Rabu, 25 September 2024

Tetap teguh di dalam Penderitaan karna kebenaran - Kisah Para Rasul 16 : 25 - 40

Selamat pagi 
Firman Allah untuk kita
Kisah Para Rasul 16 : 25
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
Kisah Para Rasul 16 : 26
Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Kisah Para Rasul 16 : 27
Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.
Kisah Para Rasul 16 : 28
Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"
Kisah Para Rasul 16 : 30
Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
Kisah Para Rasul 16 : 31
Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."


Saudara saudari, sering terjadi dalam kehidupan kita segala bentuk Kebaikan yang kita lakukan belum tentu dianggap baik oleh orang lain. Sebab setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memahami konsep kebaikan. Bahkan sering juga ketika Rasa benci lebih besar sering juga membuat segala perbuatan baik yang kita lakukan tidak ber- arti. 
Contohnya, dalam perikop ini para majikan dari perempuan tenung sangat tidak gembira saat Paulus mengusir roh dari dalam tubuh perempuan tersebut. Sebab hal itu dapat menghilangkan sumber penghasilan/pendapatan mereka (18-19).

Dalam hal ini, tindakan Paulus yang tidak berkompromi dengan ketidakbenaran menyebabkan dirinya dan Silas ditangkap serta menyeret mereka ke pasar untuk diadili oleh penguasa. Yang terjadi pada saat itu adalah kebaikan di balas dengan kejahatan. Paulus dan silas didakwa dengan tuduhan mengacaukan kota dengan adat istiadat yang bertentangan dengan orang Romawi (20, 21). Akibatnya banyak orang menjadi marah dan geram. Lalu Paulus dan Silas pun didera dan dijebloskan ke dalam penjara dengan kondisi kaki dibelenggu dalam pasungan yang kuat (23, 24). Namun sebagai orang percaya dari hal inilah kita dapat mencontoh hidup orang yang ber_pengharapan kepada Yesus Kristus, sebab dalam penderitaannya, Paulus dan Silas tetap berdoa dan menaikkan pujian kepada Allah. Lalu terjadilah gempa bumi yang dahsyat, meluluhlantakkan tembok-tembok penjara, dan pintu penjara terbuka. Kepala penjara terjaga dari tidurnya. Ia sangat ketakutan karena menduga para tahanan melarikan diri, termasuk Paulus dan Silas. Ia pun berkeinginan bunuh diri. Namun, Paulus mencegah tindakan tersebut dan menenangkan ketakutan kepala penjara. 

Sesungguhnya, mereka dapat dengan mudah keluar dari penjara tersebut dan hal Itu jugalah yang dipikirkan ai kepala penjara sehingga dia merasa ketakutan dan mencoba bunuh diri karena tidak sanggup menanggung konsekuensi dari peristiwa tersebut.

Dalam hal ini, sungguh sangat menarik sebab sedikit pun Paulus dan Silas tidak mencoba keluar dari penjara. Mereka justru menghibur sang kepala penjara. Saat dalam penderitaanya, mereka tetap setia kepada Allah dan melakukan apa yang diperkenan Allah. Tetap hidup di dalam Belas kasihan. Belas kasihan yang mereka tunjukkan kepada kepala penjara itu membuka percakapan untuk memperkenalkan Kristus kepada si kepala penjara. Sehingga oleh pekerjaan Roh Kudus si kepala penjara beserta seisi rumahnya bertobat dan meminta dibaptis (33). Sungguh begitu indah suatu proses dari Tuhan dan berbagai cara Allah dalam menolong orang orang untuk di materai kan dalam Anugerah nya. 

Saudara saudari, sungguh Tuhan berjanji akan selalu menyertai kita asalkan tetap berpegang teguh pada firman dan melakukannya dengan setia. Keteguhan Paulus dan Silas untuk senantiasa berpegang teguh pada apa yang benar dan dikehendaki Tuhan adalalah sesuatu contoh yang benar yang dapat kita perjuangkan dan kita contoh dalam hidup sehari-hari. Sebab dalam hal itulah hidup kita akan menjadi kesaksian yang hidup yang dapat dilihat banyak orang.

Oleh karena itu, marilah jangan menjadikan keadaan dan berbagai keterimpitan/kesusahan hidup, menjadi alat kita untuk menjauhkan dari Tuhan atau berleha leha dalam kehidupan kita. Sebab Melalui firman Tuhan pada saat ini, kita harus belajar bahwa dalam keterimpitan itulah kita harus makin mendekatkan diri kepada Allah dan tetap berpegang pada Firman_Nya sehingga pada akhirnya kita melihat Kuasa penyertaan Allah dan menjadi kesaksian bagi sesama kita. 

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏🙏

Selasa, 24 September 2024

Allah adalah sumber Pertolongan kita. - Mazmur 91

Slamat pagi. 
Firman Tuhan Untuk kita. 
Mazmur 91 : 9
Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,
Mazmur 91 : 10
malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
Mazmur 91 : 11
sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Mazmur 91 : 15
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
Mazmur 91 : 16
Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."

Saudara saudari, Di zaman Perjanjian Lama, ada berbagai bentuk bahaya yang mengancam orang. Serangan bangsa-bangsa yang lebih kuat merupakan bentuk ketakutan "wajar" yang dialami bangsa-bangsa yang lemah. Dalam lingkungan masyarakat Israel, selain ancaman bangsa sekitar, ada juga bentuk bahaya lain yang sangat ditakuti, seperti wabah penyakit sampar, penyakit menular, yang setiap saat dapat merenggut nyawa siapa saja (ayat 3,5,6). Namun untuk mengatasi semua ini Pemazmur memperoleh jaminan keamanan dari rasa takut di dalam Allah (ayat 2). Diyakininya bahwa Allah dengan perisai dan tembok membentengi setiap umat-Nya dari segala yang jahat dan yang mengancam (ayat 3-13). Keyakinan ini muncul karena kedekatan dan pengenalannya yang benar akan Allah. Ia adalah Tuhan, Allah yang setia, yang telah mengeluarkan Israel dari perbudakan Mesir. Ia adalah Allah kita, Allah sumber keselamatan kekal.

Dalam Mazmur kita hari ini berbicara mengenai kehidupan sebagai suatu Proses atau perjalanan. Bagaimanakah kita sebagai orang-orang percaya harus menjalani hidup ini? 
Pemazmur mengatakan bahwa Allah adalah tempat perlindungan yang sejati (ayat 1-2). Perjalanan hidup ternyata bukan sesuatu proses yang mulus tanpa rintangan (ayat 3-8). Melihat kenyataan ini, pemazmur mengulangi lagi keyakinannya bahwa Allah adalah benteng keselamatan (ayat 9). Orang yang percaya pada-Nya tak perlu gentar karena secara kongkret Allah melindungi orang-orang yang mengasihi Dia. 

Di sini kita juga dapat melihat suatu bentuk penyertaan Allah yang begitu Indah. Allah begitu mengasihi kita, sehingga di dalam perjalanan hidup kita Allah selalu memelihara kita, selalu ada para malaikat, yang diutus untuk menolong dan menjaga kita. Kita adalah anak anak Allah (ayat 9-13). Meskipun kehadiran malaikat- malaikat di sekitar kita sering tidak kita sadari, namun mereka benar-benar nyata hadir dalam hidup kita, Allah sungguh hadir memelihara kita dan Roh KudusNya tinggal di dalam hati setiap orang yang hidup benar. 

Dari renungan Luther kita hari ini, pemazmur menegaskan bahwa setiap orang percaya harus berani menyaksikan Iman kepada sesamanya bahwa "TUHAN ialah tempat kita berlindung dan sumber pertolongan yang sejati" (9-10). Allah selalu memelihara hidup setiap orang percaya, Malaikat Tuhan diperintahkan menjaga dan menjauhkan kita dari bahaya (11-13). Tuhan melindungi orang yang bersandar kepada-Nya karena hidup mereka senantiasa terarah kepada Tuhan. Hal ini terlihat dari pernyataan Tuhan, "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku..." (14-16).

Oleh karena itu, marilah kita mensyukuri Kebersamaan hidup berjalan bersama dengan Tuhan, Ia akan selalu memampukan kita untuk bertumbuh dalam pengakuan Iman yang benar. Memampukan kita melewati Kesulitan dan tantangan hidup yang kita lalui yang akan menjadi jalan peneguhan untuk menguatkan Iman kita kepada Allah. Karena itu tetaplah berjuang dalam proses dan jangan lupa menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah, Niscaya Allah akan selalu memelihara kita.

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏

Minggu, 22 September 2024

Bersyukur dan berlindung kepada Allah - Mazmur 57 : 1 - 12

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 57 : 2
Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu.
Mazmur 57 : 3
Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku.
Mazmur 57 : 8
Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur.
Mazmur 57 : 9
Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!
Mazmur 57 : 10
 Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa;
Mazmur 57 : 11
sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan.

Saudara saudari, Mazmur Daud ini disusun sekitar tahun 1060 s.M setelah Daud lolos dari kota Gat dan selanjutnya mencari pertahanan diri di gua Adulam (ayat 1Sam. 22:1-5; 2Sam. 23:13-14). Dari tema maupun gaya penulisan syair ini mirip dengan mazmur sebelumnya.

Dalam bacaan hari ini Pemazmur di dalam doanya menyamakan citra dirinya seperti seekor anak burung muda yang secara naluri mencari perlindungan di bawah naungan sayap induknya (ayat 2). Isi doanya dipanjatkan kepada Allah yang Maha Tinggi. Ia yakin Allah akan segera mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya (ayat 11) dan menolong dia dari pengejaran musuh yang akan menginjak-injak dirinya (ayat 3-4). Bahaya yang mengincarnya begitu dekat sampai pemazmur harus tidur di tempat yang sangat tersembunyi, sementara para musuh yang hujatannya setajam senjata sedang mencari dirinya di sekitar persembunyiannya (ayat 5). Usai mengumpamakan dirinya dikejar-kejar oleh binatang buas, kini ia mengubah gambaran tentang orang-orang yang memasang jaring terhadap binatang yang diburu. Keyakinannya akan Allah membuat mata rohaninya dapat melihat bahwa rancangan sindikat kejahatan itu akan menimpa para musuh itu sendiri. Setelah menuntaskan doanya, kini hati pemazmur kembali meluap dengan sukacita surgawi (ayat 8). Dalam ucapan syukurnya ia mengajak dirinya sendiri diiringi dengan musik untuk bangkit mengatasi pergumulannya (ayat 9). Ketika merenungkan mazmur ini, Calvin berkomentar bahwa ada musim tertentu ketika kita diizinkan untuk menikmati lembutnya fajar kemakmuran, namun ada kalanya di dalam kehidupan kita mungkin juga tiba-tiba disusul oleh badai kemalangan yang seringkali datang secara beruntun, dan kita harus yakin bahwa Allah akan melindungi kita dengan kekuatan sayap-Nya. 

Saudara saudari, hal jni mengingatkan kita bahwa Kristen yang sejati boleh menangis di dalam kesedihan, boleh juga ketakutan di dalam penganiayaan, namun semua itu hanyalah warnasari untuk memperindah dan memberi pertumbuhan Iman yang benar bagi kita. Sesungguhnya bila kita tetap berpegang teguh kepada naungan Allah, maka Kasih setia Allah akan tetap kita syukuri yang selalu menyertai dan memelihara hidup. Oleh karena itu, untuk memulai aktivitas kita di hari yang baru ini mari menyerahkan hidup kepada Allah dan bernaunglah kepada kuasaNya yang senantiasa memelihara hidup kita. 


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin

Sabtu, 21 September 2024

Hikmat yang berasal dari Allah mendatangkan Damai Sejahtera - Yakobus 3 : 13 - 18

Selamat hari minggu. 
Firman Allah untuk kita hari ini. 
Yakobus 3 : 13
Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
Yakobus 3 : 14
Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
Yakobus 3 : 15
Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
Yakobus 3 : 16
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Yakobus 3 : 17
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Yakobus 3 : 18
Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.


Saudara saudari, berbicara tentang Hikmat sesungguhnya peng-Amsal sudah jelas menyatakan bahwa AWAL dari Hikmat yang benar adalah Takut akan Tuhan (Amsal 1: 7). Dalam bacaan Firman hari ini dikatakan bahwa Kehidupan anak-anak Allah yang berhikmat ditunjukkan dengan cara hidup yang baik (13). Mereka suka damai, lembut, penurut, penuh belas kasihan, menghasilkan buah-buah yang baik, tidak memihak, dan tidak munafik (17). Buah kebenaran pun diberikan kepada mereka yang mengadakan damai (18).

Perbedaan hikmat surgawi dan hikmat duniawi terletak pada sumber dan hasilnya (Mat. 7:17-18). Perbedaan sumber mengakibatkan perbedaan motivasi. Motivasi hikmat surgawi adalah kelemahlembutan (13). Motivasi hikmat duniawi adalah iri hati, mementingkan diri, memegahkan diri dan dusta melawan kebenaran (14). Hikmat duniawi berasal dari nafsu manusia dan setan-setan (15). Dampaknya adalah kekacauan dan segala perbuatan jahat. Sedangkan hikmat surgawi ditandai dengan kemurnian hati, yang terdiri dari tujuh sifat dan perbuatan, yaitu pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, yang tidak memihak dan tidak munafik (17). Ada kemungkinan angka tujuh dipakai Yakobus untuk melambangkan sifat yang menciptakan kesempurnaan. Hikmat surgawi sesungguhnya bersumber dari Tuhan Yesus Kristus sebagai Kebenaran (18; Yoh. 14:6), dan dampak dari hikmat Allah adalah mendatangkan damai bagi setiap orang yang mengadakan damai (18). 

Oleh karena itu, sesungguhnya dari perbedaan Hikmat dunia dan Hikmat sorgawi, tidaklah sukar kita untuk menilai apakah perbuatan seseorang berasal dari hikmat Allah atau hikmat duniawi. Banyak pribadi atau keluarga yang berantakan disebabkan tindakan yang tidak berdasarkan hikmat surgawi, misalnya mementingkan diri sendiri. Kendati demikian tidak sedikit orang Kristen yang meremehkan dosa seperti 'mementingkan diri sendiri' dan menganggap dosa itu sebagai hal sepele. Padahal bila jika di perhatikan dengan benar maka dampak yang ditimbulkannya, yakni akan terkadibkekacauan dan segala perbuatan jahat, maka sebagai orang percaya sudah seharusnya setiap orang Kristen menjauhi dosa ini. Oleh karena itu, bila orang ingin dipenuhi damai surgawi, perbuatannya pun harus berasal dari hikmat surgawi, yakni hikmat yang bersumber dari karya pembaruan Tuhan Yesus dan teladan hidup-Nya. 

Saudara saudari, Orang yang dipenuhi kasih ilahi berfokus mengerjakan kasih kepada sesamanya. Ia menjadi pribadi yang tulus dan berbelas kasihan. Ia mengejar kedamaian sejati. Ia berani berbagi waktu, tenaga, dan harta kepada sesama meski berada di tengah situasi yang sulit. Kebaikan-kebaikannya bukan politis, bukan pula penuh taktik untuk mendapatkan keuntungan. Ia membangun relasi berdasarkan kasih dan kepedulian. Karena itu marilah memohon kepada Allah sebagai sumber Hikmat dan hendaklah kiranya kita hidup di dalam Hikmat yang berasala dari Allah sehingga kita hidup dalam damai dan suka cita. 

Salam minggun XVII setelah Trinitatis, hari ini Allah memanggil kita untuk mempergunakan hikmat yang benar untuk merendahkan hati datang beribadah. Kiranya kita mendengar seruan Allah sumpah kita beroleh Firman dan pengampunan...

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua.. Amin 🙏🙏

Jumat, 20 September 2024

Kuasa untuk hidup sebagai anak Allah - Lukas 3 : 7 - 14 - Acara Ibadah Pemuda/i GKLI

 

Acara Ibadah Pemuda Pemudi GKLI

21 September 2024


1.     Bernyanyi dari kidung jemaat No. 08 : 1 – 3 (Bagimu Tuhan Nyanyian ku)

1. BagiMu, Tuhan, nyanyianku, kar'na setaraMu siapakah ?
Hendak kupuji Kau selalu; padaku Roh Kudus berikanlah,
Supaya dalam Kristus, PutraMu, kidungku berkenan kepadaMu.

2. O tuntun aku ke PutraMu, agar padaMu 'ku dituntunNya:
dan RohMu diam dalam rohku, membuat mata hatiku cerah,
sehingga kurasakan damaiMu dan kuungkapkan dalam kidungku.

3. Beri berkatMu, Maha Tuhan, agar benar kudus puianku,
dan doa juga kulagukan di dalam Roh dan kebenaranMu,
jiwaku pun padaMu bersyukur, bersama bala sorga bermazmur.

2.     Doa Pembuka

      Bapa kami yang di sorga, pada malam hari ini, kami para anak anak Mu yang telah Engkau tebus melalui darah Mu yang kudus itu. Kini kami datang merendahkan hati di hadapan_Mu. Kiranya berilah kami kekutan, hadirlah Engkau dalam hati kami, ajarlah kami akan Firman Mu dan ingatkan kami melalui kuasa Roh Kudus Mu agar kiranya kami menjadi pemuda pemudi yang hidup di dalam kebenaran Firma_Mu. Pada saat ini juga kami teringat dengan kedua orang tua kami, dan juga saudara sadudari kami, berkatilah mereka Tuhan, berikan umur yang panjang dan kesehatan bagi orang tua kami, dan kami juga berdoa unntuk malam hari ini, berkati kami semua yang telah hadir di tempat ini, jangan biarkan pikiran kami menjauh dari pada_Mu. Begitu juga Tuhan Ibadah kami besok, ingatkan kami dan semua jemaat_Mu agar kami dapat bersama sama hadir di tempat ini, untuk menerima kehadiran Mu melayani kami akan keampunan dosa kami dan menerangi hati kami. Demikian juga dengan dosa dosa kami, Tuhan kami adalah orang orang yang hina di hadapanMu, ampunilah kami akan dosa kami itu, dan kuatkan kami agar kami dapat hidup di dalam pertobatan yang benar. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh kudus. Amin

3.     Bernyanyi dari kidung jemaat No. 454 : 1 – 3 (Indahnya saat yang teduh)

1. Indahnya saat teduh menghadap takhta Bapaku:
kunaikkan doa padaNya, sehingga hatiku lega.
Di waktu bimbang dan gentar, jiwaku aman dan
Segar; 'ku bebas dari seteru di dalam saat yang teduh.

2. Indahnya saat yang teduh dengan bahagia penuh.
Betapa rindu hatiku kepada saat doaku.
Bersama orang yang kudus kucari wajah Penebus;
Dengan gembira dan teguh kunanti saat yang teduh.

3. Indahnya saat yang teduh penampung permohonanku
kepada yang Mahabenar yang bersedia mendengar.
Sejak kulihat wajahNya, 'ku yakin pada firmanNya
dan menyerahkan bimbangku di dalam saat yang teduh.

4.     Renungan

Nats      : Lukas 3 : 7 – 14

Thema  : Kuasa untuk hidup sebagai anak Allah – Baptisan Kudus              (Hal. 136 – 139)

Tujuan : Supaya Remaja dan pemuda/i percaya dan memahami bahwa melalui baptisan :

1.       Kita adalah anak Allah dan tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasihnya.

2.       Kita memperoleh pengampunan dari Allah.

3.       Kita telah di bebaskan dari perbudakan dosa menjadi hamba Allah.

4.       Kita dapat melihat kedepan untuk hidup bersama sama dengan Allah selama lamanya sebagai pewaris dalam pengharapan akan kehidupan yang kekal.

Hafalan : Baptisan bagian ke Empat; 2 Korintus 5 : 17; 1 Yohanes 3 : 1

Apakah pemberian dan keuntungan Baptisan itu?

Baptisan ini memberikan keampunan dosa,  kelepasan dari kematian dan iblis serta memberi keselamatan yang kekal kepada semua orang yang percaya kepada Baptisan itu sebagai Firman dan janji Allah yang dinyatakan.

Bagaimana bunyi janji Allah itu?

Sebagaimana tertulis dalam Injil Markus 16:16; Kristus berkata: Barangsiapa yang percaya dan dibaptiskan, akan diselamatkan, tetapi barangsiapa yang tidak percaya akan dihukum.

5.     Bernyanyi dari kidung jemaat No. 341 : 1 – 3 (KuasaMu dan namaMu lah)

1. KuasaMu dan namaMulah hendak kami sebar dan kar'na itu,
ya Tuhan, kami takkan gentar. Bagaikan padi segenggam
mestilah mati dipendam, supaya tumbuh dan segar, di panas
surya mekar berbuahlah. Tuaian pun besar.

2. Teladan sudah Kauberi demi deritaMu dan melalui salibMu
Kaut'rima kuasaMu! Bagian kami tak lebih, seperti segenggam
Benih, melintas kubur yang gelap, agar kelak 'kan menetap
BersamaMu di Firdaus gemerlap.

3. Bagaikan padi, Tuhan pun dikubur, dipendam, kembali bangkit
merebut umatMu terkeram. Ya Tuhan, kirim apalah penabur yang
t'lah menyerah hidupnya untuk kuasaMu, memberitakan namaMu,
agar seg'ra buahnya milikMu
.

6.     Doa Penutup + Doa Bapa Kami

7.     Latihan Koor


Keselamatan (Surga) adalah Anugerah Allah - Efesus 2 : 4 - 10

Selamat pagi.. 
Firman Allah untuk kita. 
Efesus 2 : 4
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
Efesus 2 : 5
telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--
Efesus 2 : 6
dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
Efesus 2 : 7
supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Efesus 2 : 8
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
Efesus 2 : 9
itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Efesus 2 : 10
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.


Saudara saudari, pada saat ini masih banyak orang yang salah memahami tentang Keselamatan banyak berpendapat untuk masuk sorga adalah upah karna kebaikan kita. Bahkan ada juga beberapa agama besar yang memberikan penekanan terhadap usaha manusia untuk memperoleh Keselamatan/kehidupan kekal. Hal ini berbeda dengan ajaran Alkitab yang menegaskan: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah" (8). Dalam perikop ini, ada dua hal penting yang dikemukakan Paulus, yang PERTAMA, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman" Perkataan ini sesungguhnya menjelaskan bahwa manusia dahulu telah mati Rohani karena dosa-dosanya. Namun karena kasih karunia Allah, kita dihidupkan kembali melalui kematian dan kebangktian Yesus Kristus sehingga beroleh keselamatan dalam Iman kepada Yesus Kristus. 
Yang KEDUA, " Karena bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah" Hal ini menjelaskan bahwa tak ada alasan apa pun bagi kita untuk menyombongkan diri. Sebab, keselamatan itu semata-mata pekerjaan dan anugerah Allah.

Oleh karena Anugerah Allah, maka status jemaat Efesus di dalam Tuhan telah berubah: dahulu mati disebabkan pelanggaran dan dosa-dosa (1) sekarang dihidupkan bersama-sama Kristus (5). Kondisi mati yang dimaksud Paulus adalah mengalami keterpisahan dari Allah serta tidak dapat menghargai perkara-perkara rohani karena pikiran mereka gelap. Mereka menaati Iblis dengan mendurhakai Tuhan. Akibatnya, mereka dimurkai Allah dan menuju kebinasaan. Paulus juga mengakui bahwa orang Kristen Yahudi pun dulu sama saja karena mereka hidup di dalam kehendak daging dan pikiran yang jahat (3) dan hal ini pun terjadi pada saat ini, banyak orang Kristen yang hidup durhaka terhadap Allah, hidup di dalam keinginan daging, tidak bertobat dengan sungguh sungguh.

Saudara saudari, bagaimana kah perenungan kita akan keselamatan kita?
Apakah yang dilakukan Allah agar kita tidak binasa ? 
Sungguh, Allah telah menghidupakan kita kembali(ayat 5). Allah membangkitkan kita (ayat 6). Allah memberi kita tempat di surga (ayat 6). Anugerah ini telah terjadi dan akan kita alami dalam Yesus Kristus. Tanpa relasi dengan Kristus tidak mungkin kita mengalami betapa dahsyatnya anugerah Allah. Untuk itulah Rasul Paulus dengan tegas mengatakan bahwa keselamatan hanya terjadi oleh karena Iman. Tanpa iman tidak mungkin seseorang mendapat keselamatan.

Sekarang kita adalah Anak anak Allah, kita telah di persatukan dan di perdamaikan dengan Allah lewat Baptisan kudus, Baptisan KudusNya telah menghidupkan kita kembali dan menjadikan kita ciptaan baru. Kita telah diselamatkan dari perhambaan dosa, maut, dan murka Allah oleh IMAN kepada Yesus Kristus. Di dalam Kristus, Allah membangkitkan kita yang sudah mati secara Rohani dan memberikan tempat tinggal yang mulia yang telah di sediakan Yesus Kristus di surga lewat kebangkitan-Nya. Itulah yang mengangkat dan merubah status kita (4). Perubahan itu terjadi tanpa andil manusia sedikit pun, sebab tidak ada perbuatan baik yang dapat melayakkan kita menerima keselamatan (8). Oleh karena itu tak seorang pun dapat membanggakan diri karena keselamatan itu merupakan pemberian Allah (9) dan seharusnya kita harus tetap merendah dan bersyukur di hadapan Allah. Sebab keselamatan kita terjadi bukan karena perbuatan baik, tetapi oleh Anugerah lewat kematian dan kebangkitan-Nya. Jadi perbuatan baik itu bukan syarat untuk memperoleh keselamatan(surga) tetapi itu adalah buah atau ucapan syukur kita kepada Allah atas Anugerah_Nya keselamatan.
Karena itu bersyukurlah setiap saat lewat segala perbuatan baik kita. Tetaplah hidup bergantung kepada Allah, lakukan lah segala sesuatu dengan baik dan benar seperti untuk Tuhan dan hiduplah saling mengasihi di dalam kasih Yesus Kristus. 

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus menolong dan memelihara kuta semua. amin 🙏🙏🙏

Kamis, 19 September 2024

Percayalah Kepada Tuhan Dengan Segenap Hati mu - Amsal 3 : 1 - 6

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Amsal 3 : 3
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Amsal 3 : 4
maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
Amsal 3 : 5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Amsal 3 : 6
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Saudara saudari, Setiap orang tua tentu memiliki harapan agar anak-anaknya hidup bahagia, damai, dan sejahtera. Agar harapannya terwujud, setiap orang tua pasti akan memberikan nasihat kepada anak-anaknya. Secara mendasar nasihat adalah merupakan salah satu bentuk tanggung jawab orang tua atas mandat yang diberikan Tuhan untuk mendidik anak-anak yang dipercayakan kepada mereka. Orang tua juga perlu meyakinkan anak-anak agar mau memperhatikan dan melaksanakan apa yang menjadi nasihat orang tua.

Begitu pun dengan Salomo, ia meyakinkan anak-anak untuk memelihara nasihat orang tua agar dikaruniai umur panjang dan hidup lebih sejahtera (1). Salomo menekankan pentingnya menaati Allah dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Allah yang kudus. Hidup taat sesuai dengan prinsip-prinsip Allah hanya dapat dilakukan bila percaya dengan segenap hati kepada Allah tanpa meragukannya. 

Dalam perikop ini penulis amsal menghimbau anak didiknya agar mengingat dan memelihara segala pengajaran yang telah dia sampaikan (1). Tindakan mengingat sebenarnya dimulai dengan sebuah minat. Bila orang berminat pada apa yang dia dengar maka dia akan mengingatnya dengan baik. Maka tindakan mengingat bukanlah hanya berbicara masalah memori semata-mata, melainkan juga adalah keinginan untuk memelihara dan hidup sesuai dengan pengajaran itu. Mengingat dan memelihara pengajaran adalah bentuk ketaatan dalam membuat ajaran itu tertanam di dalam diri (3, 5-6); bagaikan fondasi bagi bangunan atau akar bagi sebatang pohon, yang membuat bangunan atau pohon itu tegak berdiri dan dapat bertahan melawan ancaman badai adalah karen memiliki penopang yang kuat yaitu akar. Maka pondasi atau akar dari setiap orang percaya juga adalah Iman yang berasal dari pengajaran yang benar dari Alkitab. Firman sangat bermanfaat dan menjadi berkat bagi diri si anak didik itu sendiri. Disebutkan di sini bahwa orang yang mau mengingat ajaran akan menikmati panjang umur dan sejahtera (2). Ia juga akan dikasihi Allah dan manusia (4). Memang jika orang menyimpan hikmat di dalam hatinya maka hikmat itu akan mempengaruhi hidup dan karakternya sebab hikmat sorgawi akan selalu menjadi pemotor dalam diri kita lewat Roh Kudus. 

Hikmat yang dibicarakan sebenarnya berhubungan dengan hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Jika kita memberi respons yang sesuai dengan kehendak-Nya, maka buah-buah kehidupan dengan hasilnya akan mengalir. Bagaimanakah caranya?
 PERTAMA, percaya kepada Tuhan dengan segenap hati dan mengakui Dia dalam segala hal (ay. 5-6); 
KEDUA, bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan tidak pada diri sendiri (ay. 7-8); 
KETIGA, memuliakan Tuhan dengan harta (ay. 9-10). 
Cara hidup seperti inilah yang menjadi bentuk ketaatan dan ke_bergantungan manusia kepada Tuhan, Sang Sumber Hikmat. 

Bila kita hidup di dalam hikmat Allah, maka berkat itu akan kita nikmati, seperti: panjang umur dan lanjut usia serta damai sejahtera, mendapatkan kasih dan Anugerah dari Allah dan kasih dari sesama manusia; jalan kita akan diluruskan, dan lumbung-lumbung kita akan diisi penuh bahkan sampai melimpah-limpah sebab kita berjalan/dituntun di dalam hikmat Allah. Oleh karena itu marilah percaya kepada Tuhan Allah dengan segenap hati kita, dan hendaklah dalam setiap pergerakan hidup kita kita harus bersandar kepda Allah, dan sungguh indah kasih setia Allah akan selalu memelihara kita. 

Kiranya kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. 
Amin

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?