dan bersifat kekal. Allah sebenarnya tidak menginginkan kita untuk masuk ke dalam neraka bahkan kita sendiri pun tidak mau masuk ke nereka tersebut. Sebab Neraka itu adalah siksaan kekal, dimana Yesus menyampaikan bahwa di Neraka apinya tidak akan mati dan ulat sekalipun yang di dalam api itu tidak akan mati, ini adalah peringatan bagi kita agar jangan kesesatan merajai kita. Sebab upah dari kesesatan atau ketidak setiaan kepada Allah dalam menunjukkan kasih kepada sesama akan mendatangkan siksaan kekal. Karena itu jangan biarkan hidupmu sia sia dan berakhir di dunia siksaan kekal.

Jangan menyesatkan orang – Hidup orang yang benar adalah menjauhkan diri dari segala bentuk kesesatan, sebab upah dari penyesatan adalah kebinasaan (42-48)

2.     Supaya hidup kita menjadi berkat – memiliki Rasa

·       Hidup kita dari lahir sampai mati sesungguhnya tidak bisa terpisahkan dari Garam demikianlah dengan hidup kita, tujuan Allah menciptakan kita adalah hanya untuk kemuliaan Allah yang berarti kita tidak dapat juga terpisahkan dari Allah.

·       Hidup menjadi berkat – Hidup memiliki Rasa (mempunyai garam dalam hidup)

·       Hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.

Pdt. Ardianus Situmorang S.Th


Acara Ibadah Persekutuan Doa Pemuda/I GKLI - Di undang menghadiri Pesta – Perjamuan Kudus/Tuhan - Keluaran 12 : 1 – 13

 

Acara Ibadah Persekutuan Doa Pemuda/I GKLI

Sabtu, 28 September 2024

 

1.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 03 : 1 – 3 (Kami Puji Dengan Riang)

1. Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;
Bagai bunga t'rima siang, hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t'lah lenyap.
Sumber suka yang abadi, b'ri sinarMu menyerap.

2. Kau memb'ri, Kau mengampuni, kau limpahkan rahmatMu
Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih Kau jadikan milikMu
Agar kami menyayangi, meneladan kasihMu.

3. Semuanya yang Kaucipta memantulkan sinarMu.
Para malak, tata surya naikkan puji bagiMu
Padang, hutan dan samud'ra, bukit, gunung dan lembah,
Margasatwa bergembira 'ngajak kami pun serta.

2.     Doa Pembuka

Bapa Kami yang ada di Surga, Kini kami datang berdoa dan bersyukur kepadaMu, terpujilah Engkau yang selalu senantiasa memelihara hidup kami hingga malam hari ini, malam hari ini kami telah berkumpul disini para Pemuda pemudi dan remaja untuk belajar Firman-Mu yang Kudus, Ajari dan bimbinglah kami agar kami memahami kehendak-Mu, biarlah kiranya Roh kudus selalu mengarahkan hati kami, sehingga kami dapat melakukan Firman_Mu di dalam kebenaran, kami juga pada saat memohon, untuk masa depan kami, kami percaya bahwa Engkau selalu menyediakan yang terbaik untuk kami, karena itu, berilah kami semangat, kesetiaan dan rasa hormat terhadap orang tua kami, agar kami dapat melihat Anugerah berkat yang Engkau berikan kepada kami dalam setiap saat sehingga kami tetap semangat dalam menggapai cita cita kami. Saat ini juga kami akan mendengarkan Firman Mu, bimbinglah kami agar kami beroleh kekuatan dan Iman oleh pendengaran Firman mu. Untuk Orang tua kami, Tuhanlah yang memelihata hidup mereka, kiranya Engkau memberikan umur yang panjang, kesehatan dan Berkat bagi keluarga kami. Untuk sahabat sahabat kami yang tidak dapat berkumpul bersama kami di malam hari ini, sertailah mereka dan ingatkanlah supaya di waktu berikut mereka dapat memberikan hati untuk datang beribadah di tempat ini. Bapa kami yang di Surga, atas segala dosa dan pelanggaran kami, mohon ampuni dan kuduskan kami dari dosa kami itu, agar kami layak untuk memanggil nama Mu yang Kudus. Terpujilah Engkau, kini dan sampai selama lamanya. Amin

3.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 287a : 1 – 3 (Sekarang Bersyukur)

1. Sekarang b'ri syukur, hai hati mulut, tangan!
Sempurna dan besar segala karya Tuhan!
Dib'riNya kita pun anug'rah dan berkat
Yang tak terbilang, t'rus, semula dan tetap.

