Minggu, 22 September 2024

Bersyukur dan berlindung kepada Allah - Mazmur 57 : 1 - 12

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 57 : 2
Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu.
Mazmur 57 : 3
Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku.
Mazmur 57 : 8
Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur.
Mazmur 57 : 9
Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!
Mazmur 57 : 10
 Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa;
Mazmur 57 : 11
sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan.

Saudara saudari, Mazmur Daud ini disusun sekitar tahun 1060 s.M setelah Daud lolos dari kota Gat dan selanjutnya mencari pertahanan diri di gua Adulam (ayat 1Sam. 22:1-5; 2Sam. 23:13-14). Dari tema maupun gaya penulisan syair ini mirip dengan mazmur sebelumnya.

Dalam bacaan hari ini Pemazmur di dalam doanya menyamakan citra dirinya seperti seekor anak burung muda yang secara naluri mencari perlindungan di bawah naungan sayap induknya (ayat 2). Isi doanya dipanjatkan kepada Allah yang Maha Tinggi. Ia yakin Allah akan segera mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya (ayat 11) dan menolong dia dari pengejaran musuh yang akan menginjak-injak dirinya (ayat 3-4). Bahaya yang mengincarnya begitu dekat sampai pemazmur harus tidur di tempat yang sangat tersembunyi, sementara para musuh yang hujatannya setajam senjata sedang mencari dirinya di sekitar persembunyiannya (ayat 5). Usai mengumpamakan dirinya dikejar-kejar oleh binatang buas, kini ia mengubah gambaran tentang orang-orang yang memasang jaring terhadap binatang yang diburu. Keyakinannya akan Allah membuat mata rohaninya dapat melihat bahwa rancangan sindikat kejahatan itu akan menimpa para musuh itu sendiri. Setelah menuntaskan doanya, kini hati pemazmur kembali meluap dengan sukacita surgawi (ayat 8). Dalam ucapan syukurnya ia mengajak dirinya sendiri diiringi dengan musik untuk bangkit mengatasi pergumulannya (ayat 9). Ketika merenungkan mazmur ini, Calvin berkomentar bahwa ada musim tertentu ketika kita diizinkan untuk menikmati lembutnya fajar kemakmuran, namun ada kalanya di dalam kehidupan kita mungkin juga tiba-tiba disusul oleh badai kemalangan yang seringkali datang secara beruntun, dan kita harus yakin bahwa Allah akan melindungi kita dengan kekuatan sayap-Nya. 

Saudara saudari, hal jni mengingatkan kita bahwa Kristen yang sejati boleh menangis di dalam kesedihan, boleh juga ketakutan di dalam penganiayaan, namun semua itu hanyalah warnasari untuk memperindah dan memberi pertumbuhan Iman yang benar bagi kita. Sesungguhnya bila kita tetap berpegang teguh kepada naungan Allah, maka Kasih setia Allah akan tetap kita syukuri yang selalu menyertai dan memelihara hidup. Oleh karena itu, untuk memulai aktivitas kita di hari yang baru ini mari menyerahkan hidup kepada Allah dan bernaunglah kepada kuasaNya yang senantiasa memelihara hidup kita. 


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin

Sabtu, 21 September 2024

Hikmat yang berasal dari Allah mendatangkan Damai Sejahtera - Yakobus 3 : 13 - 18

Selamat hari minggu. 
Firman Allah untuk kita hari ini. 
Yakobus 3 : 13
Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
Yakobus 3 : 14
Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
Yakobus 3 : 15
Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
Yakobus 3 : 16
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Yakobus 3 : 17
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Yakobus 3 : 18
Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.


Saudara saudari, berbicara tentang Hikmat sesungguhnya peng-Amsal sudah jelas menyatakan bahwa AWAL dari Hikmat yang benar adalah Takut akan Tuhan (Amsal 1: 7). Dalam bacaan Firman hari ini dikatakan bahwa Kehidupan anak-anak Allah yang berhikmat ditunjukkan dengan cara hidup yang baik (13). Mereka suka damai, lembut, penurut, penuh belas kasihan, menghasilkan buah-buah yang baik, tidak memihak, dan tidak munafik (17). Buah kebenaran pun diberikan kepada mereka yang mengadakan damai (18).

