Rabu, 30 Oktober 2024

Allah adalah penolong ku - Mazmur 42

Selamat pagi
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 46 : 2
 Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
Mazmur 46 : 3
Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;
Mazmur 46 : 8
TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub..... 

Saudara saudari, Pada zaman dulu, kota kota sering kali terancam serangan musuh atau gerombolan penjahat. Sebab itu betapa penting memiliki benteng yang teguh dan kuat. Perlindungan dan kekuatan adalah dua hal yang penting bagi suatu kota. Kehidupan umat Tuhan dengan tepat dilukiskan pemazmur seperti suatu kota. Allah sendirilah benteng teguh yang menjamin keamanan dan kelangsungan hidup umat-Nya. Orang yang sungguh berlindung pada Tuhan, tidak akan dikecewakan. Allah kuat perkasa, juga Maha kasih. Aman di dalam Tuhan sudah terbukti nyata dalam sejarah umat dari zaman ke zaman (ayat 2).

Allah memusnahkan sumber ancaman. Perang adalah salah satu dari sekian banyak hal yang mengancam kelangsungan hidup manusia. Demikian juga segala macam kejahatan.

Bangsa Israel menemukan keberanian dan keyakinan ini di dalam Tuhan Yang Mahatinggi (ayat 5). Ia adalah Pencipta alam semesta yang ditinggikan di antara bangsa-bangsa di seluruh muka bumi (ayat 11b). Ia adalah tempat perlindungan, kekuatan, dan penolong yang sangat terbukti (ayat 2). Ia ada bersama-sama dengan mereka dan akan melindungi Yerusalem (ayat 5, 6). Ia berkuasa atas alam semesta, nasib bangsa-bangsa dan sejarah umat manusia (ayat 7-10). Ia dapat diandalkan bukan hanya pada waktu dan tempat tertentu, kekuasaan-Nya melampaui kekuatan alam dan manusia. Dia berkuasa atas bumi, gunung, laut, sungai, bangsa-bangsa, dan kerajaan- kerajaan. Oleh itu, setiap umat-Nya tidak perlu takut menghadapi perubahan apa pun, baik yang berasal dari alam maupun situasi politik yang ada. Mereka memiliki keyakinan di dalam Allah (ayat 8, 12). Tuhan pencipta alam semesta yang mengendalikan alam dan segala sesuatu yang terjadi di dalamnya, ada dan tinggal bersama-sama dengan kita, dan karena itu kita tidak perlu takut menghadapi berbagai perubahan dan ketidakpastian. 

Semua kesulitan dan tantangan yang sedang atau akan kita hadapi itu bagaikan laut yang bergelora, “ribut dan berbuih airnya.” (ayat 4). Pada masa Perjanjian Lama, lautan yang bergelora melambangkan kuasa kejahatan yang mengganggu dan merusak umat manusia. Kuasa kejahatan dipersonifikasi dengan dewa penguasa lautan, yang berkuasa menimbulkan kekacauan dan malapetaka bagi umat manusia. Namun, bersama si pemazmur, kita diajak untuk meneguhkan iman kita kepada Allah (ayat 2). Allah mengendalikan semua kejadian di muka bumi ini, bahkan mengontrol air bah kekacauan yang melanda dunia ini (ayat 3-4). 

Orang yang berlindung di dalam naungan Allah Yang Mahatinggi, akan mengalami rasa aman yang luar biasa (ayat 5-6). Lautan air yang melambangkan kuasa kekacauan, di dalam kendali Allah tidak lebih dari aliran air sungai yang mengalir tenang dan memenuhi kebutuhan kota milik Allah (ayat 5). Orang yang tinggal di dalamnya tidak akan takut (ayat 6), karena mereka akan menyaksikan demonstrasi kedaulatan dan kekuasaan Allah atas dunia ini (ayat 7,9-10). 

Janji-Nya kepada orang yang takut akan Tuhan adalah penyertaan dan perlindungan-Nya (ayat 8,12). Oleh karena itu, jangan takut dan panik, sebaliknya “Diam dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” (ayat 11). 