2. Yang Mahamulia memb'rikan sukacita,
damai sejahtera di dalam hidup kita.
KasihNya tak terp'ri mengasuh anakNya;
TolonganNya besar seluas dunia!

3. Muliakan Allahmu yang tiada terbandingi
Sang Bapa, Anak, Roh di takhta mahatinggi.
Tritunggal yang kudus kekal terpujilah,
Sekarang dan terus selama-lamanya!

 

4.     Renungan Firman

Nats      : Keluaran 12 : 1 – 13

Thema  : Di undang menghadiri Pesta – Perjamuan Kudus/Tuhan                Hal 140 - 143

Tujuan : Supaya anak atau Remaja dan pemuda pemudi percaya bahwa unndangan menghadiri perjamuan kudus adalah untuk :

1.   Orang berdosa

2.   Orang percaya

3.   Keluarga Allah

            Hafalan : Apakah Perjamuan Kudus itu ? ; 1 korintus 10 : 16,17 ; 1 korintus 11 : 26

 

5.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 337 : 1 – 3 (Betapa kita tidak bersyukur)

1. Betapa kita tidak bersyukur bertanah air kaya dan subur;
lautnya luas, gunungnya megah, menghijau padang, bukit dan lembah.

         Reff : Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
              Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.

2. Alangkah indah pagi merekah bermandi cah'ya surya nan cerah,
ditingkah kicau burung tak henti, bunga pun bangkit harum berseri.

          Reff : Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
               Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.

3. Bumi yang hijau, langitnya terang, berpadu dalam warna cemerlang;
indah jelita, damai dan teduh, persada kita jaya dan teguh.

          Reff : Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
               Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.

 

6.     Doa Penutup + Berkat

7.     Latihan Koor


Jumat, 27 September 2024

Aman dalam Perlindungan Tuhan - Mazmur 125 - Renungan harian Luther

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 125 : 1
Nyanyian ziarah. Orang-orang yang percaya kepada TUHAN adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya.
Mazmur 125 : 2
Yerusalem, gunung-gunung sekelilingnya; demikianlah TUHAN sekeliling umat-Nya, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Mazmur 125 : 3
Tongkat kerajaan orang fasik tidak akan tinggal tetap di atas tanah yang diundikan kepada orang-orang benar, supaya orang-orang benar tidak mengulurkan tangannya kepada kejahatan.
Mazmur 125 : 4
Lakukanlah kebaikan, ya TUHAN, kepada orang-orang baik dan kepada orang-orang yang tulus hati;
Mazmur 125 : 5
tetapi orang-orang yang menyimpang ke jalan yang berbelit-belit, kiranya TUHAN mengenyahkan mereka bersama-sama orang-orang yang melakukan kejahatan. Damai sejahtera atas Israel!


Saudara saudari, Mazmur kita hari ini menegaskan bahwa sungguh sangat perlu untuk tetap percaya kepada Allah. Di dalam ayat 3, kita dapat melihat bahwa tongkat-tongkat kefasikan kelihatannya sedang menjadi ancaman bagi umat Allah. Kita bisa memahaminya sekarang, bahwa mazmur ini menunjuk ke fakta kekuasaan orang-orang yang tidak mengasihi Tuhan. Umat Allah di sini digambarkan sebagai orang-orang yang percaya, orang-orang benar, baik, dan tulus hati. Mereka berada dibawah lindungan Allah dengan penuh sempurna. 

