Senin, 21 Juli 2025

Jangan Murtad - Murtad menantikan Neraka - Ibrani 3 : 12 - 19

Salam Minggu 😊😊😊
Firman Tuhan Untuk Kita. 
Ibrani 3 : 12
Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
Ibrani 3 : 13
Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.
Ibrani 3 : 14
Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.
Ibrani 3 : 15
Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",

Saudara saudari, pada hari minggu yang kudus ini Renungan harian Luther kita berbicara kepada kita tentang "BINASA KARNA MURTAD - Binasa karna meninggalkan Allah". Murtad dalam KBBI mengandung arti berbalik ke belakang; berbalik kafir; MEMBUANG IMAN; berganti menjadi ingkar. 
Sesungguhnya pada saat ini, tidak jarang lagi kita mendengar banyak orang yang murtad (berbalik meninggalkan Tuhan) baik secara per-orangan maupun beramai ramai.
 Apakah penyebab murtad ini terjadi?. 
Penyebab utama seseorang murtad bukanlah karna Allah yang menciptakan kita yang percayai berubah atau tidak lagi mengasihi kita, namun sesungguhnya orangnya atau kitalah yang meninggalkan Tuhan, tidak setia dan tidak tau bersyukur akan anugerah Allah. Karena itu, salah satu cara untuk mengatasi atau mengurangi orang orang yang meninggalkan Tuhan adalah dengan cara "Hidup di dalam Kasih". Setiap orang percaya seharusnya harus memiliki relasi yang intim dengan Allah " Hubungan yang tidak terputus" Sehingga hal ini akan mendorong kita untuk saling mengasihi, saling mengingatkan dan saling membangun, dalam ayat 13 dikatakan "Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan (hari ini) supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa". Murtad adalah pekerjaan Iblis, jelas kita tau bahwa musuh terbesar orang percaya adalah Iblis-dosa. Iblis bekerja setiap saat mencari mangsa bagaikan singa yang mengaung aung. Karena itu jikalau kita tidak saling menguatkan atau saling membangun, hal inilah yang rentan dipakai oleh Iblis untuk menghancurkan kepercayaan seseorang sehingga berbalik menjadi orang jahat, lupa akan kasih setia Allah, bahkan menghina Allah Tritunggal seperti yang pada saat ini maraknya orang menghina Allah Tritunggal lewat dunia Sosmed tiktok fb dan YouTube. Ini adalah pekerjaan Iblis dan tentu dosa ini akan menyakiti hati Tuhan termasuk juga sekumpulan orang orang percaya. Sadarilah dan ketahuilah bahwa Allah sungguh membenci orang orang jahat yang melupakan Allah, Allah membenci orang yang murtad dan upah dari orang yang murtad adalah kebinasaan/neraka yaitu siksaan hidup kekal. 

Namun sampai di sini kasih setia Allah tetap ada bagi orang yang melupakan Allah, Allah tetap setia dan menunggu setiap orang bertobat, pertolongan Allah lewat pertobatan bukan karna sedikit atau banyaknya dosa kita, Allah tetap menunggu dan menantikan kita, bahkan Allah tidak pernah memandang banyaknya dosa dosa kita, Allah sungguh merindukan pertobatan kita sebab di dalam FirmanNya Ia berkata, meskipun dosamu merah seperti kesumba namun kasih setia Tuhan tetaplah kekal, marilah menyesal akan dosa kita dan datang tepat kepada Allah. 

Karena itu, hendaklah kita menjadi orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Allah Tritunggal, dan jangan menyia nyiakan anugerah Allah. Sebab tidak ada alasan tertentu untuk meninggalkan Allah. Jika kita memilih meninggalkan Allah atau melupakan Kasih setia Tuhan, itu artinya kita mengantarkan diri kita ke dalam kebinasaan yang kekal. Allah tidak menginginkan kita binasa, Allah sungguh mengasihi kita, Allah setia dan menunggu kita berbalik kepadaNya. Tetap lah setia dan membangun relasi yang baik dengan Allah, berdoa tanpa putus putus, membaca dan melakukan FirmanNya niscaya Iblis akan menjauh dan tentu Kasih setia Allah akan semakin kita kenal dan kita syukuri dalam hidup kita bahkan berkatNya akan semakin berlimpah. 

Jika saat ini kita mendengar Firman ini, hendaklah jangan keraskan hatimu, jangan menjadi orang tegar tengkuk, sebab Firman Nya berkata "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman"(13). 

Marilah selalu bersyukur akan anugerah kasih setia Allah, dan hiduplah di dalam Relasi yang terus menerus terhubung dengan Allah, sehingga kita akan memiliki kekuatan dan pengharapan yang kuat di dalam Iman dan juga kita akan di ajar dan di bimbing untuk menuntun orang orang yang tersesat.... 

Salam minggu XX setelah Trinitas, mari kita ke rumah Tuhan, Berjumpa dengan Allah kita, Allah hadir menawarkan kita keampunan akan dosa dan Anugerah keselamatan Nya. 

Kiranya Kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin

Selasa, 08 Juli 2025

Biarlah Semua Makhluk memuji Tuhan

SELAMAT PAGI
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 148 : 1
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!
Mazmur 148 : 2
Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
Mazmur 148 : 3
Pujilah Dia, hai matahari dan bulan, pujilah Dia, hai segala bintang terang!
Mazmur 148 : 4
Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!
Mazmur 148 : 5
Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.
Mazmur 148 : 6
Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya, dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.
Mazmur 148 : 7
Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;


Saudara saudari, Bila kita mendengar kata puji-pujian maka biasanya yang terbayang adalah lantunan lagu pujian yang dikumandangkan jemaat dalam sebuah ibadah di hari Minggu, atau ibadah lainnya. Namun dalam bacaan mazmur kita hari ini, pemazmur memperlihatkan sebuah aspek yang berbeda tentang pujian. 
Dalam pandangan pemazmur, seluruh penghuni alam semesta harus bergabung dalam sebuah orkestra indah untuk menaikkan puji-pujian kepada Tuhan. Siapa saja yang termasuk di dalamnya? Laut dan segala isinya, serta berbagai fenomena alam yang mempengaruhinya (1-6). Tak ketinggalan, segala sesuatu yang berdiam di bumi dan di bawah bumi pun harus ikut memuji Tuhan (7-12). Termasuk ular naga dan seisi samudra raya pun didorong untuk memuji Tuhan (7). Ajakan agar seisi langit dan laut memuji Tuhan menegaskan supremasi Tuhan atas semua itu. Ini adalah kebenaran yang tidak bisa disanggah karena memang Tuhan adalah Pencipta semua itu. Ini merupakan perlawanan terhadap kepercayaan para penyembah berhala, yang menyembah benda-benda langit dan penghuni lautan. Menegaskan hal itu, pemazmur mengajak semua kalangan memuji Tuhan (11-13), karena Dia agung dan mulia (13-14).

Pujian yang dikumandangkan oleh mazmur ini bersimfoni yang lengkap dan harmonis. Lengkap karena dari berbagai perspektif, pujian ini muncul. Dari perspektif malaikat makhluk surgawi, muncul pujian akan keagungan dan kebesaran Sang Raja yang bertakhta di surga. Dari segala ciptaan-Nya yang Dia letakkan di cakrawala dan langit untuk menerangi dunia ini, kemahakuasaan-Nya menjadi sasaran kekaguman. 

Semua ciptaan bergantung penuh pada Tuhan Sang Pencipta, yang sekaligus Sang Pemelihara. Ia yang menciptakan segala sesuatu dengan firman-Nya, Ia pula yang memberikan segala ketetapan agar semesta terus berjalan dengan baik (5-6).

Rasa kebersamaan dengan seluruh alam, baik di surga maupun di bumi, yang pemazmur rasakan adalah sesuatu yang sangat indah, istimewa, dan berharga. Perasaan dan ajakan sang pemazmur ini didasarkan pada penghayatan bahwa pemazmur sebagai manusia ada bersama dengan ciptaan yang lain.

Ada kesadaran bahwa alam pun adalah subjek yang turut menyembah Tuhan, bukan objek untuk dieksploitasi. Kesadaran seperti ini menjadi teguran keras kepada kita yang sering kali hanya memusatkan segala sesuatu oleh, dari, dan untuk manusia. Kita bersikap sangat antroposentris. Akibatnya, kita cenderung mengabaikan keberadaan, keterkaitan, bahkan kebersamaan dengan ciptaan yang lain, termasuk ciptaan yang ada di surga yang tak terlihat.

Di tengah kerusakan alam yang menyebabkan ketidakteraturan, bahkan kekacauan musim, banjir, tanah longsor, dan lain-lain, kidung yang dinaikkan pemazmur mengajak kita untuk peduli terhadap alam. Kita diajak untuk tidak menjadikan alam semesta sebagai alat pemuasan nafsu, tetapi sebagai sesama ciptaan yang menyembah Sang Pencipta yang Agung.

Mari kita selalu ingat, peduli, dan melibatkan alam di dalam pujian kepada Allah. Biarlah kiranya semuanya bersama-sama memuji nama Allah Sang Pencipta dan Pemelihara ciptaan-Nya.


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏🙏🙏

Senin, 07 Juli 2025

TUHAN SANG PEMELIHARA SEGALA YANG HIDUP

Shalom. 
Firman Tuhan untuk kita.
Mazmur 147 : 7
Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!
Mazmur 147 : 11
TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.
Mazmur 147 : 13
Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anakmu di antaramu.


Saudara saudari, bacaan mazmur kita hari ini merupakan suatu pengakuan iman bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya (ayat 8, 16). Karena itu bagi pemazmur hanya Allah pencipta langit dan bumilah yang patut menerima pujian (ayat 1). Sungguh, Allah adalah penguasa dan penyelamat. Allah tidak sama dengan pembuat arloji. Pembuat arloji biasanya hanya berperan ketika ia membuat arloji, dan setelah itu arloji dibiarkan berjalan sendirian tanpa kontrol pembuatnya. Allah sebagai Pencipta tidak demikian. Setelah langit dan bumi serta segala isinya dijadikan, Allah terus menerus mengontrol, memelihara dan merawat segala yang diciptakan-Nya. Contoh :
1. Allah menyembuhkan orang yang patah hati (ayat 3), 
2. Menegakkan kembali orang tertindas (ayat 6).
3. Memberikan makanan kepada hewan (ayat 9), 
4. Memelihara keutuhan umat-Nya serta 
5. Memberkati orang-orang yang takut akan Dia dan mengharapkan kasih setia-Nya (ayat 2, 13, 14). 

Bahkan kita harus akui juga bahwa Allah juga tetap mengontrol peredaran alam yang kelihatannya berjalan secara otomatis. Jika bumi masih terus berputar mengelilingi matahari, semuanya itu bukanlah karena memang harus demikian, tetapi karena ada Allah yang mengontrol dan memeliharanya. 

Allah mengkhususkan suatu umat. Allah secara khusus memilih suatu bangsa sebagai umat perjanjian-Nya. Untuk tugas itu umat diberi perlengkapan berupa firman, ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum-Nya (ayat 19, 20). Allah memberikan hukum-hukum dan berbagai ketetapan agar umat tetap terpelihara dalam hubungan yang harmonis dengan Allah dan juga dengan sesamanya manusia. Oleh Karena itu umat Allah harus selalu berada dalam dua hubungan tadi, hidup bersama Tuhan dan sesama. Sikap yang sangat menekankan keselamatan pribadi tanpa memperhatikan hubungan dengan sesama dan lingkungannya adalah sikap iman yang pincang. Sikap iman yang benar ialah menempatkan semua hubungan ini di dalam pengampunan dan karya penyelamatan Allah di dalam Kristus. 

Oleh karena itu, hendaklah kiranya pujian kita kekal hanya kepada Tuhan saja, hidup memercayakan diri pada kasih dan kuasa-Nya. sehingga kita menundukkan diri pada kehendak-Nya yang sudah dinyatakan lewat firman-Nya kepada kita. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Sabtu, 14 Juni 2025

Topic - Ringkasan makna dalam perjalanan Liturgi gereja

RINGKASAN MAKNA DALAM PERJALANAN LITURGI GEREJA


Dengan perayaan Minggu Tritunggal Mahakudus, liturgi gereja berganti tema. Dari Masa Adven hingga Pentakosta, maka fokus semua pengajaran-evangelium adalah berbicara tentang masa pelayanan Yesus Kristus di bumi. Dengan Tritunggal Mahakudus, kita mempertimbangkan apa artinya ini bagi kehidupan kita dan kehidupan Gereja. Warna semua perlengkapan Altar dan stola kita adalah hijau untuk mencerminkan pertumbuhan iman kita kepada Kristus sang kepala Gereja. Pada Masa Epifani, Masa Pentakosta/Tritunggal Mahakudus disebut Masa Biasa. Merupakan tradisi gereja bahwa setiap hari Minggu antara Adven dan Pentakosta memiliki nama Latin yang unik. Anda mungkin pernah melihatnya di buletin. Namun, minggu-minggu dalam waktu biasa diberi nomor berdasarkan minggu-minggu setelah Epifani, Pentakosta, atau Trinitas.

Pada masa minggu Trinitatis, Minggu-minggu ini tidak disebut hari Minggu biasa karena ada sesuatu yang rutin tentangnya. Hal itu berasal dari fakta bahwa setiap minggu dalam musim itu diberi nomor, bukan diberi nama. Ada begitu banyak hari Minggu setelah Pentakosta atau Trinitas sehingga sebagian besar leksionari mengubah tema dua kali atau lebih. Sebagian besar membuat perubahan ini pada perayaan Hari St. Lawrence dan perayaan St. Michael dan Semua Malaikat ( Michaelmas ). Jika gereja kita menggunakan Gradual antara pelajaran Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan/atau ayat alleluia tematik, maka kita akan melihat perubahannya. Gradual dan ayat alleluia berubah.

Di beberapa gereja Lutheran Amerika, ciri lain dari liturgi pada waktu biasa adalah adanya kata pengantar yang lebih pendek. Kata pengantar adalah doa pujian yang diucapkan oleh pendeta sebelum Sanctus. Di gereja-gereja ini, pendeta langsung beralih dari "bahwa kita harus setiap saat, dan di semua tempat, bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Bapa yang Kudus, Yang Mahakuasa, Allah yang Kekal..." menjadi "oleh karena itu bersama para malaikat dan malaikat agung, dan dengan seluruh rombongan surga, kami memuji dan mengagungkan nama-Mu yang mulia, senantiasa memuji-Mu dan berkata ..." Pada paruh pertama tahun gereja dan pada hari-hari khusus, mereka menambahkan kata pengantar yang tepat untuknya, yang terkait dengan hari itu sendiri.

nex update ...

Rabu, 11 Juni 2025

Ketika Anda membaca Alkitab sebagai sebuah cerita, alur cerita utamanya, sejarah keselamatan , semuanya tentang Yesus (Lihat Aturan #2 ). Namun, Alkitab bukan hanya sebuah cerita, melainkan pesan Tuhan kepada anak-anak-Nya. Di dalamnya, Ia menjelaskan dengan sangat rinci bagaimana Ia menciptakan dunia, bagaimana dunia bekerja, dan apa yang Ia inginkan agar kita lakukan, apa yang terjadi jika kita tidak melakukannya, dan bagaimana Ia bermaksud memulihkannya ke kondisi semula. Hal ini menjadi agak rumit. Itulah sebabnya Tuhan meringkasnya dalam dua ajaran utama. Luther dan teolog Lutheran menyebut ajaran-ajaran ini sebagai Hukum Taurat dan Injil .
Ajaran-ajaran ini membantu kita mengatur semua yang diajarkan Tuhan kepada kita dalam firman-Nya. Hukum Taurat adalah tentang kehendak Tuhan bagi hidup kita dan bagaimana Dia ingin kita menjalaninya, apa yang terjadi ketika kita tidak menaati perintah-perintah-Nya, seberapa besar kemungkinan kita melakukan kehendak-Nya sendiri, apa hukuman bagi mereka yang memberontak terhadap-Nya dan segala sesuatu yang terkait dengan otoritas pemerintahan yang telah Dia tunjuk untuk menjaga setidaknya beberapa ketertiban dalam hidup ini. ( Tiga Kegunaan Hukum Taurat )

Injil adalah kabar baik bahwa Allah, dalam belas kasihan-Nya, mengutus Putra-Nya, Yesus, untuk dilahirkan dalam rahim Perawan Maria, menderita, mati, bangkit dari kubur pada hari ketiga dan naik ke surga demi kita. Injil memberi tahu kita bagaimana kematian Kristus telah menghancurkan kematian, menghasilkan bagi kita pengampunan dosa, kehidupan dan keselamatan dan semua ini diberikan kepada kita hanya oleh kasih karunia, diterima hanya oleh iman demi Kristus saja. Injil berisi semua hal berharga yang dijanjikan Allah kepada kita karena apa yang Yesus lakukan bagi kita. ( Lihat Kisah-Nya )

Aturan tersebut mengajarkan kita untuk menjaga kedua ajaran ini tetap lurus. Ketika kita mengatakan hukum menyelamatkan kita, kita mendorong orang berdosa untuk mencoba menyelamatkan diri mereka sendiri; kita menolak mereka dari penghiburan Injil. Ketika kita mengatakan bahwa pengampunan datang dengan syarat, kita menempatkan penghalang antara Yesus, Sarana Kasih Karunia-Nya, dan kasih karunia yang merupakan pemberian cuma-cuma-Nya. Jadi, kita melakukan apa yang Luther gambarkan sebagai seni yang paling sulit — kita membiarkan hukum menjadi hukum — yang menuntut ketaatan yang sempurna, mengutuk kita karena pelanggaran kita yang tak terelakkan terhadapnya, dan mengarahkan kita kepada Injil. Kita membiarkan Injil menjadi semua janji yang berharga dari kasih karunia cuma-cuma Allah dan mendorong umat-Nya untuk bergantung padanya.

Sabtu, 07 Juni 2025

Hari Pentakosta - Kisah Para Rasul 2

Selamat hari Pentakosta. 

Firman Tuhan untuk kita. 
Kisah Para Rasul 2 : 1
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
Kisah Para Rasul 2 : 2
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
Kisah Para Rasul 2 : 3
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Kisah Para Rasul 2 : 4
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.


Saudara saudari, Sebelum terangkat ke sorga, Yesus berjanji akan mencurahkan Roh Kudus untuk meneruskan dan mewujudkan misi-Nya di dunia, Roh kudus akan menjadi penolong, penuntun dan peng insaf manusia untuk mengenal dosa, membuat menobatkan, memeteraikan, menguduskan dan mewujudkan persatuan umat Kristiani. Langkah ini terlihat ketika Roh Kudus memampukan para rasul berbicara dalam berbagai bahasa bahasa yang digunakan dan dibutuhkan saat itu, sehingga setiap orang dari berbagai daerah mengerti kesaksian para rasul tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah. Dan itulah yang di sebut dengan nama hari turunnya Roh Kudus (Pentakosta). Dalam Perjanjian Lama, Pentakosta adalah perayaan umat Israel purba yang dirayakan pada hari ke lima puluh sesudah Paskah (Pesah = 'keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir'). Pada hari itu umat merayakan dua hal yaitu kebaikan Allah karena panen yang berhasil dan pemberian hukum Taurat kepada Musa. 

Sedangkan dalam Perjanjian Baru, ketika tiba hari Pentakosta Roh Kudus turun tercurah kepada para murid Yesus, yang sedang berkumpul di Yerusalem dan mengaruniakan mereka hidup baru, kekuasaan baru, dan berkat yang di janjikan oleh Yesus yang juga disebut oleh Petrus sebagai penggenapan nubuatan nabi Yoel. 

Dengan turunnya Roh Kudus memungkinkan para rasul mampu berkata-kata dalam bahasa-bahasa asing yang sebelumnya belum pernah mereka pelajari (perhatikan bahwa ini berbeda dengan glosolalia). Karunia dan kehadiran Roh Kudus ini tidak membuat para rasul asyik dengan spiritualitas mereka sendiri. Melainkan memampukan mereka memberitakan perbuatan- perbuatan besar yang Allah lakukan kepada banyak orang lain (ayat 11). Salah satu tanda sejati hadirnya Roh Kudus dalam diri seseorang adalah hadirnya kesediaan dan kemampuan untuk menjangkau orang lain, terutama demi mengabarkan Injil, dan menjadi saluran berkat terlebih hidup di dalam Kasih. 

Dalam hari Pentakosta apakah yang terjadi?? 
 *Pertama* , janji Tuhan digenapi, yaitu pemberian Roh Kudus (Kis. 1:4, 5, 8). Roh Kudus turun dan memenuhi umat-Nya (4). Bukan hanya para rasul-rasul yang menerima Roh Kudus, tetapi semua orang percaya juga telah menerima Roh Kudus, lewat Baptisan kudus. 
 *Kedua* , penekanan dari Pentakosta adalah pemberitaan Injil. Tidak sedikit gereja atau hamba Tuhan yang memaknai Pentakosta dengan bahasa roh. Padahal Kisah Para Rasul 1:8 menegaskan bahwa Roh Kudus diberikan supaya mereka memiliki kuasa untuk menjadi saksi Kristus. Jadi, Roh Kudus yang memampukan para rasul itu agar dapat berbicara dalam bahasa-bahasa asing, supaya para pendatang dapat mendengar berita Injil mengenai perbuatan besar yang dilakukan Allah (11). Setelah mereka mendengar Injil dan kembali ke negara masing-masing, tentu mereka akan mengabarkan Injil yang telah mereka dengar. 
 *Ketiga* , dalam memberitakan Injil kita harus siap terhadap reaksi negatif pendengar (13). Sebab selagi dunia masih berproses maka dunia akan tetap menolak Injil, dan juga mengejek orang yang memberitakan Injil. 

Oleh karena itu, melalui peringatan hari Pentakosta pada hari ini, sesungguhnya kita tidak lagi menantikan Roh Kudus datang, Roh kudus telah ada di dalam diri kita bersama dengan Allah Bapa dan anak yang tinggal dan berdiam dalam diri setiap orang percaya. Oleh karena itu, lewat peringatan hari Pentakosta hari ini marilah kita mengucap syukur atas kehadiran-Nya dalam hidup kita. Dia sungguh telah hadir dan berdiam dalam diri kita untuk membimbing dalam memenuhi panggilan kita, yaitu memberitakan Injil, dan menghidupi injilNya. Tetaplah taat pada panggilan-Nya dan dengan kuat kuasa-Nya kita mampu memberitakan kebesarannya lewat hidup kita dan pemberitaan Injilnya. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏
Tentang Pernikahan Seksual Sama dan Seksualitas Manusia - Sebuah Renungan Pribadi -

Sebagai seorang Lutheran pengakuan, saya menegakkan tanpa kompromi dan reservasi otoritas Kitab Suci dan Pengakuan Lutheran sebagai norma dan panduan untuk iman dan kehidupan. Mengingat perubahan dan peningkatan penerimaan perkawinan sesama jenis oleh masyarakat, SAYA MENEGUHKAN PEMAHAMAN BIBLICAL DAN PENGAKUAN DAN PENGAJARAN PERNIKAHAN DAN SEKSUALITAS MANUSIA, DAN SAYA MENYATAKAN POSISI SAYA SESUAI DENGAN FIRMAN TUHAN YANG TERUNGKAP - INJIL KUDUS.

Aku. Doktrin Pernikahan Alkitab

Saya percaya, mengajarkan dan mengakui bahwa:

1. Pernikahan adalah institusi ilahi, diciptakan oleh Tuhan sebagai kesatuan eksklusif seumur hidup antara satu pria dan satu wanita. Ini ditentukan dalam urutan penciptaan:

“Karena itu, seorang laki-laki harus meninggalkan ayahnya dan ibunya dan memeluk istrinya, dan mereka akan menjadi satu daging. " (Kejadian 2:24)

2. Tuhan kita Yesus Kristus menegaskan rancangan ini:

“Dia yang menciptakan mereka dari awal menjadikan mereka laki-laki dan perempuan... Karena itu apa yang telah disatukan Tuhan, janganlah dipisahkan manusia. "
(Matius 19:4–6)

3. Kitab Suci dengan jelas mengajarkan bahwa aktivitas seksual sesama jenis bertentangan dengan kehendak Tuhan dan dikutuk sebagai dosa:

“Karena alasan ini, Tuhan menyerahkan mereka pada nafsu yang tidak terhormat. Karena wanita-wanita mereka menukar hubungan alami dengan mereka yang bertentangan dengan alam; dan laki-laki juga meninggalkan hubungan alami dengan wanita-wanita, dan mereka saling menyukai,
Orang-orang yang melakukan perbuatan yang tidak tahu malu dengan manusia dan menerima hukuman yang setimpal atas kesalahan mereka. ” (Roma 1:26–27)

4. Ajaran kerasulan memperingatkan bahwa dosa yang tidak bertobat—termasuk amoralitas seksual—terpisah dari kerajaan Allah (dari Tuhan Sendiri):

“Jangan tertipu: baik juga yang cabul... atau pria yang mempraktikkan homoseksual... akan mewarisi kerajaan Allah.”
(1 Korintus 6:9–10)

Kedua. Saksi Pengakuan Lutheran

Saya berlangganan Buku Concord sebagai eksposisi Kitab Suci yang benar dan setia. Ini menegaskan pernikahan sebagai persatuan satu pria dan satu wanita:

“Gereja-gereja kami mengajarkan bahwa harta perkawinan telah ditetapkan oleh Tuhan dan harus dihormati oleh semua orang. Ini adalah persatuan sah pria dan wanita... "
(Pengakuan Augsburg, Artikel XXIII)

Tidak ada bagian dari Pengakuan Lutheran yang mengizinkan pengakuan atau pemberkatan serikat sesama jenis. Untuk mendefinisikan ulang pernikahan dengan cara ini berarti bertentangan dengan Alkitab dan standar Pengakuan kita.

III. Aplikasi Hukum dan Injil 

Saya mendukung perbedaan Lutheran antara Hukum dan Injil:
• Hukum menunjukkan kepada kita dosa dan kebutuhan kita akan kasih karunia Tuhan.
• Injil mengumumkan pengampunan dosa dan kehidupan baru di dalam Yesus Kristus.

Perilaku homoseksual, seperti semua dosa, harus disebut dalam terang Hukum Tuhan. Namun Injil memanggil semua orang berdosa—terlepas dari perjuangan mereka di masa lalu atau sekarang—untuk pertobatan dan iman kepada Kristus untuk pengampunan penuh dan bebas:

“Seperti itulah beberapa dari kalian. Tetapi kamu telah dicuci, kamu telah dikucikan, kamu dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan oleh Roh Allah kita.”
(1 Korintus 6:11)

IV. Pekerjaan Roh Kudus dalam pertobatan dan iman

Saya mengakui bahwa pertobatan dan iman bukanlah hasil dari usaha manusia tetapi dikerjakan oleh Roh Kudus melalui sarana Kasih Karunia: (Firman dan Sakramen)
• Firman Tuhan, yang menghukum dosa kita dan menciptakan iman yang menyelamatkan.
Baptisan Kudus, di mana kita bersatu dengan Kristus dan diregenerasi.
• Makan Malam Tuhan, yang memperkuat iman dan menyatukan kita dengan Kristus dan Gereja-Nya.

Melalui cara-cara ini, Roh Kudus membawa orang-orang berdosa kepada pertobatan dan iman, dan memberdayakan mereka untuk menjalani kehidupan baru sesuai dengan kehendak suci Tuhan.

V. Peduli Pastoral dan Kasih Kristen

Saya menegaskan bahwa semua orang diciptakan dalam gambar Tuhan dan bernilai tak ternilai. Oleh karena itu:
• Saya mengutuk semua bentuk kebencian, diskriminasi, atau kekerasan terhadap mereka yang mengalami ketertarikan sesama jenis.
• Saya memberikan pelayanan Pastoral, berdasar pada Firman Tuhan, kepada semua yang berjuang dengan dosa seksual.
Saya memberitakan harapan dan transformasi melalui Injil Yesus Kristus, yang mengampuni dan memperbaharui semua yang bertobat.

Kasih sejati berbicara kebenaran (Efesus 4:15) dan memanggil semua orang berdosa kepada kasih karunia dan belas kasihan Kristus.

VI. Stand Pengakuan Kami

Dalam ketaatan kepada Firman Tuhan dan kesetiaan kepada Pengakuan Lutheran kita dan dipaksa oleh Roh Kudus:
Saya menegaskan bahwa pernikahan adalah persatuan satu pria dan satu wanita, yang dilembagakan oleh Tuhan untuk persahabatan, prokreasi, dan kebaikan masyarakat.
Saya menolak dan tidak akan mengakui, memberkati, atau meresmikan serikat sesama jenis sebagai perkawinan.
• Saya mengakui bahwa Roh Kudus bekerja melalui Firman dan Sakramen untuk membawa orang berdosa kepada pertobatan dan iman dalam Kristus.
• Semua orang dipanggil dengan murah hati dan digerakkan oleh Roh Kudus, melalui Firman, untuk percaya kepada Kristus, menerima kasih karunia-Nya, dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya yang kudus.

Posisi saya tidak dinyatakan dalam kesombongan, tetapi dalam penyerahan rendah hati kepada Firman Tuhan yang tidak berubah, dan dalam kasih kepada semua orang, agar mereka mengetahui kebenaran dan dibebaskan dalam Yesus Kristus.

“Kita harus menaati Tuhan daripada manusia. ” (Acts 5:29)

Dipersiapkan oleh:

Pendeta Antonio del Rio Reyes
Presiden
Gereja Lutheran di Filipina 

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?