Khotbah Partangiangan GKPI tahun 2026 "Paskah"
Nats
: Markus 16 : 9-18
                                    “Allah akan membangkitakan orang orang mati” 
I. Patujolo
Nats
ini  mengingatkan kita akan tugas dan
panggilan ‘am’ seluruh orang percaya. Keselamatan bukanlah milik manusia semata
tetapi milik segalah mahkluk, manusia bukan satu-satunya mahkluk ciptaan yang
merayakan dan meraskaan keselamatan di dalam Yesus Kristus, tetapi keselamatan
itu milik dunia ini dan segala isinya. Untuk itulah Yesus memerintahkan
murid-murid untuk memberitakan Injil ke segala mahkluk.
Jika
kita perhatikan keempat kitab Injil, seluruhnya menuliskan pengutuskan.
 Matius: menjadikan segala bangsa menjadi murid Yesus dengan membaptis dan
mengajarkan mereka melakukan kehendak Allah (Mat 28:19-20), Yohanes: menekankan
tugas pastoral, menggembalakan jemaat (Yoh 21:15-19), Lukas: menjadi saksi
Kristus dimulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis
1:8) dan di dalam Markus ini menekankan Injil kw segala mahkluk (16:15).
Keempat Inji ini sekaligus menekankan tugas orang percaya melakukan missi Allah
di dunia ini.
Dalam
Nats ini kita menerima amanat: memberitakan Injil  ke segala mahkluk. Ini
merupakan amanat agung Tuhan Yesus kepada seluruh orang percaya yang diteruskan
dari tugas rasuli. Orang percaya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
menyaksikan kasih karunia Allah yang dinyatakan di dalam diri Yesus Kristus.
Tuhan telah memberikan keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus. Keselamatan itu universal, bukan hanya kepada umat manusia tetapi milik
segala mahkluk. Pandangan ini menegaskan bahwa seluruh ciptaan memperoleh kasih
karunia tanpa terkecuali. Pandangan ini juga menegaskan keselamatan itu
holistik. Tak boleh ada satu kelompok sosial manapun yang lebih berhak
mengklaim dirinya atau kamunitasnya yang diselamatkan. Bagi manusia keselamatan
itu ada pada diri orang yang percaya dan dimateraikan melalui baptisan (Lih
Markus 16:16)
II. Hatorangan ni
turpuk
- Yesus meneguhkan murid melalui penampakan.
 
Setelah
Yesus bangkit halmoertama yang dilakukannolehbYesus menurut Injil.Markus adalah
menampakkan diri. Yesus menampakkan diri kepada Amaria Magdalena. Maria
Magdalena memberitakan bahwa Yesus namun mereka tidak percaya kepada
Pemberitaan Magdalena, kemudia Yesus menampakkan diri kepada kedua orang murid.
Murid yang melihat penampakan Yesus memberitakan kebangkitan Yesus namun orang
tidak percaya kemudian Yesus menampakkan diri dan akhirnya percaya.
Disini
ada hubungan penampakan Yesus dengan peneguhan iman orang percaya. Peristiwa
Yesus menampakkan diri kepada murid adalah penguatan kepada murid yang
ragu-ragu. Sebenarnya menerka mengetahui tentang Yesus namun tak percaya
terhadap Yesus. Penampakan Yesus kepada murid menjadi penting membimbing yang
raguragu menjadi berpendirian yang kokoh, yang samarsamar menjadi jelas dan
yang takut menjadi berani. Yesus menampakkan diri pada murid adalah bagian dari
penguatan komitment awal mereka mengikut Yesus.
Selain
kubur kosong, penampakan Yesus sekaligus juga membuktikan kebenaran bahwa Yesus
bensr-benar bangkit seperti yang disampaikannya kepada murid-muridNya.
Penampakan Yesus sekaligus membungkam kebohongan Farisi yang menyatakan bahwa
Yesus tidak benar bangkit, mereka menyuap penjaga kubur dan memberitakan
kebohongan. Dengan hadirnya Yesus dikalangan murid dan kepada orang banyak
Yesus benar-benar bangkit dan meneguhkan iman murid dan orang percaya akan
kebenaran. Yesus bangkit sebagaimana disampaikan kepada murid.
Kebangkitan
Kristus di pesta Paskah ini kiranya meneguhkan iman percaya kita kepada Yesus
Kristus.
- Taat
     kepada pengutusan Kristus
 
Setelah
Yesus berjumpa dengan murid-murid dan meneguhkan mereka. Yesus mengutus
murid-murid untuk melakukan amanat agung, yaitu memberitakan Injil.
Tugas
pengutusan atau pemberitaan Injil bukanlah hanya para penerima tahbisan
(ordinansi), tetapi “vocatio dei” (panggilan Allah) seluruh orang percaya tanpa
terkecuali. Memang ada vocatio specialis (panggilan khusus bagi penerima
tahbisan atau ordinansi)  namun ada juga vocatio generalis (panghilan
umum)  Pemberitaan Injil bagi orang percaya dilakukan dengan sikap dan
perbuatan yang terpuji, saluran berkat bagi banyak orang dan teladan bagi
sekitarnya.  Jhon Calvin menyebut “panggilan am” orang percaya dengan
“wordly ascetism”(beraskese di dunia). Jika para biarawan beraskese di seminare
mengkhususkan diri dalam pelayanan, maka orang percaya melayani Tuhan melalui
pekerjaan dan teladan hidupnya yang memancarkan kasih Allah. Tidak lebih mulia
seorang rahib yang menjadi biarawan dari pada seorang coster dalam bait Allah,
namun setiao orang dapat memancarkan kasih dan kemuliaan Allah lewat pekerjaan
dan pengabdian masing-masing. Vocatio generalis ini disebutkan Petrus sebagai
imamat am orang percaya 1 Petrus 2:9 (TB)  Tetapi kamulah bangsa yang
terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri,
supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah
memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
Injil
memastikan keselamatan bahwa barang siapa yang percaya dan dibaptis beroleh
hidup yang kekal. Markus 16:16 (TB)  Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Ini adalah tugas
yang harus diemban semua orang percaya. Keselamatan harus sampai kepada setiap orang,
dengan menjadikan segala bangsa menjadi murid Kristus (Band Mat 28:19-29).
- Injil: Hak hidup segala mahkluk:
 
Hal
yang spesifik disampaikan Injil.Markus adalah Injil keselamatan kepada segala
makhluk.  Dengan tugas ini manusia harus menyadari relasi dirinya dengan
makhluk ciptaan lainnya. Mahkluk hidup bukanlah obyek kepentingan manusia
semata, tetap manusia harus bertanggung jawab memastikan kelangsungan hidup
segala makhluk.
Memberitakan
Injil ke segala mahkluk mewartakan hak hidup, hak perlindungan dan pemeliharaan
dan kelangsungan hidup segala mahluk. Untuk itulah gereja sebenar harus hadir
sebagai mitra sesama ciptaan. Manusia harus menyadari bahwa mahkluk hidup
lainnya berhak memiliki kehidupan yang layak, tanpa merusak mereka dan
mengeksploitasi alam untuk kepentingan manusia saja.
Pesan
memberitakan Injil ke segala makhluk merupakan perintah untuk menjamin hak dan
kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan serta keseimbangan alam. Tanaman dan
binatang harus memperoleh perlindungan agar jangan sampai musnah. Jika selama
ini manusia menggangap mengasihi sesama adalah dalam arti kepada manusia, maka
dalam missi yang termaktub di dalam Markus 16:15 manusia mesti menanamkan rasa
persaudaraan terhadap sesama ciptaan. Mindset manusia sebagai makhkota ciptaan
yang digali dari mandat ilahi dan kesegambaran Allah, maka dengan  missi
ini sedikit kita rekonstruksi menjadi suatu kesadaran bahwa manusia adalah
salah satu dari ciptaan itu. Manusia sejajar dengan ciptaan lainnya dalam
keselamatan. Dalam keselamatan: tumbuh-tumbuhan, hewan dan ciptaan lainnya
sama-sama berhak atas kelangsungan hidupnnya yang utuh. Pandangan seperti ini
penting dikembangkan untuk mengkritisi dan menafsirkan arti mandatoris hak
pengelolaan alam  yang dimiliki manusia terhadap alam.
Demikian
dengan alam harus dipelihara dan dilestarikan. Hak hidup segala mahluk ini
penting karwna segala mahluk dapat memjji dan memuliakan Tuhan. Mazmur 150:6
(TB)  Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!
- Melaksanakan Missi Agung dengan diperlengkapi
     dengan berbagai karunia.
 
Rasul-rasul
dipanggil dan dibimbing oleh Yesus Kristus dalengan memperlengkapi para murid
dengan berbagai karunia dan tanda. Mereka memiliki kuasa untuk menyembuhkan,
melakukan mujizat dan mengusir roh jahat (Baca Mark 16:17-18).
Dalam
perlengkapan selanjutnya Paulus menjelaskan bukan hanya rasul yang
diperlengkapi oleh Allah, tapi seluruh orang percaya diperlengkapi dengan
berbagai karunia pada jemaat: karunia itu bisa berbagai skill, bakat, talent
dan ketrampilan. Seluruh potensi yang ada pada kita pergunakan untuk mewartakan
kasih karunia Tuhan. (Band 1 Kor 12:7-11).
III.
Pangarimpunan 
Dalam
konteks kekinian, segala karunia, segala talenta, potensi diri dan SDM yang
dimiliki oleh orang percaya adalah karunia Allah yang dimesti dipersembahkan
untuk melaksanakan tugas Pemberitaan Injil. Orang percaya tidak boleh berhenti
dan puas dengan imannya sebagai penerima Injil Keselamatan saja, tetapi oleh
Paskah orang percaya diutus menjadi Pemberita Injil dan menyakinkan orang lain
untuk menerima Yesus sebagai Yuruselamat.
Sahabat
yang baik hati, selamat paskah bagi kita semua. Kebangkita Kristus meneguhkan
kita semua percaya kepada keselamatan di dalam Yesus Kristus. Baptisan yang
kita terima menjadi sakramen adalah 
 anugerah Allah yang nyata yang kita terima
melalui iman. Iman itu harus kita pelihara melalui pembinaan rohani kita
didalam persekutuan orang percaya.
Kebangkitan
Kristus mengingatkan kita akan Missi Agung, memberitakan Injil, menghadirkan
tanda-tanda kerajaan Allah dan bersikap ramah lingkungan serta menghargai hak
hidup segala makhluk.
Sahabatku!
Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup
saudara. Amin
Pdt. Jefron Lumban batu, M.Si. Teol. ( GKPI Resort Batam )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar