Jamita Minggu Jubilate
Evangelium : Yohanes 10 : 11 – 18
Pendahuluan : Dalam kehidupan kita di masa kini, banyak orang yang tidak mengerti dengan benar apa itu gembala “Parmahan”. Bahkan dari kalangan para gembala pun “Pendeta/Pelayan” sudah banyak yang tidak menjadi gembala yang benar, ada yang menjadi gembala karna menganggap gembala itu suatu profesi yang menghasilkan banyak uang, ada yang karna susahnya kehidupan sehingga meninggalkan kegembalaanya, bahkan ada yang selalu di panggil dengan sebutan nama Gembala/Pendeta namun tidak betul betul menjadi parmahan “Pendeta” dari karakter si gembala tersebut, semuanya itu hampir sama juga dengan domba, banyak domba saat ini yang merasa sehat padahal sakit di hadapan Allah sehingga rasa sehat ini membuat kita merasa tidak membutuhkan Allah atau tidak merasakan pemeliharaan Allah, tidak mendengarkan suara Allah, nah oleh sebab itu, dengan keadaan ini, pada minggu ini, melalui khotbah ini, Allah mau menyampaikan kembali kepada kita bahwa :
Thema : Yesus adalah Gembala yang baik
1. 1. Dengarkanlah suara Nya
Saudara/I yang di kasihi Yesus Kristus, di dalam Perikop ini Yesus dengan jelas memberitahukan melalui perumpamaan ini, bahwa Yesus adalah sungguh benar Gembala yang baik “Parmahan na denggan”(Yoh.10:11). Berbicara tentang Gembala sesungguhnya tidak ada seorang pun dari antara kita manusia di dunia ini yang dapat menyamai Yesus Kristus menjadi gembala yang baik. Contoh kalau kita perhatikan dalam segala aspek, Menjadi Gembala yang baik dalam rumah tangga mengurus, mendidik dan mengajar atas anak anak (tidak ada kita yang sempurna dalam hal itu, kadang ada yang memukul, tidak peduli bahkan tidak menjadi gembala, dalam Gereja menjadi gembala atas jemaat jemaat, mengumpulkan, mengajar dan mengawasi Jemaat tidak semuanya dapat melakukan itu dengan sempurna dan dalam masyarakat ataupun dalam negara ini pun sungguh tidak ada yang dapat melakukan tugas penggembalan itu seperti yang di lakukan oleh Yesus Kristus “Memelihara dan menjaga setiap orang”. Oleh sebab itu, dengan pengakuan Yesus Kristus melalui perumpamaan ini, sesunggunya Yesus krsitus dengan jelas menyuarakan bahwa Yesus adalah gembala yang baik.
Saudara/I yang di kasihi kristus Yesus, perlu juga kita memahami bahwa kehadiran kristus Yesus sebagai gembala yang baik, ia telah menempatkan kita di dalam kandang milikNya/Pewaris kerajaan Allah , artinya pada hakekatnya Dosa membuat kita keluar dari kandang Kristus dan menjadikan kita tersesat, namun Kristus sendiri mencari kita, mengumpulkan kita, memelihara kita dan membuat kita satu dengan orang orang percaya. Hal itu sungguh indah, makanya kalau kita mengerti makna Gereja sesungguhnya Gereja itu adalah kandang kita, tempat Allah untuk mengumpulkan dan memelihara kita para umat pilihannya, sebab gereja memiliki makna “di panggil dari kegelapan menuju terang Kristus”.
Namun jikalau kita perhatikan pada saat ini, keinginan dunia ini, kenikmatan dunia ini, dan segala tawaran dunia ini, membuat para oknum Gereja sering jatuh kepada hal hal yang tidak benar. Gereja tidak lagi Fokus untuk menggembalakan jemaat. Sebab itu ketika gereja tidak lagi melayankan Firman Allah dengan Murni dan melayankan sakramen dengan benar maka Gereja sudah salah dalam hal penggembalaan nya. Demikian juga dengan para pendeta, jika pendeta tidak lagi menggembalakan domba domba “jemaat” dengan segala bentuk karakter dari pada Yesus Kristus sendiri maka sesungguhnya pendeta tersebut juga sudah tidak menjadi gembala yang baik. Itu sebabnya pada masa kini hadir kalimat yang mengungkapkan Gembala Bebek “Jemaat di depan dan gembala di belakang”. Bahkan para kalangan gembala juga hadir hanya sebatas keinginan kenikmatan dunia semata.
Oleh sebab itu seharusnya Gereja atau Gembala harus hadir untuk mencari yang tersesat, menuntun, mengajar, dan menyembuhkan serta mengawasi domba dombanya agar tidak sehat secara jasmani maupun rohani agar tidak keluar dari kandang, ataupun meninggalkan kandang.
2. 2. Bersukacitalah karna Engkau sudah menjadi domba Allah
Saudara/I yang di kasihi Yesus Kristus, Iman yang telah Allah berikan kepada kita sesungguhnya itu menjadi materai dan menjadikan kita domba Allah, umat Allah pilihan Allah. Sebab kematian Kristus di kayu salib menunjukkan bahwa tidak ada gembala yang terbaik selain Yesus Kristus, sebab Dia telah memberikan nyawanya hanya untuk membawa kita para domba dombanya kembali ke kandang Allah. Kematiannya menguduskan kita dari dosa kekekalan, dari kesesatan dan membuat kita menjadi milik Allah yang seutuhnya.
Sebab itu yesus dengan tegas mengatakan bahwa setiap yang sudah menjadi milik Allah “domba Allah” tidak akan ada yang bisa mengambil kita dari pihak Allah. Namun Allah akan tetap memelihara kita, menantikan kita kapan bertobat, menuntun dan mengajar kita melalui lawatan roh kudus dan memagari kita sehingga Iblis tidak berkuasa lagi untuk menguasi hati dan pikiran kita. sungguh itu sangat suka cita yang besar.
Oleh karena itu, kita juga sebagai domba Allah, umat pilihan Allah harus kita mendengarkan suara Allah “yoh. 10:27” sebab domba yang baik akan selalu mendengarkan dan melakukan apa yang gembala perintahkan. Karna itu mari kita menelit pribadi kita masing masing, apakah kita telah menjadi domba yang setia atau tidak, kalau belum mari bertobatlah dan dengarkanlah suara Allah mu.
Saudara/I yang di kasihi kristus Yesus oleh sebab itu, sesuai dengan nama minggu kita saat ini, minggu judika, semuanya bersukacita kepada Tuhan, satu hal yang mau Allah katakan bersukacitalah karna Allah telah memilih dan menebus kita menjadi domba dombaNya, sebab setiap domba Allah adalah milik Allah dan pewaris kehidupan yang kekal. Karna itu nyatakan lah sukacita mu itu dalam dirimu masing masing dengan selalu mendengar dan melakukan kehendak Allah. Sehingga dimanapun kita berada, baik dalam keluarga, dalam sekolah, dalam lingkungan kita ataupun dalam pekerjaan kita, kita semua harus menjadi gembala bagi saudara saudara kita, menjadi gembala yang baik seperti Kristus yang telah menjadi gembala kita. kiranya kasih setia Allah memelihara dan menjaga kita semua…. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar