Salam Minggu.
Firman Allah untuk kita hari ini.
Yakobus 3 : 1
Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.
Yakobus 3 : 2
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Yakobus 3 : 4
Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
Yakobus 3 : 5
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
Yakobus 3 : 9
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
Yakobus 3 : 12
Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
Saudara saudari, dalam perikop bacaan kita hari ini, Firman Allah berbicara tentang kehidupan Jemaat mula mula. Jemaat mula-mula diharapkan agar menempatkan seorang pengajar atau guru dalam posisi terpenting dan terhormat. Sebab dari para pengajar inilah jemaat akan mendapatkan banyak pengajaran-pengajaran tentang kehidupan orang percaya, norma-norma etika yang berlaku, tentang hukum, terlebih tentang ke-Tuhan an. Sesuai dengan kedudukannya, para pengajar itu harus bertanggung jawab mengemban tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Karena ia tidak hanya bertanggungjawab terhadap ajaran yang diajarkannya, tetapi juga harus mampu mencerminkannya dalam hidupnya. Seperti yang dikatakan dalam ayat 12
Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar .
Jikalau kita perhatikan di masa sekarang ini, kita mengenal banyak sekali orang yang menekuni profesi pengajar. Misalnya, guru, dosen, pendeta, dan lainnya. Seperti halnya jemaat mula-mula, kita juga tahu bahwa Jemaat ini tidak hanya memikul tanggung jawab dalam isi pengajaran, tetapi juga bertanggungjawab untuk memperlihatkan sikap yang sesuai dengan pengajarannya, harus menjadi teladan, harus memperlihatkan sikap hidup yang sesuai dengan norma - norma hukum yang berlaku dalam masyarakat. Karena itu Yakobus mengingatkan bahwa penguasaan lidah tidak hanya berlaku bagi jemaat penerima surat, tetapi berlaku juga bagi kita pada saat ini. " Memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata-kata " . Namun Kalimat ini mengingatkan kita tentang fungsi lidah, ibarat api kecil yang dapat membakar hutan besar. Lidah juga dapat menodai seluruh tubuh, dan membakar amarah orang lain. Lidah dapat mengubah kawan menjadi lawan. Bahkan lidah bisa mengakibatkan tercetusnya perang saudara, perang antar negara. Lidah adalah maut bagi kita jika tidak mempergunakannya dengan baik. Lihatlah akibat yang ditimbulkan oleh orang-orang yang tidak dapat mengendalikan lidahnya, kebinasaan menjadi bagiannya!
Oleh karena itu, Waspadalah dan marilah mengendalikan lidah kita dengan baik, lakukanlah perkara - perkara besar melalui lidah kita, seperti memberitakan kabar baik atau Injil. Dan satu hal yang harus kita ingat, Hati adalah muara dari segala yang jahat dan yang baik, Yang pastinya jika hati kita penuh dengan kemurnian, maka akan mendatangkan segala jenis kata kata yang baik dan membangun sebab kemurnian hati akan mengeluarkan kata kata yang sehat yang selalu memuliakan Tuhan lewat puji pujian, membangun diri terlebih menjadi berkat bagi orang lain!
Karena itu, meskipun Lidah kecil tetapi tetaplah waspada dan berhati hatilah dalam menggunakannya, jadilah berkat lewat lidah kita.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua Amin.
🙏🙏🙏🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar