Rabu, 28 Agustus 2024

Injil Untuk Semua Orang - Kisah Para Rasul 8 : 26 - 40

Selamat pagi


Firman Allah untuk kita..... 

Kisah Para Rasul 8 : 30
Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"
Kisah Para Rasul 8 : 31
Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.

Saudara saudari, Pertemuan Filipus dengan sida-sida dari Etiopia merupakan bagian dari perjalanan misinya yang kedua. Pada perjalanan misi yang pertama, Filipus mengunjungi Samaria dan Tuhan berkenan memberkati pelayanannya di sana. Namun, ingatlah bahwa Injil sudah masuk ke Samaria jauh sebelum Filipus datang. Tuhan Yesuslah yang pertama mengunjungi Samaria dan dari perjumpaannya dengan wanita di perigi itulah, banyak orang percaya pada-Nya (Yoh. 4:4-42). Secara aktif, Allah menggenapi kehendak-Nya bagi dunia ini. Yudea dan Samaria sudah menikmati kasih karunia yang begitu besar itu. Maka tiba saatnya untuk seluruh bangsa mendapatkan kesempatan menerima Injil. 

Seorang pejabat negara Etiopia, salah satu wilayah yang terbilang di ujung bumi pada masa itu, sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Kalau kita melihat jabatannya, tak dapat disangkal bahwa dia adalah orang penting di negerinya. Meski demikian, dia datang bukan dalam rangka melakukan perjalanan dinas, melainkan karena ingin beribadah di Yerusalem. Ternyata kesuksesannya dalam kariernya tidaklah membuatnya tidak membutuhkan kebutuhan rohaninya. Sebab itu dia mencari Tuhan.

Dalam perikop ini, Tuhan mengarahkan Filipus ke Gaza untuk menemui si pejabat Etiopia. Roh Kudus memimpin Filipus untuk menginjili seseorang, dan orang itu bukan berasal dari ras Yahudi. Maka mau tidak mau, Filipus harus menghancurkan sekat ras dan mendampingi sang pejabat untuk menjelaskan tentang "Hamba yang menderita", seperti yang tertulis dalam nubuat Yesaya. Melalui penjelasan Filipus, sida-sida Etiopia itu memperoleh apa yang dia cari selama ini dengan ketekunannya beragama Yahudi, yaitu tersingkapnya rahasia Injil bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang menderita sengsara demi menanggung dosa dunia. Maka sebagai respons, sang pejabat Etiopia memberi diri dibaptis. Pertobatan pejabat Etiopia itu menunjukkan bahwa Injil bersifat inklusif. Tidak ada halangan baik yang bersifat fisik, ras, atau kondisi geografis yang dapat membuat manusia tidak terjangkau Injil. Karena Allah memang berkehendak agar setiap orang datang dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus.

Kiranya kehendak Allah itu menjadi kerinduan kita juga. Doakanlah orang-orang yang peradabannya tidak tersentuh Injil, agar kasih karunia Tuhan menjangkau mereka juga hingga dapat berjuang dalam Iman dan beroleh anugerah keselamatan.


Kiranya Kasih Karunia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus menolong dan memelihara hidup kita. 
Amin 🙏🙏🙏🙏

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...

what about theologi luther ?