Perbedaan hikmat surgawi dan hikmat duniawi terletak pada sumber dan hasilnya (Mat. 7:17-18). Perbedaan sumber mengakibatkan perbedaan motivasi. Motivasi hikmat surgawi adalah kelemahlembutan (13). Motivasi hikmat duniawi adalah iri hati, mementingkan diri, memegahkan diri dan dusta melawan kebenaran (14). Hikmat duniawi berasal dari nafsu manusia dan setan-setan (15). Dampaknya adalah kekacauan dan segala perbuatan jahat. Sedangkan hikmat surgawi ditandai dengan kemurnian hati, yang terdiri dari tujuh sifat dan perbuatan, yaitu pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, yang tidak memihak dan tidak munafik (17). Ada kemungkinan angka tujuh dipakai Yakobus untuk melambangkan sifat yang menciptakan kesempurnaan. Hikmat surgawi sesungguhnya bersumber dari Tuhan Yesus Kristus sebagai Kebenaran (18; Yoh. 14:6), dan dampak dari hikmat Allah adalah mendatangkan damai bagi setiap orang yang mengadakan damai (18). 

Oleh karena itu, sesungguhnya dari perbedaan Hikmat dunia dan Hikmat sorgawi, tidaklah sukar kita untuk menilai apakah perbuatan seseorang berasal dari hikmat Allah atau hikmat duniawi. Banyak pribadi atau keluarga yang berantakan disebabkan tindakan yang tidak berdasarkan hikmat surgawi, misalnya mementingkan diri sendiri. Kendati demikian tidak sedikit orang Kristen yang meremehkan dosa seperti 'mementingkan diri sendiri' dan menganggap dosa itu sebagai hal sepele. Padahal bila jika di perhatikan dengan benar maka dampak yang ditimbulkannya, yakni akan terkadibkekacauan dan segala perbuatan jahat, maka sebagai orang percaya sudah seharusnya setiap orang Kristen menjauhi dosa ini. Oleh karena itu, bila orang ingin dipenuhi damai surgawi, perbuatannya pun harus berasal dari hikmat surgawi, yakni hikmat yang bersumber dari karya pembaruan Tuhan Yesus dan teladan hidup-Nya. 

Saudara saudari, Orang yang dipenuhi kasih ilahi berfokus mengerjakan kasih kepada sesamanya. Ia menjadi pribadi yang tulus dan berbelas kasihan. Ia mengejar kedamaian sejati. Ia berani berbagi waktu, tenaga, dan harta kepada sesama meski berada di tengah situasi yang sulit. Kebaikan-kebaikannya bukan politis, bukan pula penuh taktik untuk mendapatkan keuntungan. Ia membangun relasi berdasarkan kasih dan kepedulian. Karena itu marilah memohon kepada Allah sebagai sumber Hikmat dan hendaklah kiranya kita hidup di dalam Hikmat yang berasala dari Allah sehingga kita hidup dalam damai dan suka cita. 

Salam minggun XVII setelah Trinitatis, hari ini Allah memanggil kita untuk mempergunakan hikmat yang benar untuk merendahkan hati datang beribadah. Kiranya kita mendengar seruan Allah sumpah kita beroleh Firman dan pengampunan...

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua.. Amin 🙏🙏

Jumat, 20 September 2024

Kuasa untuk hidup sebagai anak Allah - Lukas 3 : 7 - 14 - Acara Ibadah Pemuda/i GKLI

 

Acara Ibadah Pemuda Pemudi GKLI

21 September 2024


1.     Bernyanyi dari kidung jemaat No. 08 : 1 – 3 (Bagimu Tuhan Nyanyian ku)

1. BagiMu, Tuhan, nyanyianku, kar'na setaraMu siapakah ?
Hendak kupuji Kau selalu; padaku Roh Kudus berikanlah,
Supaya dalam Kristus, PutraMu, kidungku berkenan kepadaMu.

2. O tuntun aku ke PutraMu, agar padaMu 'ku dituntunNya:
dan RohMu diam dalam rohku, membuat mata hatiku cerah,
sehingga kurasakan damaiMu dan kuungkapkan dalam kidungku.

3. Beri berkatMu, Maha Tuhan, agar benar kudus puianku,
dan doa juga kulagukan di dalam Roh dan kebenaranMu,
jiwaku pun padaMu bersyukur, bersama bala sorga bermazmur.

2.     Doa Pembuka

      Bapa kami yang di sorga, pada malam hari ini, kami para anak anak Mu yang telah Engkau tebus melalui darah Mu yang kudus itu. Kini kami datang merendahkan hati di hadapan_Mu. Kiranya berilah kami kekutan, hadirlah Engkau dalam hati kami, ajarlah kami akan Firman Mu dan ingatkan kami melalui kuasa Roh Kudus Mu agar kiranya kami menjadi pemuda pemudi yang hidup di dalam kebenaran Firma_Mu. Pada saat ini juga kami teringat dengan kedua orang tua kami, dan juga saudara sadudari kami, berkatilah mereka Tuhan, berikan umur yang panjang dan kesehatan bagi orang tua kami, dan kami juga berdoa unntuk malam hari ini, berkati kami semua yang telah hadir di tempat ini, jangan biarkan pikiran kami menjauh dari pada_Mu. Begitu juga Tuhan Ibadah kami besok, ingatkan kami dan semua jemaat_Mu agar kami dapat bersama sama hadir di tempat ini, untuk menerima kehadiran Mu melayani kami akan keampunan dosa kami dan menerangi hati kami. Demikian juga dengan dosa dosa kami, Tuhan kami adalah orang orang yang hina di hadapanMu, ampunilah kami akan dosa kami itu, dan kuatkan kami agar kami dapat hidup di dalam pertobatan yang benar. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh kudus. Amin

3.     Bernyanyi dari kidung jemaat No. 454 : 1 – 3 (Indahnya saat yang teduh)

1. Indahnya saat teduh menghadap takhta Bapaku:
kunaikkan doa padaNya, sehingga hatiku lega.
Di waktu bimbang dan gentar, jiwaku aman dan
Segar; 'ku bebas dari seteru di dalam saat yang teduh.

2. Indahnya saat yang teduh dengan bahagia penuh.
Betapa rindu hatiku kepada saat doaku.
Bersama orang yang kudus kucari wajah Penebus;
Dengan gembira dan teguh kunanti saat yang teduh.

3. Indahnya saat yang teduh penampung permohonanku
kepada yang Mahabenar yang bersedia mendengar.
Sejak kulihat wajahNya, 'ku yakin pada firmanNya
dan menyerahkan bimbangku di dalam saat yang teduh.

4.     Renungan

Nats      : Lukas 3 : 7 – 14

Thema  : Kuasa untuk hidup sebagai anak Allah – Baptisan Kudus              (Hal. 136 – 139)

Tujuan : Supaya Remaja dan pemuda/i percaya dan memahami bahwa melalui baptisan :

1.       Kita adalah anak Allah dan tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasihnya.

2.       Kita memperoleh pengampunan dari Allah.

3.       Kita telah di bebaskan dari perbudakan dosa menjadi hamba Allah.

4.       Kita dapat melihat kedepan untuk hidup bersama sama dengan Allah selama lamanya sebagai pewaris dalam pengharapan akan kehidupan yang kekal.

Hafalan : Baptisan bagian ke Empat; 2 Korintus 5 : 17; 1 Yohanes 3 : 1

Apakah pemberian dan keuntungan Baptisan itu?

Baptisan ini memberikan keampunan dosa,  kelepasan dari kematian dan iblis serta memberi keselamatan yang kekal kepada semua orang yang percaya kepada Baptisan itu sebagai Firman dan janji Allah yang dinyatakan.

Bagaimana bunyi janji Allah itu?

Sebagaimana tertulis dalam Injil Markus 16:16; Kristus berkata: Barangsiapa yang percaya dan dibaptiskan, akan diselamatkan, tetapi barangsiapa yang tidak percaya akan dihukum.

5.     Bernyanyi dari kidung jemaat No. 341 : 1 – 3 (KuasaMu dan namaMu lah)

1. KuasaMu dan namaMulah hendak kami sebar dan kar'na itu,
ya Tuhan, kami takkan gentar. Bagaikan padi segenggam
mestilah mati dipendam, supaya tumbuh dan segar, di panas
surya mekar berbuahlah. Tuaian pun besar.

2. Teladan sudah Kauberi demi deritaMu dan melalui salibMu
Kaut'rima kuasaMu! Bagian kami tak lebih, seperti segenggam
Benih, melintas kubur yang gelap, agar kelak 'kan menetap
BersamaMu di Firdaus gemerlap.

3. Bagaikan padi, Tuhan pun dikubur, dipendam, kembali bangkit
merebut umatMu terkeram. Ya Tuhan, kirim apalah penabur yang
t'lah menyerah hidupnya untuk kuasaMu, memberitakan namaMu,
agar seg'ra buahnya milikMu
.

6.     Doa Penutup + Doa Bapa Kami

7.     Latihan Koor


Keselamatan (Surga) adalah Anugerah Allah - Efesus 2 : 4 - 10

Selamat pagi.. 
Firman Allah untuk kita. 
Efesus 2 : 4
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
Efesus 2 : 5
telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--
Efesus 2 : 6
dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
Efesus 2 : 7
supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Efesus 2 : 8
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
Efesus 2 : 9
itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Efesus 2 : 10
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.


Saudara saudari, pada saat ini masih banyak orang yang salah memahami tentang Keselamatan banyak berpendapat untuk masuk sorga adalah upah karna kebaikan kita. Bahkan ada juga beberapa agama besar yang memberikan penekanan terhadap usaha manusia untuk memperoleh Keselamatan/kehidupan kekal. Hal ini berbeda dengan ajaran Alkitab yang menegaskan: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah" (8). Dalam perikop ini, ada dua hal penting yang dikemukakan Paulus, yang PERTAMA, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman" Perkataan ini sesungguhnya menjelaskan bahwa manusia dahulu telah mati Rohani karena dosa-dosanya. Namun karena kasih karunia Allah, kita dihidupkan kembali melalui kematian dan kebangktian Yesus Kristus sehingga beroleh keselamatan dalam Iman kepada Yesus Kristus. 
Yang KEDUA, " Karena bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah" Hal ini menjelaskan bahwa tak ada alasan apa pun bagi kita untuk menyombongkan diri. Sebab, keselamatan itu semata-mata pekerjaan dan anugerah Allah.

Oleh karena Anugerah Allah, maka status jemaat Efesus di dalam Tuhan telah berubah: dahulu mati disebabkan pelanggaran dan dosa-dosa (1) sekarang dihidupkan bersama-sama Kristus (5). Kondisi mati yang dimaksud Paulus adalah mengalami keterpisahan dari Allah serta tidak dapat menghargai perkara-perkara rohani karena pikiran mereka gelap. Mereka menaati Iblis dengan mendurhakai Tuhan. Akibatnya, mereka dimurkai Allah dan menuju kebinasaan. Paulus juga mengakui bahwa orang Kristen Yahudi pun dulu sama saja karena mereka hidup di dalam kehendak daging dan pikiran yang jahat (3) dan hal ini pun terjadi pada saat ini, banyak orang Kristen yang hidup durhaka terhadap Allah, hidup di dalam keinginan daging, tidak bertobat dengan sungguh sungguh.

Saudara saudari, bagaimana kah perenungan kita akan keselamatan kita?
Apakah yang dilakukan Allah agar kita tidak binasa ? 
Sungguh, Allah telah menghidupakan kita kembali(ayat 5). Allah membangkitkan kita (ayat 6). Allah memberi kita tempat di surga (ayat 6). Anugerah ini telah terjadi dan akan kita alami dalam Yesus Kristus. Tanpa relasi dengan Kristus tidak mungkin kita mengalami betapa dahsyatnya anugerah Allah. Untuk itulah Rasul Paulus dengan tegas mengatakan bahwa keselamatan hanya terjadi oleh karena Iman. Tanpa iman tidak mungkin seseorang mendapat keselamatan.

Sekarang kita adalah Anak anak Allah, kita telah di persatukan dan di perdamaikan dengan Allah lewat Baptisan kudus, Baptisan KudusNya telah menghidupkan kita kembali dan menjadikan kita ciptaan baru. Kita telah diselamatkan dari perhambaan dosa, maut, dan murka Allah oleh IMAN kepada Yesus Kristus. Di dalam Kristus, Allah membangkitkan kita yang sudah mati secara Rohani dan memberikan tempat tinggal yang mulia yang telah di sediakan Yesus Kristus di surga lewat kebangkitan-Nya. Itulah yang mengangkat dan merubah status kita (4). Perubahan itu terjadi tanpa andil manusia sedikit pun, sebab tidak ada perbuatan baik yang dapat melayakkan kita menerima keselamatan (8). Oleh karena itu tak seorang pun dapat membanggakan diri karena keselamatan itu merupakan pemberian Allah (9) dan seharusnya kita harus tetap merendah dan bersyukur di hadapan Allah. Sebab keselamatan kita terjadi bukan karena perbuatan baik, tetapi oleh Anugerah lewat kematian dan kebangkitan-Nya. Jadi perbuatan baik itu bukan syarat untuk memperoleh keselamatan(surga) tetapi itu adalah buah atau ucapan syukur kita kepada Allah atas Anugerah_Nya keselamatan.
Karena itu bersyukurlah setiap saat lewat segala perbuatan baik kita. Tetaplah hidup bergantung kepada Allah, lakukan lah segala sesuatu dengan baik dan benar seperti untuk Tuhan dan hiduplah saling mengasihi di dalam kasih Yesus Kristus. 

