Sabtu, 05 Oktober 2024

YESUS LEBIH RENDAH DARI MALAIKAT DEMI MANUSIA - IBRANI 2 : 1 - 18

Selamat pagi dan selamat hari minggu untuk semua. 
Firman Tuhan untuk kita

Ibrani 2 : 1
Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
Ibrani 2 : 2
Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,
Ibrani 2 : 3
bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan
Ibrani 2 : 4
Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.
Ibrani 2 : 7
Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,
Ibrani 2 : 8
segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.
Ibrani 2 : 9
Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.

YESUS LEBIH RENDAH DEMI MANUSIA

Saudara saudari, dalam renungan harian Luther kita pagi ini, Firman ini kembali mengingatkan kita, supaya jangan membiarkan diri disesatkan ajaran yang menyimpang dari kebenaran Injil karena akan mengakibatkan kebinasaan (ayat 1). Pada awalnya, Tuhan Yesus sendiri telah memulai pewartaan Injil keselamatan itu dan kemudian diteruskan oleh para murid-Nya atau para rasul. Kesaksian mereka diteguhkan Allah dengan tanda dan mukjizat (ayat 4). Jikalau pelanggaran terhadap hukum taurat Tuhan yang disampaikan melalui para malaikat-Nya mengakibatkan umat Israel binasa, maka celakalah orang yang menolak dan menyia-nyiakan keselamatan yang diwartakan Anak Allah (ayat 2-3) sebab semua manusia telah berdosa oleh pelanggara Hukum. 

Keselamatan ini ditujukan untuk MANUSIA, bukan untuk para malaikat. Agar kita bisa mengerti dan merespons dengan benar akan Injjil keselamatan itu, maka Tuhan Yesus merendahkan diri-Nya menjadi manusia. Dalam keadaanNya sebagai manusia, Ia sesaat lebih rendah daripada para malaikat. Hal ini adalah suatu paradoks (bertentangan): Sebab Tuhan Yesus yang lebih tinggi dari semua makhluk ciptaan, namun demi keselamatan kita manusia Yesus menjadikan diriNya lebih rendah tingkatannya daripada malaikat (ayat 6), untuk sesaat itu, Ia rela merendahkan diri-Nya menjadi manusia (7a). Semua itu dilakukan-Nya agar manusia berdosa diangkat kembali ke dalam kemuliaan semula ketika Allah menciptakan manusia. Oleh karena itu, secara nyata Allah juga telah mengembalikan kemuliaan-Nya yang mengatasi semua makhluk ciptaan (7b-9). Kebangkitan-Nya membuktikan suatu kemenangan dan memberikan jalan bagi manusia agar beroleh pembenaran (justification). 

Jika sekilas kita baca, Injil ini memang menyajikan Firman yang paradoks, namun ini adalah karya Allah hanya demi menyelamatkan manusia dari kebinasaan yang kekal, Tuhan Yesus rela dihina dan menjadi rendah. Namun, Dia dibangkitkan dan dimuliakan oleh Allah. Demikian juga dengan kita, hanya pada saat ketika kita merendahkan diri dan menyesal akan dosalah kita layak menerima anugerah keselamatan-Nya, kita dapat dikembalikan kepada kemuliaan manusia semula oleh kasih karunia-Nya, maka suatu kepastian jikalau kita tidak merendahkan diri di hadapan Allah kita tidak dapat melihat kemuliaan Allah dalam diri kita. Allah sungguh mencintai dan mengasihi kita, maka seharusnya kita yang sudah dibenarkan oleh Baptisan kudusNya, sebagaimana BaptisanNya telah menenggelamkan dosa lama kita dan menjadikan kita ciptaan yang baru, hidup yang penuh Anugerah maka haruslah kita terus menerus meninggikan Allah Tritunggal lewat kehidupan nyata kita! 
Kiranya Kemuliaan manusia sebagai ciptaan yang mulia dari segala ciptaan semakin nyata lewat hidup kita yang selalu sujud untuk menyesal akan segala dosa kita dan dengan rendah hati untuk selalu beribadah kepada-Nya. 