Dalam perikop hari ini, ada 2 gambaran yang dipakai untuk melukiskan keamanan dan perlindungan. PERTAMA, ada gunung Sion yang mengelilingi bait Allah tempat Allah bersemayam (ayat 1) hal itu kembali mengingatkan kita bahwa kita sesungguhnya adalah Bait Allah (tempat kediaman roh) yang di lindungi dengan kuasa Allah.
 KEDUA, para peziarah diingatkan bahwa betapa megah pun Yerusalem, ia dikelilingi oleh gunung-gunung yang lebih tinggi sebagai perlindungan alamiah dari serangan musuh. 

Dalam hal ini Pemazmur menggambarkan mereka seperti gunung Sion, sebab Sion terkenal sebagai gunung pilihan Allah, tempat kudus Allah, serta sebagai kota benteng. Mereka yang percaya kepada Tuhan akan mendapatkan perlindungan, sehingga tidak akan goyah. Perlindungan Tuhan juga layaknya seperti Yerusalem yang dikelilingi oleh gunung-gunung. Melalui letak geografis Yerusalem ini, pemazmur hendak memberitahukan bahwa Tuhan senantiasa berada di sekeliling orang-orang yang percaya kepada-Nya, sehingga mereka menjadi kuat tidak berubah ubah, aman dan terlindungi. Bahkan setiap orang percaya akan hidup aman dalam jaring pengaman kehidupan (2).

Oleh sebab itu, senua kita tentu ingin memperoleh keamanan yang sejati dari Allah. Maka yang harus kita lakukan adalah. 
PERTAMA, percaya dan mengandalkan Tuhan sepenuhnya. 
KEDUA, menjauhi kejahatan dan melakukan kebaikan. 
KETIGA, hidup dalam ketulusan hati. 
KEEMPAT, tidak menyimpang ke jalan yang berbelit-belit atau jalan salah (3-5).

Saudara saudar jika kita melakukan semua ini, maka kita tidak perlu khawatir dan takut terhadap segala ancaman dunia. Sebab Tuhan memperhatikan dan mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk menjaga dan menolong kita.

Oleh karena itu, jika saat ini kita sedang ketakutan dalam menjalani hidup untuk menggapai masa depan atau sedang mengalami musibah, penyakit, bencana alam, dan lainnya. Hari ini kita harus percaya dan menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Sebab di mana pun kita berada, tidak ada alasan untuk takut dan gentar, ataupun khawatir. Tuhan selalu ada bersama-sama dengan kita dan Allah akan mengendalikan semua itu dengan kuasa-Nya. Berjuanglah dan jangan pernah Takut.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Kamis, 26 September 2024

Pertolongan Tuhan dalam Penderitaan - Mazmur 6 : 1 - 11

Selamat pagi .... 

Firman Tuhan Untuk kita. 
Mazmur 6 : 1
Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Menurut lagu: Yang kedelapan. Mazmur Daud. 
Mazmur 6 : 2
Ya TUHAN, janganlah menghukum aku dalam murka-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan amarah-Mu.
Mazmur 6 : 3
Kasihanilah aku, TUHAN, sebab aku merana; sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar,
Mazmur 6 : 7 
Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.
Mazmur 6 : 10
 TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku.


Saudara saudari, dalam perjalanan kehidupan kita sering pergumulan membuat kita merana, lemah, takut, dan tak berdaya. Bahkan karna susahnya hidup sering timbul pertanyaan dalam hati kita mengapa Tuhan diam saja, atau katakanlah kita MANORUI tu Debata, Tuhan kenapa ini terjadi padahal saya sudah selalu mendekatkan diri kepadaMu?. 
Hal ini sangat sering terjadi bagi hidup orang yang belum sungguh sungguh hidup di dalam Kristus. Bahkan yang lebih miris, Ketika pergumulan itu semakin berat, tidak sedikit juga orang percaya yang "lari" dan mencari jawaban di luar dari pada Tuhan. 
Oleh karena itu, dalam Mazmur 6 ini, sesungguhnya Allah mau mengajarkan kita untuk mencontoh Daud, bagaimana ketika Daud menghadapi pergumulannya hanya dengan doa dan penghargaan yang tidak terputus putus. Sungguh ini adalah Iman yang benar. 

