Kamis, 12 September 2024

Marilah memberitakan Injil Kabar keselamatan kepada setiap orang - Kisah Para Rasul 13 : 13 - 20

Shalomm. 
Selamat pagi

FIRMAN ALLAH UNTUK KITA. 
Kisah Para Rasul 13 : 15
Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: "Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!"
Kisah Para Rasul 13 : 16
Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: "Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah!
Kisah Para Rasul 13 : 17
Allah umat Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu.
Kisah Para Rasul 13 : 18
Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun.
Kisah Para Rasul 13 : 19
Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka

Saudara saudari, Dalam bacaan kita hari ini, setelah Paulus dan Barnabas meninggalkan Pafos, mereka berlayar ke Perga di Pamfilia (13). Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan dari Perga, kemudian tiba di Pisidia, Antiokhia, dan masuk ke rumah Ibadat (14). Di dalam rumah ibadat, Paulus diberi kesempatan untuk berbicara (15). Dalam kesempatan itu, Dia memakainya untuk menceritakan tentang Allah dan karya-Nya yang berkenan untuk menyelamatkan orang berdosa melalui Yesus Kristus yang lahir menjadi manusia.

Saudara saudari, Paulus menjelaskan bahwa KESELAMATAN akan bangkit dari keturunan Daud, yaitu Yesus Kristus. Paulus mengatakan dengan jelas mengenai kedatangan, penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus. Paulus menekankan bahwa Yesus sungguh  lebih tinggi dari hukum Musa karena dalam Yesus ada pengampunan dosa bagi setiap orang yang datang kepada_Nya.

Setelah itu, Injil yang diberitakan oleh Paulus mendapat respons positif sehingga banyak orang yang percayaa akan kehadiran Yesus Kristus. Hal itu terbukti, Pada hari Sabat berikutnya, hampir seluruh kota itu datang berkumpul untuk mendengarkan Firman Allah (44). Tetapi, ada juga beberapa orang Yahudi yang iri hati dan menghujat Paulus karena mereka tidak mengerti maksud Allah menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Yesus.

Oleh sebab itu, dari renungan harian Luther hari ini, kita belajar bahwa tujuan hidup orang percaya adalah menjadi alat Allah untuk menyebarkan Injil kepada semua orang. Kita hanya menyampaikan sebab yang membuat orang menjadi percaya dan berserah kepada Allah itu adalah Pekerjaan Roh Kudus sendiri. Oleh karena itu, marilah dengan penuh keberanian kita mau memberitakan Injil kepada semua orang. Dalam hal memberitakan Firman kita mulai lah dari diri kita sendiri, memperbaharui hidup, bertobat dengan sungguh sungguh, menjadi kan hidup menjadi persembahan yang hidup kepada Allah melalui identitas kita yang benar. Sebab Kita juga telah mengalami anugerah keselamatan, untuk itu Tuhan mengutus kita memberitakan Injil. Mari kita mulai dari keluarga kita, sahabat kita, tetangga kita, sehingga semakin banyak orang yang menerima Yesus Kristus. Sebab Tuhan berfirman, "Jika engkau mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dengan hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka engkau akan diselamatkan" (Rm. 10:9). Percayalah, Tuhan akan memampukan kita memberitakan Injil. Roh Kudus akan selalu menolong dan menguatkan kita, dan doakanlah kiranya Injil yang kita kita beritakan dapat diterima dengan baik dan setiap pendengar menjadi percaya. Jadikanlah hidupmu menjadi berkat bagi sesama. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin!

Rabu, 11 September 2024

Kuasa Allah Yang selalu memelihara hidup kita - Mazmur 147 : 1 - 12

Selamat pagi..... 


Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 147 : 2
TUHAN membangun Yerusalem, Ia mengumpulkan orang-orang Israel yang tercerai-berai;
Mazmur 147 : 3
Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;
Mazmur 147 : 4
Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya.
Mazmur 147 : 5
Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga.
Mazmur 147 : 8
Dia, yang menutupi langit dengan awan-awan, yang menyediakan hujan bagi bumi, yang membuat gunung-gunung menumbuhkan rumput.

Saudara saudari, Salah satu sifat manusia adalah kagum akan hal-hal yang unik. Sesuatu yang unik akan bernilai lebih, dan keunikan itu kita sematkan pada sesuatu yang tidak ada bandingannya. Pernahkah kita merenungkan seberapa unik pengenalan kita akan Allah?

Mazmur 147 menguraikan keunikan Allah yang hidup. Allah membangun kota di mana umat-Nya menyembah Dia, dan memulihkan mereka yang patah hati (2-3). Dia berdiri sebagai pembela kaum yang lemah dan menentang mereka yang fasik (6). Allah menciptakan bumi dan memelihara segenap ciptaan (8-9). Ia meneguhkan umat-Nya dan memberkati mereka dengan kesejahteraan hidup (13-14). Dengan kuasa firman-Nya, Ia memerintah bumi (15-18) dan berkomunikasi dengan umat pilihan-Nya (19). Inilah rangkuman segala karya Allah yang diberikan secara unik dan khusus kepada umat-Nya (20).

Pemazmur menegaskan bahwa semua tindakan Allah dikerjakan semata-mata oleh kedaulatan-Nya, tanpa meminta nasihat dari ciptaan-Nya. Maka, satu-satunya respons yang tepat adalah: "Haleluya!" (1, 20). Pujian inilah yang mengawali dan mengakhiri Mazmur.

Allah yang kita sembah di dalam Alkitab adalah Allah yang tidak dapat dibandingkan dengan apa pun di dunia ini. Maka, memuliakan Allah adalah sikap dan tindakan yang seharusnya muncul secara alami dari dalam diri kita.

Sayangnya, manusia memilih untuk menghindari Allah. Dosa menjadi penghalang bagi kita untuk melihat dan mengenali kemuliaan Allah yang unik. Keunikan Allah justru digantikan dengan apa yang fana dari dunia ini. Itulah sebabnya, pemazmur mengingatkan kita kepada pelbagai karya Allah. Dunia tidak mengenali firman Allah, tetapi kita dapat melihat kuasa Allah yang menciptakan dunia ini dan mendengarkan pengajaran-Nya yang penuh dengan kuasa. Maka, sekarang kita hidup untuk Allah, dalam arti marilah setia menyembah-Nya sebagai satu-satunya Allah yang sejati yang memelihara hidup kita setiap saat..

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏

Selasa, 10 September 2024

Jangan menjadi pemimpin yang Jahat atau pemimpin diktator - Kisah Para Rasul 12 : 18 - 25

Selamat pagi. 

Firman Allah Untuk kita. 

Kisah Para Rasul 12 : 21
Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka.
Kisah Para Rasul 12 : 22
Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allah dan bukan suara manusia!"
Kisah Para Rasul 12 : 23
Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.
Kisah Para Rasul 12 : 24
Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang.
Kisah Para Rasul 12 : 25
Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus.

Saudara saudari, Kekuasaan dunia ini sesungguhnya datang dari Allah, setiap pemerintah, para raja, dan pemimpin lainnya dapat memimpin adalah karena atas seijin Allah dan merupakan perpanjangan tangan Allah dalam menyatakan kebenaran atau kehendak Allah, namun dari zaman dulu sampe sekarang sering kekuasaan itu di salah gunakan, mereka sering lupa akan Allah yang membuat tinggi hati dan lupa bahwa semua kekuasaan yang di dunia ini ada batasnya. Dalam perikop kita hari ini, selama di dalam hidupnya Herodes telah banyak menyebarkan kejahatan, ia lebih banyak membuat ketakutan dan bencana ketimbang Ketentraman dan kedamaian di dalam kerajaannya. Nyawa manusia begitu murah dan tidak ada harganya apa-apa. Bahkan pengawal-pengawal yang menjaga Petrus dibunuh karena Petrus lolos dari belenggu penjara. Pada saat itu semua orang harus takluk dan taat kepada sang Raja. Bahkan ia harus diangkat ke atas melampaui tahta yang di dudukinya karena rakyat menganggap bahwa suara Herodes adalah suara Allah.
 Dalam hal ini tekanan bertubi-tubi membuat manusia pada saat itu tidak lagi mengenal batas akan yang benar dan salah. Bahkan hal ini membuat manusia tidak lagi peka membedakan kekuasaan Allah dan kekuasaan manusia, sehingga mereka tidak memiliki kesadaran tentang hal-hal yang boleh dilakukan dan hal-hal tidak boleh dilakukan. Sungguh Kekuasaannya pada saat itu jauh yang di harapkan terlebih yang di kehendaki Allah. Dan hal yang paling fatal dalam hal ini, Herodes menjadi tidak hormat dan tunduk kepada Allah. Justru ia ingin merebut wilayah dan kekuasan Allah. Lalu Apakah yang terjadi? 

Saudara saudari, seketika itu juga malaikat Tuhan menamparnya, dan akhirnya mati dimakan cacing-cacing sungguh begitu sadis kehidupan orang orang jahat. Begitulah akhir kehidupan seorang yang diktator dalam kepemimpinan nya yang tidak mendengarkan suara Allah. 
Pada masa kini kepemimpinan atau kekuasaan hal seperti ini sering terjadi dalam Gereja yang sering di katakan sisuan bulu (perintis)yang menjadi diktator dalam segala hal sehingga sering menjadi penghalang dalam perkembangan dan yang banyak melahirkan perpecahan atau kebencian dalam ber Gereja (organisasi), jikalau kita masuk dalam keluarga hal ini juga sering kita menjumpai seorang ayah yang memerintah dengan penuh kuasa diktator memimpin dalam keluarga yang pada akhirnya terjadi perpecahan, kekerasan dalam rumah tangga ataupun perceraian. Sesungguhnya Allah tidak mengkehendaki hal itu terjadi pada kita, Allah marah terhadap hal hal demikian dan itu bukanlah identitas orang percaya. 

Saudara saudari hal ini perlu kita ingat dan kita sadari bahwa besarnya kekuasaan atau pengaruh seseorang dalam Gereja tidak akan pernah dapat membatasi kehadiran Allah. Herodes bisa mati, kebesaran dan kekuasaan manusia harus berakhir sampai di dunia ini, tetapi ingatlah firman Allah tetap tersebar dan terus bertumbuh di segala tempat. Firman Allah tidak akan pernah berakhir sebab kejayaan dan kekuasaan firman Allah akan terus bertumbuh, selalu baru, dan aktual bahkan menjadi pondasi dalam hidup setiap orang benar. 

Oleh karena itu dalam hal ini marilah kita memahami bahwa ada hukuman bagi orang yang tidak menghormati Allah, Hidupnya akan berakhir dalam kehinaan jikalau tidak taat kepada Allah. Meskipun Allah membiarkan kekuatan dunia menang sementara waktu, menekan gereja-Nya dan menghalangi pemberitaan Injil. Namun pada akhirnya, kekuasaan mereka akan hancur dan kemegahannya akan luntur. Marilah belajar dari pemimpin yang takut akan Tuhan dan Lihatlah akhir hidupnya dan contohlah gaya hidupnya, sebaliknya marilah melihat juga akhir hidup dari pemimpin yang tidak baik, dan lihatlah akhir hidupnya. Kedua hal ini tentu memiliki perbedaan. Marilah hidup di dalam karya pemeliharaan Allah lewat Roh Kudus, jikalau saat ini Allah memberi kita waktu dan kesempatan pergunakan lah dengan baik dan bertanggung jawablah kepada Allah. Berlombalah untuk melakukan yang baik. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Senin, 09 September 2024

Penyertaan Allah di luar yang kita pikirkan Tetaplah Bertekun di dalam Doa - Kisah para rasul 12 : 1 - 17

 Shalommmm. 


Firman Allah untuk kita. 

Kisah Para Rasul 12 : 3

Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.

Kisah Para Rasul 12 : 4

Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.

Kisah Para Rasul 12 : 5

Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

Kisah Para Rasul 12 : 6

Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.

Kisah Para Rasul 12 : 7

Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.


Saudara saudari, walaupun gereja berada dalam penganiayaan, para PelayanNya terbelenggu, percayalah Kuasa Allah tidak dapat di belenggu oleh siapa pun. Dan Gereja juga tidak dapat di belenggu oleh siapa pun Karena yang menghidupkan Gereja adalah Roh Kudus. 

Oleh karena itu, dalam hidup kita juga Ada begitu banyak peristiwa-peristiwa yang tak terduga terjadi di sekitar kita. Ada peristiwa yang melibatkan diri kita, ada juga peristiwa yang melibatkan orang lain. Kadang-kadang hati kecil kita bertanya: "bagaimana mungkin aku atau dia atau mereka dapat mengalami peristiwa itu?". 


Bila kita memperhatikan peristiwa yang dialami Petrus dalam penjara, belenggu di tangannya terlepas, dan akhirnya bebas dari penjara itu semua itu adalah hanya karna Kuasa pemeliharaan Allah (mukjizat). Petrus yakin bahwa campur tangan Tuhan membuat bermacam macam keajaiban yang tidak dapat terpikirkan oleh kita manusia. Allah membebaskan Petrus ketika sudah tidak ada pengharapan dan pembebasan yang terjadi itu di luar kemampuan manusia. 

Dalam hal ini, Ketika Herodes melihat begitu pesatnya orang-orang Kristen berkembang maka ia memulai strategi penganiayaan hebat dengan rencana membunuh Yakobus. Tentunya strategi ini mempunyai keuntungan ganda, bagi Herodes sang penguasa juga bagi orang Yahudi yang terusik dengan kehadiran orang-orang Kristen. Tidak hanya sampai disitu, sang soko guru para murid, Petrus pun dimasukkan ke dalam penjara di bawah pengawalan ketat para pengawal dan prajurit serta terbelenggu oleh dua rantai (4, 6) mana mungkin Petrus dapat bergerak bebas. Artinya jika Petrus saja bisa masuk penjara, apalagi yang bisa diperbuat oleh orang-orang Kristen di luar sana. Ini bertujuan agar semangat orang percaya semakin lemah sehingga dapat menekan penyebaran Injil. Namun itu tidak terjadi. Ada hal yang tidak ada pada benak sang penguasa dunia yaitu kehadiran Tuhan yang berdaulat di atas segalanya. Tuhan berkarya melalui sekelompok kecil orang yang lemah dan tanpa persenjataan apa pun. Hanya melalui DOA yang disampaikan dengan tekun kepada Allah sang raja Gereja. Sungguh dunia hadir dengan kekuatannya, tetapi Tuhan hadir dengan cara-Nya yang seolah-olah lemah dan mudah rapuh tetapi tidak terkalahkan. 


Saudara saudari, Ketika situasi dunia mencekam dan kita tidak dapat bergerak bebas bahkan hidup kita orang percaya dibatasi oleh banyak halangan, ingatlah bahwa ada Tuhan yang berdaulat atas semua itu dan Tuhan pun dapat berkarya melalui hal-hal sederhana dan yang tidak tampak secara kasat mata. Mari ingatlah bahwa kita memiliki Kristus dan kita adalah milik Allah, percayalah Allah yang selalu menyertai kita dan jangan pernah lupa untuk memanjatkan doa doa kita kepada Allah. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. 

Amin 😊😊

Minggu, 08 September 2024

Tetaplah Setia Sebab Allah Setia memelihara kita - Kisah para Rasul 11 : 19 - 30

Selamat pagi. 

Firman Allah untuk kita. 
Kisah Para Rasul 11 : 23
Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan,
Kisah Para Rasul 11 : 24
karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
Kisah Para Rasul 11 : 25
Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
Kisah Para Rasul 11 : 26
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

Saudara saudari, sesungguhnya Pendiri dan pemilik Gereja Adalah Allah, Gereja dimulai oleh Tuhan. Oleh karena itu sudah pasti akan disertai dan di pelihara oleh Tuhan. Dalam sejarahnya Gereja mula-mula mengalami banyak sekali penderitaan.

 Dalam perikop ini dikatakan bahwa umat Tuhan tersebar karena penganiayaan (19). Tentunya, hal ini membuat lemah setiap umat Allah, sebab keadaan orang Kristen pada saat itu teraniaya dan terpaksa mereka berpencar ke segala arah karna penderitaan. Namun satu hal yang luar biasa, Meskipun dianiaya, mereka tetap melakukan penginjilan, sekalipun hanya dapat menginjili orang-orang Yahudi saja (19). Dari sini dapat kita pahami seolah-olah pada saat itu Injil menyebar dengan lambat. Akan tetapi, Allah tetap menyatakan pemeliharaanNya terhadap Gereja-Nya. Dia bisa memakai siapa saja, termasuk orang-orang Siprus dan orang Kirene. Mereka justru menyebarkan Injil kepada orang-orang Yunani (20). Dan oleh mereka Injil Tuhan kemudian semakin merambat. Setelah itu, Tuhan menyatakan penyertaan-Nya dalam bentuk yang lain. Dia mengutus Barnabas ke Antiokhia untuk menggembalakan umat Tuhan yang ada di sana (23). Karena jemaat Tuhan sudah bertambah banyak, dia mengajak Saulus melayani bersama selama satu tahun (25-26). Dalam periode ini, mereka berdua dengan tekun mengajar umat Tuhan (26). 
Selain itu, mereka juga ikut ambil bagian untuk mengoordinasi bantuan-bantuan sosial untuk mendukung setiap umat Tuhan yang membutuhkan pertolongan (28).

Sesungguhnya semua itu adalah rangkaian pemeliharaan Tuhan terhadap Gereja-Nya atau umat. Umat Tuhan dipelihara Allah dan mereka tetap melakukan penginjilan sekalipun dianiaya. Umat Tuhan juga dipelihara melalui gembala yang diutus Tuhan, yang dengan setia mengajar dan membantu setiap mereka yang membutuhkan layanan.

Hal ini mengajarkan kita tentang satu hal yang penting bahwa Gereja Tuhan akan selalu dalam pemeliharaan dan penyertaan Tuhan. Oleh karena itu, jangan pernah takut dengan penderitaan atau kesulitan yang ada. Gereja hanya perlu dengan setia memberitakan Injil yang murni dan menjalankan tugasnya untuk melayankan kedua sakramen yaitu Sakramen Baptisan kudus dan perjamuan KudusNya dengan benar agar setiap jemaat tetap terpelihara di dalam Iman yang teguh. 
Dan lewat hal itu, maka setiap jemaat juga harus bersyukur dan menyadari bahwa setiap hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan untuk melayani di Gereja adalah bentuk pemeliharaan Tuhan yang nyata terhadap Gereja. Sebab Pendeta adalah Wakil Allah (Singkat Ni Kristus) yang menjadi Imam di tengah tengah dunia ini lewat Gereja untuk memelihara dan menuntun setiap jemaat ke jalan yang tepat.
Oleh karna itu, marilah tetap setia kepada Allah sebab Allah selalu memelihara dan menyertai hidup kita setiap saat. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa. Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semuanya Amin. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻


                 Pdt. Ardianus Situmorang S. Th

Sabtu, 07 September 2024

hiduplah saling mengasihi tanpa membedakan status kaya dan miskin (sosial) - Yakobus 2 : 1 - 10

Selamat hari minggu.... 

Firman Allah untuk kita. 
Yakobus 2 : 5
Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?
Yakobus 2 : 8
Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik.
Yakobus 2 : 10
Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.

Saudara saudari, dalam hidup ini, sering kita menjumpai jika ada Orang yang terpelajar, terhormat, dan terkenal senantiasa mendapatkan perhatian dan kehormatan yang lebih dibandingkan orang-orang yang tidak memiliki apa apa. Bahkan sikap membedakan ini pun tidak jarang dijumpai di tengah tengah Gereja, sering terjadi lebih banyak memberikan kesempatan dan penghormatan bagi yang kaya dan meremehkan, membatasi, bahkan menghalangi yang kekurangan untuk mengekpresikan dirinya. Bagaimana kita meresponi hal ini sebagai orang percaya ? 

Saudara saudari, melalui bagian ini Yakobus memperingatkan dengan tegas agar setiap pembaca tidak menilai orang berdasarkan penampilan fisik dan derajat sosial. Sikap ini jelas bertentangan dengan pernyataan Iman yang benar, sebab Allah tidak membedakan siapa pun lewat apa yang kita miliki namun yang pasti Allah melihat hati dan bukan penampilan lahiriah. Dan jika pembedaan ini terjadi, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun di tengah tengah Gereja, itu berarti kita sedang menempatkan diri lebih tinggi dan menduduki posisi hakim yang tidak adil bagi sesama kita (4), serta melanggar hukum kasih (9). Siapakah kita sehingga berhak menentukan kepada siapa hormat dinyatakan atau kepada siapa ketidakhormatan dinyatakan (2-3)? 

Realita kehidupan berbicara bahwa seringkali orang miskin lebih terbuka bagi Injil daripada orang kaya, karena banyak orang kaya lebih mengandalkan hidupnya pada kekayaan yang dimilikinya daripada kepada Tuhan (5). Namun tidak berarti bahwa orang kaya sulit menerima Injil, karena status sosial tidak menjadi penentu di hadapan Allah. Bersikap antipati dan mencurigai orang kaya juga tidak dapat dibenarkan. Jadi sesungguhnya surat ini ditulis dengan tujuan agar Kristen kembali kepada hukum kasih, yang kaya atau yang miskin hendaklah tidak ada perbedaan dan harus hidup saling mengasihi seperti mengasihi dirinya sendiri. Karena hukum kasih tercermin dalam setiap hukum yang diberikan Tuhan kepada umat- Nya. Tidak ada ukuran apa pun yang dapat menggeser hukum kasih. 
Oleh karena itu tempatkanlah harta pada porsi yang benar, sehingga tidak mempengaruhi kita dalam bersikap kepada orang lain. Kemudian taatilah hukum kasih dalam seluruh sikap dan perbuatan, sehingga tidak membuat Anda membedakan siapa pun yang Anda temui. Inilah hidup iman kristen yang sejati yang memuliakan Tuhan dan membangun relasi kasih dengan sesama. Tetaplah hidup dalam kasih yang seutuhnya, sebagaimana Kristus mengasihi kita tanpa melihat perbedaan, demikianlah kita hidup saling mengasihi tanpa perbedaan dan batasan. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. 
Amin

Jumat, 06 September 2024

Acara Ibadah Kebaktian Muda Mudi GKLI - Berkat dan Kuasa Untuk Bertumbuh (Baptisan kudus) Mazmur 103 : 8 – 14

 

Acara Ibadah Kebaktian Muda Mudi GKLI

07 Agustus 2024

1.     Bernyanyi dari KJ No. 03 : 1 – 3 (Kami Puji dengan riang)

1. Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;
Bagai bunga t'rima siang, hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t'lah lenyap.
Sumber suka yang abadi, b'ri sinarMu menyerap.

2. Kau memb'ri, Kau mengampuni, kau limpahkan rahmatMu
Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih Kau jadikan milikMu
Agar kami menyayangi, meneladan kasihMu.

3. Semuanya yang Kaucipta memantulkan sinarMu.
Para malak, tata surya naikkan puji bagiMu
Padang, hutan dan samud'ra, bukit, gunung dan lembah,
Margasatwa bergembira 'ngajak kami pun serta.

2.     Doa Pembuka.

Bapa Kami yang ada di Surga, Kini kami datang berdoa dan bersyukur kepadaMu, terpujilah Engkau yang selalu senantiasa memelihara hidup kami hingga malam hari ini, malam hari ini kami telah berkumpul disini para Pemuda pemudi dan remaja untuk belajar Firman-Mu yang Kudus, Ajari dan bimbinglah kami agar kami memahami kehendak-Mu, biarlah kiranya Roh kudus selalu mengarahkan hati kami, sehingga kami dapat melakukan Firman_Mu di dalam kebenaran, kami juga pada saat memohon, untuk masa depan kami, kami percaya bahwa Engkau selalu menyediakan yang terbaik untuk kami, karena itu, berilah kami semangat, kesetiaan dan rasa hormat terhadap orang tua kami, agar kami dapat melihat Anugerah berkat yang Engkau berikan kepada kami dalam setiap saat sehingga kami tetap semangat dalam menggapai cita cita kami. Saat ini juga kami akan mendengarkan Firman Mu, bimbinglah kami agar kami beroleh kekuatan dan Iman oleh pendengaran Firman mu. Untuk Orang tua kami, Tuhanlah yang memelihata hidup mereka, kiranya Engkau memberikan umur yang panjang, kesehatan dan Berkat bagi keluarga kami. Untuk sahabat sahabat kami yang tidak dapat berkumpul bersama kami di malam hari ini, sertailah mereka dan ingatkanlah supaya di waktu berikut mereka dapat memberikan hati untuk datang beribadah di tempat ini. Bapa kami yang di Surga, atas segala dosa dan pelanggaran kami, mohon ampuni dan kuduskan kami dari dosa kami itu, agar kami layak untuk memanggil nama Mu yang Kudus. Terpujilah Engkau, kini dan sampai selama lamanya. Amin

3.     Bernyanyi Kidung Jemaat No. 460 : 1 – 3 (Jika jiwa ku Berdoa)

o  Jika jiwaku berdoa kepadaMu, Tuhanku, ajar aku t'rima
saja pemberian tanganMu dan mengaku, s'perti Yesus
di depan sengsaraNya: Jangan kehendakku, Bapa,
kehendakMu jadilah.

o  Apa juga yang Kautimbang baik untuk hidupku,
biar aku pun setuju dengan maksud hikmatMu,
menghayati dan percaya, walau hatiku lemah:
Jangan kehendakku, Bapa, kehendakMu jadilah.

o  Aku cari penghiburan hanya dalam kasihMu.
Dalam susah Dikau saja perlindungan hidupku.
'Ku mengaku, s'perti Yesus di depan sengsaraNya:
Jangan kehendakku Bapa, kehendakMu jadilah.

4.     Renungan Firman (Pendalaman Alkitab)

Ayat Renungan : Mazmur 103 : 8 – 14

Thema               : Berkat dan Kuasa Untuk Bertumbuh (Baptisan kudus)                   Hal. 132 - 133

Tujuan               : Supaya Anak Remaja, atau para pemuda/i percaya bahwa :

1.     Melalui Baptisan Allah mengampuni

2.     Melalui baptisan kudus Allah melepskan kita dari kematian dan Kuasa Iblis

3.     Melalui baptisan Allah memberikan kita kehidupan yang kekal.

             Hafalan             : Baptisan Kudus bagian kedua              Kolose 2 : 12 – 13

Apakah pemberian dan keuntungan Baptisan itu?

Baptisan ini memberikan keampunan dosa,  kelepasan dari kematian dan iblis serta memberi keselamatan yang kekal kepada semua orang yang percaya kepada Baptisan itu sebagai Firman dan janji Allah yang dinyatakan.

5.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 355 : 1 – 3 (Yesus Memanggil)

1. Yesus memanggil, "Mari seg'ra!" Ikutlah jalan s'lamat baka;
jangan sesat, dengar sabdaNya, "Hai marilah seg'ra!"

         Reff : Sungguh, nanti kita 'kan senang, bebas dosa hati pun tent'ram
              Bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.

2. Hai marilah, kecil dan besar, biar hatimu girang benar.
Pilihlah Yesus jangan gentar. Hai mari datanglah!

         Reff : Sungguh, nanti kita 'kan senang, bebas dosa hati pun tent'ram
              Bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.

3. Jangan kaulupa, Ia serta; p'rintah kasihNya patuhilah.

               Mari dengar lembut suaraNya, "AnakKu, datanglah!"

           Reff : Sungguh, nanti kita 'kan senang, bebas dosa hati pun tent'ram
                Bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.

6.     Doa penutup + Doa Bapa Kami

7.     Latihan Koor





theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?