Kiranya Kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏🙏

Jumat, 04 Oktober 2024

ACARA IBADAH PERSEKUTUAN DOA MUDA/I GKLI - Manfaat perjamuan Kudus – Perjamuan Kudus - Yohanes 6 : 48 – 56

 

ACARA IBADAH PERSEKUTUAN DOA MUDA/I GKLI

05 Oktober 2024


1.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 64 : 1 – 3 (Bila Ku Lihat Bintang Gemerlapan)

1. Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar,
ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"

2. Ya Tuhanku, pabila kurenungkan pemberianMu dalam Penebus,
'ku tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"

3. Pabila nanti Kristus memanggilku, sukacita amatlah besar,
kar'na terkabullah yang kurindukan: melihat Dikau, Tuhanku akbar.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"

2.     Doa Pembuka

Bapa kami yang ada di Surga, terpujilah Engkau yang setiap saat memelihara hidup kami, kini kami para pemuda pemudi datang memohon kepada_Mu, sebentar lagi kami akan mendengarkan Firman_Mu yang Kudus, ajar dan bimbing lah kami, peliharalah hati dan pikiran kami agar kami beroleh damai sejahtera dalam menerima dan melakukan Firman_Mu. Bapa di Surga kami juga berdoa untuk masa depan kami, berilah kami Iman yang kuat dan pengharapan yang benar agar kami tetap semangat dalam melewati proses yang kami lalui dalam menggapai cita cita kami, dan kami yakin bahwa Engkau selalu memberikan yang terbaik untuk kami. Kami juga teringat dengan kedua orang tua kami, berkatilah mereka, berikan kesehatan, umur yang panjang dan kuatkan Iman mereka supaya mereka juga setia untuk mendoakan dan mengajari kami untuk tetap berjalan di dalam kebenaran. Kami juga memohon atas segala dosa dan pelanggaran kami, ampunilah kami dari segala dosa yang kami lakukan dan kuatkanlah kami untuk melawan segala bentuk keinginan daging yang menguasai hati dan pikiran kami agar kami tidak selalu jatuh ke dalam dosa. Kami juga memohon untuk dosa dosa kami, Tuhan ampunilah kami akan dosa yang kami lakukan, kuduskanlah kami, agar kiranya kami layak datang kepada_Mu, memuji dan memuliakan nama_Mu yang Kudus. Dalam nama mu yang kudus kami telah berdoa kepada_Mu. Amin.

3.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 406 : 1 – 3 (Ya Tuhan Bimbing aku)

1. Ya Tuhan, bimbing aku di jalanku, sehingga 'ku
selalu bersamaMu. Engganlah 'ku melangkah setapak pun,
'pabila Kau tak ada disampingku.

2. Lindungilah hatiku di rahmatMu dan buatlah batinku
tenang teduh. Dekat kakiMu saja 'ku mau rebah dan
tidak ragu-ragu 'ku berserah.

3. Dan bila tak kurasa kuasaMu, Engkau senantiasa
di sampingku. Ya Tuhan, bimbing aku di jalanku,
sehingga 'ku selalu bersamaMu.


4.     Firman Tuhan

Nats         : Yohanes 6 : 48 – 56

Tema       : Manfaat perjamuan Kudus – Perjamuan Kudus                 Hal. 144 – 145

Tujuan    : Supaya Remaja dan pemuda/i percaya bahwa perjamuan kudus menolong kita       

                   bertumbuh di dalam hidup baru yang Allah berikan kepada kita di dalam  

                   Baptisan.

Hafalan : Manfaat perjamuan kudus : Galatia 2 : 19-20 ; Yohanes 6 : 35

Apakah keuntungan memakan dan meminum itu?