Dalam Mazmur ini, Daud mengungkapkan isi hatinya kepada Tuhan, meminta belas kasihan-Nya, dan bertanya kepada Tuhan berapa lama lagi dia harus merana dan menderita (3-4). Sepanjang hidupnya Daud berkali-kali menghadapi bahaya, ancaman, dan pergumulan. Ketika dia menggembalakan ternak pun, ancaman dari binatang buas selalu mengintai, belum lagi pergumulannya di kejar-kejar oleh Raja Saul yang ingin membunuhnya, dan pergumulan lainnya. Setiap malam dia meratap dan menggenangi tempat tidurnya dengan air mata, agar Tuhan meluputkan dan menyelamatkannya dari bahaya maut yang mengancamnya(5-8). Memang jika sekilas kita membaca Mazmur ini, seolah olah hanya seperti dongeng saja, namun sungguh ini adalah kebenaran hidup orang percaya dan harus lah demikian juga kita "MEMILIKI IMAN YANG BENAR - BER PENGHARAPAN HANYA KEPADA ALLAH SAJA".

Saudara saudari dalam renungan harian Luther hari ini, melalui Mazmur Daud ini kita dapat belajar 3 hal penting dari kisah Daud dalam menghadapi pergumulannya yakni: 
PERTAMA, berseru dan datang kepada Tuhan. "Seberat apa pun pergumulan kita, hanya dalam Tuhanlah kita mendapatkan kelegaan (1Kor. 10:13). Artinya, sesungguhnya Tuhan tidak menjanjikan bahwa hidup kita akan selalu mulus, aman, tanpa masalah dan pergumulan. Namun, Allah berjanji tidak akan membiarkan umat-Nya dicobai melebihi kekuatannya. Bahkan Allah adalah jalan keluar dari setiap pergumulan kita.
KEDUA, merendahkan diri, meminta belas kasihan, dan memohon pengampunan dari Tuhan (2, 3, 5). Memang jika kita menyadari, Pergumulan dan pencobaan dapat mengarahkan kita untuk mengevaluasi diri, membentuk diri menjadi lebih baik, dan menuntun kita lebih bergantung kepada-Nya. Dan haruslah demikian sebab tanpa merendahkan hati dan menyesali dosa dihadapan Allah kita tidak akan dapat menikmati dan melihat kuasa Allah dalam memelihara hidup kita. KETIGA, percaya penuh kepada pertolongan Tuhan. Dalam pergumulan Daud di akhir doanya, Daud mendapat kelegaan dan keyakinan akan pertolongan Tuhan dan ini memberinya kekuatan sebab Allah mendengar doanya(8-11).

Saudara saudari dalam hidup kita ini tidak ada seorang pun yang terlepas dari masalah, pergumulan, tantangan dan penderitaan, bahkan Kita mungkin pernah berada pada titik rendah seperti yang dialami pemazmur. Tangisan yang bertumpah tiap malam. Kesedihan dan ratapan menjadi bagian dari hari-hari kita. Jika hal ini pernah terjadi atau saat ini kita sedang berada pada fase tersebut, teruslah berjuang serta berharap kepada Tuhan. Tetaplah datang kepada-Nya sekalipun dalam titik terberat Allah tidak akan pernah membiarkan kita binasa oleh penderitaan, Allah selalu memelihara hidup kita, dan hendaklah penderitaan dan kesusahan itu menjadi suatu proses yang meningkatkan Iman kita sehingga kita benar benar bergantung kepada Allah. Karena itu jangan pernah sekalipun meninggalkan Allah, tetaplah berjuang dan Berdoa dan yakinlah melalui seruan doa doa kita, kita akan menemukan pertolongan dan jawaban atas seruan doa kita. Hadapilah dan jangan pernah gentar, Andalkan Dia, maka kita akan kuat, optimis, dan semangat.


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua.. Amin 🙏🙏

Rabu, 25 September 2024

Tetap teguh di dalam Penderitaan karna kebenaran - Kisah Para Rasul 16 : 25 - 40

Selamat pagi 
Firman Allah untuk kita
Kisah Para Rasul 16 : 25
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
Kisah Para Rasul 16 : 26
Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Kisah Para Rasul 16 : 27
Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.
Kisah Para Rasul 16 : 28
Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"
Kisah Para Rasul 16 : 30
Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
Kisah Para Rasul 16 : 31
Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."