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus menolong dan memelihara kuta semua. amin 🙏🙏🙏

Kamis, 19 September 2024

Percayalah Kepada Tuhan Dengan Segenap Hati mu - Amsal 3 : 1 - 6

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Amsal 3 : 3
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Amsal 3 : 4
maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
Amsal 3 : 5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Amsal 3 : 6
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Saudara saudari, Setiap orang tua tentu memiliki harapan agar anak-anaknya hidup bahagia, damai, dan sejahtera. Agar harapannya terwujud, setiap orang tua pasti akan memberikan nasihat kepada anak-anaknya. Secara mendasar nasihat adalah merupakan salah satu bentuk tanggung jawab orang tua atas mandat yang diberikan Tuhan untuk mendidik anak-anak yang dipercayakan kepada mereka. Orang tua juga perlu meyakinkan anak-anak agar mau memperhatikan dan melaksanakan apa yang menjadi nasihat orang tua.

Begitu pun dengan Salomo, ia meyakinkan anak-anak untuk memelihara nasihat orang tua agar dikaruniai umur panjang dan hidup lebih sejahtera (1). Salomo menekankan pentingnya menaati Allah dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Allah yang kudus. Hidup taat sesuai dengan prinsip-prinsip Allah hanya dapat dilakukan bila percaya dengan segenap hati kepada Allah tanpa meragukannya. 

Dalam perikop ini penulis amsal menghimbau anak didiknya agar mengingat dan memelihara segala pengajaran yang telah dia sampaikan (1). Tindakan mengingat sebenarnya dimulai dengan sebuah minat. Bila orang berminat pada apa yang dia dengar maka dia akan mengingatnya dengan baik. Maka tindakan mengingat bukanlah hanya berbicara masalah memori semata-mata, melainkan juga adalah keinginan untuk memelihara dan hidup sesuai dengan pengajaran itu. Mengingat dan memelihara pengajaran adalah bentuk ketaatan dalam membuat ajaran itu tertanam di dalam diri (3, 5-6); bagaikan fondasi bagi bangunan atau akar bagi sebatang pohon, yang membuat bangunan atau pohon itu tegak berdiri dan dapat bertahan melawan ancaman badai adalah karen memiliki penopang yang kuat yaitu akar. Maka pondasi atau akar dari setiap orang percaya juga adalah Iman yang berasal dari pengajaran yang benar dari Alkitab. Firman sangat bermanfaat dan menjadi berkat bagi diri si anak didik itu sendiri. Disebutkan di sini bahwa orang yang mau mengingat ajaran akan menikmati panjang umur dan sejahtera (2). Ia juga akan dikasihi Allah dan manusia (4). Memang jika orang menyimpan hikmat di dalam hatinya maka hikmat itu akan mempengaruhi hidup dan karakternya sebab hikmat sorgawi akan selalu menjadi pemotor dalam diri kita lewat Roh Kudus. 

Hikmat yang dibicarakan sebenarnya berhubungan dengan hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Jika kita memberi respons yang sesuai dengan kehendak-Nya, maka buah-buah kehidupan dengan hasilnya akan mengalir. Bagaimanakah caranya?
 PERTAMA, percaya kepada Tuhan dengan segenap hati dan mengakui Dia dalam segala hal (ay. 5-6); 
KEDUA, bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan tidak pada diri sendiri (ay. 7-8); 
KETIGA, memuliakan Tuhan dengan harta (ay. 9-10). 
Cara hidup seperti inilah yang menjadi bentuk ketaatan dan ke_bergantungan manusia kepada Tuhan, Sang Sumber Hikmat. 

