Senin, 08 September 2025

𝙋𝙚𝙣𝙮𝙚𝙨𝙖𝙡𝙖𝙣 𝘼𝙠𝙖𝙣 𝘿𝙤𝙨𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙙𝙚𝙠𝙖𝙩 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝

Selamat pagi.. 
Firman Allah untuk kita
Mazmur 51 : 3 
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
Mazmur 51 : 4
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Mazmur 51 : 5
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Mazmur 51 : 6
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.
Mazmur 51 : 7
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

Saudara saudari, dalam kitab Mazmur ada tujuh mazmur pengakuan dosa yaitu (Mzm. 6, 32, 38, 51, 102, 130, 143). Dalam Mzm. 51 ini merupakan mazmur pengakuan dosa yang paling indah. Ini adalah pengakuan dosa Daud setelah nabi Natan menegur dia karena perzinahannya dengan Batsyeba (2 Samuel 11). Dosa Daud tidak berhenti sampai di situ. Ia bahkan membunuh Uria, suami Batsyeba untuk menutupi perzinahannya. Namun, Tuhan tidak membiarkan Daud berkembang dalam dosanya. Melalui Nabi Natan, Tuhan menegurnya (2 Samuel 12:1-15). Lalu hati Daud hancur dan Roh Kudus Allah menjntjn Dia datang ke hadapan Allah dengan pengakuan dan penyesalan yang dalam. Kehancuran hati Daud ini dipandang Allah sebagai korban sembelihan yang berkenan pada-Nya (ayat 18-19) dan sekaligus merupakan tanda bahwa Daud telah mendapat pengampunan dari Allah. 


Pertobatan Daud dari dosa yang begitu mengerikan dan pengampunan Allah yang begitu ajaib menunjukkan bahwa tidak ada dosa apapun yang dapat memisahkan umat Allah dari kasih Allah jika ia sungguh-sungguh bertobat. Karena itu jangan ragu untuk meminta ampun kepada Tuhan atas semua dosa kita, bagaimanapun najisnya. Datanglah kepada Tuhan. Sebab hanya Dialah yang dapat menghapus dosa-dosa kita. Jangan tunggu sampai orang lain datang untuk menegur kita. Namun, tangisilah dosa-dosa yang membuat kita menjauh dari Allah. Sebagaimana sang tokoh Reformator Dr. Martin Luther mengatakan "Kita adalah pengemis dihadapan Allah" Yang artinya setiap hari kita membutuhkan pertolongan Tuhan, Kasih karuniaNya sebab setiap saat juga lah kita jatuh dalam dosa. Namun jikalau kita mengakui dosa dosa kita dengan penuh penyesalan (bertobat) di hadapan Allah, Kita akan beroleh PengampunanNya. 

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Minggu, 07 September 2025

𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙈𝙚𝙣𝙜𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣𝙠𝙖𝙣 𝙃𝙞𝙙𝙪𝙥 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙎𝙚𝙧𝙖𝙨𝙞 𝘿𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙄𝙗𝙖𝙙𝙖𝙝

Selamat pagi. 
Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita menyertai kamu sekalian. 

Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 50 : 7
"Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu!
Mazmur 50 : 14
Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi!
Mazmur 50 : 15
Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku."
Mazmur 50 : 16
Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,
Mazmur 50 : 23
Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."


Saudara saudari, sesungguhnya Allah telah mengatur bumi dan segenap isinya demi kebaikan. Kehadiran-Nya menggentarkan, sebab Ia kudus, tiada duanya, dibandingkan raja yang paling berkuasa sekali pun (ayat 3). Daya cipta-Nya sungguh nyata, oleh kemuliaan-Nya sebab segala sesuatu dijadikan dari tidak ada menjadi ada. Kedahsyatan Allah, tak mungkin dilukiskan dengan kata-kata, sebab tak seorang pun sanggup menatap Allah dalam hakikat diri-Nya. Maka respons kita hanyalah gentar, takjub, dan sembah.