Keuntungannya telah jelas dinyatakan dalam Firman ini:  “Yang diserahkan dan ditumpahkan karena engkau untuk keampunan dosa. Disebut bahwa di dalam sakramen itu keampunan dosa, kehidupan dan keselamatan diberikan kepada kita melalui Firman-Nya. Karena di mana ada pengampunan dosa, di situ ada kehidupan dan keselamatan.

Bagaimanakah mungkin hanya dengan memakan daging dan meminum darah memberi keuntungan yang begitu besar?

Sesungguhnya bukan karena memakan dan meminum itu memberikan kemungkinan, tetapi Firman itu yang mengatakan demikian: Yang diserahkan dan ditumpahkan karena engkau untuk keampunan dosa. Firman inilah yang terutama dalam sakramen tersebut, di samping memakan roti dan meminum anggur. Dan barangsiapa yang mempercayai Firman tersebut memperoleh apa yang dinyatakan Firman itu, yaitu keampunan dosa.

5.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 388 : 1 – 3 (S,lamat di tangan Yesus)

1. S'lamat di tangan Yesus, aman pelukanNya; dalam
teduh kasihNya aku bahagia. Lagu merdu malaikat
olehku terdengar dari neg'ri mulia: damai sejahtera.

        Reff : S'lamat di tangan Yesus, aman pelukanNya;                                                                                 

                 Dalam teduh kasihNya aku bahagia.

2. S'lamat di tangan Yesus, aku tent'ram penuh; dosa pun
dan cobaan jauh dari diriku. Duka, cemas dan bimbang,
kuasanya tak tetap; goda dan air mata akan seg'ra lenyap.

       Reff : S'lamat di tangan Yesus, aman pelukanNya;

                 Dalam teduh kasihNya aku bahagia.

3. Yesus, Perlindunganku, t'lah mati bagiku; padaNya
'ku percaya: Yesus kekal teguh. Biar bertabah hati
'ku menantikanNya sampai hariNya tiba dan fajar merekah.

        Reff : S'lamat di tangan Yesus, aman pelukanNya;

                  Dalam teduh kasihNya aku bahagia.

6.     Doa Penutup + Doa Bapa Kami + Berkat

7.     Latihan Koor

Buku panduan 

Bagaimanakah Realitanya kasih itu ? 5/10/2024

Kasih Bertambah Seiring Bertumbuhnya Iman 
2 Tesalonika 1:3
Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu.

         Sesuai dengan siklusnya, jika kita menanam sebatang pohon rambutan di halaman belakang rumah, tentu akan memerlukan waktu yang cukup begitu lama, pohon itu akan menjadi besar bahkan berbuah setelah tahun di rawat. Namun, seiring dengan pertumbuhannya, pohon rambutan itu kelak dapat menghasilkan lebih dari 100 buah rambutan untuk kita ambil setiap tahunnya. Beberapa pohon rambutan yang sudah dewasa di kebun tentu akan dapat menghasilkan lebih dari 1.000 buah rambutan dalam setahun! Dengan bertumbuhnya pohon rambutan tersebut, semakin banyak tangkai atau cabangnya maka otomatis bertambah pula lah jumlah buah yang dihasilkannya.

Dari gambaran di atas kita dapat menggambarkan bahwa jika Iman Kristen sebagai sebuah pohon rambutan. Ketika Iman itu semakin bertumbuh di dalam hati seseorang, secara alami kasih yang mengalir dari hati si orang ber Iman tersebut akan bertambah. Dalam Alkitab, tindakan kasih sering disebut sebagai “buah-buah Iman”. Suatu kepastian, seiring dengan bertumbuhnya Iman, kasih pun akan bertambah.