Bila kita hidup di dalam hikmat Allah, maka berkat itu akan kita nikmati, seperti: panjang umur dan lanjut usia serta damai sejahtera, mendapatkan kasih dan Anugerah dari Allah dan kasih dari sesama manusia; jalan kita akan diluruskan, dan lumbung-lumbung kita akan diisi penuh bahkan sampai melimpah-limpah sebab kita berjalan/dituntun di dalam hikmat Allah. Oleh karena itu marilah percaya kepada Tuhan Allah dengan segenap hati kita, dan hendaklah dalam setiap pergerakan hidup kita kita harus bersandar kepda Allah, dan sungguh indah kasih setia Allah akan selalu memelihara kita. 

Kiranya kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. 
Amin

Rabu, 18 September 2024

Berani menyatakan yang benar - Kebenaran adalah Awal dari kebahagiaan - kisah para rasul 15 : 1 - 11

Selamat pagi ... 
Firman Allah untuk kita. 
Kisah Para Rasul 15 : 4
Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.
Kisah Para Rasul 15 : 5
Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."
Kisah Para Rasul 15 : 6
Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
Kisah Para Rasul 15 : 7
Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
Kisah Para Rasul 15 : 9
dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
Kisah Para Rasul 15 : 10
Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?
Kisah Para Rasul 15 : 11
Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."


Saudara saudari yang terkasih, ada pepatah Batak mengatakan "Habonaron do mula ni Hasonangan/Kebenaran adalah pangkal kebahagiaan" 
Salah satu tanggung jawab orang percaya atau identitas hidup orang ber_Iman adalah harus berani menyatakan KEBENARAN meskipun menjadi di benci. Setiap orang percaya harus berani mengambil sikap untuk mempertahankan kebenaran demi untuk kemuliaan Allah, harus lebih takut kepada Allah dari pada kepada dunia/manusia, terutama ketika ada gugatan terhadap kebenaran pengajaran atau doktrin..

Sesungguhnya jikalau kita lihat dari hal yang mendasar, Kekristenan yang lahir di dunia ini berlatar belakang Yudaisme, ke_Kristenan itu tidak diterima dan dipahami secara utuh terlebih tentang kebenaran akan anugerah Keselamatan. Masih ada yang berpegang pada hukum Musa tentang keselamatan melalui sunat (1). Tentu saja Paulus dan Barnabas berdebat tentang pandangan ini. Karena diskusi tak dapat diselesaikan, mereka naik banding ke Yerusalem, tempat rasul-rasul. Ternyata di Yerusalem pun masih ada orang yang berpendapat serupa (5). Maka terjadilah pembahasan yang begitu memanas lewat suatu persidangan. 
Dalam hal ini sebagai Rasul yang baik dan berdiri teguh di atas Firman akhirnya Petrus tampil dan menegaskan bahwa semua orang, Yahudi maupun non-Yahudi, diselamatkan atau di benarkan di hadapan Allah adalah hanya oleh karena anugerah Allah melalui Iman kepada Yesus Kristus (9, 11). Keselamatan diperoleh tidak karena Ber_Iman plus (+) tindakan. Jika sebelumnya setiap orang non-Yahudi yang akan masuk ke dalam kumpulan orang percaya harus memberi diri di sunat, maka di dalam Yesus Kristus tradisi itu tak berlaku lagi. Memelihara tradisi agama tidak akan membuat orang lebih dekat pada keselamatan sebab keselamatan tidak didasarkan pada aktivitas religius atau aturan yang baku tentang agama yang tidak mendasar dari Kebenaran. Jika kita juga mengatakan perlu ada tindakan untuk melengkapi Iman maka sesungguhnya kita menodai Injil dan menempatkan diri di bawah murka Allah. 
Dalam hal ini kita harus belajar bahwa Rasul Paulus dan Barnabas begitu tegas dan berani menjelaskan atau menceritakan bagaimana Tuhan bekerja melalui mereka dalam penginjilan kepada orang non-Yahudi (12) dan hendaklah setiap kita orang percaya juga harus berani menyatakan kebenaran. Bahkan bukan hanya mereka Yakobus pun turut bicara, mendukung Paulus, Barnabas, serta Petrus untuk menyatakan kebenaran Injil akan anugerah Keselamatan (13-21).

