Kamis, 28 Agustus 2025

KEBAHAGIAAN YANG SEJATI - sudahkah anda menemukannya ?

SHALOM...... 

Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 32 : 1
Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
Mazmur 32 : 2
Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
Mazmur 32 : 3
Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;
Mazmur 32 : 5
Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHANd pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela
Mazmur 32 : 6
Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya.

Saudara saudari, orang bijak mengatakan bahwa Kebahagiaan itu adalah Pilihan. Setiap manusia di sepanjang zaman berusaha dengan segala daya upaya untuk mendapatkan kebahagiaan hidup.
kebahagiaan bukanlah hal yang sulit digapai oleh manusia, sebab lewat perikop ini dapat kita ketahui bahwa Daud sudah membuktikannya. Ia menemukan kebahagiaan bukan hanya di dalam kekayaan, kedudukan, dan kekuasaan yang ia miliki namun *Ia memilih untuk bertobat dan mohon ampun dari Allah maka ia menemukan kebahagiaan* (1-2, 5). Orang yang menyadari dosanya namun tidak bertobat tidak akan mengalami kedamaian hati namun justru tekanan (3- 4). Daud juga memilih untuk menggantungkan hidupnya kepada Allah (7). Walaupun tekanan dan kesulitan tetap melandanya, ia tidak sendiri sebab Allahlah tempat perlindungannya (6). Yang terakhir ia memilih untuk menaati perintah Allah (8) Pilihannya yang terakhir adalah sangat tepat sebab orang fasik akan mengalami derita bukan selalu hanya secara fisik, namun yang pasti secara hati dan jiwa sebab hanya orang yang sudah dipulihkanlaj hubungannya dengan Allah yang akan merasakan damai sejahtera yang sesungguhnya (10). Jadi, Kebahagiaan yang diajarkan oleh Daud adalah kebahagiaan yang sejati sebab kebahagiaan yang dimaksudkannya tidak tergantung dari situasi dan kondisi dirinya, tetapi atas penyertaan Allah karna kebergantungan kita kepadaNya. 

Sebagai orang orang yang berharap kepada Allah, kita harus mengakui dan menyadari bahwa Allah kita adalah Allah yang mengampuni segala pelanggaran yang diperbuat oleh mat-Nya. Natur-Nya sebagai Allah sang Maha Pengampun telah dinyatakan dari sejarah para nabi sampai kepada pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib, jadi tidak ada lagi keragu raguan kita akan pengampunan dan keselamatan kita. 

Sebagai umat Allah, marilah kita tetap bersyukur atas pengampunan yang telah dianugerahkan-Nya bagi kita. Kita yang memiliki keterbatasan dan bergumul dalam dosa, tidak bebas dari pelanggaran dan kesalahan. Jika Tuhan memperhitungkan setiap dosa dan kesalahan kita, maka kita tidak akan pernah luput dari penghakiman-Nya. Seperti Daud, kita harus datang dengan kerendahan hati untuk mengakui dosa-dosa yang kita perbuat. Sebab tidak ada yang tersembunyi bagi Dia. Pengampunan dan keselamatan yang dari Tuhan adalah kebahagiaan yang sejati, dan itulah kebahagiaan yang jauh melampaui segala harta di bumi, marilah tetap berpengharapan kepada Allah sang penolong kita. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏

Selasa, 26 Agustus 2025

Belas Kasihan Tuhan adalah jawaban atas penderitaan kita - Mazmur 41

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 41:2 
Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka.
Mazmur 41 : 2
TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya!
Mazmur 41 : 4
Kalau aku, kataku: "TUHAN, kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah aku berdosa!"

Saudara saudari, dalam perikop kita hari ini pemazmur juga sedang sakit. Entah penyakit apa, namun tampaknya bukanlah penyakit ringan. Parahnya, orang-orang justru menginginkankematiannya dari penyakit itu (6). Para pembencinya menyusun rencana jahat terhadapnya, bahkan sahabat karibnya menghina dan melawannya. Penulis mazmur merasakan dan mengakui bahwa penyakitnya begitu berat. Penyakit yang diderita pemazmur tidak disebutkan, tetapi penyakit ini dihubungkan dengan dosa terhadap Allah. Atas pemahaman ini, lawannya menuduh bahwa pemazmur benar-benar berdosa terhadap Allah dan Allah tidak akan menyembuhkannya. Karena itu, pokok utama permohonan pemazmur adalah supaya Allah menyembuhkannya. Maksudnya adalah agar pemazmur terbukti sebagai orang yang benar dan tulus, dan para lawannya tidak bisa lagi bersorak mengejeknya (11-13).

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang kebal terhadap penyakit. Kita semua pernah mengalaminya. Sejak bayi hingga menjadi tua, tidak terhitung banyaknya penyakit yang pernah kita alami, dari penyakit ringan, seperti flu sampai penyakit berat dan kronis, seperti kanker. Namun cara dan sikap orang-orang pun berbeda dalam menghadapi penyakit. Ada yang menganggapnya biasa; ada yang berjuang untuk sembuh; tetapi ada juga yang pasrah.

Melalui renungan kita saat ini, bagaimanakah sikap kita, atau apakah yang harus kita lakukan ketika terjadi hal hal seperti yang di alami oleh Daud?. 
Daud di tengah pergumulannya, ia terkucil dalam ketidakberdayaannya, namun ia tetap memiliki keyakinan bahwa Tuhan tidaklah sama dengan para sahabat yang mengkhianatinya, Allah akan memberikan belas kasihan, Daud akan tetap berkenan kepadaNya, dan Allah akan menopang dirinya (ayat 11- 13). Belas kasihan Tuhan adalah jawaban atas kesendiriannya, sehingga ia berdoa: "Ya Tuhan, kasihanilah aku, maka aku hendak mengadakan pembalasan terhadap mereka." (ayat 11). Tidak mudah baginya untuk menerima ataupun mengerti mengapa dia sebagai seorang raja yang memperhatikan rakyatnya yang lemah tidak mendapatkan kebahagiaan, terluput dari celaka, dilindungi oleh rakyat, dipelihara, dan disembuhkan oleh Tuhan, sebagaimana layaknya daud memperhatikan orang lemah (ayat 2-4), sebaliknya justru senantiasa ia berada di bawah ancaman dan bahaya. Ia tidak menemukan jawaban yang lain, selain karena dosanya, dan jawaban bagi dosanya tidak lain hanya ditemukan di dalam belas kasihan Tuhan, sebagaimana terdapat dalam doanya: "Tuhan kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah aku berdosa!" (ayat 5). Belas kasihan Tuhan adalah jawaban bagi ketidakberdayaannya untuk menyelesaikan dosa dan ketidakmengertiannya tentang mengapa ia harus mengalami sakit penyakit. Keyakinan atas belas kasihan Tuhan seperti inilah yang memampukannya untuk tetap memuji Tuhan (ayat 14) meskipun di tengah berbagai kondisi yang sulit diterimanya. Namun sikapnya dan pengharapannya tetap menunjukkan teladan bagi orang Israel untuk berdoa dan memohon kesembuhan.

Oleh karena itu, tetaplah berjuang di dalam sakit penyakitmu, tetaplah optimis untuk memberi hidup di tuntun oleh Allah, dan jangan pernah meninggalkan Tuhan hanya oleh karna penderitaan. 
Berharaplah kepada Allah, sebab di dalam Doa ada pertolongan dan kesempurnaan... 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Sabtu, 23 Agustus 2025

Tertib Acara Ibadah PA *Pendalaman Alkitab* untuk Muda mudi Lutheran "GKLI" mingggu X Set. Trinitatis

                                   Tertib Acara Ibadah PA *Pendalaman Alkitab* 

                      untuk Muda mudi Lutheran "GKLI" mingggu X Set. Trinitatis

===========================================================================

Acara Ibadah Pemuda/I GKLI

23/08/2025

 

1.      Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 64 :1 – 3 (Bila ku lihat bintang Gemerlapan)

1. Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar,
ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"

2. Ya Tuhanku, pabila kurenungkan pemberianMu dalam Penebus,
'ku tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"

3. Pabila nanti Kristus memanggilku, sukacita amatlah besar,
kar'na terkabullah yang kurindukan: melihat Dikau, Tuhanku akbar.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"

 

2.      Doa Pembuka

        Bapa kami yang ada di Surga, kami bersyukur pada malam hari ini, atas berkat dan Anugerah Mu yang selalu menyertai kami sehingga di malam hari ini kami tetap sehat dan kuat. Kini kami datang kehadapan Mu memohon agar kiranya Engkau menerangi dan menyinari hati kami melalui Firman Mu, ajar dan pelihara lah hidup kami agar kiranya kami menjadi pemuda/i yang takut terhadap Engkau dan menghormati orang tua kami. Kami juga berdoa buat Ibadah kami ini, terimakasih Tuhan karna Engkau telah hadir untuk kami. Sebentar lagi kami akan menerima pengajaran dari Firman Mu kiranya bukakan hati kami dan ingatkanlah kami melalui Firman Mu agar kami dapat hidup menjadi pemuda/i yang takut akan Engkau.

