Senin, 30 September 2024

Kasih Setia Tuhan Tidak Ter-UKUR - Mazmur 36

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 36 : 6 
Ya TUHAN, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan.
Mazmur 36 : 7 
Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat. Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya TUHAN.
Mazmur 36 : 8 
Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.
Mazmur 36 : 10
 Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang.
Mazmur 36 : 11
Lanjutkanlah kasih setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau, dan keadilan-Mu bagi orang yang tulus hati!
Mazmur 36 : 12
Janganlah kiranya kaki orang-orang congkak menginjak aku, dan tangan orang fasik mengusir aku.

"KASIH SETIA TUHAN TIDAK TER-UKUR"
Saudara saudari, realita kehidupan menjelaskan bahwa Kebanyakan dari kita bertumbuh melewati masa kanak-kanak dengan penuh keriangan dan keceriaan, tanpa ketakutan dan beban hidup yang menindih kita. Namun ketika kita melangkah bertumbuh menjadi dewasa dan tentu harus berhadapan dengan realita hidup yang makin keras, maka kita akan menyadari bahwa dunia tempat kita hidup ini bukanlah tempat yang aman. Berita tentang berbagai kemerosotan moral, ketidakadilan, kejahatan, dan kesewenangan mengiringi hari-hari kita. Faktor yang sangat berperan bagi terciptanya situasi seperti ini tidak lain terletak jauh di dalam lubuk hati manusia, yang menggantikan rasa takut kepada Allah dengan kepatuhan kepada tutur dosa yang terus berbicara di lubuk hatinya. 

Dalam bacaan renungan harian Luther hari ini, Konteks pergumulan seperti inilah yang melatarbelakangi perenungan Daud dalam Mazmur 36. Mazmur ini dimulai dengan sorotan terhadap isi hati orang fasik yang terus mendengarkan tutur dosa dengan tidak takut kepada Allah (ayat 2), menjadi buta, sesat, terjerat dalam kefasikannya sendiri dan tidak lagi memiliki daya pikiran yang jernih untuk mengenali ataupun membenci kesalahannya sendiri (ayat 3). Mereka mengabdikan diri kepada kejahatan dalam setiap aspek kehidupannya (ayat 4, 5), terputus dari kasih setia Tuhan serta menghasilkan dampak-dampak yang menjadi ancaman bagi mereka yang mencintai Tuhan yang hidup dalam ketulusan hati (ayat 12-13). 

Siapakah yang dipertuan oleh orang fasik? Paulus berkata, "perut" adalah Tuhan mereka (Flp. 3:19). Yang artinya Tuhan dari orang fasik adalah kedagingan atau hawa nafsu mereka. Pemazmur juga menegaskan bahwa dosa adalah tuhannya orang fasik. Jadi bagi orang fasik, yang mengatur hidup mereka, yang mereka rancang, dan yang mereka inginkan (ayat 3-5) adalah dosa. Mereka adalah hamba dosa (Yoh. 8:34). 

Oleh karena itu hari ini Firman Tuhan mengajak kita untuk menyadari betapa beruntungnya setiap orang yang percaya hanya kepada Allah. Karena Allah adalah setia dan kasih setia-Nya tidak terbatas, bahkan kasih_Nya melampaui alam semesta ini, kasih Allah tidak TER-UKUR tinggi dan dalamnya. Ia juga merupakan sumber kehidupan kita (ayat 10). Bukan hanya perlindungan dan kesejahteraan yang diperoleh oleh setiap orang yang berserah kepada Allah (ayat 8-9), tetapi kepastian hukum oleh karena keadilan Tuhan menjadi pegangan yang pasti untuk hidup di dunia yang penuh orang fasik (ayat 7). Maka dengan penuh keyakinan, pemazmur memohon agar Tuhan bertindak menjadi Hakim yang adil, untuk membela orang benar dan membinasakan orang fasik (ayat 11-13). Karena itu, tidak begitu perlu untuk membela diri dihadapan orang orang Fasik, tidak perlu menyatakan diri kita yang lebih benar, biarlah Tuhan pembela kita yang menilai hidup kita. 

Dan Pada saat ini juga Mazmur ini mengajak kita untuk merefleksi diri, mengenali diri, apakah kita orang fasik atau orang benar?. Siapa Raja di dalam hidup kita? Diri sendiri atau Tuhan? Bila kita sungguh anak Tuhan, adakah kehidupan kita membuktikannya?. 
Percayalah dan ingatlah, pada akhirnya, keadilan akan terus menaungi orang-orang yang tulus hati. Jika kita tinggal di dalam ketulusan hati maka kita akan selalu menjadi penerima kasih setia Tuhan, karna itu jauhkanlah kesombongan dan perilaku ketidakadilan. Sebab 
Kita adalah orang orang yang di benarkan Allah karena itu jauhkanlah segala kefasikan.

Kiranya Kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara hidup kita. Amin 🙏🙏🙏

Minggu, 29 September 2024

Jangan Goyah Tetaplah Teguh di dalam Iman - Mazmur 73

SELAMAT PAGI.
Mazmur 73 : 23
Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
Mazmur 73 : 24
Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
Mazmur 73 : 25
Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
Mazmur 73 : 26
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
Mazmur 73 : 27
Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
Mazmur 73 : 28
Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Saudara saudari, Pada hari ini, Firman Tuhan berbicara tentang Mazmur Asaf, Asaf adalah Keturunan Gersom, Putra Lewi (1 Taw 6:39), ditunjuk oleh kepala orang Lewi sebagai penyanyi utama, dengan memakai ceracap, ketika tabut dibawa ke Yerusalem (1 Taw 15:17, 19).
Mazmur Asaf (Bahasa Indonesia : /ˈeɪ.sæf/ Ay - saf ; Bahasa Ibrani : אָסָף 'Āsāp̄ , "Kumpulkan" ) adalah dua belas mazmur yang diberi nomor 50 dan 73–83 dalam teks Masoret dan 49 dan 72–82 dalam Septuaginta .

Dalam renungan kita hari ini, jika kita membaca keseluruhan dalam pasal 73 ini, sesungguhnya Mazmur Asaf ini menjelaskan bahwa hidup kita orang orang percaya sesungguhnya tidak dapat luput dari pergumulan. Dalam Mazmur Asaf hari ini mengingatkan kita kembali bahwa sering kita merasa iri dan merasa tidak puas saat melihat keberhasilan orang fasik yang mengganggu kita. Terlebih ketika melihat mereka yang merasa bangga, dan merasa beruntung dalam melakukan kejahatan. Sebab pada saat ini sungguh nyata bahwa sudah banyak orang yang bangga ketika melakukan KEJAHATAN. Pergumulan seperti inilah yang kita baca hari ini. Sebagaimana karna keberhasilan orang orang jahat hampir saja Iman pemazmur runtuh karena keberhasilan orang jahat dalam misinya (ayat 2), dan tergoda untuk meninggalkan cara hidup yang bersih (ayat 13). Mengapa godaan semacam itu dapat terjadi? 

Hal ini terjadi karna konsep ber_Iman yang salah. Ber_Iman bukan berarti hidup akan selalu bahagia tanpa masalah, dan jika kita memiliki konsep seperti itu maka hal itu adalah konsep Iman kekanak-kanakan. Dalam konsep Iman yang lebih dewasa, kita harus menyadari bahwa hidup dalam dunia ini akan selalu penuh dengan masalah. Sebab Yohanes 15 : 19 mengatakan "Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu"
YBiarYang artinya jangan pernah merasa jadi tidak terberkati jika melihat orang Fasik hidupnya semakin sukses sedangkan kita makin susah. Tetaplah teguh di dalam Iman, dan biarlah pergumulan dan kesusahan berdatangan dan sebagai orang percaya hendaklah tetap teguh berjalan di dalam proses kesusahan mu sebab kita akan mampu menjalaninya bersama Tuhan. Tuhan akan memberi jalan keluar. Dalam pergumulan Iman ada akan banyak alternatif yang dapat dilakukan. Dalam hal ini, salah satu solusi untuk menyelesaikan penderitaan hidup pemazmur Asaf memilih untuk mencari wajah Tuhan (ayat 17). 

Oleh karena itu, Mazmur Asaf atau Mazmur pasal 73 ini adalah suatu pelajaran yang menceritakan tentang krisis Iman yang dihadapi. Pemazmur menyadari bahwa Allah itu baik bagi mereka yang tulus dan bersih hatinya (ayat 1), tetapi pemazmur juga tidak dapat mengerti mengapa Allah seakan-akan memberkati orang fasik, sedangkan dirinya harus mengalami banyak kesukaran. Pemazmur sedikit pun tidak ingin menyangkali kesetiaannya kepada Tuhan, namun pemazmur melihat bahwa semua upayanya untuk mempertahankan hati yang bersih merupakan kesia-siaan (ayat 13, 15, 16). Fokus dan orientasi hidup yang tidak benar membuatnya merasa bahwa kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya belum cukup dibandingkan kemujuran dan kesuksesan orang fasik. 

Oleh karena itu lewat Mazmur asaf ini kita harus sadar bahwa dalam perspektif kekekalan, akhir hidup orang fasik adalah sia-sia atau kebinasaan (ayat 17-19), Keberhasilan sementara di bumi bukanlah kebutuhannya yang utama. Tetapi keberhasilan dan keutuhan yang terutama adalah Tuhan sendiri, warisan yang tidak akan pernah diambil dari pada kita (ayat 25-26). Karena itu, melalui pembaharuan orientasi hidup yang tertuju pada kekekalan ini, mari kita mendekatkan diri kepada Allah agar memiliki Iman yang dewasa di tengah dunia yang penuh luka, iri hati, dan kejahatan. 
Selamat beraktivitas 😊😊😊

Kiranya Kasih setia Allah Bapa Anak dan Roh Kudus memelihara kita semua. Amin 🙏🙏🙏

Sabtu, 28 September 2024

Tetaplah berbagi Injil - Kisah Para Rasul 17 : 16 - 34

Selamat pagi dan salam Minggu... 
Firman Tuhan untuk kita. 
Kisah Para Rasul 17 : 24
Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia,
Kisah Para Rasul 17 : 25
dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.
Kisah Para Rasul 17 : 26
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,
Kisah Para Rasul 17 : 27
supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.
Kisah Para Rasul 17 : 28
Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
Kisah Para Rasul 17 : 29
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.


Suadara saudari, kabar tentang keselamatan (Yesus Kristus) sumbernya hanya satu yaitu Alkitab. Firman_Nya menjelaskan bahwa Allah mengasihi dunia yang berdosa dan memberikan Kristus untuk keselamatan (kehidupan kekal). Jadi setiap orang yang sudah beroleh Anugerah_Nya harus terpanggil untuk memberitakan atau menceritakan tentang kebesaran Yesus Kristus, jika kita ingin mengabarkan Injil maka terlebih dahulu kita harus belajar akan konteks belajar akan budaya dan memahami sifat setiap orang sehingga pemberitaan itu tidak gagal atau di tolak. 

Atena adalah kota terpelajar dan kota religius. Selain ada kumpulan orang Yahudi, di Atena terdapat banyak pengikut filsafat tertentu dan penyembah berhala. Paulus menyapa masing-masing kelompok sesuai dengan konteks masing-masing (ayat 16-18). Oleh karena memberitakan sesuatu yang baru, Paulus mendapat kesempatan membagikannya di sidang Areopagus (ayat 19-21). Di sini kita melihat strategi penginjilan Paulus yang peka konteks dan memanfaatkan pengetahuan iman mereka akan wahyu umum. 
PERTAMA, Paulus tidak mengecam berhala-berhala sesembahan mereka. Sebaliknya, ia memakai salah satu berhala yang tidak bernama untuk memperkenalkan Allah yang disembahnya (ayat 22-23). KEDUA, Paulus memperkenalkan Allah sebagai Sang Pencipta langit dan bumi serta segala isinya. Dia berdaulat penuh atas segala ciptaan-Nya, termasuk manusia. Hidup manusia berasal dari dan bergantung penuh kepada Allah (ayat 24-28).
KETIGA, Paulus memperkenalkan cara beribadah yang benar di hadapan Allah yang Mahabesar. Ibadah yang benar bukan dengan menyembah berhala melainkan dengan menjalani kehidupan yang kudus yang berkenan kepada-Nya. Kehidupan itu harus dipertanggungjawabkan satu kali kelak di hadapan Dia yang telah membangkitkan Kristus (ayat 29-31). Dan tentu hasil pemberitaan Injil itu terbagi dua. Ada yang menolak Injil, tetapi tidak sedikit juga mereka yang bertobat (ayat 32-33). 

Saudara saudari, di balik sikap kritis bahkan sinis orang-orang terpelajar, ada kebutuhan batin yang membuat mereka mencari-cari kebenaran. Kita harus belajar peka akan konteks dan kebutuhan orang-orang di sekitar kita sehingga pemberitaan Injil berhasil. Oleh karena itu, marilah memberitakan kabar keselamatan dengan penuh hikmat dari Allah dan sesuatu hal yang lebih baik, kabarkanlah Injil keselamatan lewat karakter, perkataan dan kasihmu, sebab kehidupan sehari hari yang di penuhi dengan Kasih lebih indah dari pada yang setiap saat berkotbah atau membawa Alkitab. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Markus 9 : 38 – 50 - HIDUPLAH DENGAN BENAR SEBAGAI PENGIKUT YESUS KRISTUS - KHOTBAH MINGGU XVIII SETELAH TRINITATIS

 

KHOTBAH MINGGU XVIII SETELAH TRINITATIS. 


Evangelium    : Markus 9 : 38 – 50

Pendahuluan  : Dalam perjalanan pelayanan Yesus Kristus, Yesus sudah banyak mengadakan Muzijat kesembuhan, mengusir roh jahat dan lain lainnya. Pada saat itu tentu sudah semakin banyak orang yang percaya dan mengikut Yesus. Dalam perikop Evanggelim kita minggu ini, para murid murid merasa bahwa hanya merekalah yang menjadi murid atau bagian dari pada pengikut Yesus Kristus, hal ini terbukti bahwa mereka mencegat orang yang mengadakan muzijat atas nama Yesus, mungkin merasa hanya merekalah yang layak menggunakan nama Yesus Kristus atau merasa tersaingi sebab jika kita baca dalam Markus 9 : 18 mereka tidak dapat mengusir roh jahat. Hal ini sesungguhnya adalah hal yang biasa dan yang sering terjadi juga terjadi dalam hidup kita. Jikalau kita perhatikan dalam perjalanan kehidupan pada saat ini, sering ego lebih tinggi dari pada pertimbangan kasih yang kita hidupi, sering kita merasa lebih mampu dari pada orang lain sehingga menganggap saudara/i kita lebih rendah atau di bawah kita, dan salah satu penyakit yang sering terjadi sering kita merasa Iri melihat orang ketika sukses dan juga merasa tersaingi jika ada orang yang lebih bisa dari kita sendiri. Sesungguhya Allah tidak menginginkan hal hal demikian terjadi dalam hidup kita. Oleh karena itu di minggu XVIII setelah trinitatis pada hari ini Allah mengingatkan kita kembali melalui thema khotbah minggu ini yang mengatakan :

Thema : HIDUPLAH DENGAN BENAR SEBAGAI PENGIKUT YESUS KRISTUS

1.     Bagaimanakah hidup dengan benar ?

Saudara saudari, sejak kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa sesungguhnya, dosa itu diwariskan dan membuat tidak satu orang pun di dunia ini yang benar (Pengkotbah 7:20) yang ber arti semua orang berdosa dan tidak ada yang benar. Lalu bagaimanakah kita dapat hidup di dalam kebenaran sedangkan kita tidak benar ?. Dalam FirmanNya di Roma 3 : 22 Rasul Paulus telah menyatakan bahwa sesungguhnya Allah telah membenarkan kita lewat Iman, Iman datang dari Allah oleh pendengaran Firman dan hal itu lah sesungguhnya yang membuat kita menjadi orang benar di hadapan Allah. Tetapi hal ini sering kita tidak sadari dan sering juga kita memberi hidup berleha leha di kuasai oleh keinginan iblis, sehingga hidup kita tidak benar di hadapan Allah.

Lalu bagaimanakah kita harus menjadikan hidup kita sebagai orang yang benar dalam Iman ?

Dalam Evangelium hari ini, kisah murid murid yang mencegah seorang yang bukan pengikut mereka mencegah orang yang mengusir roh jahat demi nama Tuhan sesungguhnya adalah hal yang tidak baik. Sebab jika di pikirkan secara matang sesungguhnya kejadian ini adalah bentuk kesuksesan pelayanan mereka sebab di luar mereka sudah ada yang selamat dan memiliki kuasa untuk mengusir roh. Namun hal ini terjadi, kemungkinan besar adalah karena dorongan Egoistis yang merajai mereka. Mungkin merasa bahwa hanya merekalah yang layak menggunakan nama Tuhan atau mungkin juga merasa tersaingi atau tersakiti sekalipun sebab mereka tidak dapat melakukannya (Mark.9:18) atau mungkin mereka merasa bahwa hanya merekalah yang lebih kudus dan layak mengadakan pelayanan seperti itu. Sesungguhnya hal ini juga sering terjad dalam hidup kita, pada saat ini masih banyak orang merasa sial jika sahabatnya sukses, merasa tersaingi jika orang lain lebih bisa atau merasa lebih berhak bahwa itu lebih pantas untuk diri kita sendiri. Pada saat ini Firman Allah mau mengingatkan kita bahwa hidup orang benar, sesungguhhnya tidaklah dikuasai oleh egositis, tidak ada rasa cemburu terlebih tidak ada rasa tersaingi dalam melakukan pelayanan seperti murid murid (38-41). Jangan biarkan egoistis merajai hatimu jika yang di lakukan orang adalah hal yang baik.

Dalam perikop Evangelium hari ini, kita juga di ingatkan agar berhati hati dalam mempergunakan seluruh tubuh kita, hidup sebagai orang yang telah di benarkan hendaklah harus menjauhkan diri dari segala bentuk kesesatan. Sebab upah dari penyesat atau pengabar kesesatan adalah kebinasaan (Mark 9:42). Allah menciptakan kita dengan berbagai macam Indra, lengkap dengan tangan, mulut, kaki, dan mata telinga dll, segala sesuatunya itu Allah ciptakan hanya untuk kepentingan dalam memuliakan Allah dan juga termasauk bentuk kemandirian kita dalam menjalani hidup, agar dapat berjalan, dapat melihat, dapat berbicara dan dapat mengabarkan kabar baik. Karna itu, jikalau kita salah mempergunakan seluruh indra kita maka murka Allah akan tetap ada pada orang orang yang tidak tau bersyukur. Karena itu, hendaklah segala sesuatu yang menghalangi kita untuk datang kepada Allah mari kita buang, dalam hal ini, meskipun Yesus berkata jikalau tangan mu menyesatkan engkau penggallah, jika matamu menyesatkan engkau cungkillah, jika kakimu menyesatkan engkau penggallah sesungguhnya Yesus bukan mengajarkan kita agar menjadi orang sadis dalam hidup, contoh ketika tangan menyesatkan atau berdosa kita langsung memotong, ketika mata menyesatkan atau berdosa kita mencungkilnya. Dalam hal ini Yesus ingin mengajarkan kita agar sebagai orang percaya atau pengikut Kristus yang sejati maka hendaklah kita menguasai diri kita dan membatasi agar seluruh tubuh kita tidak terjatuh kedalam kesesata atau melakukan dosa dengan terus menerus. Yesus mengajar kita agar menahan diri (mangorom diri) untuk tidak mengulangi dosa dan hendakalah segala sesuatu yang telah Allah ciptakan untuk menjadi milik kita, baik harta, keluarga dan tubuh kita menjadai berkat yang berarti bagi kita dan sesama.

Dalam hal ini Yesus sudah menggambarkan bahwa sesungguhnya neraka itu adalah kehidupan yang pahit dan bersifat kekal. Allah sebenarnya tidak menginginkan kita untuk masuk ke dalam neraka bahkan kita sendiri pun tidak mau masuk ke nereka tersebut. Sebab Neraka itu adalah siksaan kekal, dimana Yesus menyampaikan bahwa di Neraka apinya tidak akan mati dan ulat sekalipun yang di dalam api itu tidak akan mati, ini adalah peringatan bagi kita agar jangan kesesatan merajai kita. Sebab upah dari kesesatan atau ketidak setiaan kepada Allah dalam menunjukkan kasih kepada sesama akan mendatangkan siksaan kekal. Karena itu jangan biarkan hidupmu sia sia dan berakhir di dunia siksaan kekal.

Jangan menyesatkan orang – Hidup orang yang benar adalah menjauhkan diri dari segala bentuk kesesatan, sebab upah dari penyesatan adalah kebinasaan (42-48)

2.     Supaya hidup kita menjadi berkat – memiliki Rasa

·       Hidup kita dari lahir sampai mati sesungguhnya tidak bisa terpisahkan dari Garam demikianlah dengan hidup kita, tujuan Allah menciptakan kita adalah hanya untuk kemuliaan Allah yang berarti kita tidak dapat juga terpisahkan dari Allah.

·       Hidup menjadi berkat – Hidup memiliki Rasa (mempunyai garam dalam hidup)

·       Hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.

Pdt. Ardianus Situmorang S.Th


Acara Ibadah Persekutuan Doa Pemuda/I GKLI - Di undang menghadiri Pesta – Perjamuan Kudus/Tuhan - Keluaran 12 : 1 – 13

 

Acara Ibadah Persekutuan Doa Pemuda/I GKLI

Sabtu, 28 September 2024

 

1.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 03 : 1 – 3 (Kami Puji Dengan Riang)

1. Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;
Bagai bunga t'rima siang, hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t'lah lenyap.
Sumber suka yang abadi, b'ri sinarMu menyerap.

2. Kau memb'ri, Kau mengampuni, kau limpahkan rahmatMu
Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih Kau jadikan milikMu
Agar kami menyayangi, meneladan kasihMu.

3. Semuanya yang Kaucipta memantulkan sinarMu.
Para malak, tata surya naikkan puji bagiMu
Padang, hutan dan samud'ra, bukit, gunung dan lembah,
Margasatwa bergembira 'ngajak kami pun serta.

2.     Doa Pembuka

Bapa Kami yang ada di Surga, Kini kami datang berdoa dan bersyukur kepadaMu, terpujilah Engkau yang selalu senantiasa memelihara hidup kami hingga malam hari ini, malam hari ini kami telah berkumpul disini para Pemuda pemudi dan remaja untuk belajar Firman-Mu yang Kudus, Ajari dan bimbinglah kami agar kami memahami kehendak-Mu, biarlah kiranya Roh kudus selalu mengarahkan hati kami, sehingga kami dapat melakukan Firman_Mu di dalam kebenaran, kami juga pada saat memohon, untuk masa depan kami, kami percaya bahwa Engkau selalu menyediakan yang terbaik untuk kami, karena itu, berilah kami semangat, kesetiaan dan rasa hormat terhadap orang tua kami, agar kami dapat melihat Anugerah berkat yang Engkau berikan kepada kami dalam setiap saat sehingga kami tetap semangat dalam menggapai cita cita kami. Saat ini juga kami akan mendengarkan Firman Mu, bimbinglah kami agar kami beroleh kekuatan dan Iman oleh pendengaran Firman mu. Untuk Orang tua kami, Tuhanlah yang memelihata hidup mereka, kiranya Engkau memberikan umur yang panjang, kesehatan dan Berkat bagi keluarga kami. Untuk sahabat sahabat kami yang tidak dapat berkumpul bersama kami di malam hari ini, sertailah mereka dan ingatkanlah supaya di waktu berikut mereka dapat memberikan hati untuk datang beribadah di tempat ini. Bapa kami yang di Surga, atas segala dosa dan pelanggaran kami, mohon ampuni dan kuduskan kami dari dosa kami itu, agar kami layak untuk memanggil nama Mu yang Kudus. Terpujilah Engkau, kini dan sampai selama lamanya. Amin

3.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 287a : 1 – 3 (Sekarang Bersyukur)

1. Sekarang b'ri syukur, hai hati mulut, tangan!
Sempurna dan besar segala karya Tuhan!
Dib'riNya kita pun anug'rah dan berkat
Yang tak terbilang, t'rus, semula dan tetap.

2. Yang Mahamulia memb'rikan sukacita,
damai sejahtera di dalam hidup kita.
KasihNya tak terp'ri mengasuh anakNya;
TolonganNya besar seluas dunia!

3. Muliakan Allahmu yang tiada terbandingi
Sang Bapa, Anak, Roh di takhta mahatinggi.
Tritunggal yang kudus kekal terpujilah,
Sekarang dan terus selama-lamanya!

 

4.     Renungan Firman

Nats      : Keluaran 12 : 1 – 13

Thema  : Di undang menghadiri Pesta – Perjamuan Kudus/Tuhan                Hal 140 - 143

Tujuan : Supaya anak atau Remaja dan pemuda pemudi percaya bahwa unndangan menghadiri perjamuan kudus adalah untuk :

1.   Orang berdosa

2.   Orang percaya

3.   Keluarga Allah

            Hafalan : Apakah Perjamuan Kudus itu ? ; 1 korintus 10 : 16,17 ; 1 korintus 11 : 26

 

5.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 337 : 1 – 3 (Betapa kita tidak bersyukur)

1. Betapa kita tidak bersyukur bertanah air kaya dan subur;
lautnya luas, gunungnya megah, menghijau padang, bukit dan lembah.

         Reff : Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
              Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.

2. Alangkah indah pagi merekah bermandi cah'ya surya nan cerah,
ditingkah kicau burung tak henti, bunga pun bangkit harum berseri.

          Reff : Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
               Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.

3. Bumi yang hijau, langitnya terang, berpadu dalam warna cemerlang;
indah jelita, damai dan teduh, persada kita jaya dan teguh.

          Reff : Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
               Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.

 

6.     Doa Penutup + Berkat

7.     Latihan Koor


Jumat, 27 September 2024

Aman dalam Perlindungan Tuhan - Mazmur 125 - Renungan harian Luther

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 125 : 1
Nyanyian ziarah. Orang-orang yang percaya kepada TUHAN adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya.
Mazmur 125 : 2
Yerusalem, gunung-gunung sekelilingnya; demikianlah TUHAN sekeliling umat-Nya, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Mazmur 125 : 3
Tongkat kerajaan orang fasik tidak akan tinggal tetap di atas tanah yang diundikan kepada orang-orang benar, supaya orang-orang benar tidak mengulurkan tangannya kepada kejahatan.
Mazmur 125 : 4
Lakukanlah kebaikan, ya TUHAN, kepada orang-orang baik dan kepada orang-orang yang tulus hati;
Mazmur 125 : 5
tetapi orang-orang yang menyimpang ke jalan yang berbelit-belit, kiranya TUHAN mengenyahkan mereka bersama-sama orang-orang yang melakukan kejahatan. Damai sejahtera atas Israel!


Saudara saudari, Mazmur kita hari ini menegaskan bahwa sungguh sangat perlu untuk tetap percaya kepada Allah. Di dalam ayat 3, kita dapat melihat bahwa tongkat-tongkat kefasikan kelihatannya sedang menjadi ancaman bagi umat Allah. Kita bisa memahaminya sekarang, bahwa mazmur ini menunjuk ke fakta kekuasaan orang-orang yang tidak mengasihi Tuhan. Umat Allah di sini digambarkan sebagai orang-orang yang percaya, orang-orang benar, baik, dan tulus hati. Mereka berada dibawah lindungan Allah dengan penuh sempurna. 

Dalam perikop hari ini, ada 2 gambaran yang dipakai untuk melukiskan keamanan dan perlindungan. PERTAMA, ada gunung Sion yang mengelilingi bait Allah tempat Allah bersemayam (ayat 1) hal itu kembali mengingatkan kita bahwa kita sesungguhnya adalah Bait Allah (tempat kediaman roh) yang di lindungi dengan kuasa Allah.
 KEDUA, para peziarah diingatkan bahwa betapa megah pun Yerusalem, ia dikelilingi oleh gunung-gunung yang lebih tinggi sebagai perlindungan alamiah dari serangan musuh. 

Dalam hal ini Pemazmur menggambarkan mereka seperti gunung Sion, sebab Sion terkenal sebagai gunung pilihan Allah, tempat kudus Allah, serta sebagai kota benteng. Mereka yang percaya kepada Tuhan akan mendapatkan perlindungan, sehingga tidak akan goyah. Perlindungan Tuhan juga layaknya seperti Yerusalem yang dikelilingi oleh gunung-gunung. Melalui letak geografis Yerusalem ini, pemazmur hendak memberitahukan bahwa Tuhan senantiasa berada di sekeliling orang-orang yang percaya kepada-Nya, sehingga mereka menjadi kuat tidak berubah ubah, aman dan terlindungi. Bahkan setiap orang percaya akan hidup aman dalam jaring pengaman kehidupan (2).

Oleh sebab itu, senua kita tentu ingin memperoleh keamanan yang sejati dari Allah. Maka yang harus kita lakukan adalah. 
PERTAMA, percaya dan mengandalkan Tuhan sepenuhnya. 
KEDUA, menjauhi kejahatan dan melakukan kebaikan. 
KETIGA, hidup dalam ketulusan hati. 
KEEMPAT, tidak menyimpang ke jalan yang berbelit-belit atau jalan salah (3-5).

Saudara saudar jika kita melakukan semua ini, maka kita tidak perlu khawatir dan takut terhadap segala ancaman dunia. Sebab Tuhan memperhatikan dan mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk menjaga dan menolong kita.

Oleh karena itu, jika saat ini kita sedang ketakutan dalam menjalani hidup untuk menggapai masa depan atau sedang mengalami musibah, penyakit, bencana alam, dan lainnya. Hari ini kita harus percaya dan menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Sebab di mana pun kita berada, tidak ada alasan untuk takut dan gentar, ataupun khawatir. Tuhan selalu ada bersama-sama dengan kita dan Allah akan mengendalikan semua itu dengan kuasa-Nya. Berjuanglah dan jangan pernah Takut.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Kamis, 26 September 2024

Pertolongan Tuhan dalam Penderitaan - Mazmur 6 : 1 - 11

Selamat pagi .... 

Firman Tuhan Untuk kita. 
Mazmur 6 : 1
Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Menurut lagu: Yang kedelapan. Mazmur Daud. 
Mazmur 6 : 2
Ya TUHAN, janganlah menghukum aku dalam murka-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan amarah-Mu.
Mazmur 6 : 3
Kasihanilah aku, TUHAN, sebab aku merana; sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar,
Mazmur 6 : 7 
Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.
Mazmur 6 : 10
 TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku.


Saudara saudari, dalam perjalanan kehidupan kita sering pergumulan membuat kita merana, lemah, takut, dan tak berdaya. Bahkan karna susahnya hidup sering timbul pertanyaan dalam hati kita mengapa Tuhan diam saja, atau katakanlah kita MANORUI tu Debata, Tuhan kenapa ini terjadi padahal saya sudah selalu mendekatkan diri kepadaMu?. 
Hal ini sangat sering terjadi bagi hidup orang yang belum sungguh sungguh hidup di dalam Kristus. Bahkan yang lebih miris, Ketika pergumulan itu semakin berat, tidak sedikit juga orang percaya yang "lari" dan mencari jawaban di luar dari pada Tuhan. 
Oleh karena itu, dalam Mazmur 6 ini, sesungguhnya Allah mau mengajarkan kita untuk mencontoh Daud, bagaimana ketika Daud menghadapi pergumulannya hanya dengan doa dan penghargaan yang tidak terputus putus. Sungguh ini adalah Iman yang benar. 

Dalam Mazmur ini, Daud mengungkapkan isi hatinya kepada Tuhan, meminta belas kasihan-Nya, dan bertanya kepada Tuhan berapa lama lagi dia harus merana dan menderita (3-4). Sepanjang hidupnya Daud berkali-kali menghadapi bahaya, ancaman, dan pergumulan. Ketika dia menggembalakan ternak pun, ancaman dari binatang buas selalu mengintai, belum lagi pergumulannya di kejar-kejar oleh Raja Saul yang ingin membunuhnya, dan pergumulan lainnya. Setiap malam dia meratap dan menggenangi tempat tidurnya dengan air mata, agar Tuhan meluputkan dan menyelamatkannya dari bahaya maut yang mengancamnya(5-8). Memang jika sekilas kita membaca Mazmur ini, seolah olah hanya seperti dongeng saja, namun sungguh ini adalah kebenaran hidup orang percaya dan harus lah demikian juga kita "MEMILIKI IMAN YANG BENAR - BER PENGHARAPAN HANYA KEPADA ALLAH SAJA".

Saudara saudari dalam renungan harian Luther hari ini, melalui Mazmur Daud ini kita dapat belajar 3 hal penting dari kisah Daud dalam menghadapi pergumulannya yakni: 
PERTAMA, berseru dan datang kepada Tuhan. "Seberat apa pun pergumulan kita, hanya dalam Tuhanlah kita mendapatkan kelegaan (1Kor. 10:13). Artinya, sesungguhnya Tuhan tidak menjanjikan bahwa hidup kita akan selalu mulus, aman, tanpa masalah dan pergumulan. Namun, Allah berjanji tidak akan membiarkan umat-Nya dicobai melebihi kekuatannya. Bahkan Allah adalah jalan keluar dari setiap pergumulan kita.
KEDUA, merendahkan diri, meminta belas kasihan, dan memohon pengampunan dari Tuhan (2, 3, 5). Memang jika kita menyadari, Pergumulan dan pencobaan dapat mengarahkan kita untuk mengevaluasi diri, membentuk diri menjadi lebih baik, dan menuntun kita lebih bergantung kepada-Nya. Dan haruslah demikian sebab tanpa merendahkan hati dan menyesali dosa dihadapan Allah kita tidak akan dapat menikmati dan melihat kuasa Allah dalam memelihara hidup kita. KETIGA, percaya penuh kepada pertolongan Tuhan. Dalam pergumulan Daud di akhir doanya, Daud mendapat kelegaan dan keyakinan akan pertolongan Tuhan dan ini memberinya kekuatan sebab Allah mendengar doanya(8-11).

Saudara saudari dalam hidup kita ini tidak ada seorang pun yang terlepas dari masalah, pergumulan, tantangan dan penderitaan, bahkan Kita mungkin pernah berada pada titik rendah seperti yang dialami pemazmur. Tangisan yang bertumpah tiap malam. Kesedihan dan ratapan menjadi bagian dari hari-hari kita. Jika hal ini pernah terjadi atau saat ini kita sedang berada pada fase tersebut, teruslah berjuang serta berharap kepada Tuhan. Tetaplah datang kepada-Nya sekalipun dalam titik terberat Allah tidak akan pernah membiarkan kita binasa oleh penderitaan, Allah selalu memelihara hidup kita, dan hendaklah penderitaan dan kesusahan itu menjadi suatu proses yang meningkatkan Iman kita sehingga kita benar benar bergantung kepada Allah. Karena itu jangan pernah sekalipun meninggalkan Allah, tetaplah berjuang dan Berdoa dan yakinlah melalui seruan doa doa kita, kita akan menemukan pertolongan dan jawaban atas seruan doa kita. Hadapilah dan jangan pernah gentar, Andalkan Dia, maka kita akan kuat, optimis, dan semangat.


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua.. Amin 🙏🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?