Dalam hal ini dapat kita lihat bahwa Pemazmur menekankan persembahan syukur bukan bakaran. Mengapa? Karena Allah sendiri mengatakan bahwa Ia tidak membutuhkan segala macam korban persembahan sebab Ia adalah pemilik seluruh alam semesta (ayat 7-14). 
Apakah yang akan manusia persembahkan? Sebab sesungguhnya segala sesuatu adalah milik Allah. Karena itu persembahan syukur merupakan bentuk ritual keagamaan yang paling tepat untuk dipersembahkan kepada Allah. Sebab melaluinya pengakuan bahwa apa pun yang dimiliki manusia adalah anugerah Allah sebab Ia pemilik dari semua yang ada (ayat 14-15). Namun bersyukur dengan tulus sebenarnya tidak mudah dilakukan. Penyebabnya adalah tingginya tingkat kemandirian manusia yang disebabkan karena kemajuan ilmu dan teknologi. Untuk mengurangi tingginya tingkat kemandirian itu dan meninggikan persembahan syukur kepada Allah, manusia harus mempunyai pengenalan yang benar akan Allah yaitu bahwa Allah adalah :
1. Penguasa seluruh alam semesta (ayat 1),
2. Ia  adalah Allah yang tak terhampiri dalam kemuliaan-Nya (ayat 2)
3. Dia adalah Allah yang terlibat dalam sejarah manusia (ayat 3), 
4. Allah adalah hakim yang adil yang akan mengadili siapa pun termasuk umat-Nya (ayat 4). 

Oleh karena itu, tidak ada korban lain yang Allah minta kecuali korban syukur (ayat 14). Hal ini lebih penting daripada korban binatang. Korban syukur adalah respons umat terhadap kebaikan Allah. Korban syukur itu harus diwujudkan melalui sikap hidup sehari-hari. Allah dengan keras mengecam kehidupan orang Israel secara khusus para hamba-Nya yang selalu giat menyelidiki firman-Nya dan berbicara tentang perjanjian-Nya tetapi membenci teguran dan mengesampingkan firman TUHAN (ayat 16-17). Bahkan lebih serius lagi mereka berkawan dengan pencuri dan orang berzinah artinya para rohaniwan itu sudah melebur dengan orang-orang yang melakukan perbuatan yang dibenci Allah (ayat 18-20). Itu sebabnya Allah menggolongkan mereka sama dengan orang kafir yang tidak mengenal Allah. 

Tuhan memerintahkan umat untuk mempersembahkan kurban bakaran, tetapi semua itu bukanlah untuk memuaskan diri-Nya. Sejatinya, kurban bakaran merupakan tanda perjanjian yang membedakan umat-Nya dengan bangsa-bangsa lainnya. Jadi pemberian kurban menandakan relasi yang dekat antara Tuhan dengan umat-Nya (5, 14-15).

Tuhan tidak mau umat-Nya terus menjalankan ibadah tetapi tetap hidup dalam kefasikan. Allah yang mengasihi juga adalah Allah yang mau beperkara dengan umat-Nya yang memilih jalan kefasikan (7, 16-22). Sebab Allah rindu supaya umat-Nya memuliakan Dia dengan kurban yang diberikan sebagai ucapan syukur, bukan sogokan. Kurban tidak dapat membeli keselamatan, tetapi bagi orang yang mau hidup benar, Tuhan akan membukakan jalan keselamatan kepadanya.

Firman ini menegaskan bahwa Allah menuntut umat-Nya untuk hidup serasi dengan kegiatan ibadah. Memang terlalu mudah orang untuk berlaku munafik seperti yang ditegur Tuhan dalam mazmur ini, sehingga berbagai kegiatan kerohanian menjadi tidak murni. Bisa saja hal-hal itu adalah untuk menipu hati nurani sendiri, atau menipu orang lain. Namun Allah tidak akan pernah dapat ditipu. Allah akan menghukum orang orang yang meski beribadah namun tetap saja melanggar perintah-Nya dan hidup tidak beda dengan orang kafir (ayat 22-23). 

Maka, Marilah kita introspeksi diri, apakah kita termasuk umat yang setia atau tidak setia? 
Jika kita termasuk setia, mari pertahankan kesetiaan kita. Jika termasuk umat yang tidak setia, cepat bertobat, jangan sampai Allah murka terhadap kita. 
sebagai umat yang dikasihi, mari kita belajar hidup sesuai dengan kerinduan-Nya, yakni dengan ucapan syukur yang tulus dan cara hidup yang benar.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Sabtu, 06 September 2025

HIDUP SALING TOLONG MENOLONG DAN MENDOAKAN

Salam minggu......... 
Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu sekalian. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Filemon 1 : 4
Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku,
Filemon 1 : 5
karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus.
Filemon 1 : 6
Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus.
Filemon 1 : 7
Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku.


Saudara saudari, Rasul Paulus adalah seorang bapa rohani yang sangat memperhatikan anak-anak rohaninya. Isi doa Paulus memperlihatkan bahwa Paulus sangat memperhatikan kehidupan Filemon sebagai pelayan jemaat. Walaupun sebagian besar hidupnya ia lalui di penjara, hal itu tidak menjadi halangan baginya untuk mengetahui perkembangan masing-masing orang atau jemaat yang dilayaninya. Tak satu pun dari mereka yang lepas dari perhatian dan pergumulan doanya. Perhatian seperti inilah yang seharusnya dimiliki oleh seorang pelayan Tuhan terhadap jemaat yang dilayaninya. 

Ucapan syukur Paulus mengungkapkan keajaiban kasih Kristus yang menciptakan iman dan kasih yang aktif dalam diri Filemon. Hal ini tampak dalam aktifitas Filemon. Ia tidak hanya memberikan pengajaran, tetapi juga rela menghampiri jemaat yang membutuhkan penghiburan. Filemon adalah hamba Allah yang rela untuk menyapa dan mengalirkan kasih Allah dalam dirinya kepada orang-orang yang membutuhkan. Banyak pelayan Tuhan beranggapan bahwa jemaat Tuhan cukup dipuaskan melalui berbagai pengajaran (khotbah, dlsb.). Namun sesungguhnya juga mereka mengharapkan seorang pemimpin gereja yang bisa memberikan penghiburan dan kekuatan melalui sapaan akrab dalam keseharian. 

Surat Rasul Paulus kepada Filemon mengutarakan perlunya mengasihi dengan tindakan. Paulus memuji Filemon sebagai seorang pemimpin jemaat, karena iman dan kasihnya yang dibagikan secara nyata di antara jemaat Tuhan 𝙁𝙞𝙡𝙚𝙢𝙤𝙣 1:4-7

Pengenalan akan Allah yang benar mengubah kehidupan seseorang. Pemahaman identitas sejati sebagai makhluk yang dicipta seturut gambar dan rupa Allah membuat seorang percaya hidup dalam iman yang bertumbuh makin serupa dengan Kristus. Inilah pemahaman Rasul Paulus ketika ia menguraikan kesannya tentang Filemon sebagai seorang pemimpin yang melayani, yang menjadi saksi iman kepada Kristus dengan cara membagikan kasihnya kepada orang kudus, serta yang menghadirkan iman dalam Kristus Yesus secara efektif (𝙁𝙞𝙡𝙚𝙢𝙤𝙣 1:4-5) Perilaku ini tumbuh dari relasi yang sehat dengan Tuhan Yesus 𝙔𝙤𝙝𝙖𝙣𝙚𝙨 15:5-6𝙁𝙞𝙡𝙚𝙢𝙤𝙣 1:6

Oleh karena itu, perlu kita menyadari bahwa Pengenalan akan Allah yang sejati akan mengubah cara kita memandang sesama dan mendorong kita untuk berusaha keras memperkenalkan Kristus kepada setiap orang lewat perkataan dan hidup secara nyata. Tujuannya adalah supaya mereka juga mengalami perubahan kualitas hidup di dalam Allah yang sejati. Rasul Paulus memberikan bukti iman yang hadir dalam perbuatan sehari-hari melalui kesaksian kasih yang dilakukan oleh Filemon. Kasih yang sejati adalah kasih yang keluar dari iman yang benar, hidup her Iman kepada satu-satunya Allah yang benar.

Bagaimanakah caranya agar kita dapat mengasihi dengan benar? Kita harus menilik hati kita:
1. Adakah aku memiliki persekutuan yang hidup dengan Tuhan? 
2. Adakah aku mengizinkan Tuhan untuk menghadirkan pengetahuan yang benar?
3. Sudahkah aku menghadirkan kasih yang memberikan sukacita dan kekuatan bagi orang-orang di sekitarku sehingga mereka akan datang kepada Kristus?"