Tuhan Yesus Kristus, kami juga berdoa buat orang tua kami, berkatilah mereka, berikan kesehatan dan panjang umur dan ingatkan mereka agar tetap sabar dan setia dalam mendoakan dan mengajari kami. Kami juga berdoa buat sahabat sahabat kami pada saat ini yang sibuk karna pekerjaan, belum rindu untuk mendengarkan panggilanmu, berkatilah setiap saudara/i kami itu dan ingatkanlah mereka Tuhan, agar kiranya kami dapat bersama sama menerima Firman mu. Kami juga memohon keampunan atas dosa dosa kami, Tuhan ampuni kami dan kuduskan kami dari dosa itu, agar kami kudus dan layak datang kehadapanMu. Inilah doa dan permohonan kami, dengarkan lah doa kami. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus Amin!

 

3.      Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 425 (Berkumandang suara dari seberang)

1. Berkumandang suara dari seberang, "Kirimlah cahyamu!"
Banyak jiwa dalam dosa mengerang, "Kirimlah cahyamu!"

           Reff : Kirimlah pelita Injili menyentak yang terlelap.
                 Kirimlah pelita Injili menyentak yang terlelap.

2. Kita t'lah dengar jeritan dari jauh, "Kirimlah cahyamu!"
Bantuanmu b'rikan, janganlah jemu, "Kirimlah cahyamu!"

           Reff:

3. Jangan kita tinggal diam mendengar: "Kirimlah cahyamu!"
Injil Tuhan haruslah kita sebar, "Kirimlah cahyamu!"

           Reff:

4.      Renungan

Nats     : Kejadian  22 : 1 – 19

Thema : Doa Bapa Kami – Permohonan ke-6

               “Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan”             (buku panduan Hal 124)

Tujuan : Supaya anak remaja atau Pemuda/i mengerti bahwa :

1.   Musuh Allah “Iblis” menggunakan saat ujian untuk menjauhkan kita dari Tuhan Allah

2.   Saat ujian  Allah bekerja lewat Iman untuk membawa kita mendekat kepadaNya

 

Hapalan : Doa Bapa Kami – Permohonan ke-6 beserta maksudnya. 1 Petrus 5 : 8-9; 1 Korintus 10:12, Yakobus 1:13,14

 

Doa Bapa Kami – Permohonan ke-6

“Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan”

 

Maksudnya adalah :

Sesungguhnya Allah tidak mencobai seorang pun, tetapi kita meminta didalam doa supaya Allah melindungi dan memelihara kita, sehingga iblis, dunia, daging kita tidak akan menipu maupun menyesatkan kita ke dalam kepercayaan yang salah, keputusasaan dan hal-hal yang sangat memalukan dan tercela. Dan sekiranya kita diserang oleh hal-hal tersebut pada akhirnya kita masih dapat mengalahkannya serta memperoleh kemenangan atasnya

 

5.      Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 340 : 1 – 3 (Berkumandang suara dari seberang)

1. Hai bangkit bagi Yesus, pahlawan salibNya! Anjungkan panji
Raja dan jangan menyerah. Dengan semakin jaya Tuhanmu ikutlah,
Sehingga tiap lawan berlutut menyembah.

2. Hai angkit bagi Yesus, dengar panggilanNya! Hadapilah tantangan,
hariNya inilah! Dan biar tak terbilang pasukan kuasa g'lap,
semakin berbahaya, semakin kau tegap.

3. Hai bangkit bagi Yesus, pohonkan kuatNya; tenagamu sendiri tentu
tak cukuplah. Kenakan perlengkapan senjata Roh Kudus;
berjaga dan berdoa supaya siap t'rus!

 

6.      Doa Persembahan + Doa Penutup

 

7.      Latihan KOOR

 

 

Selasa, 19 Agustus 2025

Bagaimanakah konsep mu dalam mengikuti Ibadah ?

Lam Matua Portibi on, Lam Torop ma ro angka pangajari na so sarombang tu Hata ni Debata (pengajar sesat), na mangasahon pingkiran nang Parbinotoan na. Oleh sebab itu GKLI Harus membenahi setiap Umat Agar tidak terombang ambing dengan Pengajaran Sesat, saat ini pengajar pengajar lain (bidat) terus beberkemban, mereka adalah kumpulan orang yang tidak mengakui kebenaran tentang Yesus bahkan menjadi penentang ajaran Kristus.

Lantas bagaimanakah supaya Jemaat GKLI tidak terombang ambing pengajaran yang tidak benar?, terlebih di dalam Gereja tidak masuk doktrin kesesatan? . 

Dalam Gereja Lutheran yang Berkotbah (Mimbar) dan Mengajar, sesuai dengan Konfesi Lutheran sebenarnya adalah hanya Imam (Pendeta) mungkin karna Kurangnya Pendeta maka Sintua boleh berdiri di mimbar. Hal itu boleh boleh saja namun sebenarnya haruslah tetap membacakan Khotbah si Pendeta tersebut. 
Atau lihat buku konkord  pasal pasal tentang Iman pasal XIV " Tata tertib Gereja"
Di kalangan kami Gereja Lutheran diajarkan bahwa tidak seorang pun boleh mengajar atau berkotbah atau melayankan sakramen sakramen dalam Gereja tanpa panggilan Resmi (Pendeta/Imam) Suksesi rasuli. 

Namun kalau Khotbah si pendeta pun di penuhi dengan Kekosongan, apa yang akan terjadi ?. 
𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐊𝐡𝐨𝐭𝐛𝐚𝐡 ? 
Khotbah adalah puncak dari Ibadah yang berisi Low And Gospel yang berfokus kepada INJIL. 
Yang menyatakan Dosa Dunia dan Injil keselamatan oleh Yesus Kristus yang secara nyata Allah tetap menyampaikan dan menantikan kepada kita agar bertobat. 

Bagi kita kalangan Gereja Liturgis (Lutheran) Khotbah adalah Puncak "Klimaks" Dari pada Ibadah. Secara nyata Allah hadir dalam penyampaian Khotbah melalui Imam/Pendeta "Singkat ni Kristus". Yang memberitakan Berita tentang pertobatan dan injil keselamatan oleh kematian dan kebangkitan Kristus, khotbah itu harus Fokus membicarakan Injil dengan Murni. Jika di dalam Khotbah lebih banyak membicarakan tentang Dunia, Filosofi bahkan Lelucon maka Itu bukanlah Khotbah dan itu bukan Gereja yang benar tapi layaknya di samakan kita lagi mononton Komik ataupun kartun hiburan yang hanya memuaskan hasrat, sungguh berbeda dengan Khotbah yang murni "Kepuasan Allah akan hidup kita".

Oleh sebab itu Khotbah hendaknya jangan di Rusak dengan fokus menarik perhatian jemaat dengan menyampaikan Berbagai macam filsafat, Filosofi, Nasihat dunia ataupun adat istiadat yang bisa kemungkinan menghilangkan Injil. 

PESAN yang perlu di perhatikan : Ketika pendeta tidak berani menyatakan Hukum dan menyuarakan kemurnian Injil, maka pada akhirnya Gereja akan Krisis Iman. Ketika dalam berkotbah sering terjadi kekosongan, yang dengan suka suka kebanyakan hanya di isi dengan penalaran filosofis & psikologi yang tidak ada hubungannya dengan teks Kitab Suci bahkan hanya ingin membuat jemaatnya senang, tanpa di sadari sesungguhnya si Pendeta tidak membawa jemaat tepat kepada Kristus. Maka perlu di perhatikan pada dasarnya Khotbah hanya berisi Hukum Allah dan InjilNya, jika tidak sesungguhnya bukanlah Khotbah "just dongeng".

Lalu bagaimana dengan mereka yang sibuk main handphone, brisik, keluar masuk (merokok di luar) saat Ibadah atau Khotbah ?. 
Gereja Lutheran sungguh memahami Bahwa Allah yang membuat Ibadah, Allah yang mengundang kita untuk menghadiri Ibadah "renungkan makna lagu sebagaimana adaku". Artinya jikalau kita di undang oleh siapa pun untuk menghadiri perayaan maka selayaknya kita harus dengan penuh sopan santun dan suka cita mengikuti Acara tersebut, serta menikmatinya.
Jadi, dalam konsep ibadah bagi gereja Lutheran memahami bahwa Allah hadir melayani para umatnya yang berdosa untuk memberi keampunan dosa dan penguatan Iman lewat FirmanNya. Setiap Firman yang di sampaikan itu adalah perkataan Allah, maka berhati hatilah, sungguh iblis pun bekerja di dalam Gereja kalau saudara bermain main dalam ibadah. 

Ditulis oleh : 𝓟𝓭𝓽. 𝓐𝓭𝓻𝓲𝓪𝓷𝓾𝓼 𝓢𝓲𝓽𝓾𝓶𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓢. 𝓣𝓱

Kasih setia Tuhan Kekal _VDMA - Yesaya 51 : 1 - 6

Selamat pagi
Firman untuk kita. 
Yesaya 51 : 1
Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.
Yesaya 51 : 2
Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.
Yesaya 51 : 3
Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.
Yesaya 51 : 4
Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa.
Yesaya 51 : 5
Dalam sekejap mata keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti, perbuatan tangan-Ku mereka harapkan.
Yesaya 51 : 6
Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.


Saudara saudari, Perikop kita hari ini merupakan janji Allah untuk memulihkan umat-Nya. Janji itu ditujukan kepada sisa umat yang percaya, yang sedang berada dalam pembuangan (ayat 1). Dua kali Allah memberikan penghiburan (ayat 3,12) bahwa Tuhan akan segera bertindak memulihkan mereka. Pertama, mereka disuruh mendengar(4) dan menyaksikan (6) bagaimana keselamatan akan dengan sekejap dinyatakan. Mereka diminta untuk tidak mengkhawatirkan perkataan orang lain yang melecehkan iman mereka (7), karena janji Tuhan pasti digenapi (8). KEDUA, mereka diminta untuk tidak takut akan musuh yang memang saat ini masih mencengkeram mereka (12). Tuhan, Sang Pencipta dan Pemilik segala sesuatu (13) akan bertindak membebaskan dan memulihkan umat-Nya (16). Maka respons tepat sebagai umat Tuhan adalah menyambut pemulihan itu dengan semangat (9-11). 

Melalui renungan harian Luther kita hari ini, kita dapat memahami bahwa sungguh sangat begitu indah nas firman Allah yang menghibur Israel dan yang disambut dengan seruan Yesaya agar Allah segera bertindak. Saat itu Israel masih menjalani penderitaan di tanah pembuangan akibat dosa mereka, sehingga keadaan tersebut membuat mereka sulit merasakan penyertaan Allah. Namun Allah bertindak mendatangi Israel dan menghibur mereka. Allah berbicara kepada mereka yang tetap setia. Sekalipun mayoritas Israel tidak mau menghargai Allah, ternyata masih ada sedikit orang-orang pilihan-Nya yang mempertahankan Iman kepada-Nya (1, 7-8). Oleh karna itu, Allah mengajak umat-Nya mengenang kembali perbuatan-Nya dahulu saat Ia memberkati keturunan Abraham dan Sara sehingga mereka menjadi bangsa yang besar. Kini Ia akan melakukan perbuatan yang sama yaitu membangun kembali kesatuan umat Israel (2-3). Bahkan lebih lagi, karena keselamatan juga akan datang kepada bangsa-bangsa lain (4-6). 

Saudara saudari, Sebagai hamba Allah, Yesaya menyambut janji Allah ini dengan mengingatkan Allah akan perbuatan-Nya yang telah menuntun nenek moyang mereka keluar dari tanah Mesir (Rahab; lih. Yes. 30:7) menuju Tanah Perjanjian. Oleh itu, Allah menutup kata-kata penghiburan-Nya dengan mengumandangkan seruan supaya jangan takut kepada manusia sebab walaupun semua hal dalam dunia akan berlalu, namun firman-Nya kekal selamanya (12-16). Karna itu tetaplah percaya dan berpegang kepada Firman Tuhan sebagai sumber penghiburan dan pertolongan kita. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Memelihara kita semua Amin 🙏

Senin, 18 Agustus 2025

HIDUP DI DALAM PERTOBATAN YANG SEJATI

Selamat pagi
Firman Tuhan untuk kita. 
Matius 18 : 7
Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
Matius 18 : 8
Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal.
Matius 18 : 9
Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.
Matius 18 : 10
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
Matius 18 : 11
(Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.)"

Saudara saudari, salah satu tujuan utama kedatangan Yesus Kristus ke dunia adalah untuk mencari dan mengumpulkan milikNya yang terhilang. Sejak kejatuhan Adam dan hawa ke dalam dosa manusia menjadi terpisah dengan Allah, manusia tidak dapat mencari dan menemukan Allah sebab manusia lama itu telah di butakan dan selalu di perhamba oleh iblis. Dalam FirmanNya pada ayat yang ke 11 "anak manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang" Anak manusia artinya Yesus sendiri yang datang ke dunia untuk mencari dan menemukan serta membayar lunas hutang dosa itu lewat diriNya yang mati tersalib dan bangkit untuk membawa yang di kumpulkanNya menjadi pemenang atas maut. 

Oleh karena itu, melalui renungan hari ini, patutlah kita bersyukur karna Allah telah menemukan kita kembali, maka setiap orang yang telah menjadi milikNya harus serius menaati segala perintah Allah, hidup kudus dan menjauhi segala dosa "bertobat".

Dalam hal pertobatan, Yesus tidak kehabisan cara untuk mengajar para murid-Nya bahkan dengan tegas Yesus mencontohkannya seperti anak kecil. Yesus memakai anak-anak sebagai contoh dari karakteristik orang yang dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga, bahkan menjadi yang terbesar di dalam-Nya (3-4). Maka langkah pertama adalah bertobat, lalu dalam tiap tiap hari harus merendahkan diri atau menghidupi pertobatan, seperti layaknya seorang anak kecil yang akan selalu haus akan susu yang murni. Pertobatan adalah salah satu pekerjaan Allah lewat Roh kudusnya "Lihat arti Pengakuan Iman bagian 3" Dan hanya orang yang bertobatlah masuk kedalam hidup kekal. Sebab, tempat itu adalah tempat yang kudus sehingga hanya orang-orang yang telah menyesali dosanya dan berbalik kepada Allah sajalah yang akan masuk. 

Sungguh, Yesus juga telah menunjukkan cinta kasih-Nya yang besar kepada anak-anak yang percaya kepada-Nya. Kita tahu bahwa anak kecil dengan karakternya yang polos akan sangat mudah disesatkan oleh dunia yang penuh penyesatan. Karena itu, Yesus memberi peringatan yang sangat keras akan hal ini (6-7). Agar para muridNya dan termasuk kita tidak menjadi penyesat dan tersesat kembali. 

Pertobatan sejati harus mematikan segala bentuk tingkah laku jasmani yang najis, sebab dalam Kerajaan Sorga tidak berlaku standar dunia tentang kesempurnaan fisik sebagai keindahan atau kelayakan. Oleh karena itu Yesus juga telah memperingatkan para murid-Nya, bila ada anggota tubuh yang menyebabkannya berdosa, ia harus memenggal anggota tubuh tersebut, sehingga tidak menghalangi pertobatannya. Dapat dikatakan bahwa sia-sia memuaskan diri dengan segala keinginan dunia bila pada akhirnya kita tidak mendapatkan kebahagiaan sejati dalam Kerajaan Sorga. Keinginan duniawi akan membawa kita kepada kebinasaan (ayat 8). Maka, janganlah kita terhitung sebagai penyesat karena tidak rela menanggalkan segala keinginan yang membawa kita kepada kebinasaan. 

Tetaplah hidup dalam pertobatan sebab Allah menginginkan setiap orang percaya harus mampu memelihara kualitas iman dan kehidupan yang kudus dalam seluruh aspek hidupnya. Allah memanggil kita untuk hidup dalam pertobatan setiap hari sebab setiap orang rentan terhadap dosa tiap hari. 
Marilah kita jangan menyia-nyiakan keselamatan yang telah dikerjakan dan diberikan Yesus Kristus, tetaplah pegang dengan hidup di dalam tuntunan Roh KudusNya. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏

Sabtu, 16 Agustus 2025

EVANGELIUM MINGGU IX SETELAH TRINITATIS Evangelium : LUKAS 12 : 49 – 56

EVANGELIUM MINGGU IX SETELAH TRINITATIS


LUKAS 12 : 49 – 56

Thema : ALLAH MAHA KASIH DAN ADIL 

1. YESUS KRISTUS DATANG UNTUK MENGUMPULKAN YANG TERPISAH

    ** Apakah yang dimaksud dengan mengumpulkan?

Bagi orang Yahudi pada masa itu mereka memahami bahwa ketika Mesias datang maka Ia akan menghakimi bangsa-bangsa atas kejahatan mereka dan sebaliknya Mesias akan memberkati ataupun mengumpulkan umat-Nya yang percaya. Maka, hal inilah kemungkinan besar yang menjadi maksud dari perkataan Yesus (49). Di dalam Alkitab api bisa melambangkan Roh Kudus yang membawa semangat yang menyala-nyala dalam hati setiap orang percaya, dan Api juga melambangkan siksaan kekal, bahkan api juga bisa melambangkan kuasa Allah untuk memurnikan umat-Nya, memisahkan yang benar dan tidak. Dalam bacaan perikop ini, kelihatannya arti inilah yang dipakai oleh Yesus dalam pemberitaan-Nya kepada orang-orang pada saat itu. Hal ini senada dengan apa yang Yohanes Pembaptis katakan tentang Yesus di bagian awal Injil Lukas “Ia akan membaptis kamu dengan api, alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya, debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan” (Lukas 3:16-17). Jadi, Api pemisahan itu datang untuk memurnikan siapakah milik Allah siapa yang bukan milik Allah. Dalam kalangan kita pada saat ini, Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa saat kedatangan Kristus yang pertama Ia telah mengumpulkan kita dan memberi kita jaminan hidup kekal lewat kematianNya (Yohanes 3:16), baptisan kudusNya telah memateraikan kita dan menyucikan kita atas dosa kita, sebagaimana Kristus mati demikianlah dosa kita (Adam lama) ikut mati bersama dengan Kristus, dan saat kebangkitanNya kita ikut bersama Dia bangkit dengan mengenakan Kristus yang menang dalam diri kita, bangkit sebagai ciptaan yang baru (Kolose 2:12)  dan pada saat kedatanganNya yang kedua maka ia akan memisahkan siapakah milikNya dan siapa yang tidak, kekuasaan itu ada padaNya, jadi siapa yang telah menjadi milikNya akan di bawa tinggal bersama denganNya dan yang tidak milikNya akan di lemparkan ke dalam api kebinasaan.

Dalam ayat yang ke 50 dapat kita lihat bahwa penghakiman harus terjadi, dan sebelum penghakiman itu terjadi Yesus Kristus sendiri telah terlebih dahulu menanggung penderitaan itu lewat kematianNya di kayu salib (Markus 10:38). KematianNya membuat hukuman dosa atas pelanggaran seorang terselesaikan oleh pengorbanan Yesus Kristus (Roma 5:12-21). Baptisan yang di terima oleh Yesus Kristus adalah bukti awal penggenapanNya akan keselamatan manusia, serta menjadi suatu tanda solidaritas Yesus dengan orang orang berdosa sebagai bukti bahwa Ia adalah manusia sejati, sungguh Yesus di baptis bukanlah karna dosa atau pelanggaranNya. Tetapi, Baptisan itu telah menjadi jalan bagi Yesus untuk menanggung hukuman dosa umat manusia, termasuk orang Yahudi. Secara pribadi tentu saja Yesus merasa susah(50), namun tanpa kerelaan-Nya mati di kayu salib, keselamatan tidak dapat dialami oleh umat manusia. Kedatangan Kristus sebagai mesias memberikan hidup yang baru bagi kita, meskipun hal itu melahirkan pertentangan dan pemisah antara yang sepengakuan kepada Kristus dan tidak (51-53). 

Setiap orang yang percaya dan memelihara karya keselamatan Yesus, tidak akan dihakimi karena Kristus sudah mati bagi mereka. Namun bagi mereka yang tidak percaya dan menolak karya tersebut, akan binasa dalam dosa-dosanya. Dalam dunia nyata perpecahan dan pertentangan ini akan terus menerus terjadi hingga Kristus mengakhiri dunia ini. Kini, pertentangan itu telah terjadi di tengah tengah keluarga Kristen, sebab hubungan antara ayah dan anak akan terpisah, kakak dan adik akan terpisah bahkan terputus total karna tidak sepengakuan kepada Kristus, hal ini memang menyedihkan, namun itulah sebuah fakta. Jikalau kita belajar dari kitab perjanjian lama, pengaruh Iman yang membuat perpecahan dalam keluarga itu rupanya diambil dari pemberitaan nabi Mikha mengenai kemunduran akhlak rakyat pada masa kerajaan Yehuda (Mikha. 7:6). Akibat pemurnian tersebut akan terjadi pemisahan antara orang percaya dengan orang yang menolak untuk percaya. Yesus menguraikan pemisahan itu dengan ilustrasi perpecahan di antara keluarga (ayat 52-53). Bukankah hal itu sudah terjadi ketika anggota keluarga yang bertobat harus dikucilkan dan bahkan dibunuh oleh anggota keluarga yang tidak percaya?.

  ** Bagaimanakah Kristus mengumpulkan kita ?

Berbicara tentang kasih karunia, sesungguhnya Yesus datang untuk menyelamatkan manusia dari keterpisahannya dengan Allah, di balik karya Kasih karunia-Nya la juga akan datang kembali untuk menyatakan penghukuman bagi mereka yang menolak kasih karuniaNya. Dalam masa di dunia ini, sesungguhnya Baptisan yang di berikan oleh Kristus menjadi suatu pemisah dan pengumpul bagi setiap orang, kita tahu bahwa dosa Adam lama di wariskan kepada setiap orang dan membuat kita berada di luar Kristus atau terpisah hal itulah sebabnya setiap orang harus di Baptis, termasuk bayi. Baptisan kudusNya telah menjadi alat Kristus untuk mengumpulkan dan memateraikan kita menjadi milik Kristus (di persatukan kembali kepada Kristus) dan bagi orang yang tidak menerima baptisan kudusNya akan tetap berada dalam keterpisahan, berada di luar kumpulan orang percaya dan berada di luar kasih karunia.

Dalam hal Baptisan, kita tahu bahwa Yesus sendiri juga telah melalui baptisan itu (Lukas 12:50). Yesus menerima baptisan itu bukan karena Ia berdosa, tetapi justru untuk membuktikan bahwa Dia berasal dari Allah dan diutus Allah untuk menjadi agen pemurnian tersebut. Yesus telah melakukan berbagai hal dalam pelayanan-Nya, seperti mukjizat, pengajaran, terlebih Ia telah mati dan bangkit untuk kita, semuanya itu di lakukanNya hanyalah untuk mengembalikan Citra Allah itu dalam diri kita, proses pengumpulan dan pemurnianNya telah terjadi dalam 3 hari. Kristus telah menang dan mengambil kita kembali dari lautan kematian kekal, apakah kita percaya dan menyadari itu?. Ya Demikianlah Kristus berkarya untuk kita, semua itu kita peroleh tanpa sedikit pun usaha kita, hanya Kristus sendiri. 

Namun, ingatlah meskipun hal itu telah Kristus lakukan, tetapi akan tetap ada saja orang-orang yang tidak menyukai-Nya bahkan tidak percaya dan menyangkal kematian dan kebangkitanNya. Hal itu pun terjadi di dalam keluarga, ada anggota keluarga yang menolak dan ada yang menerima. Sehingga pertentangan terhadap keputusan untuk mengikut Yesus tidak dapat terselesaikan dengan baik (52-53). Di dalam dunia ini, pertentangan itu akan tetap terjadi hingga  Kristus datang. Kita akan terus menerus melihat adanya konflik horizontal antara umat Kristen dengan mereka yang non-Kristen, seperti yang terjadi dalam akhir akhir ini, penggusuran rumah ibadah, pelarangan berdoa di rumah rumah dan termasuk penganiayaan penganiayaan terhadap orang orang Kristen dan Ironisnya, konflik yang serupa juga akan terjadi dalam internal tubuh Kristus sendiri, yaitu sesama orang percaya yang masih mau di pakai iblis sehingga kerap menimbulkan perselisihan dan perpecahan dalam hubungan antara jemaat bahkan pengerja gereja.


2.    TETAPLAH SETIA DALAM BAPTISAN KUDUSNYA SAMPAI KRISTUS DATANG

Melalui Firman ini, kita di ajak untuk tetap teguh berpengharapan hsnyan kepada Yesus dan firman-Nya saja. Firman dalam Baptisan KudusNya telah memateraikan kita dan menjamin keselamatan kita, maka hendaklah dalam setiap saat kita harus menghidupinya, dalam artian tiap tiap saat kita harus bersyukur atas Anugerah Allah yang di berikan kepada kita lewat kematian dan kebangkitanNya, mengakui dan menyadari perbuatan kita yang tidak benar, memberikan Roh kudusNya mengarahkan kita kepada pertobatan tiap tiap saat. 

Setiap orang percaya yang di perhadapkan dengan pertentangan karna mengikut kristus harus berbeda cara dalam menghadapinya. Bagi orang percaya, pertentangan itu justru harus kita pandang sebagai suatu kesempatan untuk memberitakan karya keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus. Dalam hal pemberitaan kabar keselamatan, orang-orang terdekat kita adalah "target" yang sangat efektif. Siapakah mereka? Mereka adalah orang tua, saudara, anak, rekan sejawat, dan tetangga. Caranya ialah dengan menunjukkan cara hidup ber_Iman. Inilah salah satu cara memberitakan Kristus sang juruselamt kita kepada dunia.

Dalam menuju kepada penghakimanNya (58). Sebagai orang yang telah menerima materai dari Kristus sendiri lewat baptisan KudusNya, hendaklah hidup itu menjadi kesempatan bagi kita untuk membayar hutang syukur kita kepada Allah (59), yaitu menyampaikan dan menghidupi kebenaran kebenaran Kristus dalam hidup kita setiap hari. Membayar hutang itu tidak cukup hanya dari pemberitaan namun dalam tiap tiap hari juga kita harus mencicilnya lewat perbuatan perbutan kita yang terus menerus bercermin kepada Kristus itu sendiri.

Tetaplah berpegang teguh pada firman-Nya dan terus-menerus menunjukkan kualitas cara hidup beriman kita kepada orang lain.               Amin .


Ef. 3:14-21; Mzm. 33:1-2,4-5,11-12,18-19; Luk. 12:49-53

#vdmaluther

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?