Kiranya Kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin

Selasa, 29 Oktober 2024

HIKMAT YANG BENAR - Pengkhotbah 7

Selamat pagi.. 
Firman Tuhan untuk kita
Pengkhotbah 7 : 1
Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran.
Pengkhotbah 7 : 2
Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.
Pengkhotbah 7 : 3
Bersedih lebih baik dari pada tertawa, karena muka muram membuat hati lega.
Pengkhotbah 7 : 4
Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria.
Pengkhotbah 7 : 20
Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!

Saudara saudari, peng Amsal berkata "Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan dan Hikmat". Hikmat yang benar tidak tumbuh begitu saja dari pengetahuan manusia ataupun dari pembelajaran ilmu pengetahuan. Melainkan, hikmat yang benar hanya muncul dari pengenalan secara pribadi antara manusia dengan Tuhan. Dalam kitab Pengkhotbah siapa saja yang memiliki hikmat yang benar ini diibaratkan seperti memperoleh harta warisan yang akan menjamin masa depannya (ayat 11). Manfaat hikmat yang benar menurut nas ini adalah : memampukan kita untuk mengerti persoalan kehidupan (ayat 10,12b), dan memberikan kita kesanggupan bagaikan kekuatan sepuluh penguasa kota (ayat 19). Meskipun demikian kita perlu belajar membedakan antara hikmat yang benar dan hikmat yang salah. Hikmat yang salah menyebabkan pemiliknya bersandiwara dalam kehidupannya sehari-hari dan bertindak berlebihan dalam menangani suatu persoalan seolah-olah ia adalah seorang yang bijaksana. Akan tetapi segala perbuatannya itu justru menghasilkan kemalangan baginya dan bagi orang lain (ayat 15-17). 

Hikmat manusia sungguh terbatas. Hikmat sangatlah begitu penting dalam hidup sehari-hari kita. Oleh itu, sungguh wajar bila orang ingin memilikinya, karna itu bila saudara ingin menjadi orang yang berhikmat datanglah dan bersandarlah kepada Allah sumber Hikmat yang benar. Duni ini memang bisa memberi hikmat, namun itu adalah hikmat duniawi yang bersifat dunia dan tidak kekal. Oleh karena itu jangan bergantung hanya kepada hikmat manusia saja sebab sifatnya terbatas dan relatif seperti uang. Orang bodoh tanpa hikmat bisa kaya, sebaliknya orang berhikmat bisa juga miskin.

Pepatah mengatakan "gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang" Artinya demikianlah setiap orang yang meninggal selalu akan meninggalkan hal-hal yang baik maupun yang buruk. Namun satu hal yang sangat di sayangkan orang-orang lebih banyak meninggalkan hal-hal yang buruk. Demi mendapatkan harta dan kekuasaan, mereka rela melakukan segala cara.

Pengkhotbah juga mengingatkan bahwa nama yang harum lebih baik daripada minyak yang mahal (1). Minyak merupakan komoditas yang sangat mahal pada zaman kuno, tetapi bagi Pengkhotbah, nama yang harum lebih baik. Jika kita memiliki nama yang harum, maka pada hari kematian, apa yang kita tinggalkan adalah keharuman yang melebihi minyak yang mahal.

Oleh karena itu, berkaitan dengan hal ini, Pengkhotbah juga mengatakan bahwa pergi ke rumah duka lebih baik daripada pergi ke rumah pesta (2). Karena, di rumah duka kita dapat melihat kesudahan seseorang yang kita kasihi, yang telah menjalankan hidup dengan baik, dan pergi dengan meninggalkan kebaikan. Kedukaan memang mengingatkan kita akan kefanaan hidup dan tentu akan mendatangkan hikmat yang benar. Bersenang-senang tanpa mau merenungkan kesedihan sesungguhnya juga akan membuat kita menjadi bodoh dan menghalangi pencarian kita akan hikmat.

Melalui renungan harian Luther hari ini, Pengkhotbah juga mengajarkan kita untuk hidup dengan memikirkan bagaimana kita dapat menyelesaikan perjuangan hidup dengan baik. Pada akhirnya Tuhan akan memanggil kita dan ada juga yang diubahkan pada saat kedatanganNya. Pertanyaannya, warisan seperti apa yang kita tinggalkan? Jangan mencari hikmat di tengah dunia, karena semua orang sesungguhnya hidup dalam dosa dan kejahatan. Carilah hikmat dalam Kerajaan Allah! Berbahagialah jika kita hidup di dalam hikmat Allah karena hidup kita akan terpelihara, dan kita akan menjadi kaya di dalam iman dan kuat dalam setiap proses. Kita perlu berhikmat dalam menjalani hidup. Karena itu Hiduplah di dalam Hikmat yang dari Tuhan, agar kelak engkau akan meninggalkan nama yang harum oleh hikmat yang benar, sebab hal itu memuliakan Allah. Dengan memuliakan Allah dan mengasihi sesama, kita dapat memberi teladan yang baik bagi generasi yang baik secara iman. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa anak dan roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Senin, 28 Oktober 2024

Tuhan tidak pernah ingkar janji - Mazmur 12

Selamat pagi.. 
Firman Tuhan untuk kita.. 
Mazmur 12 : 6
Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.
Mazmur 12 : 7
Engkau, TUHAN, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami senantiasa terhadap angkatan ini.

Saudara saudari, memutuskan untuk menghidupi kebenaran firman Tuhan bukanlah hal yang mudah, karena setiap hari kita selalu diperhadapkan pada godaan untuk berkompromi dengan dosa.

Dalam renungan harian Luther kita pada hari ini, Pemazmur berdoa kepada Allah karena melihat banyak orang saleh yang berubah menjadi tidak setia (2). Mereka saling berdusta, berkata manis namun hati mereka bercabang (3). Pemazmur berharap Tuhan akan turun tangan atas mereka (4). Doa permohonan ini dinaikkan dengan berpegang pada janji Tuhan yang sudah teruji (5-7). Allah akan menepati setiap janji-Nya untuk menjaga orang-orang yang hidup benar di hadapan-Nya (8).

Pemazmur juga tidak bersikap acuh tak acuh saat melihat kenyataan bahwa banyak orang saleh yang tidak lagi setia kepada Allah. Hatinya sangat gelisah saat melihat bagaimana orang-orang saleh justru tidak lagi hidup dalam kebenaran. Mereka tidak lagi menjadikan firman Allah sebagai Firman yang berkuasa atas mereka, melainkan perkataan manusia semata-mata yang mereka percaya dan lakukan. Apa yang menguntungkan bagi mereka, itulah yang mereka pegang.

Saudara saudari, Kenyataan seperti ini tidak membuat Iman pemazmur ikut luntur, melainkan ia kembali mengingat akan janji Allah. Meski umat-Nya tidak setia, Allah tetap setia kepada janji-Nya. Dan perlu kita tau Ketidaksetiaan manusia tidak akan pernah dapat menggagalkan janji Allah. Ini sudah teruji oleh waktu. Allah akan menepati setiap janji-Nya untuk menolong dan menyelamatkan orang-orang yang setia kepada-Nya. Allah mendengarkan seruan doa dari setiap umat-Nya dan Ia pasti akan bertindak atas apa yang kita mohonkan. 
Di balik doa permohonan pemazmur tersimpan pengharapan. Ia tidak menyerah dengan keadaan sekelilingnya. Ia tetap percaya bahwa Allah akan memulihkan umat-Nya sesuai janji-Nya.

Jika kita bandingkan dengan hidup kita saat ini, Apakah yang akan kita lakukan saat melihat banyak orang orang Kristen yang mulai meragukan Allah, bahkan mendua hati? Sebagai orang percaya, Janganlah kita menjadi cuek dan tidak peduli, melainkan haruslah mengingatkan dan berdoa buat mereka. Mintalah pertolongan Allah bukan hanya agar diri kita terbebas dari segala cobaan, tetapi juga untuk orang-orang percaya di sekeliling kita. Kiranya Allah menolong kita untuk tetap setia berpegang pada janji-Nya. Sebagaimana pemazmur menyandarkan harapan-Nya kepada Tuhan demikianlah juga kita, dan percayalah Allah akan memelihara hidup kita, Tuhan akan memberikan perlindungan bagi kita, Allah akan membentengi kita dari orang-orang fasik yang meninggalkan kebenaran.


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏

Minggu, 27 Oktober 2024

BERGUMUL DAN BERHARAP -- Mazmur 73

Selamat pagi.. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 73 : 25
Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
Mazmur 73 : 26
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
Mazmur 73 : 27
Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
Mazmur 73 : 28
Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.