Saudara saudari, marilah tetap berdoa supaya kita dapat mengasihi bukan dengan perkataan atau niat saja, tetapi juga dengan iman dan bukti nyata


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara kita semua
 Amin 🙏🙏

Jumat, 05 September 2025

HARTA DUNIA AKAN BERLALU TETAPI KASIH SETIA ALLAH KEKAL

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur. 49:2
Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian, pasanglah telinga, hai semua penduduk dunia,
Mazmur 49 : 3 
Baik yang hina maupun yang mulia, baik yang kaya maupun yang miskin bersama-sama!
Mazmur 49 : 4
Mulutku akan mengucapkan hikmat, dan yang direnungkan hatiku ialah pengertian.
Mazmur 49 : 7
Mereka yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri dengan banyaknya kekayaan mereka?
Mazmur 49 : 8
Tidak seorangpun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya,


Saudara saudari, Seringkali kita sebagai orang Kristen merasa rendah diri di hadapan orang yang kaya, atau yang memiliki kuasa, sehingga kita tidak berani memberitakan Injil kepada orang-orang sedemikian. Padahal kita sama-sama manusia ciptaan Allah, yang tidak memiliki apa-apapun yang dapat dibanggakan di hadapan Allah. Lebih lagi kita sebagai anak-anak Tuhan, dengan tetap rendah hati dapat mengatakan bahwa kita memiliki kebahagiaan sejati. Jangan lupa, orang-orang kaya atau para penguasa kalau tidak memiliki Kristus di dalam hati, belum tentu bahagia. Kebahagiaan mereka kalaupun ada tidak hakiki. 

Pemazmur di dalam hikmat Tuhan mengajak kita merenungkan kembali kebenaran ini: kekayaan, hikmat dan kuasa tidak dapat membeli kehidupan. Semua hal tersebut yang menjadi pegangan tidak dapat menolong mencegah kematian yang datang (ayat 6-15). 
Bagaimana seharusnya penilaian Kristen terhadap harta? Pemazmur tidak mengajarkan Kristen untuk anti HARTA, dan Ia juga tidak mengajarkan bahwa harta membuat martabat manusia serendah binatang. Pemazmur dengan tegas menyatakan bahwa jika manusia hanya mempunyai harta namun tidak mempunyai pengertian, martabatnya akan serendah binatang. Apakah ini berarti bahwa pengertianlah yang membuat martabat manusia menjadi tinggi? Ya! Lalu apa yang dimaksud dengan pengertian? Apakah kepandaian akademis? Tidak! Setiap manusia tidak dapat melawan satu fase dalam kehidupannya yaitu kematian. Berapa pun harta yang dimiliki, fase ini tidak dapat dihindari ataupun ditunda ketika saatnya tiba (ayat 8-11). Ditinjau dari fase ini manusia memang tidak berbeda dengan binatang seolah-olah kematian adalah tujuan akhir hidupnya (ayat 12-15). Lalu apakah yang membedakan manusia dengan binatang? Tidak lain tidak bukan adalah hubungan dengan Allah yang dimilikinya (ayat 16), Anugerah Allah yang di peroleh setiap orang percaya. Hubungan ini yang membuat kematian bukan akhir dari kehidupan (ayat 16). Oleh karena itu Kristen tidak seharusnya menaruh hormat berlebihan kepada orang kaya (ayat 16-20). 

PESAN ALLAH melalui Mazmur 49 ini amatlah keras. Allah merombak pemikiran umat-Nya, Allah mengajarkan bahwa harta dunia tidak menjamin seseorang untuk memperoleh keselamatan jiwa. Seseorang tidak boleh mengandalkan dirinya sendiri, atau hartanya, apalagi jabatannya.