Sekarang pertanyaannya, “Bagaimana seseorang bertumbuh dalam iman?” 
Pertumbuhan Iman terjadi ketika seorang Kristen bersentuhan dengan Yesus dalam Alkitab. Oleh karena itu, Iman bukanlah pekerjaan manusia, tetapi Iman adalah hasil pekerjaan Allah lewat ROh kudus ketika kita membangun hubungan yang baik dengan Allah lewat FirmanNya. Sehingga dapat di pastikan juga, jika yang menanam Iman adalah Allah maka manusia tidak dapat bertumbuh di dalam Iman yang benar tanpa Allah. Buah dari Iman yang bertumbuh adalah penghargaan yang semakin dalam terhadap Yesus dan karya yang telah Ia lakukan bagi kita. Sehingga setiap orang yang bertumbuh di dalam Iman tentu semata mata hidupnya bukanlah hanya untuk diri nya sendiri lagi, tetapi hidup untuk Allah.

Lalu, apa yang telah Yesus lakukan untuk kita
Allah telah mengasihi kita dengan luar biasa dan tak terhingga kasih yang di berikan kepada kita! Ia telah menanggung segala dosa kita dan telah memberi kita kehidupan baru lewat Baptisan KudusNya, bahkan Allah juga telah menawarkan kehidupan kekal bagi kita lewat pertobatan. Allah sungguh memelihara hidup kita dan membuat Iman kita semakin bertumbuh sehingga akan melekat erat dalam kepercayaan terhadap karya yang telah Kristus lakukan untuk kita. 

Di sinilah letak pentingnya pertumbuhan kasih. Semakin seseorang mendalami kasih Yesus, semakin ia ingin membagikan kasih itu kepada orang lain. Melayani dan mengasihi orang lain bukan lagi menjadi kewajiban, melainkan kesenangan bagi mereka yang telah mengalami kasih Kristus. Orang Kristen menganggapnya sebagai hak istimewa untuk meneladani Kristus dalam pelayanan mereka kepada orang lain.

Ketika pohon rambutan bertumbuh, produksi buahnya meningkat. Ini adalah hal yang alami. Ketika Iman kepada Kristus bertumbuh, kasih seseorang kepada orang lain juga meningkat. Ini adalah hal yang alami bagi orang yang berakar dalam Kristus.

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin !

Pdt. Ardianus Situmorang S.Th

Keadilan dan Kasih Setia Allah - Mazmur 98

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 98 : 2
TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.
Mazmur 98 : 3
Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.
Mazmur 98 : 4
Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!
Mazmur 98 : 5
Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring,
Mazmur 98 : 6
dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN!
Mazmur 98 : 9
di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran.


Saudara saudari, jikalau kita perhatikan pada saat ini, hampir semua orang Kristen memiliki pengharapan bahwa Yesus akan datang kembali untuk menghakimi dunia ini dan memberikan keselamatan bagi setiap umat-Nya yang hidup dalam kebenaran. Pengharapan ini lahir dari kenyataan sejarah bahwa Dia sudah datang pada masa lampau dan telah mengalahkan dosa dan maut kemudian terangkat ke sorga untuk menyediakan tempat bagi orang percaya. 

Dalam renunan Mazmur 98 ini adalah bukti dari suatu pujian yang lahir dari kepastian (1-3) dan pengharapan (4-9). Ada kepastian bahwa Tuhan telah berkarya untuk keselamatan umat-Nya. Allah Israel adalah Allah yang berjaya memelihara umat-Nya dengan kasih setia dan keadilan. Oleh karena kasih setia-Nya, walau Israel sering tidak setia dan memberontak, Dia tetap memelihara mereka bahkan menjadikan mereka ssebagai aksi-saksi-Nya. Oleh karena keadilan Allah, Ia juga harus menghukum mereka. Berbagai hukuman, mulai dari gagal panen sampai kalah perang dan dijajah musuh telah mereka alami. Tetapi satu hal yang tidak dapat kita temukan dari siapapun selain dari Allah yaitu keadilan yang menjamin bahwa kalau Israel bertobat, pengampunan akan Allah berikan bagi setiap orang yang bertobat. Ada pengharapan bagi bangsa-bangsa, bahwa keselamatan dan keadilan-Nya juga untuk mereka (9). Setiap bangsa dan umat manusia di seluruh bumi dipanggil untuk memuji dan menyembah Allah. Hanya dengan hidup percaya dan mengandalkan Allah, maka semua kita akan menikmati kebaikan Allah seperti yang dialami Israel. Hal Itu berarti bagi bangsa-bangsa yang keadilan-Nya juga ditegakkan. Ia akan menghajar dan menghukum mereka dalam kasih, seperti kepada umat-Nya.