Saudara saudari, Mazmur ini merupakan pengajaran berharga bagi umat Kristen agar memiliki orientasi hidup yang tertuju secara jelas pada kekekalan. Mazmur ini digali dari kehidupan seseorang yang memiliki hati yang tulus dan bersih (ayat 1), namun nyaris tergelincir dan terpeleset oleh keirihatian terhadap kelimpahan dan kesenangan hidup orang fasik (ayat 2-3, 4-12). 

Dari zaman dahulu sampai sekarang, banyak orang benar yang merasa iri melihat kehidupan orang fasik. Kelihatannya hidup mereka jauh lebih baik dari kehidupan orang benar. Hal ini sering membuat pikiran kita, seolah olah orang jahat (fasik) hidupnya lebih terberkati karna mereka hidup dalam kemewahan, kebal hukum, dan juga disanjung dan dipuja. Kenyataan ini seolah-olah Allah "menutup mata" terhadap kefasikan mereka. Hal inilah yang dirasakan oleh pemazmur. Namun satu hal yang harus kita tau, Ketika pemazmur datang ke Bait Allah, pada akhirnya ia menyadari "sesungguhnya" Tuhan menaruh orang-orang fasik tersebut di tempat-tempat licin (18). Mereka akan dijatuhkan Tuhan dan binasa dalam sekejap mata (19). Itu sebabnya, pemazmur sangat bersyukur bahwa selama pergumulannya ia terus berada di dekat Tuhan, walaupun ia dalam kebingungan (21-23). Tuhan terus memegang tangannya, menuntun, dan meneguhkan kembali imannya yang sempat goyah (23-26). Tuhan tidak membiarkan pe-Mazmur berjalan dalam kebimbangan terus menerus. Tatkala peMazmur mendekatkan diri kepada-Nya (ayat 17), ia melihat bahwa pada akhirnya orang fasik akan dihancurkan (ayat 18-20). Oleh karena itu, walaupun sekarang peMazmur masih mengalami dukacita karena pergumulan itu (ayat 21-22), ia mempercayakan diri sepenuh-Nya kepada Tuhan. Ia yakin pada waktu-Nya Tuhan akan menyelamatkannya (ayat 23-27). Lebih daripada itu peMazmur juga bertekad untuk memahsyurkan perbuatan baik Tuhan dalam hidupnya (ayat 28). 

Saudara saudari, melalui renungan harian Luther kita, Firman ini menyatakan kepada kita bahwa sungguh Allah sangat setia dan mengasihi kita walaupun Ia mengizinkan kita menderita sementara orang fasik sepertinya menikmati hidup. Itu hanya masalah waktu. Bagi orang fasik itu adalah kesempatan dalam kesabaran Allah untuk bertobat sebelum dihancurkan. Bagi kita itu adalah kesempatan menyaksikan iman sejati yang tetap percaya bahwa Allah itu sungguh baik. Oleh itu, bergumul dan bergumullah terus demi kebenaran. Pastikanlah bahwa kita ada di pihak kemenangan Allah, bukan di pihak lawan-lawan-Nya. Sebab ketenangan kita adalah berjalanan bersama Allah. Pemazmur telah katakan "aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya".

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏🙏🙏

Sabtu, 26 Oktober 2024

Yesus adalah Imam besar yang sempurna - Ibrani 7 : 23 - 28

Selamat hari minggu .... 
Firman Tuhan untuk kita. 
Ibrani 7 : 26
Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Ibrani 7 : 27
yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
Ibrani 7 : 28
Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.


Saudara saudari, kita tahu bahwa jabatan Yesus Kristus ada 3, yaitu Sebagai Imam, sebagai nabi dan sebagai raja. Dalam renungan kita hari ini, rasul Paulus kembali menuntaskan uraiannya mengenai keunggulan imamat Yesus dari imamat Lewi. Imamat Yesus sungguh sangat sempurna dan menyelesaikan apa yang tidak dapat diselesaikan oleh manusia melalui imamat Lewi. Dalam sistem Hukum Taurat, jabatan imam diturunkan dari ayah ke anak laki-laki keturunan Lewi. Oleh karena para imam itu manusia fana maka jabatan imam itu harus terus-menerus diganti. Akibatnya imamat Lewi tidak pernah bisa menjadi jaminan yang bersifat permanen. Tuhan Yesus adalah Imam berdasarkan penetapan Allah Bapa secara langsung (ayat 21) sehingga imamat-Nya bersifat permanen, sempurna, dan menjadi jaminan pasti (ayat 22,28). Oleh karena Kristus adalah Anak Allah maka Ia bisa menjadi Imam yang kekal untuk mendamaikan setiap orang yang datang kepada Allah melalui-Nya dengan cara cara sempurna (ayat 25). 

Salah satu Kelemahanl imamat Lewi bukan hanya kefanaan para imamnya, tetapi juga keberdosaan mereka. Para imam besar keturunan Harun (Lewi) harus mempersembahkan korban pendamaian bagi diri mereka terlebih dahulu sebelum mereka bisa menjadi juru pendamai setiap umat kepada Allah (ayat 27a). Tuhan Yesus adalah Imam Besar yang tanpa dosa dan cela, sehingga bukan hanya layak melakukan pelayanan pendamaian itu, tetapi juga layak menjadi korban yang kudus yang dipersembahkan kepada Allah Bapa bagi pengampunan dosa (ayat 27b). 

Yesus Kristus adalah seorang Imam Besar yang agung dan sempurna; semua imam yang ada sebelumnya dalam Perjanjian Lama tidak mungkin dan tidak akan pernah mencapai kesempurnaan seperti Yesus Kristus. Karena itu tidak dibutuhkan seorang imam lain lagi, selain Yesus Kristus. Mengapa demikian? 

1) Yesus adalah Imam menurut peraturan Melkisedek (Mazmur 110:4), yang jauh melebihi kedudukan para imam seperti Abraham, Harun, dan Lewi. 

2) Yesus juga adalah Imam sejati yang dipilih bukan berdasarkan silsilah keturunan, tetapi berdasarkan "hidup yang tidak dapat binasa" (ayat 16,24). Yesus tidak hanya mati melainkan juga bangkit dan tidak akan mati lagi selama-lamanya. Maka Imamat-Nya tidak mungkin berujung pada kesudahan. 

3) Yesus membawa suatu perjanjian yang lebih kuat kokoh, permanen, dan yang dijamin keabsahannya oleh sumpah yang telah Allah nyatakan sendiri (ayat 20-22, 28). 

4) Yesus melakukan sesuatu yang tidak pernah dan tidak mungkin dilakukan oleh imam lain atau siapa pun juga. Yesus Kristus mempersembahkan diri dan nyawa-Nya sendiri sebagai korban penebus dosa (ayat 27). Yesus Kristus telah menjadi imam dan menjadi persembahan yang harum untuk menyelamatkan kita dari kutukan dosa kekal. ! Hanya Yesus sendirilah Imam yang sempurna.

Saudara saudari, oleh karena itu janganlah pernah kita meragukan apa pun tentang ke Imam an Yesus Kristus. Bagi orang Kristen masa kini, ada bukti kuat bahwa karya pendamaian Kristus tidaklah sia-sia, yaitu hidup baru. Kebangkitan Yesus telah memberikan kita hidup yang baru, lepas dari perbudakan dosa dan beroleh kasih karunia. Keyakinan keselamatan oleh janji firman Tuhan dan suara Roh Kudus yang hadir di hati kita, status kita sebagai anak Allah, dan kepekaan kita terhadap dosa adalah tanda-tanda yang jelas bahwa karya keselamatan Kristus sudah berlaku dalam hidup kita. Oleh itu, Keselamatan kita bukan bergantung kepada ritual agama melainkan kepada Kristus yang tersalib!

Dan hendaklah dalam perjalanan hidup kita selalu datang dengan penuh ucapan syukur karena Allah sebab Ia telah menjadikan kita menjadi pengikut Kristus. Itu semua bukan karena kehebatan kita, tetapi semata-mata anugerah Allah. Kita dilayakkan bukan karena perbuatan. Sebab itu, janganlah kita merusak identitas diri kita sebagai anak-anak Allah. Marilah kita tetap berdoa supaya setiap hari kita semakin menyerupai karakter Kristus.


Kiranya Kasih setia Allah Bapa. Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏

Jumat, 25 Oktober 2024

Acara Ibadah persekutuan doa Remaja dan pemuda pemudi GKLI - GEREJA YANG BERTINDAK


ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI

Sabtu, 26 Oktober 2024

 

1.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (Berhimpun semua menghadap Tuhan)

1. Berhimpun semua menghadap Tuhan dan pujilah Dia, Pemurah dan benar.
Berakhirlah segala pergumulan, diganti dengan kedamaian yang besar.

2. Hormati namaNya serta kenangkan mujizat yang sudah dibuatNya.
Hendaklah t'rus syukurmu kaunyatakan di jalan hidupmu seluruhnya.

3. Berdoa dan jaga supaya jangan penggoda merugikan jiwamu.
Di dunia tegaklah kemenangan dan dasarnya imanmu yang teguh.

 

2.     Doa Pembuka

Bapa kami yang ada di Surga, kami bersyukur pada malam hari ini, atas berkat dan Anugerah Mu yang selalu menyertai kami sehingga di malam hari ini kami tetap sehat dan kuat. Kini kami datang kehadapan Mu memohon agar kiranya Engkau menerangi dan menyinari hati kami melalui Firman Mu, ajar dan pelihara lah hidup kami agar kiranya kami menjadi pemuda/i yang takut terhadap Engkau dan menghormati orang tua kami. Kami juga berdoa buat Ibadah kami ini, terimakasih Tuhan karna Engkau telah hadir untuk kami. Sebentar lagi kami akan menerima pengajaran dari Firman Mu kiranya bukakan hati kami dan ingatkanlah kami melalui Firman Mu agar kami dapat hidup menjadi pemuda/i yang takut akan Engkau.

Tuhan Yesus Kristus, kami juga berdoa buat orang tua kami, berkatilah mereka, berikan kesehatan dan panjang umur dan ingatkan mereka agar tetap sabar dan setia dalam mendoakan dan mengajari kami. Kami juga berdoa buat sahabat sahabat kami pada saat ini yang sibuk karna pekerjaan, belum rindu untuk mendengarkan panggilanmu, berkatilah setiap saudara/i kami itu dan ingatkanlah mereka Tuhan, agar kiranya kami dapat bersama sama menerima Firman mu. Kami juga memohon keampunan atas dosa dosa kami, Tuhan ampuni kami dan kuduskan kami dari dosa itu, agar kami kudus dan layak datang kehadapanMu. Inilah doa dan permohonan kami, dengarkan lah doa kami. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus Amin!

 

3.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 395 : 1 – 3 (Betapa Indah harinya)

1. Betapa indah harinya saat kupilih Penebus.
Alangkah sukacitanya, 'ku memb'ritakannya terus.

       Reff : Indahlah harinya Yesus membasuh dosaku. 'Ku
diajari Penebus berjaga dan berdoa t'rus.
Indahlah harinya Yesus membasuh dosaku.

2. Betapa indah janjiNya yang t'lah mengikat
hatiku; kub'ri kasihku padaNya serta menyanyi bersyukur!

      Reff : Indahlah harinya Yesus membasuh dosaku. 'Ku
diajari Penebus berjaga dan berdoa t'rus.
Indahlah harinya Yesus membasuh dosaku.

3. Sudah 'ku jadi milikNya, Ia pun milikku kekal.
Yakin penuh 'ku ikutlah: suara Tuhan kukenal.

       Reff : Indahlah harinya Yesus membasuh dosaku. 'Ku
diajari Penebus berjaga dan berdoa t'rus.
Indahlah harinya Yesus membasuh dosaku.

  

4.     Renungan

Nats      : 2 Samuel 12 : 1 – 14

Tema    : Gereja yang bertindak – Pengakuan Pribadi                (Hal.156-159)

Tujuan  : Supaya Remaja dan pemuda/i percaya bahwa Allah menjawab kita ketika kita mengaku segala dosa kita.

Hafalan : Pengakuan Pribadi; Dosa dosa apa Yang harus di akui ?. Yohanes 1 : 8 – 9.

 

5.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 407 : 1 – 3 (Tuhan Kau gembala kami)

1. Tuhan, Kau Gembala kami, tuntun kami dombaMu;
b'rilah kami menikmati hikmat pengorbananMu.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami ini milikMu,
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami ini milikMu.

2. Kau Pengawal yang setia, Kawan hidup terdekat.
Jauhkan kami dari dosa, panggil pulang yang sesat.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami mohon b'ri berkat.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami mohon, b'ri berkat.