Saudara saudari, sering terjadi dalam kehidupan kita segala bentuk Kebaikan yang kita lakukan belum tentu dianggap baik oleh orang lain. Sebab setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memahami konsep kebaikan. Bahkan sering juga ketika Rasa benci lebih besar sering juga membuat segala perbuatan baik yang kita lakukan tidak ber- arti. 
Contohnya, dalam perikop ini para majikan dari perempuan tenung sangat tidak gembira saat Paulus mengusir roh dari dalam tubuh perempuan tersebut. Sebab hal itu dapat menghilangkan sumber penghasilan/pendapatan mereka (18-19).

Dalam hal ini, tindakan Paulus yang tidak berkompromi dengan ketidakbenaran menyebabkan dirinya dan Silas ditangkap serta menyeret mereka ke pasar untuk diadili oleh penguasa. Yang terjadi pada saat itu adalah kebaikan di balas dengan kejahatan. Paulus dan silas didakwa dengan tuduhan mengacaukan kota dengan adat istiadat yang bertentangan dengan orang Romawi (20, 21). Akibatnya banyak orang menjadi marah dan geram. Lalu Paulus dan Silas pun didera dan dijebloskan ke dalam penjara dengan kondisi kaki dibelenggu dalam pasungan yang kuat (23, 24). Namun sebagai orang percaya dari hal inilah kita dapat mencontoh hidup orang yang ber_pengharapan kepada Yesus Kristus, sebab dalam penderitaannya, Paulus dan Silas tetap berdoa dan menaikkan pujian kepada Allah. Lalu terjadilah gempa bumi yang dahsyat, meluluhlantakkan tembok-tembok penjara, dan pintu penjara terbuka. Kepala penjara terjaga dari tidurnya. Ia sangat ketakutan karena menduga para tahanan melarikan diri, termasuk Paulus dan Silas. Ia pun berkeinginan bunuh diri. Namun, Paulus mencegah tindakan tersebut dan menenangkan ketakutan kepala penjara. 

Sesungguhnya, mereka dapat dengan mudah keluar dari penjara tersebut dan hal Itu jugalah yang dipikirkan ai kepala penjara sehingga dia merasa ketakutan dan mencoba bunuh diri karena tidak sanggup menanggung konsekuensi dari peristiwa tersebut.

Dalam hal ini, sungguh sangat menarik sebab sedikit pun Paulus dan Silas tidak mencoba keluar dari penjara. Mereka justru menghibur sang kepala penjara. Saat dalam penderitaanya, mereka tetap setia kepada Allah dan melakukan apa yang diperkenan Allah. Tetap hidup di dalam Belas kasihan. Belas kasihan yang mereka tunjukkan kepada kepala penjara itu membuka percakapan untuk memperkenalkan Kristus kepada si kepala penjara. Sehingga oleh pekerjaan Roh Kudus si kepala penjara beserta seisi rumahnya bertobat dan meminta dibaptis (33). Sungguh begitu indah suatu proses dari Tuhan dan berbagai cara Allah dalam menolong orang orang untuk di materai kan dalam Anugerah nya. 

Saudara saudari, sungguh Tuhan berjanji akan selalu menyertai kita asalkan tetap berpegang teguh pada firman dan melakukannya dengan setia. Keteguhan Paulus dan Silas untuk senantiasa berpegang teguh pada apa yang benar dan dikehendaki Tuhan adalalah sesuatu contoh yang benar yang dapat kita perjuangkan dan kita contoh dalam hidup sehari-hari. Sebab dalam hal itulah hidup kita akan menjadi kesaksian yang hidup yang dapat dilihat banyak orang.

Oleh karena itu, marilah jangan menjadikan keadaan dan berbagai keterimpitan/kesusahan hidup, menjadi alat kita untuk menjauhkan dari Tuhan atau berleha leha dalam kehidupan kita. Sebab Melalui firman Tuhan pada saat ini, kita harus belajar bahwa dalam keterimpitan itulah kita harus makin mendekatkan diri kepada Allah dan tetap berpegang pada Firman_Nya sehingga pada akhirnya kita melihat Kuasa penyertaan Allah dan menjadi kesaksian bagi sesama kita. 