Oleh karena itu, melalui renungan harian Luther pada saat ini, Kita diingatkan bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus pasti akan memiliki keselamatan sejati asal kita tetap hidup dalam kebenaran dan keadilan. Dan Hidup seperti itu adalah kesaksian bagi mereka yang belum menjadi umat-Nya. Karna itu jangan padamkan semangat dan Iman mu, sebab melalui kesaksian hidup kita, tentu hal itu juga adalah cara kita untuk menolong orang lain agar mereka juga beroleh keselamatan yang kekal. 
Biarlah seluruh bumi bersorak-sorai dan bermazmur bagi Dia, yang berdaulat mutlak atas seluruh ciptaan-Nya. Kumandangkanlah terus nyanyian baru sebagai ungkapan syukur atas apa yang telah dibuat Allah dalam diri Anak-Nya. Di dalam Kristus Umat berkeyakinan teguh, bahwa Ia akan datang sebagai Hakim yang menegakkan kebenaran. Allah telah melakukan perbuatan-perbuatan ajaib, sekarang pun Dia sedang melakukannya, dan masih akan terus melakukannya.


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏🙏🙏

Kamis, 03 Oktober 2024

Menjalani Hidup Bersama Tuhan - Mazmur 40

Selamat pagi. 

Firman Tuhan Untuk Kita. 
Mazmur 40 : 5 
Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan!
Mazmur 40 : 18
Aku ini sengsara dan miskin, tetapi Tuhan memperhatikan aku. Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku, ya Allahku, janganlah berlambat!

Saudara saudari, Hidup ini adalah perjalanan (perjuangan). Setiap hari kita berjuang mengarungi gelombang hidup kita yang kadang naik dan turun, susah dan senang yang senantiasa berubah ubah, dan seringkali berada di luar batas kemampuan kita untuk memperkirakannya. Jalan yang harus kita tempuh tidaklah selalu mulus, konstan, dan stabil. Adakalanya langkah-langkah kita berjejak di atas bukit batu yang kokoh, dan adakalanya terperosok dalam rawa yang dipenuhi dengan ketidakpastian. Realita kehidupan yang tidak stabil, berubah, dan berjalan diatas keyakinan dan kecemasan. Demikian lah juga perjalanan hidup yang dialami oleh Daud. Dalam perjalanan hidupnya setiap saat ia bergumul kepada Allah, ia mengubah nyanyian syukur dan sukacita karena terlepas dari suatu kesulitan (ayat 2-11) menjadi ratapan yang penuh penyesalan dan kecemasan (ayat 12-18). 

Bagaimanakah Daud menghadapi realita kehidupan seperti ini? Apakah yang dapat kita pelajari dari perjalanan hidup daud?.

Melalui renungan Harian Luther pada saat ini, kita ingin di sadarkan akan hal. 
1. Daud mengubah alunan nada-nada riang menjadi nyanyian yang pilu, namun tidak mengubah isi keyakinannya kepada Allah. Walaupun ia telah menggeser nyanyian syukur (ayat 2-6) dan komitmennya (ayat 7-11) menjadi ratapan pilu karena malapetaka, kesalahan (ayat 12, 13), dan musuh-musuhnya (ayat 14-16), namun ia tetap menyanyikan kesetiaan, keselamatan, kasih, dan kebenaran Tuhan, baik dengan nada riang (ayat 11) maupun pilu (ayat 12). Ia tidak mengubah kesaksiannya tentang Tuhan baik dalam syukurnya, maupun dalam ratapnya: "Tuhan itu besar!" (ayat 17).
2. Hasratnya kepada Tuhan terus bertumbuh semakin kuat melalui pasang surut kehidupan. Hasratnya kepada Tuhan terus berdengung semakin kuat dalam tema-tema nyanyian "Aku sangat menanti-nantikan Tuhan" (ayat 2), ratapan "Tuhan segeralah menolong aku!" (ayat 14) dan permohonannya "Ya Allahku, janganlah berlambat" (ayat 18). Di manakah Daud menemukan kekuatannya? Sumber kekuatan Daud tidak lain terletak pada keyakinannya yang mempercayai bahwa sekalipun keadaan di sekitarnya berubah namun perhatian (ayat 6, 18), kesetiaan, keselamatan, kasih, kebenaran, dan rakhmat Tuhan yang sedemikian besar terhadap dirinya tidak pernah berubah, baik pada waktu senang ataupun susah (ayat 11, 12). 

Demikianlah kiranya kita menjalani hidup kita, sebab setiap hari, setiap saat adalah pergumulan perjalanan hidup. 
Ingatlah, Kita tidak pernah mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi esok, tetapi kita tahu dengan pasti bahwa Tuhan yang memberikan kasih setia dapat kita percayai, baik dalam keadaan susah ataupun senang. Dan Allah tidak pernah meninggalkan kita sekalipun dalam keadaan yang paling hina. 

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏

Rabu, 02 Oktober 2024

Kuasa Allah dan Kuasa Iblis - kisah para rasul 19 : 11 - 20

Selamat pagi... 
Firman Tuhan Untuk kita. 
Kisah Para Rasul 19 : 11
Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa,
Kisah Para Rasul 19 : 12
bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.
Kisah Para Rasul 19 : 13
Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus."
Kisah Para Rasul 19 : 14
Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa.
Kisah Para Rasul 19 : 15
Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?"
Kisah Para Rasul 19 : 16
Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.
Kisah Para Rasul 19 : 17
Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, maka ketakutanlah mereka semua dan makin masyhurlah nama Tuhan Yesus.
Kisah Para Rasul 19 : 18
Banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya, datang dan mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu.
Kisah Para Rasul 19 : 19
Banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak.
Kisah Para Rasul 19 : 20
Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa.

Saudara Saudari perikop kita hari ini berbicara tentang Sihir dan kuasa Tuhan dalm diri orang percaya. Sesungguhnya sangat perlu kita mengetahui bahwa Allah telah menyatakan kuasa-Nya kepada dunia ini melalui mukjizat yang dilakukan oleh Paulus (11-12). Mukjizat ini merupakan tanda yang menggaris bawahi pesan Injil yang disampaikan oleh Paulus, bahwa Allah sungguh sangat berkuasa dalam memelihara dan menolong kita, terlebih memutuskan hubungan kita dengan Iblis. 

Dalam bacaan renungan harian Luther kita hari ini, melalui Kuasa yang ada pada Paulus dalam melakukan muzijat mengusir roh jahat membuat beberapa tukang jampi keliling, yang adalah anak-anak Skewa, ingin meniru tindakan seperti yang di lakukan oleh Paulus. Mereka ingin mengusir roh jahat dalam nama Yesus (13), tanpa menyadari bahwa yang lebih utama dan lebih penting agar berkuasa dalam mengusir roh jahat adalah harus percaya pada Yesus Kristus. Perbuatan yang mereka lakukan itu pada intinya justru merupakan penghinaan terhadap Yesus, sebab telah membuat nama-Nya menjadi mantera dalam mengusir roh jahat. Tentu saja Yesus tidak menyertai mereka. Tak heran bila roh jahat itu tidak takut bahkan malah menyerang balik anak-anak Skewa. Dalam kebenarannya Roh jahat hanya takut pada orang yang menghormati Yesus seperti Paulus yaitu orang yang benar benar hidup di dalam kebenaran dan juga orang tidak takut untuk menyatakan jalan yang benar dan salah kepada orang-orang yang tidak menghormati nama Tuhan Yesus (15). 

Pada saat itu, peristiwa ini membuat banyak orang Kristen di Efesus yang mengerti bahwa praktek sihir yang dilakukan oleh anak-anak Skewa adalah tindakan yang bertentangan dengan firman Tuhan. Mereka menyadari kesalahannya karena telah terlibat dalam praktek sihir. Maka sebagai kesaksian mengenai pertobatan dan ketaatan mereka, mereka pun rela menghancurkan kitab-kitab sihir mereka yang berharga mahal di depan publik (18-19) hal ini membuktikan kepada orang banyak bahwa Jampi janpi yang mereka miliki dan mereka puja tidaklah ber arti dan tidak ada banding nya dengan kuasa Allah. Hal ini juga adalah sebuah bukti pertobatan yang benar, membuang segala bentuk pengikat (kepercayaan berhala) dan benda benda keberhalaan mereka. Dan perlu kita tau juga, meskipun mereka berani mengambil keputusan seperti demikian, hal ini bukanlah semata mata karna hanya berawal dari pikiran atau jasmaniah saja namun sungguh itu adalah kasih Allah yang menyatakan terang yang sesungguhnya dan memang benar benar Firman yang mengubahkan para tukang sihir tersebut. Roh kuduslah yang bekerja lewat Firman untuk mengerjakan pembaharuan (pertobatan) di hati manusia termasuk para tukang sihir tersebut. . 

Oleh sebab itu, jikalau kita membanding bandingkan dengan budaya kita, sepertinya Budaya kita sedikit banyak ada mirip dengan kepercayaan di Efesus. Dulu juga para leluhur kita semuanya hampir menyembah berhala menggunakan jampi jampi. Namun melalui jnjil semuanya telah berubah, roh kudus bekerja dan menuntun kita ke jalan yang benar. Namun meskipun demikian hal ke berjalan ini belum bisa 100℅ setiap orang dapat meninggalkan nya, akan tetap masih ada orang yang tidak percaya, bahkan bisa jadi di antara kita pada saat ini, yang sudah menyebut dirinya Kristen, mungkin masih ada yang terlibat dalam kepercayaan dunia gelap. Oleh karena itu Firman ini mengingatkan kita, mari kita membuang segala bentuk keberhalaan yang kita miliki, mari menjauhkan pikiran dan hati dari menduakan Allah dan percayalah bahwa hanya Kuasa Allahlah yang patut kita andalakan. Jika kita sungguh sungguh percaya, hidup dj dalam kebenaran kita juga dapat memiliki kuasa seperti Rasul Paulus. Berkuada untuk menolong dan mengalahkan keinginan iblis kita akan mampu asal kita tetap bergantung dan berserah penuh kepada Allah. Dan pada akhir hidup kita, lewat IMAN yang benar kita akan dapat melihat dan menikmati kuasa Allah.. 

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita.. Amin

Tuhan adalah Hakim yang adil Bagi Kita - Mazmur 26

Selamat pagi. 
Firman Allah Untuk kita. 
Mazmur 26 : 1
Dari Daud. Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.
Mazmur 26 : 2
Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
Mazmur 26 : 3
Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Mazmur 26 : 4
Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul;
Mazmur 26 : 5
aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan orang fasik aku tidak duduk.
Mazmur 26 : 6
Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya TUHAN,
Mazmur 26 : 8
TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam.


Bapa ibu saudara saudari, Firman Tuhan pada pagi hari  ini adalah Mazmur yang dilatarbelakangi oleh peristiwa pengadilan suci, sebagaimana berlaku pada zaman raja-raja. Jika seseorang dituduh bahwa ia telah melakukan kesalahan yang besar dan tak dapat ia buktikan bahwa tuduhan itu tidak beralasan, maka orang itu naik banding kepada Tuhan sebagai Hakim tertinggi. Si tertuduh wajib mengangkat sumpah dengan mengutuk dirinya sendiri jika ternyata tuduhan tersebut benar. Selanjutnya ia harus pergi ke Bait Suci dan mengulang sumpahnya di situ dan Tuhan sendiri bertindak mengadili hamba-Nya dan menyatakan dia bersalah atau tidak, sesuai dengan kenyataan yang diketahui Tuhan sendiri.Pemazmur yang menjadi terdakwa, berpaling kepada Tuhan untuk meminta pembelaan bagi dirinya (ayat 1). Baginya Tuhan adalah sumber keadilan yang akan dapat menyatakan benar tidaknya dirinya (ayat 2). Pemazmur meyakini diri tidak bercela karena selalu berpedoman kepada Tuhan (ayat 3), menjauhi pergaulan dengan orang- orang yang tidak benar (ayat 4-5), ataupun menjauhkan diri dari perbuatan- perbuatan yang jahat (ayat 9-10), dan hidup dalam ketulusan (ayat 11). Dalam hal ini, pemazmur memelihara kehidupan Ibadah yang baik (ayat 6), dan menyatakan perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib (ayat 7), dan juga selalu mencari perkenanan dalam hadirat-Nya (ayat 8). Hati nurani si pemazmur menyatakan dirinya bersih sehingga ia berani menyatakan kedekatannya dengan Tuhan di tengah jemaat (ayat 12). 

Adakah pembelaan yang lebih meyakinkan selain pembelaan Tuhan kepada anak-anak-Nya?
 Adakah bukti yang lebih meyakinkan daripada kesaksian hidup yang tidak bercela?
Itu semua yang diyakini si pemazmur. Tuhan adalah pembelanya, dan kesaksian hidupnya adalah bukti dirinya benar. 

Oleh karena itu, dalam hal ini  perlu juga kita tahu bahwa Ada perbedaan yang cukup mencolok antara orang sombong dengan orang jujur. Keangkuhan berangkat dari keinginan pribadi untuk mendapatkan hormat atau sanjungan dari orang lain. Sedangkan kejujuran berangkat dari ketulusan dan kelurusan hati tanpa ada motivasi mencari keuntungan. Motivasi utama dari kejujuran adalah cinta akan kebenaran dan kerinduan agar kebenaran itu diungkapkan dengan nyata.

Mazmur 26 bukanlah mazmur yang ditulis dengan motivasi kesombongan. Daud menuliskan mazmur ini dari kesadaran bahwa ia membutuhkan pembebasan dan belas kasihan Tuhan (11). Kesadaran akan anugerah ini membawanya kepada cinta dan kerinduan akan rumah Tuhan (8) serta komitmen untuk hidup dalam ketulusan dan iman tanpa keraguan (1). Daud tidak merasa dirinya suci dan saleh seolah-olah ia tidak pernah melakukan dosa. Sebaliknya, ia menyandarkan diri kepada pengampunan dan karya Allah dalam membentuk dan menuntunnya (1-7, 11). Sebab, Daud menyadari bahwa Allah adalah Allah yang Mahatahu. Karena itu, ia membuka dirinya untuk diuji dan diselidiki oleh Allah (1-3). Dia menegaskan bagaimana dirinya menjauhi pergaulan dan perkumpulan orang-orang yang berbuat jahat dengan cara menceritakan kemuliaan Allah (4-7). Ia mengakhiri mazmurnya dengan menegaskan kerinduan hatinya akan rumah Tuhan (8-12).

Ketika Allah berkarya dalam diri manusia, Ia bukan hanya memberikan status yang baru kepada mereka (Yoh. 1:12). Ia juga memberikan kepada mereka cara pandang yang baru (2Kor. 5:16) dan selera hidup yang baru (Mzm. 26:3-8). Allah menginginkan setiap umat-Nya hidup dalam kekudusan (1Tes. 4:3). Kerinduan ini masih berlaku sampai hari ini.

Integritas orang Kristen tidak dibangun atas keberhasilan dan kemampuan manusia, melainkan semata-mata oleh karya Allah dalam iman. Marilah kita menghidupi Iman dengan berkomitmen kepada kebenaran dan kekudusan demi kemuliaan Allah.


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏🙏🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?