Jumat, 08 Agustus 2025

Mazmur 25 : 1 - 6 "Berharap dan berpegang teguh kepada Tuhan


Firman Allah untuk kita.
Mazmur 25 : 2
Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku.
Mazmur 25 : 3
Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya.
Mazmur 25 : 4
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.
Mazmur 25 : 5
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.
Mazmur 25 : 6
Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.

Saudara saudari, Mazmur ini lahir dari pergumulan seorang yang hidup dalam persekutuan yang mesra dengan Tuhan. Ia menyadari akan dosanya, namun ia tetap yakin dan percaya bahwa kasih setia Allah menaunginya. Oleh karena itu, Ia datang kepada Tuhan untuk meminta pembebasan dari kesesakan batiniah dan ancaman lahiriah. 

Sikap pemazmur yang merupakan sikap iman tersebut mencakup tiga hal:
1. Seluruh perhatian pemazmur diarahkan kepada Tuhan,
2. Ia mempercayakan dirinya kepada Allah, sehingga ia merasa tak mungkin dipermalukan oleh musuh, 
3. Ia juga menanti-nantikan Tuhan, sehingga masa depannya terbuka karena Tuhan menyelamatkan umat-Nya (ayat 1-3).

Dari sikap iman yang demikian, di dalam kesulitan pribadi yang dialaminya, pemazmur meminta kepada Allah - seperti yang pernah di lakukan Musa di padang gurun - agar ia mengenal jalan Tuhan, supaya ia dapat hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan (ayat 4-5, bdk. 1:6). Sama seperti orang tua yang membesarkan dan melatih anak-anaknya, demikianlah Allah mengajarkan dan menunjukkan jalan itu, dan bertindak sebagai navigator dalam perjalanan hidup umat. 

Oleh karena itu, hendaklah dalam menjalani hidup, pengenalan kita terhadap firman-Nya dan pengalaman kita bersama-Nya harus semakin memupuk kepercayaan dan kasih setia kita kepada-Nya, sehingga Iman itu semakin bekerja dan mendorong kira untuk hidup berserah dan bergantung kepada Allah sang sumber kehidupan. Dan setiap orang yang ner Iman akan hidup dalam penantian akan kedatangan Tuhan dan tetap percaya pada-Nya dalam segala keadaan, karena Dialah Allah sang Penyelamat kita.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

ROTI DARI SURGA

ROTI DARI SURGA - REAL PRESENCE


Setelah bangsa Israel aman di seberang Laut Merah dan seketika itu sukacita kebebasan memudar, mereka menyadari bahwa mereka harus memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Mereka bersungut-sungut kepada mara bahwa mereka haus, dan Tuhan menyediakan air untuk mereka minum. Sesampainya di Padang Gurun, mereka kembali bersungut-sungut karena tidak punya makanan. Tuhan berfirman kepada Musa bahwa Ia akan menyediakan roti di pagi hari dan burung puyuh di malam hari untuk mereka makan.

Ketika bangsa itu melihat roti yang disediakan Allah, mereka merasa sangat aneh sehingga bertanya-tanya, "Apakah ini?" 
Mereka menyebutnya Manna, yang berarti "apakah ini?" dalam bahasa Ibrani. Musa menjawab bahwa itu adalah roti yang disediakan Allah bagi mereka. Allah menyediakan makanan ini selama enam hari, dan jumlahnya berlipat ganda pada hari keenam. Pada hari Sabat, manna tidak turun.

Sejak manusia pertama kali bercocok tanam hingga saat ini, roti telah menjadi makanan pokok. Allah memberi makan umat-Nya di padang gurun dengan Manna untuk mengajarkan mereka agar mempercayai Bapa Surgawi mereka sebagai makanan sehari-hari.

Tuhan akan melakukan mukjizat-mukjizat lain dengan roti. Nabi Elia akan memberi makan janda dan putranya dengan roti, tepung, dan minyak yang tidak pernah habis. Elisa akan memberi makan seratus orang dengan beberapa roti. Kemudian, dalam kisah perjanjian baru dapat kita lihat bahwa Setan menggoda Yesus untuk membuat batu menjadi roti daripada mempercayai-Nya. Yesus mengutip apa yang dikatakan Musa tentang Manna: manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan. ( Ulangan 8:3 ). 
Yesus memberi makan orang banyak di padang gurun dengan beberapa roti dan ikan. Orang banyak itu mengerti apa artinya. Yesus adalah Mesias, dan seperti Musa dan Elia.

Pada hari hari terakhir Yesus Kristus bersama murid, Yesus juga menggunakan roti dengan cara lain. Dalam Perjamuan Terakhir-Nya, Ia mengambil roti, memecah-mecahkannya, memberkatinya, dan memberikan tubuh-Nya untuk mereka makan. Demikianlah hingga hari ini, ketika kita berkumpul untuk komuni-Perjamuan Tuhan, Yesus sungguh memberi kita makan dengan tubuh_Nya — yaitu Roti sejati yang dari Surga. Ketika kita menerima roti ini, kita diberi kekuatan untuk perjalanan kita melalui hidup ini menuju hidup yang kekal. Dan Kristus juga memberi kita darahNya. Demikianlah kasih seyia Kristus nyata bagi kita hanya untuk keselamatan kita. Tubuh Kristus adalah roti yang turun dari Surga, maka setiap orang yang menerimanya harus penuh dengan penyesalan akan Dosa. Sebab ketika kita menerimanya tanpa penyesalan dosa, hal itu sama dengan kita berbuat dosa atas kekudusan Kristus. 

#vdmaluther
 _Pdt. Ardi s_

Selasa, 05 Agustus 2025

Allah mempersatukan Adam dan Hawa


Musa menceritakan kisah penciptaan dua kali. Para penulis Ibrani percaya bahwa jika sesuatu penting, kita harus mengulanginya, tetapi detailnya selalu berbeda, menceritakan bagaimana Tuhan menciptakan sebagian besar alam semesta hanya dengan berfirman — dan alam semesta pun tercipta! Penciptaan Adam dan Hawa jauh berbeda. Tuhan berlutut dan menciptakan kita dengan tangan-Nya sendiri. Dia melakukan ini karena kita jauh lebih penting bagi-Nya.

Ketika Tuhan berfirman, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita," Dia tidak bermaksud agar kita serupa dengan-Nya atau bahwa kita satu-satunya makhluk yang membuat keputusan seperti Dia. Tuhan menciptakan Adam dan Hawa untuk menjadi kudus seperti Dia. Sayangnya, dengan mencoba menjadi serupa dengan Tuhan (Kejadian 3:5), Adam dan Hawa menjadi kurang serupa dengan-Nya. Melalui Salib, Tuhan sekali lagi menjadikan kita serupa dengan-Nya dengan menjadikan kita serupa dengan Yesus. (Roma 8:28-29)

Penciptaan Adam dan Hawa mengungkapkan lebih banyak tentang Tuhan dan manusia daripada itu. Tuhan menciptakan Adam pertama-tama dan sendirian. Tugas pertama-Nya adalah memberi nama semua binatang. Dalam perjalanannya, Adam menyadari ada sesuatu yang kurang. Tidak ada seorang pun yang seperti dirinya. Tuhan merangkumnya ketika Dia berkata, " Aku akan menjadikan baginya seorang penolong yang sepadan baginya. " Maka Tuhan menciptakan Hawa dari salah satu tulang rusuknya. Dengan sukacita, Adam berkata, " Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan disebut perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki. " (Kejadian 2:23)

Dengan melakukan hal ini, Allah menetapkan PERNIKAHAN, pernikahan adalah Institusi Allah, dalam pernikahan Allah bekerja mempersatukan laki laki dan perempuan. Maka sejak saat itu, seorang pria dan seorang wanita akan meninggalkan orang tua mereka dan membentuk sebuah keluarga yang baru, Allah akan memberkatinya dan memperlengkapi keluarga itu seperti memberikan anak-anak. Di dalam keluarga itu manusia harus datang sedekat mungkin untuk mencerminkan diri kepada Tritunggal Mahakudus. Dua orang yang berbeda dan individual telah menjadi satu yaitu hubungan antara suami dan istri, orang tua dan anak-anak, Allah akan tetap memberkati keluarga di mana ayah dan ibu saling mengasihi dan merawat anak-anak mereka. 



#vdma

RAJA HIZKIA MERAYAKAN PASKAH

RAJA HIZKIA MERAYAKAN PASKAH
2 Tawarikh 30
Setiap tahun, umat Yahudi merayakan Paskah. Perayaan ini mengenang saat Tuhan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dan menuntun mereka menyeberangi Laut Merah menuju keselamatan. Perayaan ini mengenang malam ketika Tuhan memerintahkan leluhur mereka untuk mengorbankan seekor domba, mengoleskan darahnya pada tiang pintu mereka, memanggang dan memakan domba itu dengan roti tak beragi, lalu bersiap meninggalkan Mesir. Malam itu, Tuhan mengutus Malaikat Maut ke seluruh negeri untuk membunuh putra sulung setiap orang Mesir, dari Firaun hingga budak yang paling rendah sekalipun. Ketika malaikat itu melihat darah di tiang pintu, ia melewati rumah itu.

Ketika ayah Raja Hizkia meninggal dan ia menjadi raja Yehuda, ia memutuskan untuk memulihkan penyembahan kepada Allah menurut tradisi leluhurnya, Daud dan Salomo. (2 Tawarikh 29-30 ) Ayahnya telah mengabaikan penyembahan kepada Allah dan membiarkan orang-orang menyembah dewa-dewa bangsa lain. Raja Hizkia memerintahkan para imam dan orang Lewi untuk melakukan ritual yang diperintahkan oleh Musa untuk menguduskan diri mereka sendiri, untuk membersihkan bait suci, dan untuk menguduskannya menurut aturan yang ditetapkan oleh Musa, Salomo, dan Daud. Ia memerintahkan pengorbanan skala besar untuk menebus dosa-dosa orang-orang dan untuk memulihkan doa dan pengorbanan yang teratur. Karena para imam terkejut dengan hal itu maka tidaklah cukup banyak dari mereka yang siap.
Karena ingin merayakan Paskah lagi, Hizkia dan rakyatnya merayakannya di akhir bulan kedua, bukan di bulan pertama (April hingga Mei). Ia mengundang semua orang di Israel, termasuk mereka yang selamat dari invasi Asyur ke kerajaan Israel utara yang telah ditaklukkan. Rakyat merayakannya dengan begitu gembira sehingga mereka memperpanjang perayaan tersebut hingga minggu kedua.

BAGI UMAT KRISTEN, Yesus adalah Anak Domba Paskah, yang darahnya menyelamatkan kita dari kematian kekal. Dalam Perjamuan Kudus, Dia memberikan tubuh-Nya dalam roti dan darah-Nya dalam anggur. Di dalamnya, kita menerima pengampunan dosa, kehidupan, dan keselamatan. Maka kita haruslah merayakannya dengan sukacita, karena Allah telah memerdekakan kita.
#vdmaluther

Senin, 21 Juli 2025

Jangan Murtad - Murtad menantikan Neraka - Ibrani 3 : 12 - 19

Salam Minggu 😊😊😊
Firman Tuhan Untuk Kita. 
Ibrani 3 : 12
Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
Ibrani 3 : 13
Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.
Ibrani 3 : 14
Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.
Ibrani 3 : 15
Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",

Saudara saudari, pada hari minggu yang kudus ini Renungan harian Luther kita berbicara kepada kita tentang "BINASA KARNA MURTAD - Binasa karna meninggalkan Allah". Murtad dalam KBBI mengandung arti berbalik ke belakang; berbalik kafir; MEMBUANG IMAN; berganti menjadi ingkar. 
Sesungguhnya pada saat ini, tidak jarang lagi kita mendengar banyak orang yang murtad (berbalik meninggalkan Tuhan) baik secara per-orangan maupun beramai ramai.
 Apakah penyebab murtad ini terjadi?. 
Penyebab utama seseorang murtad bukanlah karna Allah yang menciptakan kita yang percayai berubah atau tidak lagi mengasihi kita, namun sesungguhnya orangnya atau kitalah yang meninggalkan Tuhan, tidak setia dan tidak tau bersyukur akan anugerah Allah. Karena itu, salah satu cara untuk mengatasi atau mengurangi orang orang yang meninggalkan Tuhan adalah dengan cara "Hidup di dalam Kasih". Setiap orang percaya seharusnya harus memiliki relasi yang intim dengan Allah " Hubungan yang tidak terputus" Sehingga hal ini akan mendorong kita untuk saling mengasihi, saling mengingatkan dan saling membangun, dalam ayat 13 dikatakan "Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan (hari ini) supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa". Murtad adalah pekerjaan Iblis, jelas kita tau bahwa musuh terbesar orang percaya adalah Iblis-dosa. Iblis bekerja setiap saat mencari mangsa bagaikan singa yang mengaung aung. Karena itu jikalau kita tidak saling menguatkan atau saling membangun, hal inilah yang rentan dipakai oleh Iblis untuk menghancurkan kepercayaan seseorang sehingga berbalik menjadi orang jahat, lupa akan kasih setia Allah, bahkan menghina Allah Tritunggal seperti yang pada saat ini maraknya orang menghina Allah Tritunggal lewat dunia Sosmed tiktok fb dan YouTube. Ini adalah pekerjaan Iblis dan tentu dosa ini akan menyakiti hati Tuhan termasuk juga sekumpulan orang orang percaya. Sadarilah dan ketahuilah bahwa Allah sungguh membenci orang orang jahat yang melupakan Allah, Allah membenci orang yang murtad dan upah dari orang yang murtad adalah kebinasaan/neraka yaitu siksaan hidup kekal. 

Namun sampai di sini kasih setia Allah tetap ada bagi orang yang melupakan Allah, Allah tetap setia dan menunggu setiap orang bertobat, pertolongan Allah lewat pertobatan bukan karna sedikit atau banyaknya dosa kita, Allah tetap menunggu dan menantikan kita, bahkan Allah tidak pernah memandang banyaknya dosa dosa kita, Allah sungguh merindukan pertobatan kita sebab di dalam FirmanNya Ia berkata, meskipun dosamu merah seperti kesumba namun kasih setia Tuhan tetaplah kekal, marilah menyesal akan dosa kita dan datang tepat kepada Allah. 

Karena itu, hendaklah kita menjadi orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Allah Tritunggal, dan jangan menyia nyiakan anugerah Allah. Sebab tidak ada alasan tertentu untuk meninggalkan Allah. Jika kita memilih meninggalkan Allah atau melupakan Kasih setia Tuhan, itu artinya kita mengantarkan diri kita ke dalam kebinasaan yang kekal. Allah tidak menginginkan kita binasa, Allah sungguh mengasihi kita, Allah setia dan menunggu kita berbalik kepadaNya. Tetap lah setia dan membangun relasi yang baik dengan Allah, berdoa tanpa putus putus, membaca dan melakukan FirmanNya niscaya Iblis akan menjauh dan tentu Kasih setia Allah akan semakin kita kenal dan kita syukuri dalam hidup kita bahkan berkatNya akan semakin berlimpah. 

Jika saat ini kita mendengar Firman ini, hendaklah jangan keraskan hatimu, jangan menjadi orang tegar tengkuk, sebab Firman Nya berkata "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman"(13). 

Marilah selalu bersyukur akan anugerah kasih setia Allah, dan hiduplah di dalam Relasi yang terus menerus terhubung dengan Allah, sehingga kita akan memiliki kekuatan dan pengharapan yang kuat di dalam Iman dan juga kita akan di ajar dan di bimbing untuk menuntun orang orang yang tersesat.... 

Salam minggu XX setelah Trinitas, mari kita ke rumah Tuhan, Berjumpa dengan Allah kita, Allah hadir menawarkan kita keampunan akan dosa dan Anugerah keselamatan Nya. 

Kiranya Kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin

Selasa, 08 Juli 2025

Biarlah Semua Makhluk memuji Tuhan

SELAMAT PAGI
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 148 : 1
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!
Mazmur 148 : 2
Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
Mazmur 148 : 3
Pujilah Dia, hai matahari dan bulan, pujilah Dia, hai segala bintang terang!
Mazmur 148 : 4
Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!
Mazmur 148 : 5
Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.
Mazmur 148 : 6
Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya, dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.
Mazmur 148 : 7
Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;


Saudara saudari, Bila kita mendengar kata puji-pujian maka biasanya yang terbayang adalah lantunan lagu pujian yang dikumandangkan jemaat dalam sebuah ibadah di hari Minggu, atau ibadah lainnya. Namun dalam bacaan mazmur kita hari ini, pemazmur memperlihatkan sebuah aspek yang berbeda tentang pujian. 
Dalam pandangan pemazmur, seluruh penghuni alam semesta harus bergabung dalam sebuah orkestra indah untuk menaikkan puji-pujian kepada Tuhan. Siapa saja yang termasuk di dalamnya? Laut dan segala isinya, serta berbagai fenomena alam yang mempengaruhinya (1-6). Tak ketinggalan, segala sesuatu yang berdiam di bumi dan di bawah bumi pun harus ikut memuji Tuhan (7-12). Termasuk ular naga dan seisi samudra raya pun didorong untuk memuji Tuhan (7). Ajakan agar seisi langit dan laut memuji Tuhan menegaskan supremasi Tuhan atas semua itu. Ini adalah kebenaran yang tidak bisa disanggah karena memang Tuhan adalah Pencipta semua itu. Ini merupakan perlawanan terhadap kepercayaan para penyembah berhala, yang menyembah benda-benda langit dan penghuni lautan. Menegaskan hal itu, pemazmur mengajak semua kalangan memuji Tuhan (11-13), karena Dia agung dan mulia (13-14).

Pujian yang dikumandangkan oleh mazmur ini bersimfoni yang lengkap dan harmonis. Lengkap karena dari berbagai perspektif, pujian ini muncul. Dari perspektif malaikat makhluk surgawi, muncul pujian akan keagungan dan kebesaran Sang Raja yang bertakhta di surga. Dari segala ciptaan-Nya yang Dia letakkan di cakrawala dan langit untuk menerangi dunia ini, kemahakuasaan-Nya menjadi sasaran kekaguman. 

Semua ciptaan bergantung penuh pada Tuhan Sang Pencipta, yang sekaligus Sang Pemelihara. Ia yang menciptakan segala sesuatu dengan firman-Nya, Ia pula yang memberikan segala ketetapan agar semesta terus berjalan dengan baik (5-6).

Rasa kebersamaan dengan seluruh alam, baik di surga maupun di bumi, yang pemazmur rasakan adalah sesuatu yang sangat indah, istimewa, dan berharga. Perasaan dan ajakan sang pemazmur ini didasarkan pada penghayatan bahwa pemazmur sebagai manusia ada bersama dengan ciptaan yang lain.

Ada kesadaran bahwa alam pun adalah subjek yang turut menyembah Tuhan, bukan objek untuk dieksploitasi. Kesadaran seperti ini menjadi teguran keras kepada kita yang sering kali hanya memusatkan segala sesuatu oleh, dari, dan untuk manusia. Kita bersikap sangat antroposentris. Akibatnya, kita cenderung mengabaikan keberadaan, keterkaitan, bahkan kebersamaan dengan ciptaan yang lain, termasuk ciptaan yang ada di surga yang tak terlihat.

Di tengah kerusakan alam yang menyebabkan ketidakteraturan, bahkan kekacauan musim, banjir, tanah longsor, dan lain-lain, kidung yang dinaikkan pemazmur mengajak kita untuk peduli terhadap alam. Kita diajak untuk tidak menjadikan alam semesta sebagai alat pemuasan nafsu, tetapi sebagai sesama ciptaan yang menyembah Sang Pencipta yang Agung.

Mari kita selalu ingat, peduli, dan melibatkan alam di dalam pujian kepada Allah. Biarlah kiranya semuanya bersama-sama memuji nama Allah Sang Pencipta dan Pemelihara ciptaan-Nya.


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏🙏🙏

Senin, 07 Juli 2025

TUHAN SANG PEMELIHARA SEGALA YANG HIDUP

Shalom. 
Firman Tuhan untuk kita.
Mazmur 147 : 7
Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!
Mazmur 147 : 11
TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.
Mazmur 147 : 13
Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anakmu di antaramu.


Saudara saudari, bacaan mazmur kita hari ini merupakan suatu pengakuan iman bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya (ayat 8, 16). Karena itu bagi pemazmur hanya Allah pencipta langit dan bumilah yang patut menerima pujian (ayat 1). Sungguh, Allah adalah penguasa dan penyelamat. Allah tidak sama dengan pembuat arloji. Pembuat arloji biasanya hanya berperan ketika ia membuat arloji, dan setelah itu arloji dibiarkan berjalan sendirian tanpa kontrol pembuatnya. Allah sebagai Pencipta tidak demikian. Setelah langit dan bumi serta segala isinya dijadikan, Allah terus menerus mengontrol, memelihara dan merawat segala yang diciptakan-Nya. Contoh :
1. Allah menyembuhkan orang yang patah hati (ayat 3), 
2. Menegakkan kembali orang tertindas (ayat 6).
3. Memberikan makanan kepada hewan (ayat 9), 
4. Memelihara keutuhan umat-Nya serta 
5. Memberkati orang-orang yang takut akan Dia dan mengharapkan kasih setia-Nya (ayat 2, 13, 14). 

Bahkan kita harus akui juga bahwa Allah juga tetap mengontrol peredaran alam yang kelihatannya berjalan secara otomatis. Jika bumi masih terus berputar mengelilingi matahari, semuanya itu bukanlah karena memang harus demikian, tetapi karena ada Allah yang mengontrol dan memeliharanya. 

Allah mengkhususkan suatu umat. Allah secara khusus memilih suatu bangsa sebagai umat perjanjian-Nya. Untuk tugas itu umat diberi perlengkapan berupa firman, ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum-Nya (ayat 19, 20). Allah memberikan hukum-hukum dan berbagai ketetapan agar umat tetap terpelihara dalam hubungan yang harmonis dengan Allah dan juga dengan sesamanya manusia. Oleh Karena itu umat Allah harus selalu berada dalam dua hubungan tadi, hidup bersama Tuhan dan sesama. Sikap yang sangat menekankan keselamatan pribadi tanpa memperhatikan hubungan dengan sesama dan lingkungannya adalah sikap iman yang pincang. Sikap iman yang benar ialah menempatkan semua hubungan ini di dalam pengampunan dan karya penyelamatan Allah di dalam Kristus. 

Oleh karena itu, hendaklah kiranya pujian kita kekal hanya kepada Tuhan saja, hidup memercayakan diri pada kasih dan kuasa-Nya. sehingga kita menundukkan diri pada kehendak-Nya yang sudah dinyatakan lewat firman-Nya kepada kita. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?