3. JanjiMu, Kaut'rima kami, walau hina bercela;
yang berdosa Kausucikan, Kaubebaskan yang lemah.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kini kami berserah.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kini kami berserah.

4. KehendakMu kami cari, ingin turut maksudMu.
Tuhan, isi hati kami dengan kasihMu penuh.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, tak terhingga kasihMu.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, tak terhingga kasihMu.

 

 

6.     Doa Persembahan + Bapa Kami + Berkat

7.     Latihan Koor

 


Menghitung hari hari dalam penyertaan Allah - Mazmur 90

Selamat pagi. 
Firman Tuhan Untuk kita. 
Mazmur 90 : 1
Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.
Mazmur 90 : 2
Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
Mazmur 90 : 3
Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"
Mazmur 90 : 4
Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
Mazmur 90 : 10
Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
Mazmur 90 : 11
Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?
Mazmur 90 : 12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Saudara saudari, ketika kita membaca FirmanNya dalam perjanjian lama, semua orang pasti takjub mendengarkan pengalaman Musa membawa keluar bangsa Israel di bawah pimpinan Allah yang pada akhirnya semua akan berkesimpulan "kalau bukan karena kemahakuasaan Allah" perbudakan takkan pernah lepas dari hidup bangsa Israel generasi ke generasi; kalau bukan karena Allah, bangsa Israel akan dihancurmusnahkan tentara Firaun yang kejam, terlatih dan tangkas; kalau bukan karena pemeliharaan Allah, bangsa Israel takkan lepas dari bahaya kelaparan dan kehausan; kalau bukan karena kedaulatan Allah, takkan mampu Musa menyanyikan pengalamannya yang maha besar itu artinya segala sesuatu yang terjadi akan membaik hanya oleh  karna penyertaan Allah. 

Dalam renungan harian Luther kita hari ini, Pemazmur kembali mengingatkan kita tentang menghitung hari. Hal ini bukanlah agar hari-hari hari hari kita segera lewat, tetapi supaya setiap orang memiliki hati yang bijaksana (ayat 12). Mengapa pemazmur meminta agar Allah mengajar dia untuk menghitung hari?
Tentu alasannyà supaya pemazmur atau kita sekalipun mengakui bahwa Allah sendiri, sebagai pribadi, menjadi "rumah"-nya (ayat 1-2). Pemazmur melihat keamanan dirinya bukanlah karena ia memiliki suatu tempat, tetapi karena memiliki hubungan yang erat dengan Allah. 
Yang Kedua, pemazmur mengerti dan merenungkan perjalanan hidupnya akan kesementaraan hidup manusia - hidup manusia di dunia ini akan berlalu. Ia memakai ungkapan "debu" dan "rumput" untuk menggambarkan hubungan yang sebenarnya, antara Sang Pencipta yang begitu perkasa sedangkan pemazmur atau kita sekalipun adalah orang yang begitu lemah (ayat 3-6).
Sesungguhnya firman ini juga berbicara mengenai kesalahan yang dilakukan oleh manusia di hadapan Allah (ayat 7-11). Itulah sebabnya pemazmur meminta kepada Allah agar Allah memberikan kesadaran kepada dia akan kesementaraan hidup, sehingga ia selalu ingin memiliki hati yang berhikmat dan hidup yang bermakna. "HIKMAT" tidaklah berarti hanya sekedar kecerdasan di dalam menjalani kehidupan, tetapi sesungguhnya Hikmat lebih mengacu pada takut akan Allah dan pengakuan atas penyertaan Allah yang tidak dapat terbalas oleh setiap manusia. 

Mengakui kelemahan diri adalah hal yang baik. Tanpa Tuhan, hidup seseorang dapat dipastikan tidak memiliki arti. Dalam kedaulatan dan kekuasaan-Nya, Allah berkenan menjadi tempat perlindungan bagi anak-anak-Nya. Yang lemah ataupun yang kuat haruslah tetap membutuhkan perlindungan Allah, Ingatlah bahwa Allah selalu menopang hidup kita setiap saat. Pemeliharaan-Nya sempurna dalam hidup kita. Karena itu, tetaplah yakin akan penyertaan Allah dalam hidup kita dan kiranya dalam setiap perjalanan hidup kita, marilah kita memakai waktu dengan baik, menghitung hari hari kita, dan bersyukur lah atas semua anugerah penyertaan Allah dalam hidup... 


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?