Rabu, 21 Agustus 2024

Berlomba melakukan yang terbaik -Kisah pAra rasul 7 : 1 - 16

Selamat pagi 

Firman Tuhan Untuk kira hari ini. 
Kisah Para Rasul 7 : 2
Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran,
Kisah Para Rasul 7 : 3
dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.
Kisah Para Rasul 7 : 4
Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang;
Kisah Para Rasul 7 : 5
dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan setapak tanahpun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak.

Saudara saudari, Apa tujuan khotbah Stefanus dalam rangka membela dirinya terhadap tuduhan fitnah? Khotbah panjang itu pada intinya sedang membahas dua tema penting. Tema pertama, bahwa sepanjang sejarah umat Tuhan, Tuhan telah membangkitkan hamba-hamba-Nya untuk memimpin dan menyelamatkan Israel: Abraham (ayat 2-8), Yusuf (ayat 9-22), dan Musa (ayat 23-43). Namun Israel berulang kali menolak mereka bahkan melanggar firman-Nya. Tema kedua adalah bahwa mereka telah menerima kemah suci dan Bait Allah sebagai tempat ibadah mereka, tetapi mereka menyembah berhala dan menyalahgunakan tempat kudus Allah itu sebagai jaminan ke-hadiran dan berkat Allah (ayat 44-53). 

Anugerah Allah nyata ketika Tuhan memilih dan memanggil Abraham keluar dari negerinya yang masih menyembah berhala, untuk menjadi cikal bakal umat Allah yang menerima segala janji dan berkat-Nya. Janji itu luar biasa. Bukan kepada Abraham langsung, tetapi kepada keturunannya, yaitu umat Israel. Mereka akan memiliki tanah pusaka (ayat 5). Memang sebelum itu mereka akan mengalami dulu diperbudak oleh bangsa musuh, tetapi Tuhan menyelamatkan mereka. Sebagai tanda bahwa mereka adalah milik Tuhan, Abraham dan keturunannya diikatkan dengan perjanjian sunat. Sunat menjadi tanda keumatan Israel (ayat 8). 

Stefanus mulai dengan memaparkan anugerah Allah yang begitu besar. Anugerah tersebut harusnya direspons dengan syukur dan sukacita, disertai tekad untuk setia kepada Tuhan dan tidak berpaling kepada ilah-ilah bangsa lain. Kita yang hidup dalam era gereja, telah merasakan dan menikmati anugerah yang jauh lebih besar daripada tanah pusaka di muka bumi ini. Kita telah menerima pusaka kekal di surga oleh karya Kristus. Tentu respons yang seharusnya adalah kita setia mengikut Dia dan giat mengabarkan Injil keselamatan-Nya agar orang lain pun beroleh anugerah besar tersebut. Sudahkah kita menjalankan tugas dan panggilan tersebut dengan setia dan rajin?
Mari berlomba untuk melakukan yang terbaik 👍💯.. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Biarlah Semua Makhluk memuji Tuhan

SELAMAT PAGI Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 148 : 1 Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi! Mazmur 148...

what about theologi luther ?