Saudara saudari, Salah satu motto dari Dr. Martin Luther adalah HERE I STAND/disini saya berdiri, sesungguhnya ini juga adalah ungkapan Iman yang benar yang berarti Luther rela mati demi kebenaran, apapun yang terjadi harus tetap berdiri di atas kebenaran, dalam perikop ini Paulus, Barnabas, Petrus, dan Yakobus memperjuangkan kebenaran mengenai anugerah KESELAMATAN, mereka sungguh berani dan sangat tegas berdiri di atas kebenaran untuk membuka mata banyak orang akan kebenaran yang sesungguhnya. Kiranya kita pun mau belajar memahami dasar-dasar Iman kita agar kita dapat membedakan manakah ajaran yang benar dan yang tidak, manakah Gereja yang harus kita percaya dan tidak, sebab saat ini orang sudah berlomba lomba dalam mendirikan Gereja sesuai dengan nama masing masing hanya oleh karna perbedaan pendapat, sesungguhnya kebenaran akan Allah tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang, maka jangan kita menjadikan selera di atas kebenaran. Sudah seharusnya juga kita harus bangkit memperjuangkan yang benar, kita sebagai Gereja Lutheran sudah saatnya kita harus mengungkapkan pengajuan kita tentang Allah Tritunggal agar kita juga dapat menolong orang lain bila mereka bimbang akan kebenaran mengenai anugerah Keselamatan.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua, Amin 🙏🙏🙏

Selasa, 17 September 2024

Kehadiran Gereja adalah bentuk pemeliharaan Allah terhadap Jemaat - Kisah para Rasul 14 : 19 - 28

Selamat pagi.... 

Firman Allah untuk kita. 
Kisah Para Rasul 14 : 21
Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.
Kisah Para Rasul 14 : 22
Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Kisah Para Rasul 14 : 23
Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.


Saudara saudari, dalam perjalanan hidup kita ini penderitaan dan penganiayaan tidak dapat dielakkan seperti yang dialami oleh Paulus dan Barnabas dalam perjuangannya untuk memberitakan injil ataupun untuk tetap berbuah di dalam Iman. Sesungguhnya Penganiayaan, penderitaan dan sukacita adalah Proses perjalan hidup, dan ingatlah, Allah tetap memelihara hidup kita, susah bukan berarti Allah meninggalkan kita. Allah selalu bersama kita asal kita hidup di dalam Iman dan pengharapan yang teguh, sebab dalam perikop hari ini kita dapat melihat bahwa di balik karya pelayanan Paulus dan Barnabas Allah selalu bersama sama dengan mereka. Dan satu hal terpenting dan yang harus kita contoh adalah sikap tanggung jawab untuk tetap memelihara diri dan mengawasi pertumbuhan Iman terlebih sebagai rasul mereka terus menerus mengawasi dan memelihara kehidupan jemaat. Sebagai bentuk perhatian mereka untuk itulah mereka menetapkan Penatua-penatua dan bagi jemaat yang masih muda mereka terus memberikan penguatan dan nasihat agar dapat memahami dan berani menghadapi sukacita dan duka perjalanan hidup sebagai murid Kristus. 

Penatua adalah jabatan anugerah Tuhan Allah. Menjadi Jemaat juga adalah Anugerah Allah lewat Kristus sebab lewat baptisan Kudus_Nya lah kita telah di jadikan menjadi Jemaat (umat tebusan). Dalam hal ini, Paulus dan Barnabas menetapkan tugas para penatua di tengah jemaat, untuk membantu para rasul dalam memelihara, memimpin, mengatur jemaat, mengunjungi yang sakit, mendoakan dan menjaga kemurnian ajaran Injil. Tugas ini memang berat, karena itu dibutuhkan kematangan dan kedewasaan Iman untuk mempertanggung jawabkannya. Sungguh tidaklah tepat apabila tugas ini menjadi ajang menaikkan gengsi atau kedudukan di tengah jemaat. Sebab bila Allah memilih kita itu berarti Allah mempercayakan pemeliharaan dan pengawasan jemaat kepada kita. Karena itu pertanggungjawabkanlah tugas itu sebaik-baiknya demi kemuliaan dan kesatuan jemaat-Nya. Jika kita sebagai Jemaat haruslah setia dan mendengar terus menerus mendengar suara Allah melalui Firman ataupun para pelayan yang ditetapkan Allah untuk memelihara dan mengajari kita, jika sebagai pendeta atau penatua maka haruslah dengan penuh sabar dan setia dalam mengajari dan memelihara jemaat Tuhan sebagaimana Kristus yang tetap setia dan menantikan kita Bertobat untuk memberikan anugerah keselamatan kepada kita. Tetaplah hidup di dalam Iman yang benar. 

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?