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏🙏

Selasa, 24 September 2024

Allah adalah sumber Pertolongan kita. - Mazmur 91

Slamat pagi. 
Firman Tuhan Untuk kita. 
Mazmur 91 : 9
Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,
Mazmur 91 : 10
malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
Mazmur 91 : 11
sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Mazmur 91 : 15
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
Mazmur 91 : 16
Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."

Saudara saudari, Di zaman Perjanjian Lama, ada berbagai bentuk bahaya yang mengancam orang. Serangan bangsa-bangsa yang lebih kuat merupakan bentuk ketakutan "wajar" yang dialami bangsa-bangsa yang lemah. Dalam lingkungan masyarakat Israel, selain ancaman bangsa sekitar, ada juga bentuk bahaya lain yang sangat ditakuti, seperti wabah penyakit sampar, penyakit menular, yang setiap saat dapat merenggut nyawa siapa saja (ayat 3,5,6). Namun untuk mengatasi semua ini Pemazmur memperoleh jaminan keamanan dari rasa takut di dalam Allah (ayat 2). Diyakininya bahwa Allah dengan perisai dan tembok membentengi setiap umat-Nya dari segala yang jahat dan yang mengancam (ayat 3-13). Keyakinan ini muncul karena kedekatan dan pengenalannya yang benar akan Allah. Ia adalah Tuhan, Allah yang setia, yang telah mengeluarkan Israel dari perbudakan Mesir. Ia adalah Allah kita, Allah sumber keselamatan kekal.

Dalam Mazmur kita hari ini berbicara mengenai kehidupan sebagai suatu Proses atau perjalanan. Bagaimanakah kita sebagai orang-orang percaya harus menjalani hidup ini? 
Pemazmur mengatakan bahwa Allah adalah tempat perlindungan yang sejati (ayat 1-2). Perjalanan hidup ternyata bukan sesuatu proses yang mulus tanpa rintangan (ayat 3-8). Melihat kenyataan ini, pemazmur mengulangi lagi keyakinannya bahwa Allah adalah benteng keselamatan (ayat 9). Orang yang percaya pada-Nya tak perlu gentar karena secara kongkret Allah melindungi orang-orang yang mengasihi Dia. 

Di sini kita juga dapat melihat suatu bentuk penyertaan Allah yang begitu Indah. Allah begitu mengasihi kita, sehingga di dalam perjalanan hidup kita Allah selalu memelihara kita, selalu ada para malaikat, yang diutus untuk menolong dan menjaga kita. Kita adalah anak anak Allah (ayat 9-13). Meskipun kehadiran malaikat- malaikat di sekitar kita sering tidak kita sadari, namun mereka benar-benar nyata hadir dalam hidup kita, Allah sungguh hadir memelihara kita dan Roh KudusNya tinggal di dalam hati setiap orang yang hidup benar. 

Dari renungan Luther kita hari ini, pemazmur menegaskan bahwa setiap orang percaya harus berani menyaksikan Iman kepada sesamanya bahwa "TUHAN ialah tempat kita berlindung dan sumber pertolongan yang sejati" (9-10). Allah selalu memelihara hidup setiap orang percaya, Malaikat Tuhan diperintahkan menjaga dan menjauhkan kita dari bahaya (11-13). Tuhan melindungi orang yang bersandar kepada-Nya karena hidup mereka senantiasa terarah kepada Tuhan. Hal ini terlihat dari pernyataan Tuhan, "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku..." (14-16).

Oleh karena itu, marilah kita mensyukuri Kebersamaan hidup berjalan bersama dengan Tuhan, Ia akan selalu memampukan kita untuk bertumbuh dalam pengakuan Iman yang benar. Memampukan kita melewati Kesulitan dan tantangan hidup yang kita lalui yang akan menjadi jalan peneguhan untuk menguatkan Iman kita kepada Allah. Karena itu tetaplah berjuang dalam proses dan jangan lupa menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah, Niscaya Allah akan selalu memelihara kita.

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?