Maka mulai sekarang, marilah kita agar jangan lagi memprioritaskan diri hanya untuk mencari kekayaan, status, dan jabatan. Apabila ini terjadi, kekayaan fisik kita mungkin saja semakin bertambah. Namun, pada saat yang sama, jiwa kita akan menjadi semakin miskin atas kehadiran dan relasi dengan Allah. Sadari dan akuilah bahwa hanya Allah sajalah satu-satunya tempat kita untuk bersandar dan beroleh kehidupan. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏

Kamis, 04 September 2025

Beritakanlah kasih setia Allah

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 48 : 10
Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
Mazmur 48 : 14
Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita!

Saudara saudari, Allah adalah kasih", itulah pernyataan yang agung dan sangat berharga bagi kita sebagai umat Allah. Namun sayangnya banyak orang percaya kemudian mendenifisikan kasih Allah sebagai kasih yang memanjakan, yang tidak menuntut, dan yang membiarkan kejahatan tidak dihukum. Pada bacaan Firman hari ini menunjukkan bahwa Allah kita adalah Allah yang menegakkan keadilan dan memberikan penghakiman yang dahsyat kepada orang-orang fasik. 

Saat murka Allah dinyatakan maka kegentaran menimpa raja-raja yang berkumpul melawan Dia (ayat 5-7). Kesakitan yang dahsyat menimpa raja-raja tersebut sehingga dikatakan mereka kesakitan seperti perempuan yang akan melahirkan (ayat 7). Murka Allah tersebut disambut baik oleh umat Allah dan mereka pun memuji Allah yang telah menegakkan keadilan (ayat 11). Umat bersorak-sorai karena penghukuman Tuhan atas bangsa-bangsa itu (ayat 12). Mereka memuji Allah, yang telah me-lepaskan Sion dari musuh-musuhnya. Yerusalem menjadi aman karena berkat dan perlindungan Allah. Sejak semula Allah memang selalu menyelamatkan umat-Nya dengan menghakimi bangsa-bangsa dan orang-orang fasik. Allah me-nyelamatkan umat Israel dari perbudakan Mesir dengan menjatuhkan 10 tulah atas orang Mesir dan menenggelamkan kereta-kereta kuda Mesir di Laut Merah. 

Bagaimanakah dengan kita? Sudahkah kita sungguh-sungguh menghayati kasih setia Allah dalam hidup ini? 
Marilah kita berfokus kepada kasih setia Tuhan dalam hidup ini. Dengan begitu, kita akan senantiasa mampu bersyukur atas hidup yang diberikan-Nya. Hayatilah kasih setia-Nya senantiasa, maka kita akan melihat betapa baiknya Tuhan kepada kita. 
Dengan mengingat segala karya Tuhan atas hidup kita, itu artinya Tuhan menginginkan agar kita tidak melupakan-Nya dan segala karya perbuatan-Nya. Dalam Mazmur ini dapat kita lihat bahwa selain mengingat segala perbuatan Allah yang ajaib, bani Korah juga mendorong umat Allah untuk melakukan tindakan nyata, yaitu menceritakan secara pribadi karya Tuhan kepada orang lain (14). 

Oleh karena itu, marilah kita setia menceritakan kebaikan Tuhan Allah dalam hidup kita, sebab kasih setia Allah kekal memelihara dan menolong hidup kita sampai Dia akan datang. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Rabu, 03 September 2025

Tuhan Allah adalah Raja kita

Selamat pagi . 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 47 : 1 
Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!
Mazmur 47 : 2
Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.
Mazmur 47 : 6
Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah!
Mazmur 47 : 7
Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran!
Mazmur 47 : 8
Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.


Saudara saudari, Ada 2 hal yang sangat menarik untuk diperhatikan dalam mazmur kita hari ini. 
1. Mengapa pemazmur mengajak segala bangsa untuk meresponi Allah yang dahsyat hanya dengan pujian (ayat 2, 7- 8)? Tidakkah lebih tepat jika meresponi-Nya dengan kegentaran yang besar? 
2. Kedua, bukankah Israel yang menerima berkat yaitu keberhasilan menaklukkan bangsa-bangsa lain (ayat 2-5), mengapa pemazmur justru mengajak seluruh bangsa-bangsa untuk memuji Allah? Bagaimana memahami mazmur ini? 

Saudara saudari, Penyebutan Allah Israel sebagai raja bukan dimulai oleh Israel sendiri, melainkan oleh Allah sendiri. Allah berkenan memakai gelar politis (Raja) itu untuk menyatakan kehadiran dan kedaulatan Allah atas Israel di tengah-tengah pergerakan politik dunia pada masa Perjanjian Lama. 

Dalam Mazmur ini kita di ajarkan agar mengakui kerajaan Allah atas Israel, tetapi juga melalui Israel atas bangsa-bangsa lain. Pada saat Israel dinaugurasikan sebagai sebuah bangsa pilihan TUHAN, sesungguhnya raja Israel sendiri telah menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah Israel (ayat 4). Israel mendapatkan tanah pusaka sebagai milik yang patut dibanggakan (ayat 5) dan pada saat itulah Allah memproklamasikan diri sebagai Raja mereka. 

Mazmur ini tidak berhenti hanya pada pujian bagi Raja Israel, tetapi meneruskannya dengan memanggil semua bangsa lainnya untuk mengakui bahwa Dia adalah Raja atas bumi, karena sesungguhnya Tuhan adalah Raja atas seluruh bumi (ayat 3, 8, 9). Sekarang ini, pengakuan itu belum datang dari mulut bangsa-bangsa di luar Israel. Akan tetapi, sesuai dengan janji Allah kepada Abraham, semua bangsa akan diberkati melalui Israel. Berkat itu yang paling terutama adalah Allah sebagai Raja mereka dan atas seluruh bangsa bangsa. Sungguh, Allah adalah Raja bukan karena manusia menerima dan mengangkat Dia sebagai Raja. Bukan pula karena Allah telah berjasa bagi manusia. Tetapi Allah kira adalah raja atas seluruh bumi sebab Dialah Sang pemilik alam semesta dan segala isinya, termasuk manusia. Dia Sang Pencipta, Pemilik, dan Penebus manusia yang sudah jatuh ke dalam perbudakan dosa

Di dalam Perjanjian Baru, Ke-Raja-an Allah dinyatakan secara sempurna lewat Tuhan Yesus. Dialah Raja bukan dalam konteks bangsa-bangsa, tetapi dalam hati setiap orang percaya. Dia adalah Pencipta dan Pemilik, bahkan Penebus hidup. Karya penebusan Kristus mengkonfirmasi bahwa Dialah satu-satunya yang berhak atas titel Raja. Tugas kita yang sudah menjadi anggota Keraja-an-Nya adalah memproklamasikan Injil Kerajaan Allah, dan sebagai gerejaNya atas dunia berikan tugas untuk mengampuni dosa seluruh umat lewat pemberitaan FirmanNya dan melayankan ke 2 sakramenNya dengan benar sesuai kehendak Allah itu sendiri. Sebab ketika Injil diberitakan dengan murni dan sakramenNya di layankan dengan benar serta disambut dengan baik, maka sesungguhnya kuasa Ke-Raja-an Allah sedang dinyatakan (Flp. 2:10-11). 

Oleh karena itu, marilah kita berserah kepada Allah sang pemilik bumi. Dan serahkanlah segala pergumulan bangsa kepada Sang Raja yang Agung. Doakanlah para pemimpin dan pengambil kebijakan agar diberikan kekuatan untuk memerintah. Dan Beritakanlah kepada semua orang bahwa Tuhan Yesus adalah Raja atas hidup mereka. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara atas kita semua. Amin 🙏

Senin, 01 September 2025

Bagaimanakah Hidup orang Percaya - Pemimpin Rohaniawan yang sepatutnya ??

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Matius 23 : 3
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Matius 23 : 10
Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
Matius 23 : 11
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Matius 23 : 12
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Saudara saudari, Orang yang menghidupi tradisi agama belum tentu adalah orang yang betul-betul religius. Orang tidak religius sekalipun bisa melakukan praktik agama seperti berpakaian khusus, berdoa, beribadah rutin, memegang jabatan tertentu di tempat ibadah, mengutip Kitab Suci, bahkan mengajar dan menasihati orang lain dengan firman Tuhan. Dari sisi yang baik, tentu Kita pasti ingin belajar dan mengikuti orang yang betul-betul religius. Namun, bagaimanakah sebaliknya jika orang yang kelihatan religius tidak memberikan contoh hidup yang baik atau hidup yang benar ?? . 

Dalam Perikop ini, Yesus mengkritik ahli Taurat dan orang Farisi yang mengikuti tradisi agama hanya supaya dapat dilihat dan diakui oleh orang lain (5a). Mereka mengenakan tali sembahyang (tefillin), yaitu kotak berisi ayat yang diikatkan di dahi dan di tangan untuk mengingatkan mereka akan hukum Tuhan setiap hari (Kel. 13:9, 16). Dan mereka juga mengenakan jumbai dengan benang ungu kebiruan di ujung jubah mereka yang mengingatkan mereka akan perintah Tuhan (5; Bil. 15:38-40). Sayangnya, apa yang mereka sukai bukan Tuhan atau firman-Nya, melainkan hanya menginginkan penghormatan dari masyarakat ataupun bawahannya (6-7). 
Yesus sungguh-sungguh mengkritik ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu. Sebab mereka telah mengatasnamakan Tuhan untuk membuat hidup orang lain menjadi berat dengan berbagai aturan Taurat yang sangat ketat. Dan yang lebih jahatnya para ahli Taurat sama sekali tidak mau menyentuh sedikit pun apa yang mereka ajarkan (3b-4). Mereka tepat disebut sebagai aktor rohani (ayat 5-10), dan mereka tidak patut disebut rabbi sebab tidak memberlakukan kebenaran yang mereka ketahui dan ajarkan kepada orang lain lebih dulu pada diri sendiri. 

Saudara saudari, disamping Yesus mengecam ahli Taurat, Yesus juga memberitahukan bahwa sesungguhnya orang orang Farisi dan ahli Taurat juga memiliki Banyak kelebihan. Dalam perikop ini dapat kita lihat bahwa Yesus juga tak segan mengakui bahwa ajaran mereka tentang Taurat harus didengar oleh para pengikut-Nya. Ketekunan dan kesetiaan mereka mengajarkan hukum-hukum Tuhan itu sedemikian cermat sampai dijuluki menduduki kursi Musa. 

Yesus mengingatkan bahwa kemunafikan agama yang dipertontonkan para pemimpin tersebut merupakan kejahatan di mata Allah. Mereka mengajarkan orang lain tentang hal-hal rohani, namun diri sendiri tidak melakukannya. Mereka bermegah satu sama lain dengan aksesoris yang dibuat-buat. Suka mencari pujian dan menghindar untuk melayani orang lain. Yesus sangat menentang model kepemimpinan munafik yang dipelihara secara kolusif oleh golongan elite rohaniwan untuk mengelabui rakyat demi kepentingan pribadi mereka. Kepemimpinan seperti itu sesat dan menyesatkan.

Pemimpin yang baik dapat menjadi teladan bagi rakyatnya. Sebab, kehidupan dan perilaku pemimpin akan selalu menjadi sorotan dan perbincangan orang. Kesediaan untuk merendahkan diri dan melayani adalah keutamaan lain yang membuat seorang pemimpin dihormati dan dicintai rakyatnya. Karena itu, wibawa pemimpin mustahil diperoleh tanpa membuktikan bahwa dia sudah bisa memberi teladan dalam hidup sehari-hari.

Lalu bagaimanakah sesungguhnya hidup para rohaniawan?.
Pemimpin yang benar adalah pemimpin yang lebih dulu dipimpin Allah baru kemudian memimpin orang lain. Dan Guru rohani yang benar pun haruslah demikian. Pemimpin dan guru yang terus menerus memandang kepada Kristus dan belajar akan karakter Kristus itu sendiri maka secara otomatis Roh kudusNya akan berkarya menolong untuk selalu bersikap rendah hati dan tunduk kepada Allah, terlebih memandu umat Tuhan untuk mengasihi dan menaati Allah saja.

Kiranya kita menjadi orang yang benar-benar religius, bukan sekadar orang yang terlihat religius, dan setiap orang percaya harus selalu kritis dalam menerima ajaran yang benar dan menghindari cara hidup yang salah dari orang yang mengajarkannya. Mari kita meminta kerendahan hati kepada Allah dan juga anugerah-Nya agar kita dapat mendengarkan dan menaati segala firman-Nya dengan benar.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?